• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SRI HIDAYANI, SH, M.Hum

(2)

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/ jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Secara harfiah konsumen adalah orang yang memerlukan, membelanjakan atau menggunakan; pemakai atau pembutuh.

Adapun istilah konsumen berasal dari bahasa inggris yaitu “consumer”, atau dalam bahasa Belanda yaitu “consument”.

PENGERTIAN KONSUMEN

(3)

Konsumen pada umumnya diartikan sebagai pemakai terakhir dari produk yang diserahkan kepada mereka oleh pengusaha, yaitu setiap orang yang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan atau diperjual belikan lagi.

Sedangkan dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen Pasal 1 angka (2), yaitu konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

(4)

Pengertian Konsumen Menurut Beberapa Ahli Yaitu :

a.

Menurut Az. Nasution Konsumen Adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu.

b. Menurut Dewi definisi konsumen ialah seseorang yang memakai suatu produk (barang dan/atau jasa) yang dipasarkan.

c. Menurut Philip Kotler definisi konsumen

ialah semua pribadi dan lokasi tinggal

tangga yang melakukan pembelian atau

mendapat barang atau jasa guna

dikonsumsi secara pribadi.

(5)

Ditegaskan oleh Az. Nasution dengan memberikan batasan mengenai konsumen, yaitu:

Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/atau jasa untuk digunakan dengan tujuan membuat barang/jasa lain atau untuk diperdagangkan (tujuan komersial).

Konsumen akhir, adalah setiap orang alami yang mendapat dan menggunakan barang dan/atau jasa untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya pribadi, keluarga dan/atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan kembali (nokomersial).

(6)

Hukum perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas –asas dan kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk konsumen antara penyedia dan penggunaanya dalam bermasyarakat

Pengertian Perlindungan

Konsumen

(7)

Sedangkan dalam Undang-Undang

No 8 Tahun 1999 Pasal 1 Butir 1

mengartikan "Perlindungan

Konsumen adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum

untuk memberi perlindungan kepada

konsumen."

(8)

Menurut AZ Nasution hukum perlindungan konsumen sebagai bagian khusus dari hukum konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan kaidahkaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunanya,dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh bagi konsumen antara diperlukan kaidah-kaidah hukum yang mencegah perbuatan-perbuatan tidak jujur dalam bisnis, dominasi pasar dengan berbagai praktik bisnis tertentu atau pada pokoknya dengan berbagai praktik bisnis yang menghambat masuknya perusaan baru atau merugikan perusahaan lain dengan cara-cara yang tidak wajar

(9)

Menurut Prof. Dr. Mochtar

Kusumaatmadja hukum perlindungan

konsumen adalah “keseluruhan asas-

asas dan kaidah – kaidah yang

mengatur dan melindungi konsumen

dalam hubungan dan masalah

penyediaan dan penggunaan produk

konsumen antara penyedia dan

penggunaannya, dalam kehidupan

bermasyarakat”

(10)

INDIA “ KONSUMEN Adalah setiap orang pembeli barang yang disepakati harga dan cara pembayarannya tetapi tidak termasuk mereka yang akan menjual kembali.

AUSTRALIA “ KONSUMEN Adalah setiap orang yang mendapatkan barang tertentu dengan harga yang telah ditetapkan.

AMERIKA “ KONSUMEN Adalah setiap pembeli barang/produk konsumen tidak untuk dijual kembali dan digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

Perbedaan Undang-Undang Perlindungan Konsumen diberbagai Negara

(11)

INGGRIS “ KONSUMEN Adalah konsumen mengatakan tidak secara tegas menentukan batas dari konsumen itu tetapi dari peraturan perundang-undangan atau yurisprodensi.

Undang-Undang Jaminan Pokok di BELANDA

“ KONSUMEN diartikan sebagai orang yang mengadakan perjanjian tidak bertindak sebagai selaku orang yang menjalankan profesi/usahanya.

MALAYSIA “ Perlindungan Konsumen dalam

bidang makanan terdapat adanya Majelis

penjamin kehalalan produk dan standar

kesehatan yang indipendent.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Barang atau jasa ini pada umumnya diperoleh di pasar- pasar, dan terdiri dari barang atau jasa yang umumnya digunakan di dalam rumah tangga masyarakat.5 Unsur tersebut untuk membuat

Hukum Perlindungan Konsumen Aspek Substansi Hukum, Struktur Hukum Dan Kultur Hukum Dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.. Yogyakarta: Penerbit Ombak,