• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Penggunaan Pembelajaran Daring Dengan Minat Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 15 Wajo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Penggunaan Pembelajaran Daring Dengan Minat Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 15 Wajo"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika siswa di SMA Negeri 15 Wajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika siswa SMA Negeri 15 Wajo. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika siswa di SMA Negeri 15 Wajo.

Para siswa SMA Negeri 15 Wajo atas kesediaannya menjadi subjek penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Minat Belajar a. Belajar

Minat belajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi keberhasilan belajar yang dimiliki siswa, minat timbul dari diri siswa itu sendiri. Minat belajar menurut Meilani (2017) adalah perasaan menyukai atau tertarik pada suatu hal dan kegiatan belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar. Minat belajar juga merupakan faktor pendorong siswa dalam belajar yang didasari oleh minat atau kesenangan keinginan siswa untuk belajar.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keterlibatan seorang peserta didik secara utuh dan perasaan simpati atau minat terhadap sesuatu dan kegiatan seseorang, sehingga mendorongnya untuk melakukan suatu kegiatan.

Penggunaan Pembelajaran Daring a. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran online banyak dikenal masyarakat dan akademisi dengan istilah pembelajaran online. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung dalam jaringan dimana guru dan siswa tidak bertatap muka. Menurut Mostof dkk (2019) menyatakan bahwa pembelajaran daring adalah suatu sistem pendidikan jarak jauh dengan seperangkat metode pembelajaran dimana terdapat kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara terpisah dari kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa tatap muka.

Kerangka pikir

Di masa virus Covid-19, banyak guru yang harus mengganti model/metode pengajarannya dengan metode pengajaran daring. Pemanfaatan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang berlangsung secara daring dengan menggunakan aplikasi pembelajaran dan jejaring sosial. Banyak siswa yang tidak berminat belajar dan tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak dapat tercapai, karena pada saat proses pembelajaran online, siswa kurang memahami penjelasan guru karena keterbatasan waktu, bahkan banyak siswa yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran online.

Oleh karena itu, seorang pendidik mampu merancang situasi pembelajaran yang mampu menggali kemampuan peserta didik dan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan oleh pendidik, menyenangkan dan dapat membuat siswa tidak malas belajar, sehingga memudahkan prestasi belajar.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran

Hipotesis Penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Expost Facto yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan tanpa adanya konstruksi atau manipulasi terhadap variabel atau yang diteliti.

Lokasi penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sampel

Desain Penelitian

Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas

Prosedur Penelitian

Setelah seluruh pelaksanaan penelitian selesai, peneliti kemudian menganalisis seluruh data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar siswa serta mengetahui seberapa besar hubungan kedua variabel tersebut.

Instrumen Penelitian

Pengecekan instrumen yang dilakukan kepada guru pendamping kemudian divalidasi oleh validator yang terdiri dari dua orang guru ahli. Validitas instrumen dalam penelitian ini diuji menggunakan validitas konstruk dengan mencari pendapat dari (para ahli). Berdasarkan hasil validasi ahli kemudian dianalisis menggunakan Uji Gregory yang bertujuan untuk mengetahui instrumen layak digunakan untuk penelitian dengan kriteria penelitian r ≥ 0,75.

Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji instrumen dengan tujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kualitas instrumen yang dibuat. Uji validasi digunakan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur secara akurat atau tidak. Hasil validasi ahli diberi nilai 1,00 berarti valid, karena lebih besar dari 0,75 berarti instrumen valid.

Kemudian angket yang dibagikan kepada siswa akan dianalisis sebelum diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian dapat diandalkan atau tidak. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila tanggapan siswa terhadap pertanyaan atau pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, instrumen angket penggunaan pembelajaran daring diperoleh sebanyak 30 butir pernyataan dari 30 butir pernyataan yang diujikan oleh Gregory dan angket minat belajar siswa diperoleh 36 butir pernyataan dari 40 pernyataan. barang dibuat. Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS versi 16 dengan uji statistik Chronbach alpha diperoleh nilai Chronbach alpha sebesar 0,799 > 0,60. Berdasarkan pengambilan keputusan pada uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa dari 30 item pernyataan yang menggunakan pembelajaran online reliabel atau konsisten, dan untuk minat belajar diperoleh nilai Chronbach alpha sebesar 0,781 > 0,60, berdasarkan dasar pengambilan keputusan dalam suatu uji reliabel dapat disimpulkan bahwa sebagian dari 36 item pernyataan tersebut reliabel atau konsisten, dilihat dari tabel kriteria reliabilitas instrumen yang menggunakan pembelajaran daring dan minat belajar berada pada kategori tinggi.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar  Indikator  Nomor Pernyataan  Jumlah
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar Indikator Nomor Pernyataan Jumlah

Teknik Pengumpulan Data

Tujuan pengisian angket adalah untuk mengetahui hubungan pemanfaatan pembelajaran daring dengan minat belajar peserta didik dengan skala pengukuran instrumen yang digunakan yaitu skala likert, sehingga dapat melihat pemanfaatan pembelajaran daring dan pembelajaran. minat yang dimiliki siswa. .

Teknik Analisis Data

Analisis Statistik Deskriptif

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar fisika siswa SMA Negeri 15 Wajo yang berjumlah 136 siswa, yang dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Program pengolahan data tahun 2016, sehingga diperoleh hasil perhitungan analisis statistik deskriptif untuk variabel penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar fisika siswa seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel 4.2 diketahui pemanfaatan pembelajaran daring siswa SMAN 15 Wajo mempunyai nilai tertinggi dengan persentase 29% yaitu 39 dari 136 siswa, kemudian siswanya juga lebih banyak dengan persentase 23% yaitu , 32 siswa, untuk persentase 20%, yaitu sebanyak 27 siswa, untuk persentase 11%, berjumlah 15 siswa, dan untuk persentase 2%, berjumlah 3 siswa. dari 136 siswa. Hasil diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan pembelajaran daring di SMAN 15 Wajo perlu ditingkatkan karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa pada awal proses pembelajaran yang diawali dengan penggunaan pembelajaran daring, siswa masih antusias mengikuti pembelajaran yang terlihat pada rentang 53-60 dengan persentase 15%. , dan kemudian di kisaran 69-76. dimana penggunaan pembelajaran online oleh siswa meningkat sebesar 29%. Semakin dilanjutkan proses pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran daring, maka tingkat pemakaiannya semakin rendah dengan persentase 2% pada kisaran 93-98. Hal ini terjadi karena pada awalnya siswa masih tertarik dan bersemangat, namun semakin lama pembelajaran berlangsung secara daring atau online, siswa mulai bosan, bosan, jenuh dengan tugas, lingkungan sekitar kurang efektif dalam pembelajaran dan dibatasi oleh data seluler (kuota). ) dan jaringan.

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis statistik deskriptif minat belajar fisika siswa di SMA Negeri 15 Wajo menunjukkan bahwa minat belajar fisika siswa mempunyai skor ideal 144, skor maksimum 114, skor minimum 114. 83 dan rentang minat belajar mempunyai skor 31. Dari Tabel 4.4 diatas terlihat minat belajar fisika siswa di SMAN 15 Wajo mempunyai skor tertinggi pada rentang 91-98 dengan persentase 45%, yaitu 61 siswa, selanjutnya siswa yang mempunyai rentang 99-106 dengan persentase 41% yaitu 56 siswa. Siswa, untuk siswa yang mempunyai rentang 83-90. Berdasarkan Gambar 4.2 diatas terlihat bahwa minat belajar fisika siswa pada awal proses pembelajaran, minat belajar fisika siswa masih tinggi terlihat pada rentang 83-90 dengan persentase 10%, maka pada pada rentang 91-98 dan 99-106, minat belajar fisika semakin meningkat dengan persentase sebesar 45% dan 41%.

Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, seperti minat siswa dalam belajar, adanya perasaan bosan, jenuh dan penat karena terlalu banyak tugas dari guru.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Pembelajaran Daring  Rentang  Frekuensi  Persentase(%)
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Pembelajaran Daring Rentang Frekuensi Persentase(%)

Analisis inferensial

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov diperoleh data nilai signifikansi untuk variabel penggunaan pembelajaran daring yaitu sebesar 0,461, sedangkan untuk minat belajar fisika sebesar 0,153. Hasil yang diperoleh dari kedua variabel tersebut > 0,05 berarti data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji linearitas merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang dimiliki konsisten dengan garis linier atau tidak.

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penggunaan pembelajaran daring mempunyai hubungan linier dengan variabel minat belajar. Aturan pengambilan keputusan digunakan jika terjadi penyimpangan dari linearitas. sig) > 0,05 maka terdapat hubungan linier yang signifikan antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar (Fhitung < Ftabel). Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji linearitas menggunakan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika siswa memperoleh Deviasi linearitas (sig) sebesar 0,442 > 0,05 dan F hitung diperoleh 1,028 tabel < F dengan nilai df sebesar 1,541 yang artinya bahwa terdapat hubungan linier antara penggunaan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar fisika (Y) siswa SMAN 15 Wajo.

Berdasarkan nilai sig (2-tailed) dan hasil korelasi output SPSS versi 16 di atas diketahui bahwa sig. 2-tailed) penggunaan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar fisika (Y) sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika pada siswa SMAN 15 Wajo.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas  Variabel penelitian  Test
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel penelitian Test

Pembahasan

Kontribusi variabel atau sumbangan penggunaan pembelajaran daring terhadap minat belajar fisika yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebesar 56,25%. Berdasarkan fakta empiris yang diperoleh dikatakan bahwa semakin baik atau meningkat pemanfaatan pembelajaran daring yang dilakukan guru maka akan mengikuti minat belajar siswa. Artinya apabila pemanfaatan pembelajaran daring cukup baik atau menarik bagi siswa maka minat belajar fisika siswa juga cukup baik tergantung cara atau metodenya.

Oleh karena itu, pemanfaatan pembelajaran daring hendaknya diterapkan dalam proses pembelajaran untuk menunjang kepentingan belajar terbaik siswa. Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan peneliti, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pemanfaatan pembelajaran daring dengan minat belajar pada pembelajaran fisika dengan koefisien korelasi ( r) sebesar = 0,750 atau 75,0% yang menunjukkan bahwa data tersebut mungkin termasuk dalam kategori tinggi dan selebihnya disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Saran

Penggunaan Pembelajaran daring

Minat Belajar Fisika

Penggunaan Pembelajaran Daring

Minat Belajar

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL 3. LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL

KARTU KONTROL SKRIPSI

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran
Gambar 3.1 Desain Penelitian  Keterangan:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penggunaan Pembelajaran Daring  Indikator  Nomor Pernyataan  Jumlah
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar  Indikator  Nomor Pernyataan  Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

e-ISSN 2580-8915 Peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga jam sudut pada peserta didik kelas IV SDN 2 Sunur Sumatera Selatan 14 3 Observasi Pada siklus