• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara self-efficacy akademik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara self-efficacy akademik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DI SMA BUNDA PADANG

JURNAL

Oleh :

MILA KISWANTI NPM. 11060078

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA BUNDA PADANG

Oleh:

Mila Kiswanti*

Yuzarion Zubir**

Rila Rahma Mulyani***

*Mahasiswa

**Pembimbing I

***Pembimbing II

Program StudiBimbingandanKonseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Abstract: In general, students have high levels of academic self-efficacy possible to obtain a high learning outcome anyway, and vise versa. The fact students who are uncertain of her ability to undergo the process of learnin , tasks and exams given by the teacher . This research aims to look at the description of the academic self-efficacy and learning outcomes as well as revealing how the relationship between academic self- efficacy with learning outcomes SMA Bunda of Padang. This research is a descriptiveresearch correlational that saw the relationship between academic self-efficacy with learning outcomes SMA Bundaof Padang. The population of this reseach 126 students with sample of 43 students. This research instruments such as questionnaires and document the results of the value legger mid semester 2014-2015 school year. The research results reveal the findings: there is a significant relationship between academic self-efficacy with learning outcomes by category are.

Keywords : academic self-efficacy, learning outcomes.

PENDAHULUAN

Setiap saat dalam kehidupan sehari- hari manusia selalu mengalami proses belajar, baik secara formal maupun non formal, dari proses belajar ini akan diperoleh hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapatSlameto (2010:2) bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.

Tercapainya tujuan belajar akan terlihat pada meningkatnya kemampuan dan keterampilan siswa serta berkembangnya nilai-nilai dan sikap siswa. Sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2009:4) mengemukakan bahwa “tujuan belajar pada dasarnya mengarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri siswa”.

Keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk melakukan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan aktivitas akademik siswa sangat diperlukan.

Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri inilah yang disebut dengan self-efficacy.Self- efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu atau mengatasi suatu situasi, bahwa ia akan berhasil dalam melakukannya.

Berdasarkan pendapat Ormrod (2008:20) self-efficacy adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Jadi, self-efficacy merupakan suatu keyakinan yang dimiliki oleh seseorang mengenai kemampuan dan kesanggupannya sendiri untuk bisa melakukan sesuatu atau menghadapi suatu situasi, dan memperoleh hasil yang diinginkan. Self-efficacy juga akan mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan yang diyakininya akan berhasil, daripada pekerjaan yang dirasa tidak mampu untuk melakukannya.

Permasalahan yang timbul ketika peserta didik tidak memiliki self-efficacy akademik adalah peserta didik tidak akan mampu untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik, tepat dan terarah sehingga hasil

(3)

belajar yang diharapkan tidak akan mampu diraih atau dicapai secara optimal.

Fenomena yang terjadi di lapangan pada saat sekarang ini adalah banyaknya peserta didik yang malu tampil dalam menjalani proses pembelajaran, adanya peserta didik yang tidak yakin untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah dan tugas rumah/PR yang diberikan guru kepada peserta didik. Kemudian adanya peserta didik yang membuat tugas dengan mencontoh kepada teman yang lebih awal menyelesaikannya, bahkan tugas yang dibuat itu dikerjakan sebelum masuk kelas.

Hal di atas menunjukkan bahwa rendahnya self-efficacypeserta didik terutama yang berkaitan dengan aktivitas dan kegiatan belajar.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan 3 orang guru mata pelajaran di SMA Bunda Padang pada tanggal 22 Oktober 2014, diperoleh keterangan bahwa ketika peserta didik diberikan tugas rumah/PR, banyak diantara mereka yang tidak mengerjakannya di rumah, dan lebih banyak yang mengerjakan ketika jam pelajaran akan dimulai yaitu dengan mencontoh tugas teman lain yang telah selesai, dan setelah tugas dikumpulkan oleh guru, banyak dari tugas-tugas itu yang sama dengan yang lainnya.

Melihat fenomena yang ada dilapangan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai kenyataan yang ada tersebut, dengan judul

“Hubungan antara Self-Efficacy Akademik dengan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Bunda Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis dan akurat, serta ditentukan hubungan antara variabel yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini 126 dan sampel penelitian ini adalah 43siswa SMA Bunda Padang.

Alat pengumpulan data yang digunakan berupa angket. Angket inibertujuan untuk memperoleh data self- efficacy akademik. Untuk setiap kemungkinan jawaban angket penelitian menggunakan kriteria kemungkinan pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS) jika tingkat kesesuaiannya 81%-100%, Sesuai

(SI) jika tingkat kesesuaiannya 61-80%, Kurang Sesuai (KS) jika tingkat kesesuaiannya 41-60%%, Tidak Sesuai (TS) jika tingkat kesesuaiannya 21-40%,Sangat Tidak Sesuai (STS) jika tingkat kesesuainnya 0%-20%, sedangkan untuk memperoleh data tentang hasil belajar digunakan dokumen legger nilai mid semester siswa SMA Bunda Padang tahu ajaran 2014-2015.

Untuk melihat tingkat hubungan antar kedua variabel, peneliti menggunakan rumus Correlation Product Moment yang dikemukakan Riduwan (2006:138) sebagai berikut:

rxy = .∑ (∑ ) (∑ )

⦋ .∑ )– (∑ ) ⦌⦋( .∑ ) (∑ ) ⦌

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = Jumlah subjek penelitian

∑xy = Jumlah hasil perkalian tiap tiap skor asli dari x dan y

∑x = Jumlah skor asli variabel x

∑y = Jumlah skor asli variabel y HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Berdasarkan hasil pengolahan data terungkap bahwa secara sebagian besar dari peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik berada pada kategori tinggi dan rendah. 48,84% dari peserta didik menunjukkan tingkat self-efficacy akademik berada pada kategori tinggi.

39,53% dari peserta didik berada pada kategori rendah. Di sisi lain ditemukan juga sebagian kecil dari peserta didik, yaitu 11,63% menunjukkan tingkat self-efficacy akademik berada pada kategori sangat tinggi, dan mereka yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi tingkat (level) berada pada kategori tinggi dan rendah, 46,51% dari peserta didik menunjukkan tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi tingkat (level) berada pada

(4)

kategori rendah. 39,53% dari peserta didik berada pada kategori tinggi. Di sisi lain ditemukan juga sebagian kecil dari peserta didik, yaitu 13,95%

menunjukkan tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi tingkat (level) berada pada kategori sangat tinggi, dan mereka yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik berkaitan dengan dimensi tingkat (level) bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi kekuatan (strenght) berada pada kategori tinggi dan rendah. 41,86% dari peserta didik menunjukkan tingkat self- efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi tingkat (level) berada pada kategori tinggi. 39,53% dari peserta didik berada pada kategori rendah. Di sisi lain ditemukan juga sebagian kecil dari peserta didik, yaitu 16,28% menunjukkan tingkat self- efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi kekuatan (strenght) berada pada kategori sangat tinggi, dan mereka yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik berkaitan dengan dimensi kekuatan (strenght) bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi generalisasi (generality) berada pada kategori tinggi dan rendah. 55,81% dari peserta didik menunjukan tingkat self- efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi generalisasi (generality) berada pada kategori tinggi. 32,56% dari peserta didik berada pada kategori rendah. Di sisi lain ditemukan juga sebagian kecil dari peserta didik, yaitu 11,63%

menunjukkan tingkat self-efficacy akademik yang berkaitan dengan dimensi generalisasi (generality) berada pada kategori sangat tinggi, dan mereka yang berada pada kategori

sangat rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki tingkat self-efficacy akademik berkaitan dengan dimensi generalisasi (generality) bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Peserta didik SMA Bunda Padang memiliki hasil belajarberada pada kategori tinggi dan rendah. 45,75% dari peserta didik menunjukkan hasil belajar berada pada kategori tinggi.

31,47% dari peserta didik berada pada kategori rendah. Di sisi lain ditemukan juga sebagian kecil dari peserta didik, yaitu 12,42% menunjukkan hasil belajar berada pada kategori sangat tinggi, dan 10,46% dari mereka berada pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki hasil belajar yang bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Hasil pengolahan dari variabel self-efficacy akademik (X) dan hasil belajar (Y) doperoleh r hitung sebesar 0,904 dan r tabel sebesar 0,632 dengan taraf signifikan 0,98 , artinya nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

Jadi terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy akademik dengan hasil belajar peserta didik di SMA Bunda Padang dengan taraf koefisien korelasi pada tingkat sedang, sehingga dapat ditafsirkan bahwa semakin tinggi tingkat self-efficacy akademik peserta didik maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa.

Sebaliknya semakin rendah tingkat self-efficacy akademik maka semakin rendah pula hasil belajar siswa.

2. Pembahasan

Pembahasan ditekankan pada self- efficacy akademik peserta didik SMA Bunda Padang, hasil belajar peserta didik SMA Bunda Padang dan hubungan antara self-efficacy akademik dengan hasil belajar peserta didik di SMA Bunda Padang.

Pembahasan mengenai self- efficacy akademik pada dimensi kekuatan (strenght) yang terdiri dari keyakinan akan ketahanan diri dalam belajar, kekuatan dalam menyelesaikan problem belajar, dan keyakinan memperoleh hasil belajar yang baik adalah 41,86% dalam kategori tinggi.

(5)

Hal ini menunjukan bahwa tingginya keyakinan akan ketahanan diri siswa dalam belajar, tingginya tingkat kekuatan dalam menyelesaikan problem belajar, dan tingginya keyakinan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Artinya siswa memiliki keyakinan akan ketahanan diri siswa dalam belajar, memiliki keyakinan akan kekuatan diri dalam menyelesaikan problem belajar, dan memiliki keyakinan akan memperoleh hasil yang optimal.

Dapat disimpulkan bahwa keyakinan yang kuat terhadap kemampuan diri sendiri dalam akademik akan menyebabkan siswa berusaha sampai tujuan dan hasil belajarnya tercapai, namun apabila keyakinan akan kemampuan dirinya tidak kuat, siswa cenderung mengurangi usahanya bila menemukan hambatan dan rintangan.

Kemudian hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa masih terdapatnya tingkat self-efficacy akademik peserta didik yang berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukan adanya sebagian kecil dari peserta didik di SMA Bunda Padang kurang memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya.

Sebagaimana Santrock (2010:524) mengemukakan bahwa murid dengan self-efficacy yang rendah mungkin menghindari banyak tugas belajar khususnya yang menantang dan sulit.

Selanjutnya Jeanne Ellis Ormrod (2008:22) juga mengemukakan bahwa

“siswa dengan self-efficacy yang rendah akan bersikap setengah hati dan begitu cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan”.

Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat dikatakan bahwa rendahnya tingkat keyakinan akan kemampuan diri peserta didik disebabkan karena tidak mampunya peserta didik untuk menghadapi berbagai aktifitas akademik yang mereka anggap sulit, sehingga peserta didik lebih banyak menghindar dan bahkan menyerah ketika menghadapi kesulitan.

Mengenai hasil belajar peserta didik di SMA Bunda Padang, yaitu berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan cara mengukur berdasarkan nilai rata-rata ujian mid

semester seluruh mata pelajaran peserta didik SMA Bunda Padang tahun ajaran 2014-2015 ditemukan bahwa peserta didik SMA Bunda Padang memiliki hasil belajar yang bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

Artinya secara umum peserta didik SMA Bunda Padang memiliki hasil belajar dalam kategori tinggi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatan hasil belajarnya, salah satunya dengan meningkatkan keyakinan akan kemampuan dirinya dalam bidang akademik.

Selanjutnya Nawawi (2010:100) mengemukakan bahwa hasil belajar ialah tingkat keberhasilan anak didik dalam mempelajari pelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi tertentu. Selanjutnya.

Selain itu Danusastro (2003:98) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan anak didik dalam mempelajari materi pelajaran atau melakukan kegiatan latihan di sekolah yang akan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara self-efficacy akademik dengan hasil belajar peserta didik di SMA Bunda Padang. Setelah melakukan analisis uji korelasi dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Product and Service Solution) for Windows release 20,0. Atau menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment, hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif dan signifikan antara self-efficacy akademik dengan hasil belajar peserta didik di SMA Bunda Padang, dengan nilai koefisien korelasi variabel X dan Y yaitu 0,904 dengan taraf signifikan 0,98 dengan jumlah responden 43 peserta didik.

Temuan ini mendukung pendapat Bandura (Jeanne Ellis Ormrod, 2008:21) bahwa “perasaanself-efficacy siswa mempengaruhi pilihan aktivitas, tujuan, usaha dan persistensi siswa dalam aktivitas-aktivitas kelas, dengan demikian self-efficacy pun pada

(6)

akhirnya mempengaruhi pembelajaran dan prestasi siswa”.

Peserta didik yang mampu mencapai hasil belajar yang optimal adalah siswa yang memiliki keyakinan terhadap diri sendiri dalam melakukan serangkaian kegiatan belajar, keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan sendiri akan berdampak pada hasil dan tujuan yang ingin dicapai oleh oleh peserta didik.

Berbagai pendapat ahli di atas menunjukan adanya peran penting dari self-efficacy akademik terhadap hasil belajar peserta didik, dengan adanya keyakinan peserta didik terhadap dirinya dalam kegiatan akademis, peserta didik akan mampu memilih tindakan-tindakan yang produktif, terarah dan terencana untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Bunda Padang, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Self-efficacy akademik siswa SMA Bunda Padang berada pada tingkat yang bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

2. Hasil belajar siswa SMA Bunda Padang berada pada tingkat yang bervariasi, sebagian besar berada pada kategori tinggi.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy akademik dengan hasil belajar siswa di SMA Bunda Padang dengan nilai r hitung 0,904 dan r tabel sebesar 0,632 pada taraf signifikansi 0,98.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Diharapkan siswa untuk lebih meningkatkan lagi keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya, karena dengan keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan diri dapat membantu siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

2. Bagi guru BK/Konselor Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan, menyusun dan mengembangkan program BK yang lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan layanan

BK yang berkaitan dengan peningkatan keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

3. Bagi guru mata pelajaran, berusaha memperhatikan kondisi siswa yang sangat bervariasi, dan bekerjasama dengan guru BK dalam upaya meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti aspek self-efficacy akademik, agar dapat meninjau dari dimensi tingkat (level) yang masih tergolong rendah dari hasil penelitian ini.

KEPUSTAKAAN

Danusastro. 2003. Strategi Belajar Mengajar Efektif. Jakarta: Media Pratama.

Nawawi. 2010. Dasar-dasar Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan (Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang). Jakarta:

Erlangga. (Alih bahasa oleh Amitya Kumara).

Riduwan. 2006. Belajar Mudah untuk Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Santrock, John W.. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group (Alih bahasa oleh Tri Wibowo).

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.

Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

True A or false B: Because of the high levels of HiV and tB infections in south africa, Horner’s syndrome secondary to tuberculous lymph node compression of sympathetic nerves is a