• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu serta pemberian susu formula pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan di Desa Simanguntong Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap susu formula dengan pemberian susu formula. susu kepada bayi usia 0 s/d 6 bulan di Desa Simanguntong. Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu terhadap susu formula dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Simanguntong Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.

Untuk mengetahui sebaran pengetahuan dan sikap ibu tentang susu formula di Desa Simanguntong Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.

Manfaat Penelitian

Pengetahuan merupakan hasil dari ketidaktahuan untuk mengetahui dan terjadi setelah manusia mempersepsikan suatu objek tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu: indera penglihatan, penciuman, rasa dan peraba. Cara mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan mendengar, melihat, merasakan, dan sebagainya yang merupakan bagian dari indera manusia (Beni, 2008). Yang dimaksud dengan mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

Hal ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan dengan benar tentang objek yang diketahui dan menafsirkan materi dengan benar. Dimaknai sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual). Artinya kemampuan menguraikan materi suatu benda secara komponen-komponen, namun tetap dalam struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain.

Evaluasi ini mengacu pada kemampuan untuk membenarkan atau menilai suatu materi atau objek. Menurut Notoadmodjo (2003), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur pada subjek atau responden. Sikap merupakan respon atau reaksi tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap jelas menunjukkan konotasi respon yang pantas terhadap rangsangan tertentu, yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan respon emosional sosial terhadap rangsangan sosial (Notoadmodjo, 2003. Mengajak orang lain untuk bekerja sama atau mendiskusikan suatu permasalahan dengan orang lain merupakan indikasi sikap. Bertanggung jawab) mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resikonya adalah sikap tertinggi.

Misalnya: bagaimana pendapat Anda tentang pelayanan dokter di RS Cipto? Hal ini dapat dilakukan secara langsung dengan pernyataan hipotesis kemudian meminta pendapat responden.

Susu Formula

Susu formula hypoallergenic atau dipanggil hydrolyzate diberikan kepada bayi yang mengalami gangguan pencernaan protein. Formula soya ialah formula bebas laktosa untuk bayi dan kanak-kanak yang alah kepada protein susu lembu. Komposisi asid lemak yang mesti ada dalam makanan botol adalah sedemikian rupa sehingga bayi berumur satu bulan boleh menyerap sekurang-kurangnya 85%.

Dalam hal ini, satu-satunya makanan yang dapat diberikan sebagai pengganti ASI adalah susu formula. Susu formula (susu sapi) tidak mengandung DHA seperti halnya ASI, sehingga tidak dapat membantu meningkatkan kecerdasan bayi. Selain itu, proses pembuatan susu formula yang kurang steril juga dapat memudahkan bakteri masuk.

Bayi yang diberi susu botol terlalu dini dapat mengalami lebih banyak masalah alergi, seperti asma dan eksim. Susu formula merupakan makanan bayi dan anak yang dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak dan jangka waktu lama. Pemberian susu botol yang tidak sesuai dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang terus terjadi dalam jangka panjang (Muchtadi, 2005).

Menurut Muchtadi (2005) Pelayanan yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi yang diberi susu formula, seperti diare, muntah dan gangguan penyerapan zat gizi.

Tabel 2.1 Perbandingan zat gizi antara susu formula adaptasi dengan ASI
Tabel 2.1 Perbandingan zat gizi antara susu formula adaptasi dengan ASI

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Pemberian

Praktek atau Tindakan (Practice)

Selain itu, ada faktor dukungan pihak lain dalam praktik atau tindakan, karena ada tingkatan praktiknya. Mekanismenya, ketika seseorang secara otomatis telah melakukan sesuatu dengan benar atau ketika sesuatu itu sudah menjadi suatu kebiasaan. Tindakan ibu dalam memberikan susu formula atau ASI kepada bayinya merupakan suatu stimulus atau faktor internal atau eksternal yang menimbulkan perilaku baru (Khasanah, 2010).

Teori Stimulus Organisme (SOR)

Jika stimulus tidak diterima atau ditolak berarti stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu dan berhenti sampai disitu saja. Namun jika organisme menerima stimulus berarti individu tersebut penuh perhatian dan stimulus tersebut efektif. Kemudian organisme memproses stimulus tersebut sehingga timbul kemauan untuk bertindak atas stimulus yang diterima (berperilaku).

Lebih lanjut teori ini menyatakan bahwa tindakan hanya dapat berubah jika stimulus yang diberikan benar-benar melebihi stimulus aslinya. Artinya stimulus yang diberikan harus mampu meyakinkan organisme tersebut. Dalam persuasi organisme ini, faktor penguatan memegang peranan penting (Notoadmodjo, 2003).

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur dengan penelitian yang akan dilakukan (Notoadmodjo, 2010). Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0 – 6 bulan di Desa Simanguntong Natal tahun 2016. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka ditetapkan kerangka konseptual sebagai berikut.

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Desain dan Metode Penelitian

Waktu dan Tempat penelitian

Populasi dan Sampel

Dari tabel di atas terlihat mayoritas responden memberikan susu formula kepada 23 orang (69,6%), dan sebagian kecil tidak memberikan susu formula kepada 10 orang (30,4%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pvalue < α = 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang susu formula dalam memberikan susu formula pada bayi 0 – 6 bulan di Desa Simanguntong tahun 2016. Berdasarkan hasil tersebut Tabel diatas dari hasil tabulasi silang sikap Mengenai tindakan ibu dalam memberikan susu formula diketahui bahwa dari 5 ibu yang mempunyai sikap baik, 1 ibu (3,1%) memberikan susu formula, dan 4 ibu (12, 1 %) tidak memberikan ASI. pengganti ASI.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value < α = 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan sikap ibu terhadap pemberian susu botol pada saat pemberian susu botol pada bayi usia 0 sampai 6 bulan di Desa Simanguntong tahun 2016. Berdasarkan data diketahui bahwa dari 33 orang ibu, terdapat 5 orang yang memiliki pengetahuan baik, yaitu 1 orang ibu (3,1%) yang memberikan susu botol dan 4 orang ibu (12,1%) yang memberikan susu botol. jangan memberi susu botol. Dari uji Chi-square diperoleh p = 0,02 dengan p-value < 0,05 yaitu 0,02 < 0,05, dimana terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian susu botol dengan tindakan ibu saat memberikan susu botol pada bayi dari 0 - 6 bulan. Di desa Simanguntong pada tahun 2016.

Berdasarkan penelitian Ayu (2011), hubungan menonton iklan susu dengan tindakan pemberian susu formula pada bayi usia 0 sampai 6 bulan, pada usia 35 tahun. Berdasarkan tabulasi silang sikap terhadap tindakan ibu dalam memberikan susu Diketahui dari 5 ibu yang mempunyai sikap baik, 1 orang ibu (3,1%) memberikan susu pengganti dan 4 orang ibu (12,1%) tidak memberikan susu pengganti. Dimana terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap pemberian susu botol dengan tindakan ibu pada pemberian susu botol pada bayi usia 0 s/d 6 bulan di Desa Simanguntong pada tahun 2016.

Apabila sikapnya baik maka sikap responden terhadap pemberian ASI dapat digantikan dengan pemberian ASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang susu formula dengan tindakan ibu dalam memberikan susu formula pada bayi 0 – 6 bulan di Desa Simanguntong tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari adanya hubungan antara pengetahuan tentang susu formula susu formula dan tindakan ibu dalam memberikan ASI Pengganti ASI pada bayi 0 – 6 bulan, kesimpulannya dari 33 ibu terdapat 5 orang yang berpengetahuan baik, sebagian besar dari 4 ibu (12,1%) belum memberikan ASI pengganti susu.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value < α = 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian susu botol dengan tindakan ibu dalam pemberian susu botol pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan di Desa Simanguntong. 2016. Berdasarkan sikap ibu terhadap pemberian susu botol dan tindakan ibu dalam pemberian susu botol pada bayi usia 0 s/d 6 bulan di Desa Simanguntong tahun 2016 disimpulkan bahwa dari 33 ibu, dari 5 ibu yang mempunyai sikap baik, mayoritas ibu 4 ibu (12,1%) tidak memberikan susu pengganti. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value < α = 0,05 maka H0 ditolak. Artinya terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap pemberian susu botol dengan tindakan ibu saat memberikan susu botol pada bayi usia 0 sampai 6 bulan di Desa Simanguntong tahun 2016.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Alat Pengumpul Data

Prosedur Pengumpulan Data

Defenisi Operasional

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sebaran hubungan pengetahuan dan sikap ibu mengenai pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Simanguntong Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Berdasarkan tabel diatas, dari hasil persilangan pengetahuan tentang tindakan ibu dalam memberikan susu formula diketahui bahwa dari 33 ibu terdapat 5 orang yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 1 orang ibu (3,1%) yang memberikan susu formula dan 4 orang ibu. (12,1%) yang tidak memberikan susu formula. Dengan sikap positif maka responden dapat menjawab atau menilai pentingnya pemberian ASI dibandingkan dengan pemberian susu formula.

Doen tans navorsing getiteld “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai Susu Formula pada Bayi 0 – 6 Bulan di Desa Simanguntong Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016”.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Ibu Di Desa Simanguntong Tahun 2016
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Ibu Di Desa Simanguntong Tahun 2016

Pengolahan Data

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Statistik

PEMBAHASAN

Hubungan Sikap Dengan tindakan Ibu dalam

Keterbatasan Penelitian

Diharapkan kepada puskesmas memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman ibu dan mencari informasi mengenai dampak pemberian susu botol untuk mengetahui dampaknya pada bayi usia 0-6 bulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan agar dapat terus meneliti permasalahan terkait pemberian susu botol. Penelitian ini hanya mengkaji hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pemberian susu botol. Oleh karena itu, diharapkan bagi para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan aspek yang lebih luas demi kesempurnaan penelitian ini.

-Faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula. Diakses pada 15 Januari 2016 dari http://www.surakarya.com. 2008. Metode Penelitian Bandung : Seti Pustaka. 8 ASI yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan anak sehingga perlu diberikan tambahan pengganti ASI. 9 Susu formula bayi yang baik tidak menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, muntah dan sulit buang air besar.

10 Susu formula merupakan susu sapi yang komposisi gizinya telah diubah sedemikian rupa sehingga dapat diberikan kepada bayi tanpa menimbulkan efek samping. 3 Apabila ASI tidak keluar, dianjurkan ibu memberikan ASI sebagai pengganti ASI.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi Anda dan semua informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan zat gizi antara susu formula adaptasi dengan ASI
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Ibu Di Desa Simanguntong Tahun 2016
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Bayi Di Desa Simanguntong Tahun 2016
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

12 Iskandar and Maulidar, “Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan (Relationship Formula Milk Feeding with the Incidence of Diarrhea in

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu yaitu di Kelurahan Tandang pada 6 orang ibu pekerja didapatkan dari 6 orang ibu mengatakan tidak memberikan ASI