• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 13 Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 13 Padang"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi akademik siswa SMP Negeri 13 Padang. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2018) menemukan adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa.

Identifikasi Masalah

Seperti yang telah dibahas pada latar belakang, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa SMP N 13 Padang”. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah berkaitan dengan “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa”.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengertian

Goleman (2007) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri, tahan terhadap kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta mengatur keadaan mental. Davies (dalam Casmini, 2007:17) menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya sendiri dan orang lain, membedakan emosi yang satu dengan emosi yang lain dan menggunakan informasi tersebut untuk memandu proses berpikir dan perilaku seseorang.

Komponen-komponen Kecerdasan Emosional

Hal ini mencakup tiga komponen dasar (a) kemampuan mengungkapkan perasaan, (b) kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pendapat secara terbuka, dan (c) kemampuan melindungi hak-hak pribadi. Kemampuan mengarahkan dan mengendalikan diri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung secara emosional pada orang lain.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

Orang yang bahagia sering kali merasa bahagia dan nyaman, baik di tempat kerja maupun di waktu luangnya, dapat menikmati hidup dengan bebas dan menikmati kesempatan untuk bersenang-senang. Orang yang berempati lebih mampu menangkap isyarat sosial tersembunyi yang menandakan apa yang dibutuhkan atau diinginkan orang lain.

Cakupan Utama Wilayah Kecerdasan Emosional

Empati melibatkan kemampuan untuk merasakan keadaan emosi orang lain, merasa simpati, dan mencoba memecahkan masalah serta mengambil sudut pandang orang lain. Orang yang ahli dalam keterampilan membangun hubungan akan sukses di bidang apa pun karena kemampuannya dalam mengajak orang lain untuk bekerja sama.

Pengukuran Kecerdasan Emosional

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Individu yang lebih tua mungkin sama atau bahkan lebih baik daripada individu yang lebih muda dalam hal kecerdasan emosional. Namun rata-rata, perempuan cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki dalam hal keterampilan emosional, meskipun ada juga laki-laki yang memiliki kecerdasan emosional lebih baik.

Kategori Kecerdasan Emosional

Tingkatan Kecerdasan Emosional berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil Belajar 1. Pengertian

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sangat kompleks dan melibatkan faktor internal dan eksternal, seperti minat, motivasi, sikap, kecerdasan, lingkungan belajar, strategi. Dalam hal ini siswa harus mampu mencegah munculnya faktor-faktor tersebut agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Bentuk-bentuk Hasil Belajar

Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Produk sampingan yang menyertai adalah hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa tetapi tidak dimaksudkan untuk dicapai.

Indikator Hasil Belajar

Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran, siswa memerlukan kecerdasan emosional untuk memahami pelajaran yang diajarkan guru, karena kecerdasan saja tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa penghayatan emosional terhadap setiap mata pelajaran. Dari uraian di atas, penulis berasumsi bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh siswa yang perlu mencapai hasil belajar yang lebih baik di sekolah.

Penelitian yang Relevan

Sadiyah (2014) meneliti hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan biologi Universitas Negeri Semarang. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menguji hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa.

Kerangka Konseptual

Hidanah (2016) meneliti hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas IV SD di Kecamatan Gunungpati Semarang. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar.

Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: kecerdasan emosional (X) yang menjadi variabel bebas dan prestasi akademik yang menjadi variabel terikat (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX SMP N 13 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020.

Defenisi Operasional 1. Kecerdasan Emosional

Menurut Winarsunu, data interval adalah data dalam skala yang mempunyai batasan jelas terhadap variasi nilai satu sama lain sehingga jarak atau interval dapat diperbandingkan. Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang mana data ini diambil langsung dari responden dalam hal ini siswa kelas VIII dan XI SMPN 13 Padang tahun pelajaran 2019/2020.

Instrumen Penelitian dan Pengembangan

Uji coba instrumen kecerdasan emosional pada tanggal 2 September 2019 terhadap 35 siswa SMPN 13 Padang dilakukan untuk mengetahui apakah butir skor instrumen valid atau tidak dan dapat mengungkapkan apa yang hendak diukur. Setelah item pernyataan ditemukan tidak valid, item pernyataan tersebut dibuang dan tidak digunakan.

Teknik Pengumpulan Data

Setelah dilakukan uji validitas, ternyata 25 item dari 30 item valid. h) Review alat ukur. Kajian dokumentasi adalah pengumpulan bukti, informasi, arsip, pengolahan dan pelestarian yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, termasuk brosur dan dokumentasi umum (Arikunto, 2010).

Teknik Analisis Data

  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang
  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang di tinjau dari aspek mengenali emosi diri
  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang di tinjau dari aspek mengelola emosi
  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang ditinjau dari sub aspek memotivasi diri sendiri
  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang di tinjau dari aspek mengenali emosi orang lain
  • Kecerdasan emosional siswa di SMP N 13 Padang di tinjau dari aspek membina hubungan baik dengan orang lain
  • Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP N 13 Padang

Pengetahuan tentang hubungan kecerdasan emosional (X) dengan hasil belajar (Y) dapat dilihat dari tabel interpretasi koefisien korelasi r (Siregar, 2013:251). Tabel 9 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional 14 siswa berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 6,0%. Secara umum tingkat kecerdasan emosional siswa berada pada kategori sedang dengan persentase 70% dengan jumlah siswa sebanyak 163 siswa.

Kecerdasan emosional siswa SMP N 13 Padang ditinjau dari aspek mengenali perasaan diri sendiri.. Mengenali perasaan diri. Pada Tabel 13 terlihat bahwa kecerdasan emosional berdasarkan aspek mengenali perasaan orang lain berada pada kategori tinggi pada 14 siswa dengan persentase sebesar 6,0%. Kecerdasan emosional siswa SMP N 13 Padang ditinjau dari aspek membina hubungan baik dengan orang lain.

Tabel 14 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang didasarkan pada aspek membina hubungan baik dengan orang lain berada pada kategori tinggi untuk 0 siswa dengan persentase 0%.

Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar adalah homogen sehingga memenuhi syarat homogenitas untuk pengujian hipotesis. Berdasarkan Tabel 19 hasil pengolahan data dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa SMP N 13 Padang dengan nilai r. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan (korelasi) antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa di SMP N 13 Padang dapat diterima.

Dengan demikian r-skor > rtabel diterima, Ha diterima dan Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa adalah positif signifikan di SMP N 13 Padang. Hubungan positif ini dapat diartikan, semakin tinggi kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Kecerdasan emosi siswa dilihat dari sub variabel mengenali emosi diri Tingkat kecerdasan emosional siswa pada sub variabel mengenali
  • Kecerdasan emosi siswa dilihat dari sub variabel mengelola emosi
  • Kecerdasan emosi siswa dilihat dari sub variabel memotivasi diri sendiri Tingkat kecerdasan emosional siswa pada sub variabel memotivasi
  • Kecerdasan emosi siswa dilihat dari sub variabel mengenali emosi orang lain
  • Kecerdasan emosi siswa dilihat dari sub variabel membina hubungan baik dengan orang lain
  • Hasil belajar siswa di SMP N 13 Padang
  • Hubungan kecerdasan emosi dengan hasil belajar

Tingkat kecerdasan emosional siswa pada sub variabel Kelola Emosi cenderung berada pada kategori sedang dilihat dari nilai ideal pada tabel determinasi dengan persentase sebesar 51,1% dengan jumlah siswa sebanyak 119 siswa. Kecerdasan emosional siswa dilihat dari subvariabel motivasi diri Tingkat kecerdasan emosional siswa pada subvariabel motivasi Tingkat kecerdasan emosional siswa pada subvariabel motivasi diri cenderung berada pada kategori sedang jika dilihat dari nilai ideal pada tabel determinasi dengan persentase 57,1% dengan jumlah siswa 57,1% 133 orang. Tingkat kecerdasan emosional siswa pada subvariabel mengenali emosi orang lain berada pada kategori sedang dilihat dari nilai ideal pada tabel determinasi dengan persentase sebesar 58,8% dengan jumlah siswa sebanyak 137 siswa.

Tingkat kecerdasan emosional siswa pada subvariabel membina hubungan baik dengan orang lain secara umum berada pada kategori rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai ideal pada tabel determinasi dengan persentase sebesar 55,8% dengan jumlah siswa sebanyak 130 siswa. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa di SMP N 13 Padang, dengan koefisien korelasi sebesar 0,526 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Savitri Dewi: 2015) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa di SD Negeri 23 Kecamatan Pontianak Barat.

Penelitian yang dilakukan oleh (Melka, Faula & Riska Ahmad, dkk: 2016) menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara kecerdasan emosional dengan kinerja.

Implikasi Layanan BK terhadap Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Belajar

Konseling individual adalah konseling yang diberikan oleh seorang guru bimbingan dan konseling kepada seorang siswa untuk mengatasi permasalahan pribadi siswa tersebut. Kegiatan konseling individu juga dapat membantu siswa meningkatkan kecerdasan emosional dan dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar. Konseling individual dapat diberikan kepada siswa yang tingkat kecerdasan emosionalnya termasuk kategori rendah.

Membahas permasalahan anggota kelompok dan menyelesaikannya bersama-sama untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan meningkatkan hasil belajar. Secara umum siswa SMP N 13 Padang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa SMP N 13 Padang berada pada kategori cukup kuat.

Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki seorang siswa, maka siswa tersebut akan semakin mampu mencapai hasil belajar yang tinggi.

Saran

Mengelola Emosi

Pada butir (a) kata bosan diubah menjadi rasa bosan, pada butir (b) kalimat “kamu tidak suka bermain dengan teman” diubah menjadi mengantuk. Pada butir (b) kata di dalam kelas dipisahkan menjadi mengerjakan di dalam kelas, pada butir (c) kalimat tidak mengerjakan pekerjaan rumah diganti dengan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Pada poin (b) kalimat yang mendapat nilai tertinggi di kelas diubah menjadi aktif saat belajar, poin (c) kalimat seru ditambah huruf h menjadi seru.

Pada poin (a), kalimat sopan tapi kasar diubah menjadi baik, pada poin (b) kalimat sopan tapi kasar diubah menjadi sopan, poin (c). Pada (b) kalimat mudah berteman tetapi dengan teman di kelas diubah menjadi mudah berteman dengan orang pintar. Pada poin (b), frasa bergaul dengan teman sekelas diubah menjadi bergaul dengan teman sekelas.

Kecerdasan Emosional

Hasil Belajar

Alat ini bukanlah tes atau penilaian, jawaban yang Anda berikan tidak akan dinilai benar atau salah. Untuk itu saya berharap bapak/ibu memberikan jawaban apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi sebenarnya.

Petunjuk Pengisian

Hasil Validitas Butir dan Uji Validitas Instrumen Penelitian HASIL UJI VALIDITAS KECERDASAN EMOSIONAL. Dalam penelitian ini akan dipelajari aspek kemampuan individu dalam mengenali emosi diri sendiri, mengendalikan emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan kemampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain di luar dirinya. Dalam penelitian ini akan mempelajari indikator yang sangat spesifik yaitu siswa menguasai seluruh mata pelajaran.

Baik, masing-masing hanya 60%-75% materi yang dikuasai siswa dan Kurang, masing-masing kurang dari 60% yang dikuasai.

Kata Pengantar

No. Res

MIN SD

MEDIAN JUMLAH

Skor Terendah

Referensi

Dokumen terkait

Dan hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya pada siswa SMP Negeri 27 Medan sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pergaulan teman sebaya dan kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 2 Bantul memiliki hubungan yang saling berpengaruh, artinya siswa

Berdasarkan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SMP Negeri 4 Padang pada tanggal 28 Februari 2012, beliau mengatakan siswa didiknya sering bolos sekolah

Berdasarkan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SMP Negeri 4 Padang pada tanggal 28 Februari 2012, beliau mengatakan siswa didiknya sering bolos sekolah untuk

Sedangkan menurut Sardiman, motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah dalam hal menimbulkan gairah, merasa senang

Penelitian ini sudah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian memiliki keterbatasan yaitu: Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Berdasarkan analisis pada angket kecerdasan emosional indikator menangani emosi pada siswa akademik tinggi memiliki persentase 90,22% yang berada pada kategori

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan kecerdasan emosional (EQ) dengan hasil belajar penjaskes pada siswa SMP Negeri 3 Pare.Metode pengumpulan data