PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan pelengkap kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah SWT. Quraish Shihab, Yayasan Al-Quran, fungsi dan peranan wahyu dalam kehidupan bermasyarakat, (Bandung: Mizan, 1992), hlm.
Rumusan Masalah
Tergesa-gesa memilih pasangan hidup tanpa meneliti terlebih dahulu merupakan masalah yang akan berujung bencana. Memilih pasangan yang seimbang akan menjaga kualitas pernikahan Anda menjadi keluarga SakšĢ nah Mawaddah wa Raāmah.
Tujuan Dan Manfaat
Dari beberapa argumentasi yang penulis uraikan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji kriteria memilih pasangan hidup dengan menggunakan kitab tafsir Al-Azhar Buya Hamka karena kitab tafsir ini merupakan kitab tafsir modern yang berpola adab IjtimšĢ ' i, yaitu dimana mufassir menafsirkan ayat sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat, agar pesan ayat-ayat Al-Qur'an lebih mudah dipahami, kitab tafsir ini juga menggunakan metode tahlili dengan menggunakan urutan tafsir berdasarkan manuskrip Al-Qur'an. Peneliti berharap dengan adanya penelitian tesis ini dapat menambah pengetahuan tentang kriteria memilih pasangan hidup yang baik menurut Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
Batasan Masalah
Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Nurun Najhwah membahas tentang āKriteria Memilih Pasangan Hidup (Studi Hermeneutika Hadits)ā. Romlah āKriteria Memilih Pasangan Hidup Perspektif Kitab Qurrah Al-'Uyun (Studi Kasus di Desa Meganti Kesugihan Cilacap).
Kerangka Teori
Penelitian yang dilakukan oleh Romlah membahas āKriteria memilih pasangan hidup ditinjau dari kitab Qurrah Al-āUyun (studi kasus di desa Meganti Kesugihan Cilacap), dalam tesis ini Romlah menyimpulkan bahwa kriteria memilih pasangan hidup pada Desa Meganti berbeda dengan enam kriteria dalam kitab Qurrah Al-'Uyun, ada yang mengartikan bahwa kriteria pasangan yang paling utama dari segi pendidikan dan status sosial adalah kriteria solihah, sedangkan kriteria kecantikan hanya Selain itu penelitian Romlah berbeda dengan penelitian peneliti, karena Romlah menggunakan penelitian studi kasus dengan metode pengumpulan data yaitu teknik purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan) untuk melihat apakah kriteria pemilihan pasangan di desa Meganti memiliki kesamaan dengan kriteria. untuk memilih pasangan hidup dalam kitab Qurrah Al-'Uyun.
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Metode Maudhuāi
Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu penjelasan ayat-ayat yang menjelaskan tentang kriteria mencari pasangan hidup menurut Al-Qurāan. Al-Qur'an sebenarnya mengumpulkan tema-tema untuk diteliti dengan metode MaudhÅ«'i.
Sistematika Pembahasan
Jika kita menafsirkan Al-Qur'an dengan cara ini, kita dapat menentukan syariat yang cocok untuk setiap waktu dan tempat elemen eksternal yang kita hadapi dalam keragaman sehari-hari. Kemudian metode ini juga menjadikan penafsiran Al-Qur'an selalu dinamis sesuai dengan tuntutan zaman, karena penafsiran ini memahami ayat-ayat secara keseluruhan, karena ditentukan judul-judul yang dibahas.
BIOGRAFI BUYA HAMKA DAN TAFSIR AL-AZHAR
Buya Hamka
- Biografi Buya Hamka
- Pendidikan Buya Hamka
- Karya-Karya Buya Hamka
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Al-Quran dan kitab tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih menitik beratkan untuk menyelidiki tafsir tentang kriteria memilih jodoh menurut Al-Qurāan dalam tafsir Al-Azhar oleh Buya Hamka dan peneliti menggunakan metode Maudhuāi dan studi kepustakaan penelitian. Sedangkan peneliti menggunakan penelitian kepustakaan yaitu kajian pustaka untuk mengungkap kriteria memilih jodoh menurut Al-Qurāan dalam kajian tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka.
31 Yusuf Hidayat, Panduan Nikah Islami, (Berdasarkan Al-Qur'an, Al-Hadits dan Medis,) (Ciamis: Gupedia, 2019), hal.
Tafsir al-Azhar
- Latar Belakang Penulisan
- Metode Penulisan
- Corak Penulisan
- Komentar Terhadap Tafsir
Metode yang digunakan dalam tafsir Al-Azhar adalah tafsir TahlšĢ lšĢ (korelasi metode dengan tafsir) karena diawali dengan surah Al-FšĢ tihah dan diakhiri dengan surah An-NšĢ s, dengan pendekatan tafsir Bi Al-Ma'tsĢ Ģ tafsir aliran Bi Al-Ra'yi bersama dengan gaya Adabi IjtimšĢ 'i, yaitu gaya penafsiran Al-Qur'an yang cenderung ke arah persoalan sosial dan lebih banyak mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan budaya yang sedang berlangsung. Dengan mempelajari tafsir Al-Azhar, Buya Hamka terhindar dari perselisihan sektarian dan tidak Ta'assub (fanatik/tidak toleran) terhadap suatu ideologi. Tafsir Al-Azhar memiliki corak budaya, namun tafsir ini juga membahas tentang fiqh, tasawuf, ilmu pengetahuan, filsafat dan sebagainya.
Model yang mendominasi tafsir Al-Azhar ialah Adabi IjtimšĢ 'š () dengan keindahan bahasa Melayu yang dipersembahkan berdasarkan konteks sosial masyarakat ketika itu. Namun begitu, tafsiran Al-Azhar tidak terlepas daripada pelbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam di Indonesia dan turut menyingkap usaha tafsir dalam menonjolkan corak pemikiran dan tafsiran kontemporari. Adapun pendapat ulama tentang tafsir Al-Azhar, iaitu: Menurut Abu Shakir, tafsir Al-Azhar ialah karya Hamka, yang menunjukkan keluasan ilmu dan hampir meliputi semua disiplin ilmu yang penuh dengan maklumat, sedangkan Moh.
Syauqani Md Zhahir mengatakan Tafsir Al-Azhar merupakan Tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Melayu yang lengkap, yang bisa dinilai paling baik bagi masyarakat Melayu Muslim. Kemudian kekhasan penjelasan Al-Azhar adalah diawali dengan pendahuluan yang membahas tentang ilmu-ilmu al-Qur'an seperti; pengertian Al-Qur'an, Makiyyah atau Madaniyyah, Nuzš¢Ģ l Al-Qur'an, pembukuan mushaf,. Kelemahan tafsir Al-Azhar adalah; Yang dicantumkan terkadang hanya makna hadisnya saja tanpa menyertakan teks haditsnya, dan terkadang sumber haditsnya tidak dapat ditemukan.
BUYA HAMKA DAN KRITERIA DALAM MEMILIH PASANGAN
Kriteria Memilih Pasangan Hidup Dalam Islam
- Pernikahan
- Khitbah
- Pasangan Hidup
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan, namun peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode Maudhu'i dan akan fokus membahas bagaimana kriteria memilih pasangan dalam Islam, yang mana peneliti akan menyusun semua ayat dalam Al-Qur'. . yang membahas tentang Kriteria. Kata-kata tersebut sangat dekat dengan keseharian masyarakat Arab dan juga terdapat dalam Al-Quran dan hadits Nabi SAW. Mengenai kisah IsršĢ 'iliyyšĢ t, Buya Hamka menjelaskan bahwa itu adalah tembok yang menghalangi manusia dari kebenaran Al-Qur'an.
Argumen dari pandangan ini adalah banyak definisi nikah atau perkawinan dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai akad. Ayat-ayat Al-Qur'an terpilih terkait dengan kriteria pemilihan pasangan hidup berdasarkan teori simple random sampling. Dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas pembahasan ini, di dalamnya terdapat perintah dan larangan dalam memilih pasangan hidup.
Husnul Hidayati, āMetodologi Tafsir Kontekstual Al-Azhar Karya Buya Hamka,ā dalam Jurnal Al-Umda Jurnal Ilmu dan Tafsir Al-Umda El-Umda, vol. Kementerian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Edisi Revisi, Jakarta: Lajtna Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2019. Quraish Shihab, Landasan Al-Qur'an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1992.
Yusuf Hidayat, Panduan Nikah Islami (Berdasarkan Al Quran, Al Hadits dan Medis), Ciamis: Gupedia, 2019.
Ayat-Ayat Tentang Kriteria Memilih Pasangan Hidup dalam Al-Qurāan60
- Surah an-Nur [18]: 32
- Surah an-Nahl [16]: 72
Analisis Penafsiran
Oleh karena itu, untuk meraih keridhaan Allah SWT terlebih dahulu harus beriman, bukankah surga dijanjikan bagi orang yang beriman? Pendapat Buy Hamka dan Ibnu Katsir sependapat, keduanya menjelaskan ayat bahwa ayat ini merupakan perintah Allah SWT bagi laki-laki lajang untuk menikah dengan wanita yang belum menikah maupun janda atau duda. Dan Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga mengemukakan pendapat Ali bin Abi Thalhah yang meriwayatkan perkataan 'Abdullah bin Abbas, Allah SWT menganjurkan mereka untuk menikah dan memerintahkan orang-orang merdeka dan budak untuk melakukannya dan menjanjikan kekayaan mereka.
Pendapat Buya Hamka dan Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuti adalah sinkron, ketiga mufassir ini mengatakan bahawa Allah SWT menciptakan Siti Hawa dari tulang belulang Nabi Adam dan seluruh manusia dari sperma laki-laki dan perempuan, maka keturunan dari keduanya. dilahirkan iaitu anak dan cucunya. Wahbah Az-Zuhaily menafsirkan kriteria memilih pasangan hidup yang tercatat dalam surah Al-Baqarah ayat 221 dan surah An-Nur ayat 32. Harifuddin Cawidu, The Concept of Kufur in the Qur'an, a Theological Study with a Thematic Tafsir approach, Jakarta : Bulan Bitang, 1991.
Muchlis Muhamamd Hanafi, Makkiyyah dan Madaniyyah Periodisasi Pewahyuan Al-Qur'an, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2017. Muhammad Al-Juhrani dan Muhammad Abdul Hakim Khayyal, Membangun Panduan Keluarga Qur'ani untuk Muslimah , Jakarta: Amzah, 2005. Romlah āKriteria Memilih Pasangan Hidup Perspektif Kitab Qurrah Al-āUyun (Studi Kasus di Desa Meganti Kesugihan Cilacap)ā, (Disertasi, Fakultas Syariah IAIN Purwokerto, Ponogoro, 2019 ) .
PENUTUP
Kesimpulan
Antaranya, terdapat beberapa kriteria ketika memilih pasangan hidup iaitu mengikut asal usul keluarga, pendidikan, tahap dan agama. Buya Hamka mengatakan bahawa dua ayat yang dikaji dalam penyelidikan ini menjelaskan kriteria pemilihan pasangan hidup. Dalam ayat 221 Surah Al-Baqarah katanya tidak haram pun berkahwin dengan orang yang tidak sekufur dengan kita, maknanya tidak sama dengan Kufu, tidak ada persamaan dari segi agama, akidah. , kepercayaan, kerana dalam ayat itu dijelaskan bahawa orang-orang seperti itu tidak berkahwin, dan juga dalam agama lain tidak ada jaminan kebebasan bagi wanita, sebagaimana dalam Islam.
Sedangkan baginda bersabda dalam Surah An-Nur ayat 32 bahawa dalam ayat ini juga ada perintah untuk lelaki dan perempuan bujang (yang belum berkahwin) dan lelaki dan perempuan (yang janda dan duda) supaya segera berkahwin, menjauhi zina dan fitnah.
Saran
Dan semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengkaji ayat-ayat dalam memilih kriteria jodoh yang dimaknai berdasarkan tafsir Buya Hamka. Ahmad Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Hukum Perkawinan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009. Diyah Winanrni "Kriteria Memilih Pasangan Hidup Anak Milenial Perspektif Hukum Islam" Tesis, UIN Raden Intan Lamapung , 2019 .
Muhammad Khifdhi Rizqulloh, āKriteria pemilihan pasangan dalam upaya menjalin hubungan keluarga yang harmonis pada generasi milenial di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebonā, (Disertasi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Cirebon, Cirebon, 2021). Zahri Hamid, Pokok-pokok Hukum Perkawinan Islam dan Hukum Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Binacipta, 1978.