PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Upaya apa yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi siswa di SMK IT Baitunnur Punggur.
Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan
Sedangkan belajar berusaha memperoleh kecerdasan atau pengetahuan, dan siswa adalah siswa, jadi prestasi siswa adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui usaha. Berdasarkan hasil uraian di atas, penulis dapat berpendapat bahwa pengertian secara operasional dari judul skripsi berarti bahwa guru adalah orang atau sosok yang memiliki wewenang dan berkewajiban untuk secara sungguh-sungguh membimbing dan mengajar siswa untuk mewujudkan siswa dan membantu dalam memperoleh suatu prestasi. kecerdasan atau pengetahuan dan melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh dan dengan ketekunan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Guru juga dapat diartikan sebagai salah satu faktor yang paling menentukan keberhasilan proses belajar anak adalah guru, oleh karena itu guru tidak hanya mendidik, tetapi juga sebagai orang dewasa yang tugasnya mentransfer ilmu membawa apa yang dikuasai oleh anak didik, melainkan ia menjadi pemimpin atau menjadi pendidik, pembimbing di kalangan siswa.
Penelitian Relevan
4 Irnita Yulianti, Pengaruh Kompetensi Guru PAI terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tesis Tahun Studi Jurusan Tarbiyah STAIN Jurai Siwo Metro: Tahun 2012 Pengaruh, 5. Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Mapel PAI Kelas V SDN 9 Metro Pusat Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurai Siwo Metro Tahun 2012.
LANDASAN TEORI
Pengertian Profesionalisme Guru
Profesi harus mengandung keahlian, yaitu harus ditandai dengan suatu keahlian yang khas pada profesinya, profesi dipilih karena panggilan hidup dan dihayati sepenuh waktu dan merupakan kewajiban, profesi mempunyai standar teori yang bersifat universal. yaitu profesi dilaksanakan menurut aturan yang jelas dan profesi untuk masyarakat maupun untuk diri sendiri, profesi dilengkapi dengan kemampuan diagnostik dan kompetensi yang berlaku, profesi memiliki kode etik dan profesi memiliki clientele yang jelas. . Profesionalisme guru adalah seseorang yang memiliki keterampilan dan keahlian khusus dalam bidang pendidikan guru agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
Kompetensi Profesionalisme Guru
Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan kutipan di atas, penulis dapat memahami bahwa menjadi seorang guru harus memiliki kemampuan seperti menguasai bahan ajar atau materi, karena jika guru tidak menguasai bahan ajar, kegiatan belajar mengajar tidak akan berhasil, sehingga guru dan siswa merasa tidak nyaman dengan kegiatan belajar mengajar yang akan disampaikan oleh guru. Guru harus menguasai bahan ajar wajib, memperkaya bahan ajar dan mendukung bahan ajar dengan baik untuk tujuan pengajarannya.
Dalam hal ini guru dapat menyampaikan dan menjelaskan materi dengan baik serta dapat menjawab pertanyaan dari siswa. Dalam hal ini guru diharapkan dapat membuat atau menggunakan alat atau media dalam pembelajaran, serta mampu memberikan motivasi kepada siswa. Orang yang melakukan kegiatan tersebut juga ingin mengetahui melalui penilaian apakah kegiatan tersebut baik atau buruk.
Sistem Pembinaan Profesionalisme Guru
Sosok Guru yang Profesionalis Menurut Tinjauan Pendidikan
Untuk menjadi seorang profesional, seorang guru harus dituntut memiliki lima hal, yaitu memiliki komitmen terhadap siswa dan menjadikan proses pembelajaran penting; guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang mata pelajaran yang diajarkan dan cara mengajarkannya kepada siswa; guru memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik penilaian; guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang mereka lakukan dan belajar dari pengalaman; dan guru harus menjadi bagian dari masyarakat dan belajar di lingkungan profesional mereka. Guru juga harus memiliki penguasaan yang mendalam terhadap mata pelajaran yang diajarkan, artinya setiap guru harus secara sistematis mengetahui mata pelajaran yang akan disampaikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa guru harus bertanggung jawab untuk memantau hasil belajar yang dicapai oleh siswa, dalam tugas pemantauan guru harus menggunakan beberapa teknik dalam evaluasi dan harus berpikir secara komprehensif tentang apa yang sedang dilakukan.
Artinya guru harus selalu mempunyai waktu untuk merenung dan mengoreksi apa yang telah dilakukannya. Kemudian level ketiga adalah guru sebagai pengembang yang artinya guru harus memiliki visi dan misi guru dengan cara pandang yang luas. Guru harus mampu melihat jauh ke depan dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi dan sering terjadi dalam proses pendidikan.
Mengingat adanya perbedaan individu di dalam kelas (sekolah), sudah selayaknya setiap guru memiliki pengetahuan tentang kualifikasi keterampilan individu yang dihadapinya.
Guru Sebagai Tenaga Profesional
Guru dalam karirnya harus mampu berperan aktif sebagai pendidik profesional yang selaras dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Hubungan antara guru dan siswa harus bersifat mendidik untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam pelaksanaan belajar mengajar, dan ada hubungan timbal balik antara keduanya, guru sebagai guru dan siswa sebagai warga belajar. Maka sangat penting bagi guru sebagai tenaga kependidikan untuk memiliki disiplin ilmu keguruan yang berbeda terkait dengan tugas mendidik karena merupakan bidang pekerjaan utamanya.
Dengan kata lain, guru diperkaya dengan berbagai ilmu yang kemudian menjadi bekal dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kependidikan. Secara umum, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan peserta didik, guru harus selalu meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga profesional, baik secara individu maupun kolektif. Dibandingkan dengan kompetensi seorang teknisi yang lebih bersifat mekanis dan sangat mementingkan ketelitian, berbeda dengan kompetensi seorang guru sebagai tenaga kependidikan.
Kompetensi seorang guru sebagai seorang profesional ditandai dengan serangkaian diagnosa, diagnosis dan penyesuaian yang berkelanjutan.
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Hasil Belajar
- Ciri-ciri Hasil Belajar yang Baik
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
- Pendidikan Agama Islam
Selain itu, pandangan lain menyatakan bahwa hasil atau prestasi belajar adalah keterampilan yang dimiliki oleh siswa sesudahnya. Berdasarkan pandangan di atas, penulis dapat memahami bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa yang signifikan setelah proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan. Di sekolah, hasil penelitian ini dapat dibaca dari penguasaan mata pelajaran yang diikuti siswa.
Dalam setiap proses belajar mengajar, keberhasilan dan kegagalan tidak dapat dilihat dari satu faktor saja yang menghambat proses belajar mengajar siswa, hasil belajar adalah keterampilan dan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dapat dijabarkan sebagai berikut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar mata kuliah Aqidah Akhlak meliputi faktor internal dan eksternal.
Keberhasilan pembelajaran mata pelajaran fikih dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan mendorong perubahan dan pembentukan perilaku.
Profesionalisme Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
Karena semakin baik profesionalisme seorang guru yang dimiliki oleh seorang guru, maka semakin tinggi pula tingkat hasil belajar siswa atau kinerja siswa dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini bimbingan dan profesionalisme guru sangat erat kaitannya dengan hasil belajar siswa, yang memiliki berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Penjamin Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Lexy J. Moleong, metodologi penelitian kualitatif, h.26. . respon), adaptasi (adaptasi) dan organisasi (organisasi) siswa SMK IT Baitunnur Punggur. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, SMK IT Baitunnur terletak di Desa Tanggul Angin Kecamatan Punggur Air. Di SMK IT Baitunnur Punggur, peran sekolah juga sangat penting, selain guru berperan bersama dalam menangani tindak pidana siswa.”54.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua guru di SMK IT Baitunnur Punggur memiliki peran yang sama dalam mengatasi kenakalan siswa namun hanya memiliki peran yang berbeda. Pengembangan kompetensi profesional guru PAI di SMK IT Baitunnur Lampung Tengah sangat mendukung untuk menambah wawasan yang luas sehingga guru lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Kendala yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya di SMK IT Baitunnur Punggur Lampung Tengah.
Untuk itu peneliti dapat menyimpulkan bahwa kompetensi guru PAI yang merupakan pendidik bersertifikat di SMK IT Baitunnur Punggur Lampung Tengah mengalami peningkatan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Keadan Lokasi SMK IT Baitunnur
- Keadaan Siswa SMK IT Baitunnur
- Visi, Misi, dan Tujuan
Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh penulis dapat diperoleh data bahwa SMK IT Baitunnur Punggur merupakan salah satu SMK yang berada di Jl. Maka Yayasan Pondok Pesantren Baitunnur Punggur mendirikan SMK IT Baitunnur Punggur sejak tahun 2013. Pada tanggal 25 November 2013, pengurus Pondok Pesantren Baitunnur beserta jajarannya pada tanggal 25 November 2013 melalui rapat yayasan. memberikan legalitas formal, dibentuklah Badan Hukum dengan Notaris. 10 Jefri Julianto L Astomulyo Guru Mata Pelajaran SMA Pendidikan Umum 11 Khafit Royani S.Ag L Punggur Guru Mata Pelajaran S1 B. Bahasa Inggris 12 M.
Adapun jumlah siswa SMK IT Baitunnur sejak berdirinya hingga saat ini sangat bervariasi jumlahnya dari tahun ke tahun, maka penulis menyajikan data jumlah siswa pada tahun pelajaran 2019/2020. Imam Subuki adalah guru pai di SMK IT Baitunnur Punggur, mengenai tugasnya menangani siswa yang bermasalah di sekolah menurut Imam Subuki sebagai guru pai harus memperhatikan masalah siswa dan Imam Subuki juga berperan sangat penting dalam mengatasi siswa yang bermasalah, untuk mendeteksi siswa yang bermasalah Imam Subuki selalu mengawasi/memantau perilaku siswanya baik di dalam maupun di luar kelas setiap hari, jika ada siswa yang melakukan hal yang menyimpang maka diberikan. Semua guru harus selalu memberikan contoh yang baik kepada siswanya, sedangkan di SMK IT Baitunnur Punggur, siswa tidak hanya unggul dalam aspek pendidikan, tetapi akhlak mulia adalah tujuan utama sekolah.
PEMBAHASAN
Guru PAI yang bersertifikat pendidik juga telah melakukan evaluasi hasil belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Pertama, mereka adalah guru PAI yang dapat menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran dalam setiap proses belajar mengajar. Kedua, pengembangan pembuatan silabus/RPP berikut ini. Guru PAI di sekolah ini juga aktif berpartisipasi.
Berdasarkan jawaban responden tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa guru PAI yang bersertifikat pendidik mengalami peningkatan kompetensi profesionalnya. Hambatan terbesar yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya adalah kurangnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung penyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini, dari instrumen yang digunakan berupa observasi dan wawancara dengan pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memberikan jawaban langsung mengenai apakah terjadi peningkatan kompetensi profesional guru PAI yang bersertifikat pendidik tersebut.
Kendala yang dihadapi oleh guru sertifikasi pendidikan agama Islam adalah kurangnya infrastruktur yang memadai untuk mengajarkan mata pelajaran yang dapat menghambat guru dalam menyediakan bahan ajar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Beberapa faktor yang menyebabkan pembelajaran siswa menjadi kurang optimal adalah: profesionalisme guru yang mengajar mata pelajaran agama Islam yang belum lulus program pendidikan agama Islam yang guru pendidikan agama Islamnya pada akhirnya gagal menguasai materi pelajaran yang disampaikan.
Saran