HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN RESPONSE TIME DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSU KMC GRUP LURAGUNG
OLEH:
DIKA RAMADHIN, A. Md. Kep 42010121B274
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON
2023
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
• Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Perawat
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 8 orang atau 23,5% responden kurang memiliki pengetahuan kegawatdaruratan, 9 orang atau 26,5% responden memiliki cukup pengetahuan kegawatdaruratan, dan 17 orang atau 50,0% responden memiliki pengetahuan kegawatdaruratan yang baik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan perawat mengenai kegawatdaruratan di RSU KMC Grup Luragung dapat dikategorikan baik
Pengetahuan Perawat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang 8 23,5 23,5 23,5
Cukup 9 26,5 26,5 50,0
Baik 17 50,0 50,0 100,0
Total 34 100,0 100,0
• Distribusi Frekuensi Variabel Response Time Perawat
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 25 orang atau 73,5% memiliki response time yang cepat atau ≤ 5 menit, dan sebanyak 9 orang atau 26,5% memiliki response time yang lambat atau > 5 Menit. Berdasarkan hasil tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa response time perawat di IGD di RSU KMC Grup dapat dikategorikan cepat.
Pengetahuan Perawat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang 8 23,5 23,5 23,5
Cukup 9 26,5 26,5 50,0
Baik 17 50,0 50,0 100,0
Total 34 100,0 100,0
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa dari 34 jumlah responden, yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 reponden (81,8%) dengan memiliki response time cepat. Responden dengan pengetahuan cukup dengan response time cepat sebanyak 8 reponden (23,5%), dan 1 responden (3,0%) memiliki response time lambat. Responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 8 reponden (23,5%) dengan response time yang lambat.
Berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square mendapatkan hasil nilai ρ value = 0,000 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka ρ value < α 0,05. Hasil tersebut menunjukkan Ha diterima.
Pengetahu an
Kelengkapan Dokumentasi
P-Value
Cepat Lambat Total
n % N % N %
Baik 17 50,0 0 0 17 50
0,000
Cukup 8 23,5 1 3,0 9 26,5
Kurang 0 0 8 23,5 8 23,5
Total 25 73,5 9 26,5 34 100
Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Response Time di IGD RSU KMC Grup Luragung
PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Perawat di IGD RSU KMC Grup Luragung Menurut Notoatmodjo (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, faktor lingkungan, dan sosial budaya.
Asumsi penulis dari hasil penelitian di RSU KMC Grup Luragung, pengetahuan perawat secara dominan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan usia. Hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas perawat di RSU KMC Grup Luragung Kuningan merupakan lulusan S1 Keperawatan, karena dengan tingginya pendidikan yang perawat miliki tentunya memiliki pengetahuan yang luas, selain itu dari segi usia mayoritas masih dalam usia produktif karena usia menentukan kondisi fisik sesorang.
2. Response Time Perawat di IGD RSU KMC Grup Luragung
Menurut Hutabarat (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi response time perawat dalam menangani pasien yaitu ketersediaan stretcher, alat atau obat-obatan dan beban kerja.
Asumsi penulis dari hasil penelitian di RSU KMC Grup Luragung, Response time secara
Menurut asumsi penulis, pelayanan pasien gawat darurat merupakan pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat, tepat, dan cermat untuk mencegah kematian atau kecacatan. Salah satu indikator mutu pelayanan berupa response time (waktu tanggap), hasil di atas peneliti membuktikan secara jelas tentang pentingnya waktu tanggap disamping mengurangi keluasan rusaknya organ-organ sampai menuju pada kecacatan juga dapat menurunkan angka kematian.
2. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Response Time di IGD RSU KMC Grup Luragung
Berdasarkan hasil uji Chi Squared, mendapatkan hasil nilai ρ value = 0,000 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka ρ value
< α 0,05. Hasil tersebut menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan response time di IGD RSU KMC Grup Luragung Kabupaten Kuningan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M.
Fikri Ramadhan (2020) di RS. Pusri dan RS. Islam Ar-Rasyid.
Hasil penelitiannya menujukan bahwa, ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang response time dalam menentukan triase. Uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) diperoleh ρ value 0,001 yang berarti ρ value ≤ α (0,05).
Menurut asumsi peneliti pada dasarnya pengetahuan perawat tentang kegawatdaruratan dengan response time adalah baik, tingkat pendidikan berkaitan erat dengan pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin banyak pula teori ataupun materi yang didapatkan, tiap tingkat pendidikan memiliki silabus materi yang berbeda.
KESIMPULAN
1. Pengetahuan perawat di IGD RSU KMC Grup Luragung dapat dikategorikan baik. ditunjukan dengan 23,5%
responden kurang memiliki pengetahuan kegawatdaruratan, 26,5% responden memiliki cukup pengetahuan kegawatdaruratan, dan 50,0% responden memiliki pengetahuan kegawatdaruratan yang baik.
2. Response time perawat di IGD RSU KMC Grup Luragung dapat dikategorikan cepat. ditunjukkan dengan 73,5%
memiliki response time yang cepat atau ≤ 5 menit, dan 26,5% memiliki response time yang lambat atau > 5 Menit.
3. Terdapat hubungan pengetahuan perawat dengan response time di IGD RSU KMC Grup Luragung. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji Chi Square nilai ρ value = 0,000 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka ρ value < α 0,05, atau dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak.
SARAN
• Bagi Rumah Sakit
Diharapkan lebih memperhatikan pengetahuan perawat dengan memberikan pelatihan bagi perawat mengenai kegawatdaruratan serta melakukan evaluasi terhadap kelengkapan alat, obat-obatan serta sarana-dan prasarana di IGD sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di IGD.
• Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan tentang response time perawat dan dapat menerapkannya dalam kegiatan kegawatdaruratan di IGD rumah sakit.
• Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan menjadi bahan bacaan bagi para pengunjung perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Cirebon dalam menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya.
• Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar meneliti variabel lain yang belum diteliti dengan sampel lebih banyak atau dengan metode penelitian yang berbeda