• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PEKERJA PELABUHAN DI PELABUHAN TELUK BAYUR PADANG

N/A
N/A
Geza Adzikra

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PEKERJA PELABUHAN DI PELABUHAN TELUK BAYUR PADANG "

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS Pada Pekerja Pelabuhan Di Pelabuhan Teluk Bayur Padang Tahun 2023. Proposal ini telah ditinjau, disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Peninjau Proposal Program Studi Sains STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG Keperawatan dan dinyatakan disetujui pada tanggal tersebut. Tesis ini telah diperiksa, disetujui dan dipertahankan di hadapan tim penguji tesis Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika.

Latar Belakang Permasalahan

Hingga tahun 1990, penyakit ini belum menjadi perhatian, namun sejak awal tahun 1991 terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS. Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, terjadi penambahan 2.704 orang terjangkit virus HIV/AIDS pada Oktober 2021. Sebab, tingkat pengetahuan yang baik merupakan salah satu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. , terutama saat berhubungan intim.

Hasil wawancara mengenai pengetahuan HIV AIDS pada sepuluh pekerja dermaga menunjukkan bahwa empat pekerja dermaga belum memahami apa itu HIV AIDS. Sementara itu, enam orang pekerja dermaga sudah mengetahui tentang HIV AIDS, namun mereka belum sepenuhnya memahami apa itu HIV AIDS.

Rumusan Masalah

Dengan hasil observasi sementara di lapangan diperoleh data 10 orang pekerja pelabuhan, 6 orang dites HIV PMS, 5 orang dites HIV PMS melalui VCT Mobile, sedangkan 4 orang sisanya tidak mendapat layanan HIV IMS di semua. Untuk wawancara perilaku seksual, 4 orang mengaku melakukan hubungan seks berisiko, dan 3 orang diantaranya tidak menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks berisiko. Berdasarkan latar belakang di atas dan karena penyakit menular seksual (HIV AIDS) dapat berakibat fatal bagi kesehatan generasi penerus bangsa, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “hubungan tingkat pengetahuan tentang HIV AIDS dan HIV. /Perilaku pencegahan AIDS pada pekerja pelabuhan Teluk Bayur di Padang 2023”.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pekerja dermaga Teluk Bayur di Padang?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Bagi Tempat Penelitian (Pelabuhan Teluk Bayur Padang)

Bagi Institusi Pendidikan (Stikes Syedza Saintika Padang)

Bagi Peneliti Selanjutnya

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk meningkatkan kegiatan dalam upaya membentuk perilaku pencegahan HIV/AIDS di kalangan pekerja pelabuhan. Tujuan penelitian ini hanya terbatas pada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pekerja pelabuhan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pelabuhan yang terdiri dari tenaga kerja bongkar muat (TKBM), anak buah kapal (ABK), sopir truk dan pekerja lain di sekitar pelabuhan.

Analisis data penelitian menggunakan analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk melihat hubungan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji Chi Square pada pengolahan data dengan program komputer dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

HIV/AIDS

  • Pengertian HIV/AIDS
  • Gejala HIV/AIDS
  • Tahap Seseorang Jika Terkena HIV/AIDS
  • Penularan HIV/AIDS
  • Upaya Pencegahan HIV
  • Mitos Tentang HIV/AIDS
  • Konseling dan Tes HIV Sukarela
  • Stigma dan Diskriminasi

Penularan infeksi HIV melalui hubungan seksual melalui anus lebih mudah karena di dalam anus hanya terdapat mukosa dubur yang tipis dan mudah robek. WHO merekomendasikan imunisasi pada anak dengan infeksi HIV tanpa gejala dengan vaksin EPI (Expend Program on Immunization); Anak-anak yang memiliki gejala sebaiknya tidak menerima vaksin BCG. Vaksin BCG dan polio oral di AS tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang terinfeksi HIV, terlepas dari ada atau tidaknya gejala, sedangkan vaksin MMR (measles-rubella) dapat diberikan kepada anak-anak yang terinfeksi HIV.

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui status infeksi HIV dan mengetahui lebih cepat serta mendapatkan pelayanan terkait perawatan, dukungan, pengobatan dan pencegahan penularan kepada orang lain. Persoalan stigma HIV/AIDS yang didengar oleh ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di bidang kesehatan adalah jenazah penderita HIV/AIDS dibungkus dengan plastik dan dimasukkan ke dalam peti mati. Pasien AIDS dibuang dan dibakar.

Pengetahuan

Defenisi Pengetahuan

Fungsi Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan menjelaskan dengan benar materi pelajaran yang sudah dikenal dan kemampuan menafsirkan materi dengan benar. Orang yang memahami suatu pokok bahasan atau materi harus mampu menjelaskan, memberi contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya. Misalnya, mereka bisa menjelaskan mengapa Anda harus mengonsumsi makanan bergizi. Penerapan diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual). Penggunaan di sini dapat diartikan sebagai penggunaan atau penerapan hukum, rumus, cara, asas, dan sebagainya. dalam konteks atau situasi lain.

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan materi atau benda secara komponen-komponen, namun masih dalam suatu struktur organisasi dan masih berhubungan satu sama lain. Kemampuan analitis ini terlihat dari penggunaan kata kerja: mampu mendeskripsikan (membuat diagram), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. Sintesis mengacu pada kemampuan untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru.

Dalam erti kata lain, sintesis ialah keupayaan untuk menyusun formulasi baru daripada formulasi sedia ada. Contohnya: boleh menyusun, boleh merancang, boleh merumuskan, boleh menyesuaikan diri dan sebagainya dengan sesuatu teori atau rumusan sedia ada. Penilaian ini berkaitan dengan kebolehan mewajarkan atau menilai sesuatu bahan atau objek.Penilaian adalah berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh diri sendiri, atau berdasarkan kriteria sedia ada.

Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu dari aspek fisik, psikis, dan sosial, yang secara rinci mencerminkan berbagai fluktuasi psikologis seperti pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sejenisnya, yang ditentukan dan dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, fisik. dan faktor sosial budaya. Menurut Notoatmodjo (2014), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, termasuk perilaku gaya hidupnya, terutama motivasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan, pada umumnya semakin tinggi seseorang maka semakin mudah menerima informasi. 2) Ketenagakerjaan. Menurut Notoatmodjo (2015), lingkungan hidup adalah segala keadaan yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok. 2) Sosial budaya.

Perilaku

  • Pengertian Perilaku
  • Perilaku Kesehatan
  • Domain Perilaku
  • Gambaran singkat Pelabuhan Teluk bayur Padang
  • Perilaku pencegahan HIV

Perilaku kesehatan adalah setiap kegiatan atau kegiatan manusia yang dapat diamati langsung atau tidak langsung oleh pihak luar dan berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2014). Perilaku tertutup terjadi ketika suatu stimulus menimbulkan respons tetapi tidak dapat diamati dengan jelas oleh pihak luar. Perilaku terbuka terjadi ketika suatu stimulus menimbulkan respons dan respons tersebut dapat diamati oleh pihak luar.

Perilaku sehat merupakan respon seseorang atau organisme terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan penyakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Makanan dan minuman dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan individu, namun makanan dan minuman juga dapat menyebabkan penurunan kesehatan individu. Perilaku Kesehatan Lingkungan Bagaimana individu menyikapi lingkungannya, baik fisik, sosial budaya, dan lain-lain.

Perilaku sakit merupakan respon individu terhadap penyakit dan penyakit, persepsinya terhadap penyakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan terhadap penyakit dan sebagainya. Sekalipun tingkah laku merupakan suatu bentuk respon atau reaksi terhadap rangsangan atau rangsangan dari suatu organisme (individu), namun respon yang dilakukan individu tersebut sangat bergantung pada karakteristik atau faktor lain dari individu yang bersangkutan. Faktor determinan atau faktor eksternal adalah lingkungan, baik fisik, sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Pelabuhan Teluk Bayur Terletak ± 7 km sebelah selatan Kota Padang yang berbatasan dengan Samudera Hindia, Pelabuhan Teluk Bayur yang dulu dikenal dengan nama Emmahaven, dibangun pada tahun 1893 di Kota Padang oleh pemerintah Hindia Belanda. Pelabuhan Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbuka untuk kegiatan perdagangan internasional di provinsi Sumatera Barat. Pihak-pihak yang bekerja di Pelabuhan Teluk Bayur seperti : Kru (Awak Kapal) & Nakhoda, TKBM (Tenaga Kerja Yang Hilang dan Hilang) di Pelabuhan Teluk Bayur, Pengemudi dan Pengelola Mobil Kontainer, Pengemudi Ojek di Pelabuhan Teluk Bayur, dan sekitarnya.

KERANGKA TEORI

METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

  • Populasi
  • Sampel

Oleh karena itu, peneliti memilih teknik purposive sampling yang menetapkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam rumus Slovin terdapat ketentuan sebagai berikut: Nilai e untuk populasi besar Nilai e untuk populasi dengan jumlah kecil. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2015), yaitu: .. 2) Berada di dalam negeri pada saat penelitian dilakukan 3) Mampu membaca dan menulis

Etika Penelitian

Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan dan peneliti hanya akan menggunakan data tersebut untuk penelitian. Nama responden tidak dicantumkan pada lembar pendataan tetapi hanya ditulis inisialnya saja pada kolom identitas responden. Untuk menghindari eksploitasi, peneliti menggunakan semua informasi yang diperoleh dari penelitian hanya untuk tujuan penelitian dan tidak akan dipublikasikan.

Peneliti memperlakukan setiap responden secara setara (tanpa adanya diskriminasi), menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh seluruh responden dan melakukan kegiatan penelitian yang sama.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan kesempatan kepada seluruh responden untuk berpartisipasi agar tidak dibeda-bedakan. Data primer diperoleh langsung dari responden melalui metode kuisioner dengan menggunakan kuesioner yang memuat variabel pengetahuan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pekerja pelabuhan Teluk Bayur agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi responden, selanjutnya meminta responden untuk menandatangani informed consent. formulir untuk menjadi responden.

Pengolahan Data

Analisis Data

Kerangka Konsep

  • Hipotesa Penelitian

Uji Spearman dilakukan dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 26 dengan ketentuan sebagai berikut: Jika p value. Jika nilai p < ɑ (0,05) maka Ha diterima dan dikatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS.

Defini Operasional

Perilaku pencegahan HIV/AIDS berupa hubungan seks yang sehat dan bertanggung jawab, setia pada pasangan, menghindari narkoba, dan melakukan tes HIV jika melakukan perilaku berisiko. Pengetahuan dan sikap serta praktik perilaku seksual HIV-AIDS di kalangan perempuan pekerja seks: Sebuah studi percontohan di Jhapa, Nepal. Faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV pada pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Patokbeusi.

Hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan IV. sejajar dengan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS di STIKES Santa Elisabeth Medan Tahun 2020. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PEKERJA PELABUHAN DI PELABUHAN ELUK BAYUR PADANG. 23 Menggunakan toilet pada pasien HIV/AIDS 24 Menggunakan handuk pada pasien HIV/AIDS 25 Dari ibu pengidap HIV/AIDS kepada anaknya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (nilai p = 0,174); dan tidak ada hubungan antara sikap dengan

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (nilai p = 0,174); dan tidak ada hubungan antara sikap dengan

Analisis mengenai hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS diperoleh p value 0,174 (p&gt;0,05) maka Ha ditolak, yang artinya tidak ada hubungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku siswa dalam pencegahan HIV/AIDS, tetapi terdapat kaitan yang bermakna antara

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliza, dkk (2018) tentang Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan mengenai HIV- AIDS cukup baik, semua informan merasa pekerjaan mereka berisiko tinggi, jika terinfeksi HIV akan merasa

Analisis mengenai hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS diperoleh p value 0,174 (p&gt;0,05) maka Ha ditolak, yang artinya tidak ada hubungan

sistem reproduksi seperti penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS, termasuk gejala awal, cara penularan, cara pencegahan, dan dampak bagi kesehatan reproduksi. 4)