• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MINUM KOPI, MEROKOK, STATUS GIZI, DAN STATUS HIPERTENSI MAHASISWA PRODI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS UDAYANA - Repository Politeknik Kesehatan Denpasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MINUM KOPI, MEROKOK, STATUS GIZI, DAN STATUS HIPERTENSI MAHASISWA PRODI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS UDAYANA - Repository Politeknik Kesehatan Denpasar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsepkonsep yang diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan, kerangka konsep tidak dapat langsung diamati dan konsep dapat diukur melalui variable (Riyanto dalam Feby, 2020).

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Hubungan yang diteliti

Konsumsi Kopi

Status Gizi

Status Hipertensi Kebiasaan

Merokok

(2)

27

Kerangka konsep diatas menjelaskan tentang Status Hipertensi dapat terjadi atau disebabkan karena beberapa faktor antara lain , Status Gizi, Mengonsumsi Kopi dan Merokok. Jika seseorang mempunyai berat badan berlebih, pembuluh darah mereka mengalami penebalan karena lemak yang menumpuk. Menyebabkan jantung akan memompa darah lebih keras karena luas oembuluh darah menyempit, yang dapat menyebabkan Hipertensi. Kopi yang mengandung kaffein berpengaruh terhadap denyut jantung sehingga mapu membuat tensi seseorang naik. Begitu juga dengan kandungan Nikotin pada rokok. Selain membuat kecanduan, Nikotin juga mapu melepaskan hormone adrenalin di otak sehingga denyut jantung bisa berdetak lebih cepat dan dapat juga mengakibatkan Hipertensi. Kedua variable tersebut berhubungan erat dengan status Hipertensi. Merokok mempengaruhi status Hipertensi seseorang begitupun juga dengan minum kopi.

B. Variabel

1. Variabel dependen : Status Hipertensi

2. Variabel Independen : Status gizi, Frekuensi minum kopi, merokok C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi variabel-variabel yang akan diteliti secara operasional di lapangan (Riyanto, 2011) Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel, maka variabel tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau 19 pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument.

(Notoatmojo, 2005)

(3)

28 Tabel 3 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala 1. Status Hipertensi Status Hipertensi merupakan hasil

angka pengukuran Tes Tekanan Darah yang mengindikasikan seseorang berstatus Hipertensi atau tidak. Dikategorikan menjadi:

a. Normal : <120 mmHg

b. Pre Hipertensi : 120 s/d 139mmHg c. Hipertensi I : 140 s/d 159 mmHg d. Hipertensi II : > 160 mmHg (WHO, 2020)

Menggunakan alat bernama Tensi Meter One med (air raksa) atau Digital

Ordinal

2. Frekuensi Minum Kopi

Frekuensi Minum Kopi adalah Jumlah atau Banyaknya Konsumsi Kopi yang dilakukan Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Universitas Udayana dalam Sehari.

Dikategorikan menjadi:

a. > 4 cangkir sehari (tinggi) b. ≥ 3 s/d 4 cangkir sehari (sedang) c. ≤ 1s/d 2 cangkir sehari (rendah) (Welkriana, Halimah and Putra, 2017)

Wawancara langsung menggunakan Form SQ- FFQ

Ordinal

3. Perokok Perokok adalah Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Universitas Udayana yang melakukan kebiasaan merokok.

Dikategorikan menjadi:

a. > 20 batang sehari (tinggi)

b. ≤ 10 s/d 20 batang sehari (sedang) c. < 10 batang sehari (rendah) (Nurhidayat, 2018)

Kuisioner Ordinal

4. Status Gizi Merupakan Keseimbangan asupan zat gizi terhadap kebutuhannya.

Dikategorikan menjadi:

a. < 18,5 (kurus)

b. ≥ 18,5 s/d 24,9 (normal) c. ≥ 25 s/d 29,9 (pra obesitas) d. > 30 (obesitas)

Menimbang, mengukur dan Mengukur IMT

Interval

(4)

29 D. Hipotesis

1. Ada Hubungan antara Status Gizi dan status hipertensi Mahasiswa prodi teknik sipil Universitas Udayana.

2. Ada Hubungan antara Frekuensi Minum Kopi dan status hipertensi Mahasiswa prodi teknik sipil Universitas Udayana.

3. Ada Hubungan antara Merokok dan status hipertensi Mahasiswa prodi teknik sipil Universitas Udayana.

Referensi

Dokumen terkait

akan berdampak negatif bagi status gizi remaja. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan frekuensi konsumsi fast food dengan

Defenisi atau Operasional atau kerangka konsep yang menggambarkan hubungan antara definisi/konsep khusus yang akan diteliti. Konsep merupakan salah satu unsur konkrit

Hasil penelitian yang dilakukan di SMK Rekayasa Denpasar tentang hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok dan didapatkan hasil yang signifikan antara tingkat

Penyebab tidak adanya hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi menurut lingkar perut, adalah karena lingkar perut merupakan indeks antropometri

Responden dengan berat badan lebih akan terjadi penumpukan jaringan lemak, yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah dalam meningkatkan kerja jantung untuk dapat

Adapun kerangka konsep penelitian ini yaitu: Keterangan: : yang diteliti : yang tidak diteliti : alur pikir Gambar 1 Kerangka konsep Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara lama menderita DM dengan status gizi pasien diabetes melitus tipe 2 di UPTD Puskesmas II Denpasar Barat dan terdapat

PENUTUP Simpulan dan Saran Berdasarkan beberapa hasil pada penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat diterima kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan