BIMBINGAN MANASIK UMRAH TINGKAT KOTA DEPOK
KUA KEC. BOJONGSARI
KEMENTERIAN AGAMA KOTA DEPOK
TAHUN 1445 H / 2024 M
U M R A H
PENGERTIAN
Mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan amalan tertentu yaitu
Thawaf, Sa’i, dan bercukur demi mengharap ridha Allah
HUKUMNYA
WAJIB seumur hidup sekali
Sunnah Mu’akkadah sangat dianjurkan
U M R A H
TERBAGI DUA :
Umrah Wajib
1.
Umrah yang pertama kali dilakukan
seorang muslim dalam hidupnya, disebut juga UMRATUL ISLAM
2.
Umrah yang dilaksanakan karena nazar (janji)
Umrah Sunnah yaitu umrah yang
dilaksanakan setelah umrah wajib, yang kedua
kali dan seterusnya
U M R A H
Hukum Umrah Sunnah berkali-kali saat musim haji
Makruh umrah berkali-kali dalam setahun (Imam Malik & Ibn Taimiyah)
Boleh, bahkan lebih afdhal daripada Thawaf sunnah (Imam Syafi’i)
Boleh setelah jeda 10 hari dari umrah yang sebelumnya (Imam Hambali)
Thawaf sunnah lebih afdhal daripada umrah
sunnah berkali-kali (Ibnu Abbas, Atha’, & Thawus)
U M R A H
WAKTU PELAKSANAAN
Kapan saja boleh dilaksanakan
Makruh pada saat wukuf, hari idul adha
(tanggal 10 Dzulhijjah) dan hari tasyriq
(tanggal 11-13 Dzulhijjah)
U M R A H
Syarat-syarat
Islam
Baligh
Berakal sehat
Merdeka
Mampu (istitha’ah)
Rukun
Niat (ihram)
Thawaf
Sa’i
Bercukur
Tertib
Rukun Umrah tidak dapat ditinggalkan ataupun diwakilkan. Jika tidak terpenuhi maka tidak sah
umrahnya
U M R A H
Seseorang yang berniat umrah,
DIWAJIBKAN menyatakan niatnya di Miqat Makani .
Jika berniatnya bukan pada Miqat Makani, maka Umrahnya tetap sah namun
harus membayar DAM.
MIQAT MAKANI adalah Tempat- tempat yang telah ditentukan untuk
menyatakan niat umrah ataupun haji
U M R A H
Miqat Niat Umrah (yang pertama)
Jama’ah Haji Indonesia Gelombang Pertama , dapat mengambil Miqat untuk niat umrah di
Masjid Bir Ali
Jema’ah Haji Indonesia Gelombang Kedua , dapat mengambil Miqat :
a.
Di Asrama Haji Embarkasi;
b.
Di atas pesawat saat melewati Yalamlam;
c.
Di Bandara KAAIA Jeddah
U M R A H
Lafaz niat untuk ihram UMRAH
ّٰللا َكْيَّ َ�
ًةَرْمُ� َّمُه
LABBAIKALLOOHUMMA ‘UMROTAN
“Aku memenuhi panggilan Mu ya Allah untuk melaksanakan Umrah”
َ
atau�اَعَ� ِ ّٰ ِ� اَهِب ُتْمَرْح َ
أ َو َةَرْمُع ْ لا ُتْ�َوَن
NAWAITUL ‘UMROTA WA AHROMTU BIHAA LILLAAHI TA ’AA LAA
“Aku niat melaksanakan Umrah dan aku ber IHRAM karena Allah Ta’ala”
U M R A H
Lafaz niat ihram UMRAH untuk orang lain (1)
ّٰللا َكْيَّ َ�
َّمُه نَ�ُف ِنْبا ن َ�ُف ْنَ� ًةَرْمُ�
LABBAIKALLOOHUMMA ‘UMROTAN
‘AN FULAN BIN FULAN
“Aku memenuhi panggilan Mu ya Allah untuk melaksanakan Umrah atas nama Fulan bin Fulan”
ATAU...
U M R A H
Lafaz niat ihram UMRAH untuk orang lain (2)
ُتْ�َوَن َةَرْمُع ْ لا
ِنْبا ن َ�ُف ْنَ�
نَ�ُف
َ َو
�اَعَ� ِ ّٰ ِ� اَهِب ُتْمَرْح َ أ
NAWAITUL ‘UMROTA ‘AN FULAN BIN FULAN WA AHROMTU BIHAA LILLAAHI TA ’AA LAA
“Aku niat melaksanakan Umrah atas nama Fulan
bin Fulan dan aku ber IHRAM karena Allah Ta’ala”
U M R A H
IHRAM BERSYARAT (untuk Umrah wajib)
maksudnya niat Ihram yang disertai dengan syarat akan membatalkan ihram umrah apabila
dikhawatirkan akan ada kesulitan berupa sakit, atau uzur lainnya yang bakalan menghalangi pelaksanaan
umrahnya.
Dalilnya adalah hadis Rasulullah dari ‘Aisyah r.a : bahwa seorang wanita bertanya kepada Rasulullah ‘Ya Rasulullah, saya ingin melaksanakan haji, tetapi saya sakit- sakitan’. Rasulullah bersabda: “Laksanakanlah haji dengan bersyarat (yaitu yang diucapkan setelah niat) bahwa tempat
tahallul-ku (atau lepas dari ihram-ku) adalah di mana aku terhalang”. (HR. MUSLIM)
U M R A H
IHRAM BERSYARAT
IHRAM BERSYARAT dapat dilakukan untuk UMRAH ataupun HAJI
Fungsinya sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadi halangan yang akan menyulitkan pelaksanaan ibadah haji atau umrahnya sampai selesai
Dapat digunakan untuk jama’ah sakit atau LANSIA jika diperlukan
Tidak dapat digunakan untuk umrah atas
nama orang lain
U M R A H
IHRAM BERSYARAT Manfaatnya :
o Jika jamaah yang sedang ihram umrah atau ihram haji
terhalang oleh sesuatu karena ada musuh; atau sakit; atau hilang perbekalan dan harta; atau kesulitan lainnya
sehingga tidak bisa melanjutkan rangkaian ibadah sampai selesai, maka dia bisa ber-tahallul saat
mendapatkan kesulitan tersebut
o Saat ber-tahallul tersebut, maka baginya tidak dikenakan DAM dan tidak juga puasa
U M R A H
Lafaz niat ihram Umrah BERSYARAT (1)
ّٰللا َكْيَّ َ�
َّمُه ًةَرْمُ�
ْ ِ� َسَبَح ُثْيَح ْ ِ ّ�ِحَمَ� ٌسِ�اَح ْ ِ�َسَبَح ْنِإَف .
LABBAIKALLOOHUMMA ‘UMROTAN... FA IN HABASANII HAA BISUN FA MAHIL LII HAYSU HABASANII
“Aku memenuhi panggilan Mu ya Allah untuk
melaksanakan UMRAH, tapi jika aku terhalang oleh sesuatu, maka aku akan ber-tahallul di tempat aku
terhalang itu”
U M R A H
Lafaz niat ihram Umrah BERSYARAT (2)
َ �اَعَ� ِ ّٰ ِ� اَهِب ُتْمَرْح َ
أ َو َةَرْمُع ْ لا ُتْ�َوَن ْ ِ� َسَبَح ُثْيَح ْ ِ ّ�ِحَمَ� ٌسِ�اَح ْ ِ�َسَبَح ْنِإَف
NAWAITUL ‘UMROTA WA AHROMTU BIHAA LILLAAHI TA ’AA LAA...FA IN HABASANII HAA BISUN FA MAHIL LII
HAYSU HABASANII
“Aku niat melaksanakan UMRAH dan aku ber IHRAM karena Allah Ta’ala, tapi jika aku terhalang oleh
sesuatu, maka aku akan ber-tahallul di tempat aku terhalang itu”
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Pertama) Di hotel masing-masing di Madinah
Sudah mandi, berwudhu, memakai wangi-wangian di
badan atau di kain ihram, memotong kuku, mencukur bulu- bulu, dan sudah memakai kain ihram serta PASTIKAN
telah melepaskan semua pakaian yang berjahit termasuk pakaian dalam (khusus untuk laki-laki)
Naik bis yang sudah disiapkan menuju Masjid Bir Ali
Bagi Lansia, shalat sunnah ihram dapat dilakukan di hotel sebelum naik bis, sehingga saat tiba di Masjid Bir Ali tidak perlu turun dari bis
Lanjutan...
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Pertama)
Saat tiba di Masjid Bir Ali, kemudian melaksanakan shalat sunnah ihram dua raka’at
Setelah shalat sunnah ihram, seluruh jemaah BERNIAT IHRAM untuk UMRAH, di atas bis atau di pelataran masjid
Bagi LANSIA dapat BERNIAT IHRAM UMRAH DENGAN BERSYARAT
Saling mengingatkan antar jemaah apakah sudah niat atau belum
HARUS YAKIN telah melaksanakan niat ihram tanpa RAGU
Lanjutan...
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Pertama)
Sangat dianjurkan untuk terus memperbanyak membaca talbiyah, shalawat, do’a dan zikir
Naik bis Menuju Makkah, dan harus menjaga semua larangan dalam Ihram Umrah
Setelah tiba di hotel, Istirahat dulu dan siap-siap melaksanakan thawaf qudum / thawaf umrah
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Kedua) DI ASRAMA HAJI EMBARKASI:
Sudah mandi, berwudhu, memakai wangi-wangian di badan atau di kain ihram, memotong kuku, mencukur bulu-bulu, dan sudah memakai kain ihram serta
PASTIKAN telah melepaskan semua pakaian yang berjahit termasuk pakaian dalam (khusus untuk laki-laki)
Shalat sunnah Ihram di asrama haji
Naik bis yang sudah disiapkan
Lanjutan...
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Kedua)
NIAT dapat dilakukan di:
Asrama Haji Embarkasi; atau
Di dalam pesawat; atau
Di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah
Bagi LANSIA dapat BERNIAT IHRAM UMRAH DENGAN BERSYARAT
Saling mengingatkan antar jemaah apakah sudah niat atau belum
HARUS YAKIN telah melaksanakan niat ihram tanpa RAGU
Lanjutan...
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah (Gel. Kedua)
Sangat dianjurkan untuk terus memperbanyak membaca talbiyah, shalawat, do’a dan zikir
Setelah turun dari pesawat, langsung menuju terminal bis di bandara
Kemudian naik bis Menuju Makkah, dan harus menjaga semua larangan dalam Ihram Umrah
Setelah tiba di hotel, Istirahat dulu dan siap-siap
melaksanakan thawaf qudum / thawaf umrah
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah Sunnah berikutnya
DI HOTEL MAKKAH:
Sudah mandi, berwudhu, memakai wangi-wangian di badan atau di kain ihram, memotong kuku, mencukur bulu-bulu, dan sudah memakai kain ihram serta PASTIKAN telah
melepaskan semua pakaian yang berjahit termasuk pakaian dalam (khusus untuk laki-laki)
Pesan taksi atau sudah disiapkan angkutan lalu pergi ke Miqat untuk berniat Tan’im (Masjid Aisyah), Ji’ranah, atau Hudaibiyah
Lanjutan...
U M R A H
Tahapan Pelaksanaan Niat Umrah Sunnah berikutnya
Shalat sunnah Ihram di masjid miqat
Mengucapkan niat umrah
Menjaga semua larangan ihram, banyak baca zikir, talbiyah
Naik taksi atau angkutan lainnya menuju Masjidil Haram
Thawaf dan Sa’i kemudian Bercukur (Tahallul)
JANGAN MENCUKUR RAMBUT SENDIRI atau RAMBUT ORANG LAIN SEBELUM KITA
DICUKUR atau SEBELUM TAHALLUL
Selesai umrahnya dan Boleh berganti pakaian
THAWAF
Thawaf adalah
Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran
Posisi Ka’bah harus berada di sebelah kiri
Dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad (ditandai dengan lampu hijau)
Boleh digendong, atau berkursi roda atau naik skuter
Boleh menggunakan payung untuk menghalangi kepala dari sinar matahari
Setiap kali melewati hajar aswad, melakukan istilam (mengecup dari jauh) dan membaca BISMILLAHI ALLOHU AKBAR
INI BERLAKU UNTUK SEMUA JENIS THAWAF
THAWAF
Syarat sah thawaf:
Suci dari hadas dan najis harus punya wudhu’
Menutup aurat perhatikan kain ihram;
Berada di dalam areal Masjidil Haram termasuk perluasannya di lantai atas;
Dimulai dari arah Hajar Aswad dan berakhir juga pada arah Hajar Aswad, ditandai dengan lampu hijau
Ka’bah harus berada di sebelah kiri
Tidak di dalam Hijr Ismail (tempat cekung di sisi Ka’bah)
Harus mengelilingi sebanyak 7 kali
Tidak ada bacaan khusus selama thawaf
Setelah selesai thawaf, disunnahkan shalat sunnah thawaf dua raka’at. Pilih tempat shalat yang mudah untuk nanti
melanjutkan ke Sa’i
THAWAF
Syarat sah thawaf:
Suci dari hadas dan najis harus punya wudhu’
Menutup aurat perhatikan kain ihram;
Berada di dalam areal Masjidil Haram termasuk perluasannya di lantai atas;
Dimulai dari arah Hajar Aswad dan berakhir juga pada arah Hajar Aswad, ditandai dengan lampu hijau
Ka’bah harus berada di sebelah kiri
Tidak di dalam Hijr Ismail (tempat cekung di sisi Ka’bah)
Harus mengelilingi sebanyak 7 kali
Tidak ada bacaan khusus selama thawaf
Setelah selesai thawaf, disunnahkan shalat sunnah thawaf dua raka’at.
Pilih tempat shalat yang mudah untuk nanti melanjutkan ke Sa’i
S A ‘ I
Sa’i adalah berjalan bolak balik dari Shafa ke Marwah sebanyak 7 kali
Dari Shafa ke Marwah (sekitar 450 meter) dihitung 1 kali dan begitu sebaliknya, dari Marwah ke Shafa (sekitar 450 meter) dihitung satu kali.
Total perjalanan sa’i sekitar: 450 meter x 7 putaran = 3.150 meter atau 3 km 150 meter
Merupakan rukun Haji dan Umrah, yang harus
dilaksanakan. Jika tidak, maka TIDAK SAH haji atau umrahnya
Sa’i dilaksanakan setelah Thawaf
Disunnahkan melakukannya berturut-turut dengan thawaf begitu selesai thawaf langsung melaksanakan Sa’i
S A ‘ I
Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhirnya di Marwah.
Jadi alurnya adalah:
1. dari Shafa ke Marwah dimulai dari SHAFA; 2. dari Marwah ke Shafa;
3. dari Shafa ke Marwah;
4. dari Marwah ke Shafa;
5. dari Shafa ke Marwah;
6. dari Marwah ke Shafa;
7. dari Shafa ke Marwah BERAKHIR / SELESAI DI MARWAH
S A ‘ I
Boleh menunda Sa’i sejenak asalkan tidak diselingi dengan rukun haji atau rukun umrah yang lain, yaitu potong rambut ketika tahallul (untuk umrah), atau wukuf (untuk haji)
Bagi LANSIA, boleh jalan kaki santai, atau naik kursi roda, atau naik skuter di lantai atas, atau digendong bagi yang
lemah/sakit ada biaya untuk kursi roda/skuter matic
Jika berjalan santai, disunnahkan untuk menggerak- gerakkan badannya seolah-olah berjalan cepat
Cari waktu yang relatif sepi dan tidak ramai agar tidak berdesak-desakan karena khawatir dapat membahayakan
S A ‘ I
Syarat-syarat pelaksanaan SA’I
Didahului dengan Thawaf, tidak boleh melakukan Sa’i sebelum thawaf;
Tidak harus suci dari hadas;
Dilaksanakan di tempat Sa’i (atau MAS ‘AA) ;
Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah, tidak boleh sebaliknya;
Menyempurnakan 7 kali perjalanan, tidak boleh kurang;
Jika tiba waktu shalat, maka hentikan sa’i dan ikut shalat jama’ah di tempat, setelah itu dapat dilanjutkan
MEMOTONG / MENCUKUR RAMBUT / TAHALLUL
TAHALLUL adalah keadaan seseorang yang telah bebas dari larangan Ihram, sehingga ia telah halal melakukan perbuatan-perbuatan yang sebelumnya
dilarang ketika IHRAM
Tahallul (biasanya) ditandai dengan MEMOTONG atau MENCUKUR RAMBUT minimal 3 helai
Bagi yang tidak berambut / botak cukup menjalankan alat cukur di kulit kepala
Tahallul terdapat dalam IHRAM UMRAH dan IHRAM HAJI yaitu ketika semua rukun telah dilaksanakan
MEMOTONG / MENCUKUR RAMBUT / TAHALLUL
Setelah Tahallul, jamaah sudah
boleh melakukan semua larangan
ihram termasuk bersetubuh
dengan pasangan suami/istri
ﻦﻴﻣﻠﺎﻌﻠا بر � ﺪﻣﺤﻠا