• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LAMA HARI RAWAT INAP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LAMA HARI RAWAT INAP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Landasan Teori
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Risiko orang kelebihan berat badan menderita diabetes tipe 2 empat kali lebih tinggi daripada orang dengan status gizi normal (usia WHO). , 2009) Status gizi adalah keadaan yang disebabkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dalam makanan dengan kebutuhan zat gizi untuk metabolisme tubuh.

Status gizi merupakan faktor yang ada pada tingkat individu, faktor yang secara langsung dipengaruhi oleh jumlah dan jenis asupan makanan serta keadaan infeksi. Menurut Suhardj (2003), faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi, asupan makanan dan penyakit infeksi antara lain: . 1) Konsumsi makanan. Faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi status gizi Menurut Suhard (2003), faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah faktor ekonomi dan keluarga, antara lain: . 1) Tingkat pendapatan.

Uji klinis merupakan cara penilaian status gizi berdasarkan perubahan yang terjadi berkaitan erat dengan kekurangan atau kelebihan asupan gizi. Pemeriksaan biofisik merupakan salah satu penilaian status gizi dengan melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan struktur jaringan yang dapat digunakan pada keadaan tertentu seperti kasus rabun senja (Biokimia Supariasa). dalam 3 jenis yaitu survei konsumsi pangan, statistik vital dan faktor ekologis (Supariasa et al, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan status gizi buruk (malnutrisi) memiliki lama rawat inap yang lebih lama dibandingkan dengan pasien dengan status gizi baik (Savitri et al, 2021). Status gizi dapat mempengaruhi status kesehatan pasien, pengobatan penyakit atau proses aktivitas pada pasien, serta timbulnya infeksi dan pengobatan infeksi. Klasifikasi lama tinggal berasal dari Kementerian Kesehatan (2014). Lama rawat inap pasien DM tipe 2 cepat jika < 5 hari, sedangkan lama jika ≥ 5 hari.

Ha : Ada hubungan antara status gizi dengan lama hari rawat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. H0 : Tidak ada hubungan antara status gizi dengan lama hari rawat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT
Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT

METODE PENELITIAN

  • Jenis Dan Desain Penelitian
  • Waktu Dan Tempat Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
    • Jalannya Penelitian
  • Etika Penelitian

Data sekunder Dalam hal ini penentuan status gizi diperoleh berdasarkan data rekam medis pasien saat masuk rumah sakit. Melalui analisis ini diperoleh gambaran pasien yaitu: umur, jenis kelamin, status gizi dan lama rawat inap. Hasil uji statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa nilai p = 0,006 < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara status gizi dengan lama hari rawat inap penderita diabetes melitus. tipe 2 masuk. RS Abdoel Wahab Sjahranie.

Hasil uji korelasi Rank Spearman antara status gizi dan lama hari rawat diperoleh nilai p = 0,006 dan r = 0,251, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan lama hari rawat dengan sangat lemah. koefisien korelasi, yang berarti ada pengaruh lain yang terkait. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vicky (2012) yaitu ada hubungan status gizi awal menurut IMT dengan lama rawat inap dengan p-value = 0,008. Hubungan antara status gizi dan lama rawat inap sebagai salah satu luaran pemulihan pasien sangat kompleks.

Status gizi awal yang ditentukan berdasarkan IMT berhubungan dengan lama rawat inap, yaitu pasien malnutrisi akan memiliki lama rawat inap yang lebih lama (Vecchiarino et al, 2004). Berdasarkan hasil penelitian “Hubungan Status Gizi Dengan Lama Rawat Inap Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RS Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil uji statistik Spearman Rank diperoleh hasil jika p-value = 0,006 < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara status gizi dengan lama hari rawat pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Abdoel Wahab Sjahranie dan nilai r = 0,251 menunjukkan koefisien korelasi yang sangat lemah. Hubungan antara status gizi dan sindrom metabolik dengan kejadian komplikasi diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Dr Moewardi.

Asupan makanan, status gizi dan lama rawat inap pada pasien penyakit dalam di Rumah Sakit Advent Manado. Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Hubungan status gizi dengan lama rawat inap pasien diabetes melitus tipe 2 di unit penyakit dalam RSUD Dr.

Tabel 3.1 Definisi Oprasional
Tabel 3.1 Definisi Oprasional

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Analisis bivariat harus membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen yaitu hubungan antara pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di RS Abdoel Wahab S Jahranie. Analisis penelitian bivariat ini merupakan lanjutan dari uji satu sisi, apabila data berdistribusi normal maka akan dilakukan uji statistik parametrik yang akan menguji apakah ada hubungan antara satu hubungan dengan hubungan lainnya. Pemilihan uji statistik yang akan digunakan untuk melakukan analisis didasarkan pada skala data, besarnya populasi atau sampel, dan jumlah variabel yang diteliti.

Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Jika data berdistribusi normal, uji statistik yang digunakan untuk menentukan korelasi adalah uji Pearson. Ari S, (2013) Nilai koefisien korelasi Rank Spearman antara lain: .. langkah-langkah pengumpulan data diperlukan agar dalam pengumpulan data data yang akan dibuat pada kasus-kasus yang dikelola menjadi sistematis.

Penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan etik di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD AWS) Abdoel Wahab Sjahranie terletak di Jalan Palang Merah Indonesia Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa distribusi frekuensi umur dari 120 sampel adalah 76 sampel (63,3%) yang sebagian besar berusia 40-59 tahun.

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa distribusi frekuensi seksual dari 120 sampel terdiri dari 59 sampel (49,2%) laki-laki dan 61 sampel (50,8) perempuan. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi tinggal pada 120 sampel, terdapat 59 sampel (49,2%) durasi bertelur cepat dan 61 sampel (50,8) durasi tinggal lebih lama. Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat distribusi frekuensi status gizi dari 120 sampel terdapat 0 sampel status gizi sangat kurus (0,0%), 4 sampel sampel status gizi kurus.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien DM tipe 2 menjalani lama rawat inap < 5 hari. Lama rawat inap dalam penelitian ini adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk menjalani pengobatan sejak pasien masuk sampai pasien pulang yaitu cepat jika < 5 hari dan lama jika ≥ 5 hari (Kemenkes RI, 2014). Pengelompokan lama rawat inap menurut Munir & Solissa (2021) menyebutkan bahwa hari rawat inap yang cepat adalah ≤ 5 hari.

Untuk mengetahui lama rawat inap yaitu dengan menghitung jumlah pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit dalam jangka waktu tertentu (hidup atau meninggal), maka perlu dihitung jumlah pasien yang keluar dari rumah sakit dari setiap kamar rawat inap setiap hari dan jumlah totalnya. catatan. lama tinggal pasien. Untuk mendapatkan catatan perhitungan jumlah pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit dan jumlah hari rawat inap. Penelitian Baroroh (2017) melaporkan bahwa lama rawat inap pasien DM tipe 2 tanpa komplikasi adalah <5 hari, sedangkan pasien DM tipe 2 dengan komplikasi terbanyak adalah 5-10 hari.

Malnutrisi terjadi pada hampir 30% pasien rawat inap dan berhubungan dengan komplikasi klinis, peningkatan morbiditas dan mortalitas, lama rawat inap, biaya perawatan, dan kualitas hidup yang buruk Penilaian status nutrisi awal pasien rawat inap sangat penting. karena dapat menggambarkan status gizi pasien saat itu dan membantu mengidentifikasi perawatan gizi khusus untuk setiap pasien (Vicky, 2012). Menurut Suparasa et al (2011), status gizi merupakan manifestasi dari keadaan seimbang antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat gizi tertentu. Status gizi yang baik terjadi ketika tubuh menerima nutrisi yang cukup untuk digunakan secara efisien, menghasilkan tingkat perkembangan fisik, perkembangan otak, kapasitas kerja dan kesehatan umum yang setinggi mungkin.

Status gizi lebih terjadi ketika tubuh menerima asupan gizi yang tinggi atau keluaran energi yang rendah. Lama rawat inap berhubungan dengan status gizi awal berdasarkan BMI (Body Mass Index), asupan gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat), umur, jenis kelamin, jenis penyakit, jumlah diagnosa, hari masuk, hari pulang dan sumber biaya. Hubungan antara lama rawat inap dengan status gizi awal dibuktikan dengan beberapa penelitian seperti penelitian Harimawan (2011) yang menunjukkan bahwa lama rawat inap akan lebih pendek dengan status gizi awal yang lebih baik.

Keterbatasan Penelitian

Hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap status gizi siswa SMP Al-Azhar Pontianak. Profil pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD X Bogor Jawa Barat Profil pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit X Bogor Jawa Barat Jurnal Persada Husada Indonesia Pendahuluan. Hubungan pola makan dan status gizi dengan keteraturan menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2017.

Pengaruh penerapan clinical pathway diabetes melitus tipe 2 terhadap lama rawat inap di RSUD Sungai Dareh. Gambaran karakteristik penderita, long of care (LOS) dan epidemiologi diabetes melitus pada pasien JKN di RS Tugurejo Semarang Triwulan I Tahun 2014, Jurnal Keperawatan. Hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri di SMA Al-Azhar Surabaya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Hubungan status gizi dengan lama rawat inap pasien diabetes tipe 2 di RS Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda”, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil uji statistik Spearman Rank didapatkan hasil diperoleh p = 0,006 < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara status gizi dengan lama hari rawat pasien diabetes tipe 2 di RS Abdoel Wahab Sjahranie dan nilai r = 0,251. menunjukkan koefisien korelasi yang sangat lemah.

Saran

Diabetes melitus (DM) tipe 1 Diabetes Mellitus, yang terjadi akibat kerusakan atau kehancuran sel beta di pankreas, kerusakan ini mengakibatkan keadaan defisiensi insulin absolut. Analisis length of stay (LOS) berdasarkan faktor prediktor pada pasien DM tipe II di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Body Image dengan Panjang LILA pada Remaja Putri Manu Mranggen Demak.

Gambar

Gambar  Judul Gambar  Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Menurut Wartawan (2012)
+6

Referensi

Dokumen terkait

risiko terjadinya syok pada penderita demam berdarah dengue di RSUD Abdul. Wahab

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda,

ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang paling banyak adalah pada kisaran usia 3-6 tahun dengan jumlah sebanyak 15 anak (94%).. Berdasarkan data

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan maka penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2013-2015 yang diukur

Pola pengobatan kemoterapi pasien kanker serviks di RSUD Abdul Wahab Sjahranie periode 2014-2015 berdasarkan efek samping obat yang digunakan pasien di tabulasikan

Hasil Penelitian menunjukan bahwa Prosedur Pelayanan Pengguna Surat Keterangan Tidak Mampu di Ruang Rawat Inap Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab

Pada table 4 memperlihatkan Hasil uji multivariat lokus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013,

Menunjukkan persentase jenis antibiotik tunggal yang digunakan pasien anak pneumonia yang di rawat diinstalasi rawat inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang paling banyak