Oleh karena itu, pokok bahasan dan judul buku ini tepat dan relevan dengan penggunaan istilah tanggung jawab, yaitu hubungan sebab akibat dan fungsional dalam pelayanan kesehatan, sebagaimana disebutkan di atas, jelas mengalir dari struktur sistematis buku ini. Rangkaian pembahasan sistematis dalam buku ini memberikan penekanan dan nuansa yang kuat dalam menganalisis kewajiban yang timbul dalam industri jasa kesehatan, baik yang timbul baik dari hubungan kontraktual (perjanjian) maupun dari hukum (torts).
Kami berharap dengan diterbitkannya buku ini dapat memberikan manfaat dan memperluas wawasan kita mengenai pelayanan kesehatan serta dinamika dan permasalahan hukum yang menyertainya. Alkhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah Subkhanahu wa Ta'ala yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini sebenarnya bermula dari pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan kepada penulis, baik di kelas kuliah magister hukum kesehatan, forum ilmiah, maupun forum konsultasi hukum kesehatan.
Pertanyaan mengenai hubungan hukum pasien dengan dokter dan rumah sakit, tentang kelalaian dalam praktek pelayanan medis, tentang pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerugian pasien, tentang bentuk ganti rugi, tentang wanprestasi dan tentang perbuatan salah dalam praktek pelayanan medis. Pembahasan dalam buku ini terutama terfokus pada aspek perdata, dimulai dengan penjelasan teoritis dan hukum tentang konsep dasar tanggung jawab dan konsep-konsep yang mendasari hubungan hukum tripartit antara dokter dan rumah. Penulis berharap buku ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan menjadi referensi bagi mahasiswa, dokter, rumah sakit dan praktisi hukum yang terlibat dalam praktik pelayanan medis.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru penulis, rekan-rekan pendidik, advokat, dan mediator, serta keluarga tercinta yang telah membantu menyelesaikan buku ini.
Latar Belakang
Pada tahun 1767, pasien Richard Slater menuntut ahli bedah Thomas Baker dan Isaac Stapleton ke pengadilan, meminta ganti rugi sebesar £2.000. Pengadilan Inggris kemudian memutuskan ahli bedah Thomas Baker dan Isaac Stapleton bersalah dan diperintahkan membayar ganti rugi sebesar £576 (R.D. Miller, 2019, hlm. 2–7). Apabila dokter dan rumah sakit bersama-sama diperintahkan untuk membayar ganti rugi, berarti pengadilan menganggap dokter dan rumah sakit sama-sama bertanggung jawab atas kerugian yang diderita, meskipun rumah sakit tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
Namun dalam praktik hukum, dokter dan rumah sakit tidak selalu bertanggung jawab secara bersama-sama. Pengadilan Negeri Tangerang selanjutnya memerintahkan RS OAS hanya membayar ganti rugi sebesar Rp. Pengadilan Negeri Tangerang memutuskan RS OAS melakukan perbuatan melawan hukum, sedangkan dr.
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (selanjutnya disebut Undang-Undang Rumah Sakit), praktek pelayanan medis diatur secara rinci. Namun jika perselisihan mengenai pelayanan kesehatan selalu didasari oleh perbuatan melawan hukum, maka norma Pasal 39 Undang-Undang Praktik Kedokteran akan menjadi kontraproduktif.
Rumusan masalah
Pasal 39 Undang-Undang Praktik Kedokteran mengatur bahwa praktik kedokteran dilakukan atas dasar kesepakatan antara dokter dan pasien. Pada akhirnya yang terjadi adalah apa yang dikatakan Grand Gilmore, bahwa batas antara wanprestasi dan perbuatan salah, yang tidak ditarik secara tegas, mengakibatkan matinya kontrak (Gilmore, 1995, pp. 95-161).
Metode
Pendekatan konseptual terutama digunakan untuk menganalisis konsep dasar tanggung jawab, keterlibatan, kelalaian dan perilaku salah. Pendekatan kasus digunakan untuk menganalisis penerapan tanggung jawab dokter dan rumah sakit dalam praktik hukum, baik di pengadilan di Indonesia maupun di negara lain. Pendekatan komparatif digunakan untuk membandingkan peraturan mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia dengan peraturan di negara lain yaitu hukum perdata Belanda yaitu The New Dutch Civil Code (NBW) dan hukum perdata Tiongkok yaitu Civil Code of the People's Republic of China (CCPRC). ). ).
Pemilihan NBW dan CCPRC didasarkan pada pertimbangan karena NBW dan CCPRC telah mengatur bidang pelayanan medis yaitu perjanjian pelayanan medis (de enverijmens inzake geneeskundige behandeling) di NBW dan pertanggungjawaban malpraktik medis di KCPRC. Penulis menerjemahkannya ke dalam kontrak pelayanan kesehatan mengacu pada konsep yang digunakan di KPPK dan terjemahan dari Ewoud Hondius dan Annet van Hooft yang menerjemahkan de anverijnen inzake geneeskundige behandeling dalam bahasa Inggris menjadi kontrak pelayanan medis (Hondius dan Annet van Hooft , 1996 ). Buku ini disusun secara sistematis dengan menggunakan bahan-bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan di bidang pelayanan kesehatan dan yurisprudensi.
Juga bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya atau karya jurnalistik yang membahas tentang pelayanan kesehatan. Hasil identifikasi dianalisis dengan bantuan pendekatan penelitian, kemudian disusun secara sistematis dan argumentatif serta disimpulkan secara preskriptif.
Pendahuluan
Konsep Dasar Tanggung Gugat
Konsep Dasar Wanprestasi
Konsep Dasar Perbuatan Melanggar Hukum
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Djuhaendah Hasan, Istilah dan Pengertian Perbuatan Melawan Hukum dalam Laporan Ringkasan Akhir Bidang Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, 1997. Herlien Budiono, Hikmah Umum Hukum Kontrak dan Penerapannya Bidang Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2011 Hermien Hadiati Koeswadji, Hukum Kedokteran (Studi Hubungan Hukum dimana dokter menjadi salah satu pihak), Bandung: Citra Aditya Bakti, 2018.
Satrio dan Ade Maman Suherman, Penjelasan Hukum Mengenai Batasan Usia (Kapasitas dan Kewenangan Bertindak Berdasarkan Batasan Usia), Jakarta: Program Reformasi Hukum Nasional, 2010. Aziz, Hubungan Tenaga Medis, Rumah Sakit dan Pasien, Jakarta : Kementerian Pembangunan Hukum Nasional Badan Hukum dan HAM, 2010. Purwahid Patrik, Dasar Hukum Komitmen (Komitmen yang Timbul dari Perjanjian dan Undang-undang), Bandung: Mandar Maju, 1994.
Syahrul Mahmud, Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang Diduga Malpraktik Kedokteran, Bandung: Mandar Maju, 2008. Soemadipradja, Penjelasan Hukum Force Majeure (Permintaan Pembatalan Perjanjian Akibat Force Majeure), Jakarta: Hukum Program Nasional20 Sutan Remy Sjahdeini, UU Kesehatan Kaitannya dengan UU Malpraktik Tenaga Medis Edisi 1, Bogor: IPB Press, 2020.
Soerjono Soekanto, Aspek Hukum Hak dan Kewajiban Pasien Dalam Kerangka Hukum Kesehatan, Jakarta: Mandar Maju, 1990.
Tesis
Jurnal
Elisabeth Mahase, “General Practitioners Call for 'Fee-for-Service' Contract Allowing Them to Pay for Private Services,” BMJ Journal 372, no. Grabois, “Liability of Psychotherapists for Breach of Confidentiality,” Journal of Law and Health 12, no. Aioud Hondius and Annet van Hooft yang menerkejal has signed the Inggris Menjadi medical services contract.
Glej Ewo Hondius dalam Annet van Hooft, "The New Dutch Law on Medical Services," New Dutch Review, Volume XLIII. Hans Warendorf, Richard Thomas dalam Ian Curry-Sumner, Nizozem Civil Law (Alfabet dan Wilayah: . Kluwer Law International. Arif, "Quo Vadis Hubungan antara Pasien dan Dokter dalam Hukum Perlindungan Konsumen," Pakuan Law Review 6, hal
Kath Checkland, “Manajemen dalam Praktek Umum: Tantangan Kontrak Pelayanan Medis Umum yang Baru,” British Journal of General Practice 54, No. Mahkamah Agung Republik Indonesia, “Hasil Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Pengadilan Banding dari empat yurisdiksi di seluruh Indonesia pada tahun 2009,” Judicial Varia XXV, no Maxwell Eyram Afari, “The Emergence of Sports Cardiology as a Specialty,” Journal of American College of Cardiology 69, no.
Estes and Sue Henry, “The Therapeutic Contract in Group Work: A Formal Analysis,” Social Service Review 50, no. The First Recorded Physician and Dental Surgeon in History,” John Rylands Library Bulletin 89, no. Lisko, "Responsibility of the hospital according to the theories of the responsible superior and the negligence of companies", Law journal UMKC 47, no.
Sunjida Shahriah, Sunjida Islam & Khalid Arafat, "Therapeutic Contract and Ethical Practice in Counseling and Psychotherapy," Bangladesh Journal of Bioethics 10, no. Decision-making about entering into contractual obligations in the field of medical services," in International Cpnference on Informatics & Data-Driven Medicine (Växjö: ceur-ws.org, 2020), http://ceur-ws.org/Vol- 2753 /short7.pdf;W.
Website
Badan Pendidikan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Terapi” diakses 26 April 2021, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/cepat. Bernadetha Aurelia Oktavia, “Tenaga medis dan tenaga kesehatan itu berbeda,” diakses 29 April 2021, https://www.Hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5ea. BPK RI, “Glosarium Peraturan”, diakses 28 April 2021, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Glosarium?search=ve rbintenis.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,.
Overwegingen voor uw praktijk”, geraadpleegd op 30 april 2021, http://byarslaw.com/independent-contractor-or-physician-employee-considerations-for-your-practice/. 151 (2017). Eerste Nederlandse Systematisch Georganiseerde Encyclopedie, “Prestatiebreuk”, geraadpleegd op 29 maart 2021, https://www.ensie.nl/duttendael/wanperformance, yang mendefinisikan contractbreuk betekent het niet nakomen van een verplichting. Evelijn Tuyman, “Wat te doen bij een medische fout?”, geraadpleegd 30 april 2021, https://slotschadeschade.nl/wat-te-doen-bij-een-medische-fout/.
Ferda van Benthem, “Wat Is Aansprakelijkheid ?,” accessed April 29, 2021, https://ak-advocaten.eu/wat-is- aansprakelijkheid/, yang menulis, aansprakelijkheid kent twee soorten: de contractuele aansprakelijkheid en de wettelijke aansprakelijkheid uit onrechtmatige daad. Employee: Federal Appeals Court Instructs How to Structure Physician Agreements To Avoid Misclassification,” accessed April 29, 2021, https://www.jdsupra.com/legalnews/independent- contractor-vs-employee-93776/.FK Unair, “Pendidikan Dokter Jaman Belanda,” accessed April 29, 2021, https://fk.unair.ac.id/archives pendidikan- dokter-jaman-belanda.html; Lihat juga FK UI, “Sejarah. Laurance Jerrold, “When the Patient Breaches the Doctor- Patient Contract,” accessed April 30, 2021, https://orthopracticeus.com/ce-articles/when-the-.
Liz van Ringelestijn, "Beukers/Dorenbos (Dentist): A Moderation of the Relativity Requirement," 2021, https://www.barentskrans.nl/nieuws/ken-uw-. Marijn De Jong, "Medical Liability, A Doctor's Error?," åbnet den 30. april 2021, https://www.juristenzwolle.nl/blogs/juridisch/medische-. Se mere Warendorf, Richard Thomas og Ian Curry-Sumner, The Civil Code of the Netherlands, 852.
Zie meer Matt Dickstein, “Physician Employment and Independent Contractor Agreements”, geraadpleegd op 28 april 2021, https://www.hg.org/legal-articles/physician-. Overheid van de Verenigde Staten (IRS), ‘Independent Contractor Defined’, geraadpleegd op 30 april 2021, https://www.irs.gov/businesses/small-businesses-self-employed/independent-contractor-defined. Van Dale Woordenboek, “Wanperformance”, vrij woordenboek, geraadpleegd op 30 april 2021, https://www.vandale.nl/gratis-woordboek/nederlands/betekenis/wanperformance#.YNU xb-gzY2y; Zie ook R.
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri
Fatwa Majelis Ulama Indonesia
- Undang-Undang Asing
Putusan Pengadilan dan Mahkamah Agung RI
Putusan Mahkamah Konstitusi RI
Putusan Pengadilan Asing
GLOSARIUM
INDEX