Maka dalam hal ini peneliti ingin melihat atau mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan minat belajar dan kemampuan memecahkan masalah matematika. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur'an dengan minat belajar dan kemampuan memecahkan masalah matematika. Dengan mengetahui cara membaca Al-Quran, akan lebih mudah bagi Anda untuk mempelajari apa yang dijelaskan di dalamnya.
Batasan Masalah
Untuk kemampuan membaca Al-Qur'an digunakan Al-Qur'an Surat Al-Maidah: 48, mengenai kebenaran wahyu Al-Qur'an yang diambil dari pokok bahasan Al-Qur'an dan Hadits.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Jadi kemampuan membaca Al Quran dengan baik dan benar penguasaan ilmu huruf tajwid dan makhorijull. Indikator kemampuan membaca Al-Quran Indikator keberhasilan kemampuan membaca Al-Quran adalah : 20. Membaca Al-Quran mempunyai nilai ibadah, selain mendapat pahala juga mendapat hidayah dari Allah SWT, sehingga .
Minat Belajar
29 Erlando Doni Sirait, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi”. maka dia akan merasa tertarik untuk belajar. Siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar tersebut karena terdapat unsur minat belajar dalam diri siswa. Demikian pula menurut William James dalam Uzer Usman, minat belajar merupakan faktor utama yang menentukan tingkat keaktifan belajar siswa.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis a. Pengertian kemampuan pemecahan masalah
Wardani dan Neneng menyatakan bahwa kemampuan memecahkan masalah matematika meliputi kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, diminta, serta kesesuaian unsur-unsur yang dibutuhkan. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan siswa yang paling kompleks atau lebih tinggi dibandingkan keterampilan lainnya, karena dalam keterampilan pemecahan masalah ini siswa diharapkan mampu menyelesaikan soal-soal yang belum pernah mereka hadapi. diketahui. menggunakan. 38 Witri Nur Anisa, “Meningkatkan Pemecahan Masalah Matematis dan Keterampilan Komunikasi Melalui Pendidikan Matematika Realistik Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Garut,” Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Issn Vol.
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan komponen kemampuan pemecahan masalah matematis diperoleh beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Identifikasi unsur-unsur yang diketahui, unsur-unsur yang dipertanyakan, dan relevansi unsur-unsur yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya hubungan antara komponen kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.
Ikhsan, Dan Siti Fatimah, “Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis di SMP Melalui Model Pembelajaran Kolaboratif Think Pair (TPS),” Jurnal Peluang, Vol.Dengan memberikan pertanyaan atau tugas yang menarik, menantang, kontekstual, dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah 44 Reny Reski, Nahor Hutapea dan Sehatta Saragih, “Peranan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Siswa dalam Belajar” 2, no.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan langkah penting dalam menyelesaikan masalah matematika setelah siswa memahami konsep dengan baik dan siswa belajar mencari.
Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian ini juga melihat minat belajar mereka, kemampuan membaca Al-Quran dan keterampilan memecahkan masalah.
Kerangka berfikir
Sampel
Variabel Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati, fenomena tersebut disebut variabel penelitian 51 Oleh karena itu instrumen penelitian adalah alat untuk membantu mengumpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan penelitian. Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berbentuk uraian yang disusun berdasarkan konsep tes pemecahan masalah yang memenuhi indikator pemecahan masalah dengan jumlah 5 soal. Mengumpulkan angket untuk menghitung minat belajar siswa sesuai dengan indikator minat belajar, serta melakukan tes membaca Al-Qur'an untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur'an siswa.
Oleh karena itu, analisis kemampuan membaca Al-Qur’an siswa atau santri dapat dijelaskan pada tabel berikut. Pemeringkatan ini mengacu pada pendapat Muhibbin Syah. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan penilaian jawaban pertanyaan positif: sangat setuju (SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2 dan tidak setuju sama sekali. semua (STS) dengan skor 1. 52 Nurvi Sari, " "Pengaruh Penggunaan Metode Iqro' Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur'an Siswa Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) AN-Nur Desa Marga Mulya, Kecamatan Bumi Agung, Lampung Timur".
53 Nurvi Sari, “Pengaruh Penggunaan Metode Iqro Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) AN-Nur di Desa Marga Mulya Kecamatan Bumi Agung Lampung Timur.”
Teknik Analisis Data
- Uji Normalitas
- Uji Linieritas
- Korelasi Berganda
- Uji Validitas
- Uji Reabilitas
- Data Dari Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an ( )
- Data Dari Angket Minat Belajar Siswa ( )
- Data Dari Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (Y)
Dalam uji validitas tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada penelitian ini dikonsultasikan kepada ahli yang menjadi validator. Berdasarkan uji validitas terhadap 5 soal tes, terdapat beberapa revisi yang telah diperbaiki dan soal tersebut dapat digunakan untuk menguji kemampuan pemecahan masalah matematis. Setelah dilakukan analisis uji reliabilitas instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis diperoleh nilai Alpha sebesar 0,826.
Setelah dihitung tingkat kesukarannya, ternyata indeks tingkat kesukaran dari 5 soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika berada pada kisaran. Artinya kelima soal tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tes kemampuan pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari tes kemampuan membaca Alquran, nilai tertinggi adalah 87 dan nilai terendah adalah 60 dengan rentang nilai 27 sedangkan total nilai teoritis adalah 0 sampai 100.
Dari hasil perhitungan statistik deskriptif menggunakan SPSS, hasil tes kemampuan membaca Al-Qur'an mencapai rata-rata 76,29. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh skor tertinggi 70 dan skor terendah 30 dengan rentang 40, serta total skor teoritis 0 sampai dengan 100. Dari hasil statistik deskriptif, perhitungan melalui SPSS rata-rata diperoleh hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa 50,79.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika kelas cukup, skor pada rentang 40-54,99 termasuk dalam kategori kurang, dan skor pada rentang 0-39,99 termasuk dalam kategori kurang. kategori sangat miskin. kategori.
Pengujian Prasayarat Analisis Data 1. Uji Normalitas
Nilai signifikansi data untuk kemampuan membaca Al-Qur’an sebesar 0,84, minat belajar sebesar 0,200 dan kemampuan menyelesaikan masalah matematika sebesar 0,121. Uji linearitas adalah suatu keadaan dimana hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier (garis lurus) dalam rentang variabel tertentu. Deviasi Dari Linearitas > 0,05 maka disimpulkan terdapat hubungan linier antara variabel terikat dan bebas.
Penyimpangan dari Linearitas < 0,05 maka disimpulkan tidak terdapat hubungan linier antara variabel terikat dan bebas. Berdasarkan output SPSS dapat disimpulkan bahwa Y dan Y mempunyai hubungan linier antara variabel dependen dan independen karena nilai Sig. 0,051 > 0,05 serta Y dan terdapat hubungan linier antara variabel terikat dan bebas dengan nilai Sig.
Pengujian Hipotesis
Uji Korelasi antara Kemampuan Membaca Al- Qur’an dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Korelasi signifikan pada taraf 0,01 (1-tailed) Dari tabel diatas diketahui bahwa korelasi antara kemampuan membaca Al-Quran dengan kemampuan menyelesaikan masalah matematika mempunyai korelasi positif sebesar 0,977. Dengan uji statistik diperoleh p-value (Sig lt; 0,05) yang berarti dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Quran berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah.
Uji Korelasi antara Minat Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Uji statistik mempunyai nilai p-value (Sig lt; 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis berkorelasi signifikan atau signifikan atau terdapat korelasi positif yang signifikan.
Uji Korelasi antara Kemampuan Membaca Al- Qur’an dan Minat Belajar dengan Kemampuan
Berdasarkan tabel di atas diketahui korelasi antara kemampuan membaca Al-Qur'an, minat belajar dan kemampuan menyelesaikan masalah matematika adalah sebesar 0,985. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik H0 ditolak atau nilai p (Sig lt; 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan antara.
Pembahasan
Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis data mengenai kemampuan membaca Al-Qur'an siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dengan pengujian hipotesis menggunakan SPSS, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara kemampuan membaca Al-Quran dengan kemampuan memecahkan masalah matematika. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan aplikasi SPSS diketahui terdapat hubungan antara minat belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Quran dengan minat belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X Pondok Pesantren Darun Naja Urai. Benggala Utara. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an dan minat belajar merupakan hal yang patut diperhatikan jika kita ingin memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang baik. Kemampuan membaca Al-Quran mempunyai hubungan penting dengan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa kelas X Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darun Naja Bengkulu Utara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan kemampuan menyelesaikan masalah matematika. Minat belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darun. Kemampuan membaca Al-Quran dan minat belajar dengan keterampilan pemecahan masalah matematis siswa kelas X di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darun Naja Bengkulu Utara.
Jadi, kemampuan membaca Al-Quran dan minat belajar dengan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa kelas X Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darun Naja Bengkulu Utara mempunyai hubungan yang sangat penting.
Saran
Adi Tiyaprayoga “Penggunaan Metode Pembelajaran Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas V SDN 215 Muaro Jambi,” 2020. Irwansyah, “Implementasi Metode Yanbu’a Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Darussa'adah Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus" (2020). Miftahul Ilmiyana “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Dimensi Tipe Kepribadian Myer Briggs Type Indicator (MBTI),” 2018.
Nurvi Sari, “Pengaruh Penggunaan Metode Iqro’ Terhadap Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa Taman Pendidikan AN-Nur Qur’an (TPQ) Di Desa Marga Mulya Kecamatan Bumi Agung Lampung Timur” 1441H/ 2020. Sanusi Siregar ., “Penerapan Metode Al-Bayan Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Samora Kecamatan Padang Sidimpuan Utara Kota Padang Sidimpuan,” 2021 .Quran Surah Al-Maidah : 48 tentang kebenaran peluruhan Al-Qur'an diambil dari pokok bahasan Al-Qur'an dan Hadits.
Baca ayat-ayat al-Quran dengan lancar, sesuai dengan ilmu tajwid, sebutan huruf yang betul, tahu waqaf dan wasal, kemudian beri markah (81-100). Baca ayat-ayat al-Quran dengan lancar, tajwid tidak tepat, makhraj huruf, dan tanda wasal dan waqof diberi markah (71-80). Dengan hanya membaca ayat-ayat al-Quran sahaja, ilmu tajwid, mahraj huruf dan tanda vasal atau wakaf tidak tepat, justeru mereka mendapat markah (61-70).
Apabila seseorang membaca ayat-ayat al-Quran tanpa lancar, serta ilmu tajwid, makhraj huruf dan tanda wasal atau wakaf tidak betul, mereka mendapat markah (51-60).
Frequenc
Frequenc
Frequenc
Frequenc
Frequenc