2020
Pukul sepuluh malam sepertinya, ketika aku dan Ibu duduk berdampingan di teras rumah.
Kapan terakhir kali aku berbincang berdua dengan Ibu? Aku lupa. Sejak dulu—sejak kecil, aku tidak pernah berani berbincang dengan Ibu. Aku dan Ibu tidak pernah sedekat itu karena masa kecilku dipenuhi dengan banyak orang. Banyak orang dalam artian semua orang bisa mengasuhku jika mereka punya waktu, dan Ibu tidak punya banyak waktu untukku.
2019, terakhir kali aku berbicara serius dengan Ibu, setelah hampir dua bulan mentruasiku tidak berhenti, tiga kali ke dokter tidak memberikan hasil karena pada akhirnya yang bermasalah adalah mentalku.
Dan malam ini, Ibu duduk di sampingku. Satu hal yang aku tau tentang Ibu, ketika Ibu mengingat kejadian di tahun 2017, maka Ibu tidak bisa tidur, dan malam ini Ibu mengingat kejadian itu.
“Dulu banyak orang yang nyuruh Ibu buat pisah sama Ayah.” Aku tau itu, karena dulu aku pun berharap seperti itu.
Sejak dulu, aku takut jadi seperti Ibu. Aku takut bertemu lelaki seperti Ayah. Aku takut memiliki anak seperti Mas.
Aku selalu takut dengan hubungan. Mereka menakutkan, mereka bisa saja merenggut kebahagiaanku suatu saat nanti.