• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan derajat hipertensi terhadap kadar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan derajat hipertensi terhadap kadar"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tekanan Darah Tinggi
    • Klasifikasi Hipertensi
    • Gejala Klinis Hipertensi
    • Komplikasi Hipertensi
    • Faktor Resiko Hipertensi
    • Upaya Pencegahan Hipertensi
  • Hiperkolesterlemia
    • Faktor Risiko Hiperkolesterolemia
    • Pengukuran Kadar Kolesterol
    • Manifestasi Klinis
  • Hubungan Kolesterol Total dengan Derajat Hipertensi
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal, yaitu melebihi 120/80 mmHg, biasanya terjadi peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Berikut adalah klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee on Prevention, Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah salah satu dari tiga faktor risiko utama serangan jantung dan stroke.19 Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung, menyebabkan dinding jantung menebal dan jantung menjadi lebih besar dan lebih lemah.

Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan tekanan darah tinggi, mereka lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih besar pada kembar monozigot daripada kembar fraternal. Garam dapat dengan cepat menaikkan tekanan darah pada beberapa orang, terutama penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, lansia, dan orang kulit hitam.

Orang yang memiliki berat badan lebih dari 30% dari berat badan idealnya lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi. Merokok meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme pelepasan norepinefrin dari ujung saraf adrenergik yang dirangsang oleh nikotin. Oleh karena itu, kebiasaan merokok yang Anda teruskan saat mengalami tekanan darah tinggi merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit terkait jantung dan darah.

Minum alkohol (alkohol) sekurang-kurangnya dua kali sehari meningkatkan tekanan darah sistolik sebanyak kira-kira 1.0 mmHg dan tekanan darah diastolik juga meningkat sebanyak kira-kira 0.5 mmHg setiap minuman. Peminum harian mempunyai tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih tinggi, masing-masing 6.6 mmHg dan 4.6 mmHg, berbanding mereka yang minum seminggu sekali. Senaman yang kerap boleh menurunkan tekanan darah tinggi, tetapi jangan lakukan senaman berat jika anda mempunyai tekanan darah tinggi.

Olahraga teratur merupakan kebiasaan yang dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Penyebab tekanan darah tinggi sulit ditentukan secara pasti karena faktor pemicu peningkatan tekanan darah sangat banyak dan spesifik pada setiap individu. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Gambar 2.3. Kerangka Teori  2.5  Hipotesis
Gambar 2.3. Kerangka Teori 2.5 Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Desain Penelitian
  • Tempat danWaktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Variabel Penelitian dan Kerangka Konsep
  • Definisi Operasional
  • Metode Analisis Data
  • Prosedur Penelitian
  • Alur Penelitian

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar kolesterol total darah dan wawancara. Analisis univariat dengan jumlah 40 responden dilakukan untuk melihat kadar kolesterol total dan angka hipertensi yang meliputi umur dan jenis kelamin. Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 40 responden yang diteliti, pasien yang memiliki kadar kolesterol risiko tinggi sebanyak 30 orang (75,0%) dibandingkan pasien yang memiliki kadar kolesterol dengan kategori risiko sedang yaitu 10 orang (25,0%). %).

Berdasarkan tabel 14 hasil analisis hubungan kadar kolesterol dengan derajat hipertensi didapatkan bahwa dari 10 responden dengan risiko kadar kolesterol sedang terdapat 6 responden (15%) dengan prehipertensi dan 4 responden ( 10) %) dengan prehipertensi. Hal ini menunjukkan P-value < 0,05 yang berarti pada α=5% terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dengan derajat hipertensi. Dari hasil penelitian dengan uji korelasi Spearman diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan umur (p = 0,001).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kadar kolesterol dengan derajat hipertensi, dan kadar kolesterol merupakan faktor terjadinya hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah seseorang. Hubungan kadar kolesterol dengan derajat hipertensi pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Hiliweto Gido Kabupaten Nias.

Hubungan kadar kolesterol dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. Hubungan kadar kolesterol dengan hipertensi pada pegawai Fakultas Psikologi dan Kesehatan Uin Sunan Ampel. Perbedaan Kepatuhan Pemantauan Prolanis Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Banjardawa Kabupaten Pemalang.

Hubungan kadar kolesterol total dengan tekanan darah pada guru SMP 1 & 2 Eben Haezar dan SMA Eben Haezar Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dengan derajat hipertensi pada pasien hipertensi di klinik Indika Tebet. Anda sudah paham betul dengan penjelasan yang diberikan oleh peneliti terkait penelitian yang berjudul “Hubungan kadar kolesterol total dengan angka kejadian hipertensi pada penderita hipertensi di klinik Indika Tebet”.

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 40 responden yang diteliti jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 21 orang (52,5%) dibandingkan jenis kelamin laki-laki yaitu 19 orang (47,5%). Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa dari 40 responden yang diteliti, pasien yang memiliki tekanan darah dengan kategori grade 1 paling tinggi yaitu sebanyak 24 orang (60,0%) dibandingkan dengan pasien yang memiliki tekanan darah dengan kategori prehipertensi yaitu 11 orang (27,5%) dan pasien yang memiliki tekanan darah dengan kategori grade 2 lebih banyak yaitu sebanyak 5 orang (12,5%). Berdasarkan Tabel 4.5, hasil analisis hubungan jenis kelamin dengan derajat hipertensi didapatkan dari 19 responden laki-laki terdapat 12 responden (30%) dengan derajat hipertensi 1 dan 2 responden (5%) dengan derajat hipertensi 2. mencuci. .

Berdasarkan Tabel 13, hasil analisis hubungan usia dengan derajat hipertensi didapatkan dari 9 responden yang berusia 18-30 tahun terdapat 9 responden (22,5%) dengan hipertensi grade 1.

Tabel 4.3 Distribusi Tekanan Darah
Tabel 4.3 Distribusi Tekanan Darah

Pembahasan

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil survei Melfe Vania di Puskesmas Hiliweto Gido Kabupaten Nias yang menunjukkan bahwa proporsi penderita hipertensi yang datang ke Puskesmas Hiliweto Gido antara bulan Februari dan Oktober 2017 berdasarkan jenis kelamin. tertinggi pada wanita yaitu 67%, dimulai pada kelompok usia 41 tahun – lebih dari 50 tahun, hipertensi meningkat dibandingkan pria. Usia merupakan faktor risiko yang erat kaitannya dengan hipertensi, dimana tekanan darah meningkat seiring bertambahnya usia seseorang dan umumnya meningkat mulai usia 40 tahun. 25 Hal ini disebabkan pengerasan dan penebalan arteri, yang membuat jantung sulit memompa darah melalui arteri. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Melfe Vania di Puskesmas Hiliweto Gido Kabupaten Nias didapatkan jumlah penderita hipertensi terbanyak pada kelompok umur ≥40 tahun sebesar 48% yang merupakan proporsi tertinggi penderita hipertensi yang dirawat di rumah sakit. komplikasi pada tahun 2014 sebesar 95,2% pada kelompok umur ≥40 tahun.24 Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi erat hubungannya dengan umur, semakin tua seseorang maka semakin besar risiko untuk terkena hipertensi.

Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa persentase penderita hipertensi berdasarkan kadar kolesterol paling tinggi pada kelompok risiko tinggi yaitu 75%, sedangkan pada kelompok risiko sedang kadar kolesterolnya 25%. Tingginya kadar kolesterol pada pasien Klinik Indika Tebet disebabkan oleh gaya hidup dan juga budaya yang dianut oleh seluruh masyarakat, dimana masyarakat Jakarta cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak. Berdasarkan analisis uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square, nilai p = 0,0-3 (p < 0,05) menunjukkan bahwa semakin tinggi usia maka semakin tinggi kadar kolesterolnya.

Pada usia yang lebih tua, kadar kolesterol total relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kolesterol total pada usia muda, hal ini dikarenakan semakin tua usia seseorang maka aktivitas reseptor LDL semakin menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Melva Vania mengenai hubungan kadar kolesterol dengan usia di Wilayah Kerja Puskesmas Gido Hiliweto tahun 2017. Analisis uji statistik menggunakan uji chi-square memiliki nilai p = 0,022 (p<.0,05) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dengan derajat hipertensi, artinya kadar kolesterol merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Melva Vania, di Kabupaten Nias tahun 2017 dengan desain cross sectional ditemukan adanya korelasi antara kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi dengan p-value = 0,02 (p- peningkatan tekanan darah Karakteristik pasien hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah RSUD Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Jika Anda bersedia, saya mengundang Anda untuk menandatangani perjanjian ini sebagai bukti kesukarelaan Anda. Terima kasih atas perhatian dan kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................................
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut European Society of Hypertention- Hypertention-European Society of Cardiology (ESH-ESC) Tahun 2018
Gambar 2.3. Kerangka Teori  2.5  Hipotesis
Tabel 3.1 Definisi Operasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

This study was carried out to record Indonesian EFL pre-service teachers’ perceived understandings of intercultural communicative competence (ICC) and their practice in