• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KETELADANAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SPRITUAL PESERTA DIDIK DI MTs DDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KETELADANAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SPRITUAL PESERTA DIDIK DI MTs DDI "

Copied!
156
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Dengan judul Pengaruh Keteladanan Orang Tua Terhadap Keberhasilan Pendidikan Agama Anak Di Dusun Doplang I Desa Pakis Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun 2010. Hasil penelitian ini adalah: tingkat keteladanan orang tua dalam kategori baik mempunyai nilai 13, 3% tercapai. , kategori sedang sebesar 33,3% dan kategori kurang sebesar 53,4%. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keteladanan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan agama anak di Dusun Dopang I Desa Pakis Kecamatan Bringin.7.

Hasil penelitian menegaskan bahwa: terdapat pengaruh positif kecerdasan spiritual orang tua terhadap siswa. 7 Sunarto, Dampak Keteladanan Orang Tua Terhadap Keberhasilan Pendidikan Keagamaan Anak di Dusun Doplang I Desa Pakis Kecamatan Bringin Kecamatan Semaran (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri SALATIGA 2010). Dengan hasil yang ada, kami ingin menekankan bahwa kecerdasan spiritual orang tua dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter siswa.

Penelitian di atas mengkaji pengaruh kecerdasan spiritual orang tua dan pengaruh keteladanan orang tua terhadap keberhasilan akademik siswa. Sedangkan penelitian ini akan melihat hubungan keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa.

Tinjauan Teori

  • Keteteladan Orang Tua
  • Perkembangan Spritual Peserta Didik

Dengan demikian, kecerdasan spiritual orang tua dapat dijadikan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter peserta didik. Dengan demikian, bentuk pendidikan yang pertama kali terdapat dalam kehidupan berkeluarga.15 Menurut Noer Aly, orang tua adalah orang dewasa yang memikul tanggung jawab pendidikan, karena. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan anak.

Karena di bawah asuhan dan bimbingan orang tua, anak akan mulai belajar, meniru dan mengamati tingkah laku orang dewasa di sekitarnya. Orang tua harus mampu memberikan contoh perilaku yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah dalam akhlak. Orang tua harus selalu menunjukkan akhlak yang baik, sebab seorang anak akan selalu meneladani akhlak orang tuanya.

Orang tua hendaknya memberikan contoh sikap memaafkan agar anak selalu berbuat baik dan meminta maaf jika melakukan kesalahan. Sebagai pendidik utama, orang tua hendaknya mampu menjadikan anaknya pribadi yang saleh dengan memberikan teladan kesalehan.

Kerangka Pikir

Orang mengalami transendensi pada tingkat pengalaman yang lebih tinggi sebagai hasil pemahaman lingkungan yang konfliktual dan paradoks. Dari teori diatas penulis dapat mengatakan bahwa proses perkembangan spiritual yang dikemukakan oleh Flower merupakan proses perkembangan yang berhenti pada tahap keempat karena tahap keempat merupakan tahap menunjukkan kedewasaan diri seorang individu agar dapat terus berada dalam tahap tersebut. Di masa depan, individu membutuhkan perspektif yang berbeda dan lebih luas untuk mencapai cara hidup yang utuh.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolaan Data
    • Observasi
    • Angket
    • Dokumentasi
  • Definisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
    • Kisi-Kisi Instrumen
    • Pengukuran Instrumen
    • Uji Validitas dan Rehabilitas Instrumen
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Analisis Statistik Inferensial

Artinya perkembangan spiritual siswa di MTs DDI Jabal Nur (variabel Y/variabel terikat) hanya sebesar 1,2% dipengaruhi oleh keteladanan orang tua (variabel X/variabel bebas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan spiritual siswa MTs DDI Jabal Nur tinggi. Hubungan Keteladanan Orang Tua Dengan Perkembangan Spiritual Siswa Mts DDI Jabal Nur Siswa di Mts DDI Jabal Nur.

Jadi sumbangsih atau kontribusi yang diberikan oleh keteladanan orang tua dalam pengembangan spiritual peserta didik hanya sebesar 1,2%. Ada hubungan antara keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa MT DDI Jabal Nur. Sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh keteladanan orang tua dalam pengembangan spiritual peserta didik hanya sebesar 1,2%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa MT DDI Jabal Nur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Dan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hasil penelitian maka akan disertakan tabel distribusi frekuensi yang kemudian akan divisualisasikan dalam bentuk histogram. Berdasarkan analisis deskriptif total skor keteladanan orang tua dari 66 sampel, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 68,47, standar deviasi sebesar 5,666, varians sebesar 32,099, total skor minimum sebesar 58, dan total skor maksimum sebesar 76. Berdasarkan pada analisis deskriptif skor total Pada contoh parent example terdapat 66 sampel, mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 51,98, standar deviasi 3,121, varians 9,738, total skor minimum 43 dan mencapai total maksimum 60.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 66 responden  yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  keteladanan  orang  tua  (X)  pada  pernyataan 1  bahwa “Saya mengerjakan setiap macam-macam salat 5 waktu”, terdapat 58  respond-en atau 87,
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 66 responden yang memberikan jawaban terhadap instrumen penelitian variabel keteladanan orang tua (X) pada pernyataan 1 bahwa “Saya mengerjakan setiap macam-macam salat 5 waktu”, terdapat 58 respond-en atau 87,

Pengujian Persyaratan Analisis Data

  • Uji Normalitas Data

Hasil distribusi frekuensi di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut. mogrov-Smirnov dalam software IBM SPSS Statistics, dengan kriteria nilai Asymp. 2-tailed) sebesar 0,019 dan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residu kedua variabel berdistribusi normal. Uji linearitas data digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel terikat dan variabel bebas mempunyai hubungan linier yang signifikan.

Berdasarkan hasil uji linearitas yang dapat dilihat pada tabel ANOVA diketahui nilai Deviation from Linearity sebesar 0,089 yang berarti signifikan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan, kekuatan hubungan dan signifikansi kekuatan hubungan antara variabel keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa di MTs DDI Jabal Nur.

Pengujian Hipotesis

2-tailed) pada tabel diatas adalah 0,000 yang berarti kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan skor ideal yang selanjutnya disebut kriteria adalah 5 x 16 x merupakan skor tertinggi setiap item, 16 adalah jumlah item instrumen, dan 66 adalah jumlah responden). Sedangkan skor ideal yang selanjutnya disebut kriteria adalah 5 x 12 x merupakan skor tertinggi setiap item, 12 adalah jumlah item instrumen, dan 66 adalah jumlah responden).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan spiritual siswa di MTs DDI Jabal Nur berada pada kategori baik. Berdasarkan tabel panduan penafsiran di atas diketahui bahwa hubungan antara keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual peserta didik yaitu sebesar 1,2%, sedangkan sisanya berkaitan dengan faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Pembahsan Hasil Penelitian

  • Keteladanan Orang Tua
  • Hubungan Keteladanan Orang Tua Dengan Perkembangan Spritual

Temuan penelitian akan dijelaskan secara rinci setelah diuraikan terlebih dahulu variabel penelitian yaitu keteladanan orang tua (X) dan perkembangan spiritual siswa (Y). Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsnawiyah DDI Jabal Nur dengan jumlah populasi siswa beserta orang tuanya sebanyak 66 orang dan ukuran sampelnya adalah setiap orang yang dijadikan populasi karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 sehingga setiap orang berhak menjadi responden. Hasil penelitian diatas sesuai dengan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, dimana keteladanan orang tua merupakan tempat pertama pendidikan bagi seorang siswa.

Artinya perkembangan spiritual siswa MTs DDI Jabal Nur berada pada kategori tinggi sesuai Tabel 4.36 kriteria penilaian berdasarkan persentase. Hasil penelitian diatas sesuai dengan hasil pengamatan awal peneliti, dimana siswa akan selalu membawa kebiasaan-kebiasaan yang diperolehnya dari lingkungan keluarga. Perkembangan spiritual anak didik erat kaitannya dengan orang tuanya, karena sejak lahir, yang pertama kali memberikan pendidikan, mengajarkan sesuatu, itu berasal dari orang tuanya.

Setelah dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi, meskipun korelasinya tergolong rendah dan berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada bagian pembelajaran teori, terdapat hubungan antara keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa. Berdasarkan analisis yang diuraikan dalam skripsi yang membahas tentang hubungan keteladanan orang tua dengan perkembangan spiritual siswa MTs DDI Jabal Nur, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Tingkat keteladanan orang tua siswa MTs DDI Jabal Nur sebesar 85,5% dari kriteria yang ditetapkan, artinya keteladanan orang tua siswa MTs DDI Jabal Nur berada pada kategori tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan hasil orang tua siswa mengisi angket tentang keteladanan seperti apa bagi anak. Perkembangan spiritual siswa MTs DDI Jabal Nur sebesar 86,6% dari kriteria yang ditetapkan, artinya perkembangan spiritual siswa MTs DDI Jabal Nur berada pada kategori tinggi. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil siswa ketika mengisi angket yang selalu mereka terima atau lihat contohnya dari orang tuanya.

Karena hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang sangat minim antara keteladanan orang tua dengan siswa, maka peneliti menyarankan untuk menjaga dan kemudian meningkatkan keteladanan orang tua. Bili Seingo, Pengaruh Kecerdasan Spiritual Orang Tua dan Keteladanan Guru Terhadap Karakter Siswa SMP Negeri 5 Kota Kupang (Universitas Terbuka Jakarta 2015). Sunarto, Pengaruh Keteladanan Orang Tua Terhadap Keberhasilan Pendidikan Keagamaan Anak Di Dusun Doplang I Desa Pakis Kecamatan Bringin Kabupaten Semaran (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri SALATIGA 2010).

PENUTUP

Simpulan

Saran

Other dan Pinton Setya Mustafa, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Jasmani (Fakultas Ilmu Olah Raga Universitas Negeri Malang, 2020). 2 Saya menjaga kepercayaan yang diberikan kepada saya 3 Saya menghargai pendapat teman saya 4 Saya selalu mengingatkan mereka akan suatu hal.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Penelitian
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 66 responden  yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  keteladanan  orang  tua  (X)  pada  pernyataan 1  bahwa “Saya mengerjakan setiap macam-macam salat 5 waktu”, terdapat 58  respond-en atau 87,
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Item X.3
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 66 responden  yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  keteladanan  orang  tua  (X)  pada  pernyataan  3  bahwa “Saya melaksanakan salat 5 waktu di awal waktu”, terdapat 47 responden atau  71,2%
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama mahasiswa : Prudence Lucianus NIM : 22010119130112 Program Studi : Program Studi Kedokteran Fakultas