PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Beberapa siswa mengalami kendala dalam pembelajaran, karena masih ada siswa yang belum paham dan tidak menguasai materi yang diberikan oleh guru, ditandai dengan adanya beberapa siswa yang belum mencapai KKM.
Identifikasi Masalah
Hasil belajar pada mata kuliah Aqidah Akhlak tergolong kurang optimal karena masih ada beberapa mahasiswa yang capaiannya di bawah KKM.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Profesionalisme Guru dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTs Rhodotut Tholibin Buay Pemaca Oku Selatan. Secara teoritis, dalam penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat khususnya bagi orang tua dan guru sebagai think tank untuk meningkatkan hasil belajar.
Penelitian Relevan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Metro Pusat TP. 3 Adha Cahyadi (NPM 1281891), Hubungan Kompetensi Profesional Guru dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa VIII. kelas SMP NEGERI 1 Kibang, Jurusan Tarbiyah, STAIN Jurai Siwo Metro: 2012.
LANDASAN TEORI
Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak
- Pengertian Hasil Belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
- Kriteria Hasil Belajar
- Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah faktor internal dan faktor eksternal. Keberhasilan mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlak dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan membawa perubahan dan pembentukan perilaku siswa.
Profesionalisme Guru
- PengertianProfesionalisme Guru
- Kompetensi Profesionalisme Guru
- Kriteria Guru Profesional
Guru yang profesional akan tercermin dari penampilan dan kinerja pengabdian terhadap tugasnya yang ditandai dengan profesionalisme, baik dalam penguasaan materi maupun metode. 19Kunandar, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Guru Profesi dan Keberhasilan Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), hal. Dari kutipan di atas dapat kita pahami bahwa guru yang profesional adalah guru yang menguasai masalah belajar mengajar.
22 Kasmawati, Pengaruh Guru SMK terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMPN 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto, Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam 2, no. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kedudukan seorang guru untuk mencapai standar profesi dalam pekerjaannya memerlukan seorang guru yang memenuhi kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang guru. Karena guru yang memenuhi kriteria profesional akan mampu melaksanakan tugas pokoknya secara efektif dan berhasil guna mewujudkan proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai pendidikan nasional.
Hubungan antara Profesionalisme Guru dengan Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah dan keterampilan yang dimiliki siswa setelah mereka mendapatkan pengalaman belajarnya.34 Hasil belajar siswa bergantung pada bagaimana seorang guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam kehidupan belajar saat ini, faktanya hasil belajar sangat dipengaruhi oleh proses belajar siswa, profesionalisme guru dan perencanaan pembelajaran. Indikator hasil belajar siswa sendiri adalah ketuntasan belajar di kelas, artinya hasil belajar siswa dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah dan guru mata pelajaran akidah-akhlak.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa profesionalisme guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil belajar.
Kerangka Konseptual Penelitian
Hipotesis Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana yang dirancang sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.39 Penelitian asosiatif adalah penelitian yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan karakteristik populasi atau wilayah tertentu.40. Untuk memahami hakikat penelitian, peneliti harus memahami hakikat dan jenis penelitian yang dilakukannya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa sebelum melakukan kegiatan penelitian sebaiknya dibuat perencanaan penelitian terlebih dahulu agar penelitian dapat terorganisasi dengan baik, sedangkan penelitian yang digunakan penulis bersifat deskriptif. penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Berdasarkan pandangan di atas, dapat dipahami bahwa variabel dan definisi operasional variabel adalah atribut dan ciri-ciri seseorang, objek atau kegiatan yang dilakukan yang memiliki variasi tertentu yang dapat diamati dan diukur pada objek yang ditentukan oleh peneliti dan segala sesuatu dalam bentuk apa pun. ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari guna memperoleh informasi tentang suatu hal kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hal ini, penulis dalam penelitian ini telah memilih dari indikator di atas yang mana. Hasil Belajar Bidang Akidah Akhlak sebagai Variabel Terpengaruh (Dependent Variable) atau Variabel Y.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi seluruh siswa VIII. kelas MTs Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan tahun pelajaran 2016/2017, berjumlah 35 siswa, dengan kriteria 16 laki-laki dan 19 perempuan. Berdasarkan pendapat di atas, karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka penulis mengambil jumlah populasi sebanyak 35 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel, berbagai teknik pengambilan sampel digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian.
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (sampel) yang benar-benar dapat dijadikan contoh, atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik sampling adalah teknik atau cara mengambil sampel yang representatif dari populasi 51. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang akan diteliti sehingga dapat mewakili keseluruhan. Populasi Karena dalam penelitian ini populasinya kurang dari 100, maka penulis memiliki seluruh populasi sebanyak 35 siswa, sebanyak 16 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Angket
- Metode Observasi
- Metode Dokumentasi
Kuesioner dapat dilihat sebagai teknik penelitian yang memiliki banyak kesamaan dengan wawancara, hanya saja kuesioner dalam prakteknya dilakukan secara tertulis, sedangkan wawancara dilakukan secara lisan. 52 “Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data berupa penyampaian pertanyaan tertulis melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.” 53. Pendapat lain mengatakan bahwa angket adalah daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Metode observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dimana pengumpul data mengamati secara visual gejala yang diamati dan menginterpretasikan hasil observasi tersebut dalam bentuk catatan 55.
Pendapat lain mengatakan bahwa metode observasi atau observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui profesionalisme guru dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk menghasilkan atau mengawetkan bukti (gambar, tulisan dan suara).
Instrumen Penelitian
- Rancangan (Kisi-Kisi Instrumen)
- Pengujian Instrument
Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen penelitian digunakan pedoman yang didasarkan pada nilai koefisien reliabilitas korelasi sebagai berikut: 61. Memang ada korelasi antara variabel X dan Y, tetapi korelasinya sangat lemah/sangat rendah, korelasinya diabaikan. Instrumen dikatakan reliabel jika hasil perhitungannya mencapai tingkat reliabilitas “tinggi” atau “sangat tinggi” atau koefisien reliabilitas.
Teknik Analisis Data
Kegiatan belajar mengajar di MTs Rhoudotut Tholibin dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan. Jadi dalam hal ini terdapat hubungan yang sangat signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Aqidah Akhlak Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan. Hipotesis diterima karena terdapat hubungan yang cukup antara profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa kelas VIII Aqidah Akhlak MTs Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan.
Profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa di Aqidah Akhlak Kelas VIII MT Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan. Sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa pada Aqidah Akhlak Kelas VIII MT Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa di MTs Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
Kyai Haji Suwarno dibantu masyarakat, tokoh agama dan aparat setempat mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 1987, Madrasah Tsanawiyah pada tahun 2001, kemudian mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2009. C. Visi dan Misi MTs Rhoudotut Tholibin 1) Visi MTs Rhoudotut Tholibin. MTs Roudotut Tholibin terletak di Desa Sidorahayu Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat SLTP dibawah naungan Kementerian Agama yang berlokasi di Desa Sidorahayu, MTs Roudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan adalah terletak di. Sumber : Dokumentasi MTs Rhoudotut Tholibin, Februari 2018 Ada beberapa hal yang juga harus ditinjau dari berbagai situasi dan kondisi sekolah, diantaranya.
Susunan organisasi MTs Rhoudotut Tholibin untuk tahun pelajaran terdiri dari berbagai pengelola lembaga pendidikan sesuai dengan uraian yang ditentukan yayasan sebagai berikut. Data pendidik dan tenaga pengajar di MTs Rhoudotut Tholibin Proses belajar mengajar merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan dengan guru. Berikut daftar nama pendidik dan tenaga kependidikan MTs Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca Oku Selatan yang mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.
Temuan Khusus
- Deskripsi Hasil Penelitian
- Uji Hipotesis
Jawaban SS diberi nilai 5 - Jawaban SR diberi nilai 4 - Jawaban SL diberi nilai 3 - Jawaban KK diberi nilai 2 - Jawaban TP diberi nilai 1. Berdasarkan hasil data yang penulis peroleh dari hasil penyebaran angket keahlian guru , penulis akan memaparkan data hasil angket keahlian, skor terendah dari hasil angket keahlian guru yaitu terletak pada angket nomor 1 (menjelaskan pembelajaran dengan baik) berjumlah 115, dan nomor 2 (menjelaskan pembelajaran dengan baik) berjumlah 115. Sedangkan skor tertinggi hasil angket keahlian guru adalah untuk soal nomor 12 (pemanfaatan media pembelajaran) dengan jumlah skor 154, dan nomor 16 (identifikasi dan pilihan). metode pengajaran) dengan skor total 141.
Kemudian berdasarkan hasil di atas dapat dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut. Berdasarkan pengujian di atas, r dari hasil hitung, (0,477) lebih besar dari r pada tabel, keduanya pada taraf signifikan 5%. 0.00-0.20 Terdapat korelasi antara variabel X dan Y, namun korelasinya sangat lemah atau rendah, sehingga korelasi diabaikan (diasumsikan tidak ada korelasi antara variabel dan variabel Y. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah.
Pembahasan
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa profesionalisme guru sangat erat kaitannya dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil data angket kemahiran guru di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas, penguasaan bahan ajar harus lebih ditingkatkan. Jadi dalam hal pengelolaan kelas dan pengelolaan program belajar mengajar sudah cukup baik, dan harus dipertahankan.
Agar tujuan pembelajaran kelas tercapai dan hasil belajar siswa baik khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII Mts Rhoudotut Tholibin Buay Pemaca OKU Selatan. Dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas, maka perlu dilakukan peningkatan penguasaan materi pembelajaran. Adha Cahyadi (NPM 1281891), Hubungan Kompetensi Profesional Guru Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 1 Kibang Urusan Tarbiyah, STAIN Jurai Siwo Metro: 2012.
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, Ramayana Press dan STAIN Metro, 2008 Fajri Ismail, Inovasi Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Islam (Model. Model Penilaian Berbasis Afektif), Ta'dib 18, no. Irma Yulianti, Pengaruh Kompetensi Profesional Pendidik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Metro Pusat TP.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
- Tabel Nilai Koefisien Reliabilitas
- Tabel Bangunan Fisik MTs Rhoudotut Tholibin
- Tabel Keadaan fisik MTs Roudhotut Tholibin
- Tabel Data Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Rhoudotu
- Tabel Data Siswa Tiga Tahun Terakhir
- Hasil Angket Profesionalisme Guru
- Tabel Kategorisasi skor angket
- Tabel Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
- Tabel Kategori skor Hasil Belajar
- Tabel Kerja Profesionalisme Guru dengan Hasil Belajar
- Tabel inteprestasi