• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT HERMINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT HERMINA "

Copied!
44
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Rumusan Masalah

Target Luaran

TINJAUAN PUSTAKA

  • Caring
    • Definisi
    • Karakteristik Caring
    • Caring dalam Praktik Keperawatan
    • Proses Penerapan Caring
    • Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Caring Perawat
  • Kepuasan
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
    • Metode Pengukuran Kepuasan
    • Manfaat Pengukuran Kepuasan Pasien
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis Penelitian

Juliani (2009) menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan implementasi perilaku Caring perawat. Beban kerja yang tinggi menyebabkan perawat mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memahami dan memberikan perhatian emosional kepada pasien serta hanya fokus pada aktivitas rutin seperti pemberian obat dan menulis catatan kemajuan (Lingkungan Kerja Yuliawati Lingkungan kerja yang nyaman akan menciptakan kenyamanan kerja pada diri perawat, sehingga memungkinkan Perawat dalam Menerapkan Perilaku Caring Suryani (2010) menyatakan bahwa lingkungan kerja memberikan dampak positif terhadap perilaku Caring perawat dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.

Sabarguna dan Rubaya, (2011) kepuasan pasien berhubungan secara subyektif dengan kualitas pelayanan yang diterima dan secara obyektif berhubungan dengan kejadian sebelumnya, pendidikan, kondisi psikologis dan lingkungan. Kepuasan adalah kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan pasien yang timbul dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2007). Wujud dari pencapaian tersebut antara lain: kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam cara perawat memberikan pelayanan medis khususnya keperawatan dalam waktu pemulihan yang relatif cepat, kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan yang diberikan yaitu dengan memperhatikan kebersihan, keramahan dan kelengkapan rumah sakit. peralatan.

Estetika merupakan daya tarik suatu rumah sakit yang dapat ditangkap oleh panca indera, misalnya: keramahan perawat, peralatan rumah sakit yang lengkap dan modern, desain arsitektur rumah sakit, dekorasi ruangan, kenyamanan ruang tunggu. kamar, taman yang indah dan sejuk, dll. Persepsi kualitas, citra dan reputasi rumah sakit serta tanggung jawab rumah sakit. Dalam lingkungan rumah sakit, manfaat yang dapat diperoleh sebagai rekomendasi medis untuk kesembuhan pasien akan dengan senang hati diperhitungkan oleh pasien yang merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit, sehingga akan tercipta citra positif dan nama baik rumah sakit, seperti hal tersebut. pasien akan memberikan kepuasannya kepada orang lain masyarakat akan mendapat manfaat dari citra penyakit rumah secara sosial dan ekonomi, lebih banyak pemangku kepentingan rumah sakit seperti perusahaan asuransi akan mempercayai rumah sakit yang memiliki citra positif, rumah sakit yang berusaha mencapai kepuasan pasien akan ditandai dengan pelayanan yang mendukung hak-hak mereka.

Kepuasan pasien merupakan variabel terikat menurut Nasution (2009 dalam Atin, 2017), yaitu: Kualitas produk atau jasa, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga dan biaya. Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, perawat merupakan salah satu orang yang selalu berhubungan dengan pasien dalam pemberian pelayanan di rumah sakit, baik dengan pasien secara langsung maupun dengan keluarga pasien, sehingga dalam setiap tindakannya perawat harus mempunyai peran. perawatan yang baik. Perilaku yang dijelaskan dalam teori Swanson, yaitu. Asuhan keperawatan memiliki 5 komponen antara lain menjaga kepercayaan, mengetahui, mempercayai, melakukan, dan memampukan. Sedangkan perawat yang tidak memiliki perilaku Caring banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya menurut Gibson, et.al (2006), dalam Kusnanto (2019) ada tiga faktor yaitu faktor individu, psikologis dan organisasi, karena hal tersebut tidak dapat dilakukan. terpaksa berubah karena hal ini berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan yang kita berikan, adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien menurut Nasution dalam Atin (2017) antara lain kualitas produk atau layanan, kualitas layanan, faktor emosional, harga, biaya, jika ini akan mempengaruhi pelayanan rumah sakit khususnya kepuasan pasien.

Berdasarkan hipotesis teoritis penelitian ini, terdapat hubungan antara perilaku Caring perawat dengan kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan di RS Hermina Galaxy. H1: Terdapat hubungan antara perilaku Caring perawat dengan kepuasan pasien dalam menjalani perawatan rawat inap di RS Hermina Galaxy.

Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Gambar 2. 1 Kerangka Teori

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Populasi Sampel dan Teknik Sampling Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
    • Teknik sampling
  • Variabel Penelitian
    • Variabel Independen
    • Varibel Dependen
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Instrumen Penelitian
  • Prosedur Pelaksanaan Penelitian
    • Pra Persiapan Penelitian
    • Pelaksanaan
    • Penyelesaian
  • Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
    • Uji Validitas dan Realibilitas
  • Tahap Pengolahan Data
    • Editing
    • Scoring
    • Coding Data
    • Entry Data
    • Tabulasi Data
  • Analisis Data
  • Etika Penelitian
    • Menghormati Harkat dan Martabat Manusia
    • Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek
    • Menghormati Keterbukaan
    • Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian Yang Ditimbulkan

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien di ruang pasien RS Hermina Galaxy. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data demografi, perilaku Caring perawat, dan kepuasan pasien. Berdasarkan tabel diatas diketahui frekuensi terdistribusinya responden BPJS rumah sakit di RS Hermina Galaxy sebanyak 27 orang dengan usia ≥ 35 tahun.

Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi responden menurut distribusi gender pasien rawat inap dengan BPJS di RS Hermina Galaxy adalah 26 orang (52%) laki-laki dan 24 orang (48%) perempuan. Hasil analisis sebaran responden berdasarkan pendidikan yang diperoleh pasien BPJS di RS Hermina Galaxy dapat dilihat pada tabel berikut. Sebaran tenaga perawat di ruang rawat inap RS Hermina Galaxy disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini.

Hubungan tenaga perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Hermina Galaxy menggunakan uji korelasi yang hasilnya disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini. Hubungan tenaga perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Hermina Galaxy. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian “Hubungan Perawat Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap RS Hermina Galaxy” dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perawat keperawatan dengan kepuasan pasien.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi studi literatur mengenai hubungan pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Hermina Galaxy. Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap pria dan wanita di RSUD Dr. Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien di Private Care Admission di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

Anggaran Biaya

Justifikasi anggaran biaya ditulis secara rinci dan jelas serta disusun sesuai format tabel 4.1 dengan komponen sebagai berikut.

Jadwal Penelitian

RS Hermina Galaxy merupakan salah satu dari 13 RS cabang swasta yang tergabung dalam Hermina Hospital Group. Saat ini RS Hermina Galaxy merupakan RS Tipe C yang terakreditasi Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Visi RS Hermina Galaxy adalah menjadi rumah sakit yang sehat, terdepan dalam bidang cakupannya dan mampu bersaing di era global.

Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi survei pasien RS BPJS berdasarkan pendidikan di RS Hermina Galaxy mayoritas berpendidikan SD/SMP/Menengah yaitu 26 orang (52%), kemudian 24 orang berpendidikan pendidikan tinggi (48%). Berdasarkan data pada Tabel 4.6 terlihat sebagian besar responden merasa puas selama berobat di RS Hermina Galaxy sebanyak 26 orang (52%). Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar 0,494 dan p value sebesar 0,000. Dari hasil tersebut diperoleh hubungan antara Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien menunjukkan sikap dan pola positif yang artinya semakin tinggi kepedulian perawat maka tingkat kepuasan pasien pun semakin tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendapat bahwa perawat yang care berada pada kategori baik, sebanyak 32 responden (64%) dan 18 responden (36%) dalam kategori kurang. Pasien di ruang rawat inap RS Hermina Galaxy melihat pelayanan perawat sudah baik, namun ada beberapa hal yang masih kurang, antara lain perawat yang memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit pasien yang tidak jelas, tidak membantu kebutuhan pasien. menyediakan, dan perawat tidak memperhatikan kebutuhan doa pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden yang menyatakan pelayanan perawat baik, 19 responden merasa puas dan 13 responden tidak puas.

Hasil uji korelasi memberikan nilai r sebesar 0,494 dan p value sebesar 0,000. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah hubungan pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien menunjukkan hubungan dan pola positif yang artinya semakin tinggi pelayanan keperawatan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Hasil penelitian ini didukung oleh Abduliansyah (2018) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku Caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruangan rumah sakit umum wilayah kota Baubau dengan nilai p value sebesar 0,0001. Harapannya dengan data ini kita dapat melihat dinamika perilaku Caring perawat yang dialami pasien di rumah sakit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Lokasi Penelitian

Sehingga dalam pengembangannya berorientasi menjadi rumah sakit yang melayani secara terpadu dan holistik berdasarkan penelitian dengan melaksanakan peningkatan mutu secara berkesinambungan. Kegiatan operasional RS Hermina Galaxy meliputi kegiatan pokok pelayanan penunjang kesehatan dan medis serta kegiatan penunjang (layanan penunjang non medis). Pelayanan medis dan keperawatan meliputi rawat jalan/poliklinik, akomodasi gawat darurat), akomodasi rawat inap, akomodasi perawatan intensif, akomodasi pemeriksaan kesehatan, akomodasi radiologi, akomodasi laboratorium klinik, akomodasi rehabilitasi medik, akomodasi gizi, akomodasi farmasi.

Hasil Penelitian

  • Hasil dan Pembahasan Analisa Univariat
  • Analisis Bivariat

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat mayoritas jenis pekerjaan responden adalah pegawai swasta sebanyak 26 orang (52%), disusul ASN/TNI/POLRI sebanyak 10 orang (20%) dan terakhir wiraswasta sebanyak 5 orang (10%). . ). Berdasarkan data pada tabel 4.5 terlihat sebagian besar responden berpendapat perawat sudah melakukan pelayanan dengan baik yaitu sebanyak 32 responden (64%).

Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi Karakteristik Responden Pasien  Ruang Rawat Inap RS Hermina Galaxy berdasarkan pekerjaan
Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi Karakteristik Responden Pasien Ruang Rawat Inap RS Hermina Galaxy berdasarkan pekerjaan

Pembahasan

  • Karakteristik Responden
  • Caring Perawat
  • Tingkat Kepuasan
  • Hubungan Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien Pada Ruang Rawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mayoritas yang mengenyam bangku pendidikan tinggi mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan adalah pekerjaan, begitu pula pekerjaan tersebut berkaitan dengan kegiatan yang menjadi sumber penghasilan. Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan pasien yang timbul akibat kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Imbalo, 2011).

Semakin baik perilaku Caring perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan maka pasien atau keluarga akan semakin bahagia dalam menerima pelayanan, yang berarti hubungan terapeutik perawat-klien akan semakin berkembang. Perilaku Caring perawat sangat mempengaruhi kepuasan pasien, apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan disampaikan dengan ramah, apabila diberikan pelayanan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki maka pasien akan merasakan kepuasan yang tinggi. 2018), yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh terhadap frekuensi tingkat kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merawat dengan kepuasan pasien dengan p-value sebesar 0,023.

Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan

Saran

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Rumah Sakit
  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Bagi Penelitian Selanjutnya

Analisis praktik klinis keperawatan pada pasien hipertensi primer dengan inovasi terapi kombinasi pijat kaki dan terapi Murrotal Surah Ar-Rahman untuk menurunkan tekanan darah di IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie Sam. Asuhan keperawatan pada klien sirosis hati dengan pola nafas tidak efektif di Ruang Melati Lantai 3 dr. Rumah Sakit Umum Daerah. Apabila di kemudian hari terdapat ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, saya bersedia dituntut dan ditangani sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengembalikan seluruh dana penelitian yang saya terima kepada STIKes Medistra Indonesia.

17 perawatan dan pengobatan pasien tepat waktu, sesuai SOP yang ada. 18 Perawat menghormati hak-haknya.

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Teori
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi Karakteristik Responden Pasien  Ruang Rawat Inap RS Hermina Galaxy berdasarkan usia (n=50)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Evaluation System for Students The evaluation system carried out on the implementation of the techno-economics course aims to determine the absorption of knowledge that has been

Bacelar, Sao Paulo, Brazil hGokongwei College of engineering, De La Salle University, Manila, Philippines iCentre for European Studies, Fudan University, Shanghai, China