• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat aktivitas belajar fisika kelas X SMA Negeri 2 Pangkep, (2) hasil belajar fisika kelas Hasil belajar fisika kelas X SMA Negeri 2 Pangkep Menentukan . siswa. Hasil penelitian adalah (1) aktivitas belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Pangkep tergolong sedang yaitu 88,76. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Pangkep.

Tiada kata-kata yang indah kecuali syukur, Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Hasil belajar fisika siswa sekolah menengah negeri kelas X 2 Pangkep”. Hasil belajar ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan tingkah laku setelah melakukan penilaian. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian yang berjudul “Hubungan Aktivitas Belajar dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pangkep”.

Rumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Hasil Belajar

Singkatnya, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dicapai anak setelah menjalani kegiatan belajar. Kemajuan dan penurunan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Sedangkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah perhatian, observasi, respon, imajinasi, berpikir, bakat dan motivasi.

Dimana aktivitas belajar siswa harus baik ketika belajar di kelas, karena akan menentukan hasil belajar mata pelajaran fisika, dan aktivitas tersebut harus terkoneksi dengan baik. Pada teori di atas terlihat jelas bahwa aktivitas belajar siswa dan hasil belajar mempunyai hubungan yang sangat erat, aktivitas belajar sangat menentukan hasil belajar siswa. Hubungan aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

Desain Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari suatu populasi yang dikembangkan oleh Isaac dan Michale, dengan error sebesar 5%. Jumlah siswa sebanyak 120 orang, setelah melihat tabel determinasi dengan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampel sebanyak 89 orang, diambil dari kelas X MIA 1 sebanyak 23 orang, X MIA 2 sebanyak 22 orang, X MIA 3 22 orang dan X MIA 4 22 orang.

Definisi Operasional Variabel

Variabel bebas: Aktivitas belajar adalah hasil yang diperoleh melalui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran fisika, meliputi indikator yaitu merumuskan masalah, memilih alat, melakukan percobaan, mengamati, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Variabel terikat: Hasil belajar fisika merupakan jumlah nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes yang meliputi aspek kognitif yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3) dan analisis (C4).

Prosedur penelitian

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari serangkaian pernyataan tertulis yang harus dijawab responden dalam bentuk skala Likert.

Tabel 3.2 Skala Pernyataan Kuesioner  Skala Pernyataan Kuesioner
Tabel 3.2 Skala Pernyataan Kuesioner Skala Pernyataan Kuesioner

Teknik Pengumpulan Data

Validitas isi ditentukan dengan rumus validitas isi Gregory berupa koefisien validitas yang dihitung dengan rumus tersebut. Apabila hasil koefisien validitas isi tinggi (V > 75%), maka dapat dikatakan bahwa hasil pengukuran tersebut valid. Setelah dilakukan uji Gregory, instrumen diuji dalam bentuk angket dengan menggunakan Product Moment yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antara hasil butir angket dengan hasil total instrumen menggunakan rumus.

Untuk menghitung reliabilitas tes digunakan uji reliabilitas koefisien Cronbach’s Alpha pada data yang diperoleh dari proses pengujian menggunakan software SPSS.

Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel sebagai instrumen pengumpulan data, maka harus ditetapkan reliabilitasnya. Soal yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien reliabilitas tes yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai hasil belajar fisika. Teknik analisis deskriptif yang digunakan menyajikan data dalam bentuk mean (rata-rata) dan standar deviasi.

Kategori skor hasil belajar fisika diperoleh dari skor ideal yang diperoleh dengan menggunakan lima, yaitu seperti pada tabel berikut. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari responden berdistribusi normal atau tidak. Uji korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar fisika.

Tabel 3.4 Angket chek list
Tabel 3.4 Angket chek list

Hasil Penelitian

Analisis Uji Coba a. Uji Validitas

Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket hasil belajar siswa diketahui nilai r hitung = 0,990 lebih besar dari r tabel yaitu 0,316. Hal ini menunjukkan bahwa item pertanyaan yang digunakan valid dan dapat disebarkan kepada siswa untuk memperoleh data terkait hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Pangkep. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS 19 diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,71 untuk aktivitas pembelajaran dan 0,169 untuk hasil belajar.

Hasil tersebut menunjukkan nilai reliabilitas yang tinggi, sehingga angket ini dapat disebarkan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Gambar 4.1. Hasil Uji Reliabilitas dengan SPSS. 19
Gambar 4.1. Hasil Uji Reliabilitas dengan SPSS. 19

Analisis Statistik Deskriptif a. Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan diagram batang di atas diketahui 6 siswa menjawab aktivitas belajar siswa tinggi, siswa menjawab aktivitas belajar siswa sedang (88,76%) dan 4 siswa menjawab aktivitas belajar rendah (4,50%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 2 Pangkep tergolong sedang. Berdasarkan rangkuman analisis statistik deskriptif hasil belajar fisika siswa kelas X MIA pada siswa fisika.

Hasil analisis deskriptif secara rinci dapat Anda lihat pada Lampiran 7 halaman 103. Adapun hasil hasil belajar fisika siswa pada kelas tersebut seperti pada tabel di bawah ini. Dari tabel 4.3 diatas, distribusi frekuensi tingkat hasil belajar fisika siswa dapat ditunjukkan pada diagram batang pada gambar 4.2. Terlihat dari Gambar 4.3 bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Pangkep berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi.

Gambar 4.2 Diagram Batang Presentase Aktivitas Belajar Siswa    Kelas X SMA Negeri 2 Pangkep
Gambar 4.2 Diagram Batang Presentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pangkep

Analisis Inferensial a. Pengujian Normalitas

Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Simirnov adalah membandingkan sebaran data (yang sedang diuji normalitasnya) dengan sebaran normal baku. Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan antara data yang diuji normalitas dengan data normal baku. Di atas 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan dengan data normal standar yang berarti datanya normal.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai signifikansi (Asymp. Sig 2-tail) terhadap aktivitas pembelajaran sebesar 0,154 dan hasil belajar sebesar 0,057. Hal ini menunjukkan bahwa data aktivitas pembelajaran dan hasil belajar berdistribusi normal sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Penelitian ini akan mengetahui “Hubungan aktivitas belajar dengan aktivitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Pangkep”.

Setelah data aktivitas belajar siswa dan data hasil belajar siswa kelas X fisika SMA Negeri 2 Pangkep, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dalam rangka uji hipotesis. Berdasarkan hasil tersebut diketahui terdapat hubungan antara variabel X dan Y yaitu hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar mata pelajaran fisika untuk kelas Berdasarkan tabel nilai “r” dapat disimpulkan bahwa tingkat kedekatan variabel

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas

Pembahasan

Berdasarkan hal tersebut jika diinterpretasikan dengan menggunakan tabel “r” diperoleh hasil analisis sebesar 0,892593 yang menunjukkan bahwa hubungan erat antara aktivitas belajar dengan hasil belajar fisika berada pada kategori sangat kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika Kelas X di SMA Negeri 2 Pangkep. Fakta yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar memegang peranan penting bagi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini, Fitriani dan Raudhatul Fadhilah yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara aktivitas belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran kimia kelas X di SMA Negeri 5 Pontianak.

Hubungan aktivitas belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas X Iis SMA Negeri 7 Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil belajar yang baik, dan terdapat hubungan positif antara kegiatan belajar dengan hasil belajar. Jadi para peneliti terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dapat menyimpulkan bahwa sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran akan memberikan hasil yang baik dalam proses pembelajaran, yaitu berupa hasil belajar.

Kesimpulan

Saran

Gaya yang bekerja pada suatu bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda dan arahnya selalu tegak lurus permukaan kontak tersebut adalah gaya. Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda dan arahnya selalu tegak lurus. permukaan kontak. Contoh gaya gesekan yang merugikan adalah gesekan pada mesin mobil, gaya gesekan antara udara dan mobil dapat menghambat pergerakan mobil, dan lain sebagainya.

Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka pernyataan berikut ini benar... Benda A dan B diletakkan di atas lantai licin. Massa benda A adalah tiga kali massa benda B. Jika kedua benda bekerja pada kedua benda dengan gaya mendatar yang sama, maka perbandingan percepatan antara benda A dan benda B adalah. Sebuah gaya yang diterapkan pada benda bermassa 𝑚1 menghasilkan percepatan 2 m/𝑠2. Gaya yang sama bila diterapkan pada benda bermassa 𝑚2 menghasilkan percepatan sebesar 4 m/𝑠2. m berbanding lurus dengan F dan berbanding terbalik dengan a, maka.

Ban kendaraan dibuat dengan alur untuk meningkatkan gesekan dan gaya pada jalan sehingga kendaraan dapat berakselerasi. Jika koefisien gesekan statik antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetik 0,1 maka besar gaya gesek statis dan kinetik adalah. Koefisien gesekan statis µs = 0,4 Besarnya gaya gesek statis yang bekerja pada balok jika gaya luar sebesar 20 N diterapkan pada arah mendatar adalah...

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F dan garis mendatar adalah 37°, koefisien gesekan kinetik pada permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/𝑠2 maka besar gaya gesekan kinetik tersebut pada benda adalah... Jika koefisien gesek statik dan kinetik antara balok dengan bidang miring adalah 0,5 dan 0,1, serta nilai percepatan gravitasi 10 m/𝑠2, maka besar gaya gesek statik dan gaya gesek kinetik yang bekerja pada objek. Gaya yang bekerja pada suatu bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda dan arahnya selalu tegak lurus terhadap bidang sentuh tersebut adalah gaya...

Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka pernyataan di bawah ini benar... Koefisien gesekan statis µs = 0,4, besarnya gaya gesekan statis yang bekerja pada balok ketika gaya luar sebesar 20 N diterapkan. Seseorang mendorong suatu benda seperti pada gambar di atas. Jika benda bermassa 0 kg dan percepatan gravitasi di lokasi tersebut 10 m/𝑠2, berapakah keuntungan mekanik bidang miring tersebut?

UJI NORMALITAS

UJI HIPOTESIS

Persetujuan pembimbing proposal 2. Berita acara ujianproposal

Lembar perbaikanproposal 4. Lembar Pernyataanobservasi

Kartu kontrolskripsi

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka berpikir
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X MIA
Tabel 3.2 Skala Pernyataan Kuesioner  Skala Pernyataan Kuesioner
Tabel 3.4 Angket chek list
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

When comparing the two methods of signal analysis, it showed that the fast Fourier transform method succeeded in detecting the occurrence of islanding in the capacitive case and was not