• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI EKONOMI MAKRO

N/A
N/A
Zwadika

Academic year: 2024

Membagikan " IDENTIFIKASI EKONOMI MAKRO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Paper Praktikum 3 Selasa, 5 September 2023 Mata Kuliah: Ekonomi dan Bisnis Ekowisata

IDENTIFIKASI EKONOMI MAKRO

(Studi kasus: India)

Disusun Oleh:

Kelompok 2/Kelas Praktikum Q2 Nazwa Anindika Budiansyah J1402221045

Dosen:

Dyah Prabandari, S.P., M.Si

Asisten Dosen:

Alfian Wiguna Hutama, A. Md Ilham Arief Muttaqin, A. Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR SUKABUMI

2023

(2)

I. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi

Waktu pelaksanaan pembuatan paper praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 1 September 2023. Pembuatan paper praktikum ini bertempat dikediaman pribadi penulis yang berada di Jl Ciaul Pasir, Subangjaya, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan praktikum Identifikasi Ekonomi Makro. Alat dan bahan yang digunakan membantu dalam mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menyusun paper praktikum dengan baik. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah.

Tabel 1. Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Fungsi

1. Laptop Media mencari data, membuat laporan, dan mengumpulkan tugas hasil literatur

2. Microsoft Word Software untuk membuat laporan 3. Google Chrome Media mencari sumber literatur

C.

Tahapan Kerja

Tahapan kerja pada kegiatan pembuatan paper praktikum ini dilakukan secara sistematis. Tahapan kerja tersebut mendukung kegiatan pengambilan data.

Adapun tahapan kerjanya, yaitu:

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Mencari jurnal atau artikel ilmiah yang berhubungan dengan materi 3. Menganalisis jurnal atau artikel ilmiah tersebut

4. Membuat paper praktikum

5.

Mengumpulkan paper praktikum tersebut sesuai waktu yang telah di tentukan.

(3)

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Negara

India adalah negara terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok dengan luas wilayah 3.287.590 km2. India terletak di benua Asia Selatan dan berbatasan dengan Pakistan di barat, Bangladesh dan Burma di timur, serta Tiongkok, Bhutan, dan Nepal di utara. Sebelah timur, India berbatasan dengan Myanmar.

India juga mengelilingi Bangladesh, kecuali di sebelah timur yang berbatasan dengan Myanmar. Pada tanggal 15 Agustus 1947, India meraih kemerdekaannya.

Pada tanggal 26 Januari 1950, India resmi menjadi sebuah Negara Republik yang berdaulat. India masih menjadi anggota Persemakmuran Inggris sampai sekarang.

Saat kemerdekaan pada tahun 1947, mayoritas penduduk India adalah Hindu dan India memilih untuk berpisah dengan Pakistan yang mayoritas penduduknya beragama Islam. India terbagi menjadi 29 negara bagian dan 7 wilayah dari segi politik. Pemerintahannya memiliki tiga cabang, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

B. Produk Ekspor 1. Automobile

Industri otomotif India telah meraih predikat sebagai salah satu yang terbesar di dunia, berada di peringkat ke-4 dengan peningkatan penjualan yang konsisten dari tahun ke tahun. Tahun 2017 menjadi puncaknya, ketika penjualan mobil di India melesat sekitar 9.5%, mencapai angka impresif sekitar 4.02 juta unit. India juga telah menancapkan reputasinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor mobil, dengan prospek yang sangat cerah. April dan November 2018, ekspor mobil dari India tumbuh lebih dari 20%, dan tren pertumbuhan yang positif ini diharapkan akan terus berlanjut di masa depan. Prestasi ini semakin mengukuhkan peran penting industri otomotif India dalam perekonomian global.

Gambar 1. Peta wilayah India Sumber: blogindi.blog.spot

(4)

2. Farmasi

India adalah penyedia obat generik terbesar di dunia. India memasok lebih dari 50% permintaan global mengenai vaksin dan 40% permintaannya berasal dari Amerika Serikat. India memiliki posisi penting dalam sektor farmasi global.

Negara ini memiliki sejumlah besar ilmuwan dan insinyur yang berpotensi mengarahkan industri ini untuk berada pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Saat ini, lebih dari 80% obat antiretroviral yang digunakan secara global untuk memerangi AIDS dipasok oleh perusahaan farmasi di India.

Industri Farmasi berada pada posisi ke-14 di dunia. Mumbai sebagai kota terbesar di India berserta kota yang lain menjadi pusat lokasi farmasi utama di India. India mengekspor obat-obatan senilai US$17,27 miliar dollar pada tahun 2017-2018 dan diperkirakan akan naik sebesar 30% dan diharapkan menjadi pasar farmasi terbesar ke-6 dunia pada tahun 2020.

3. Perhiasan

Pusat terbesar untuk kepentingan berlian dan permata (perhiasan) di dunia berada di India. Permata merupakan bagian terbesar dari perdagangan global India. Sekitar 7% dari total PDB India dihasilkan dari Industri ini. Industri ini bertanggung jawab untuk mempekerjakan beberapa juta orang, dan merupakan sumber utama pendapatan valuta asingnya. $60 miliar dalam output ekonomi berdasarkan nilai tambah pada tahun 2017 diciptakan dari industri ini dan diproyeksikan tumbuh menjadi $110 miliar pada tahun 2022.

Gambar 2. Industri otomotif India Sumber: automo.blog.spot

Gambar 3. Industri farmasi India Sumber: www. Merdeka.com

(5)

C. Produk Impor

Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Kegiatan impor melibatkan dua negara, yaitu negara asal barang dan negara penerima barang. India mengimpor berbagai jenis produk dari negara-negara lain, seperti minyak mentah, emas, mesin-mesin, dan produk elektronik dari Uni Emirat Arab dan China. India juga mengimpor minyak kelapa sawit dan mesin-mesin dari Indonesia. Produk impor lainnya termasuk produk obat dan farmasi dari berbagai negara.

D. Pendapatan Negara 1. Pendapatan Negara India

Pendapatan negara India adalah salah satu sorotan utama dalam ekonomi global. Pada tahun 2022, India berhasil meraih peringkat kelima sebagai ekonomi terbesar di dunia. Seiring dengan perkembangannya, tiga sektor utama, yaitu pertanian, industri, dan jasa, menjadi pilar utama yang berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini. Pada kuartal pertama tahun 2022, pendapatan negara dan hibah India mengalami pertumbuhan yang mengesankan, meningkat sebesar 29% year-on-year, mencapai angka Rp6.472 triliun.

2. Pendapatan Negara Indonesia

Pada tahun 2022, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa pendapatan negara mencapai Rp2.626,4 triliun. Angka ini melebihi target yang ditetapkan oleh Perpres 98/2022, yaitu Rp2.266,2 triliun, sebesar 115,9%.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan negara pada tahun 2022 meningkat sebanyak 30,6%. Pada tahun 2021, pendapatan negara sebesar Rp2.011,3 triliun.

Pendapatan negara sebagian besar berasal dari pajak, yaitu Rp1.716,8 triliun (65,37%), yang meningkat 34,3% dibandingkan dengan tahun 2021. Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp588,3 triliun (22,4%), naik 28,3% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp317,8 triliun (12,1%), yang juga meningkat sebesar 18%. Dana hibah yang diterima pemerintah pada tahun 2022 sebesar Rp3,5 triliun, mengalami penurunan sebanyak 29,3% dibanding tahun 2021 yang mencapai Rp5 triliun.

Gambar 4. Data pendapatan negara Indonesia Sumber: Databoks

(6)

E. Kondisi Kepariwisataan 1. Kondisi Kepariwisataan India a. Wisata Unggulan

1) Adventure and Wildlife Tourism

Wisata jenis ini melibatkan kegiatan eksplorasi ke daerah terpencil melakukan berbagai kegiatan dan melihat berbagai spesies satwa liar yang beberapa diantaranya langka dan terancam punah. Untuk jenis wisata ini, wisatawan biasanya memilih lokasi seperti Ladakh, Sikkim, Himalaya, Sariska Wildlife Sanctuary, Keoladeo Ghana National Park, dan Corbett National Park.

2) Pilgrimage Tourism dan Cultural Tourism

India terkenal dengan kuil - kuilnya dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa India menawarkan jenis wisata ini. Tempat yang dapat dikunjungi wisatawan untuk tujuan berziarah yaitu Vaishno Devi, Golden Temple, Char Dham, dan Mathura Vrindavan. India adalah negara yang dikenal dengan warisan budaya yang beragam. Cultural tourism merupakan faktor utama dibalik meningkatnya sektor pariwisata India karena sejak dahulu kala India dipandang sebagai negara budaya, warisan, dan sejarah. Festival kebudayaan yang dapat dikunjungi wisatawan adalah Pushkar fair, Taj Mahotsav, dan Suraj Kund Mela 3) Heritage Tourism

Wisata jenis itu dibentuk untuk meningkatkan citra India sebagai tujuan untuk destinasi warisan budaya. India dikenal dengan kekayaan warisan dan budaya.

Keragaman ini membuat perpaduan yang kuat untuk menarik jutaan wisatawan setiap tahun ke India. Keberagaman warisan budaya India tercermin dalam berbagai kuil, istana, monument yang banyak tersebar di India. Destinasi wisata jenis yang paling populer adalah Taj Mahal di Agra, Kastil Mandawa di Rajasthan, Mahabalipuram di Tamil Nadu, Madurai di Tamil Nadu, Lucknow di Uttar Pradesh.

b. Jumlah Wisatawan

India merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang memiliki beragam warisan budaya, makanan, seni, arsitektur, candi, serta festival dan pameran menjadikan India destinasi wisata yang menarik wisatawan. India menawarkan berbagai destinasi wisata yaitu pantai yang indah, hutan dan margasatwa, pemandangan yang indah, salju, sungai, puncak gunung, taman teknologi dan museum ilmu pengetahuan, pusat ziarah. India juga memiliki beragam jenis perhiasan, karpet, dan barang-barang terbuat dari kulit menjadi barang yang diburu para wisatawan. Keberagaman destinasi wisata yang ditawarkan India ini membuat India banyak dikunjungi oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Total kedatangan wisatawan asing pada 2017 mengalami peningkatan sebanyak 14% dengan total 10,035,803 dan jumlah wisatawan domestik juga mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahun. Pada tahun 2017 terdapat 1.652 juta kunjungan wisatawan domestik. Data kedatangan

(7)

wisatawan asing dan domestik pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah

Tabel 2. Data kunjungan wisatawan asing dan domestik negara India

Wisatawan Asing Wisatawan Domestik

Bulan Tahun Jumlah

Kedatangan Tahun Jumlah Kedatangan

Januari - December 2017 10035803 2017 1652.49

Sumber: Ministry of Tourism (Ministry of Tourism, 2018) 2. Kondisi Kepariwisataan Indonesia

Pariwisata Indonesia memberikan kontribusi 10% terhadap PDB nasional, nominal tertinggi di ASEAN. Pariwisata Indonesia merupakan penyumbang 9,8 juta pekerjaan, atau 8,4% secara nasional dan menempati urutan keempat pada semua sektor industri. Indonesia sangat terkenal dengan destinasi wisatanya yang beragam. Banyak sekali destinasi yang mampu menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia, seperi Bali, Borobudur dan lainnya. Kementerian Pariwisata telah menetapkan 10 destinasi wisata unggulan, di antaranya Danau Toba di Sulawesi Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara, Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

F. Pendapatan Perkapita 1. Pendapatan Perkapita India

Pendapatan per kapita India pada tahun 2022 mencapai puncaknya sebesar 2,301.418 USD, mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,971.654 USD pada tahun 2021. Data mengenai pendapatan per kapita India diperbarui setiap tahun, dan dalam kurun waktu dari tahun 1958 hingga 2022, rata-rata pendapatan per kapita adalah sekitar 323.238 USD, dengan 65 data pengamatan yang telah dicatat. Capaian tertinggi tercatat pada tahun 2022, sementara catatan terendah sebesar 70.396 USD terdokumentasi pada tahun 1958.

Peningkatan ini mencerminkan dinamika ekonomi India yang terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. India memiliki sektor ekonomi yang beragam, termasuk sektor pertanian, manufaktur, dan jasa. Produk utama pertanian atau agrikultur India adalah padi, gandum, teh, kentang, perikanan, kambing, sapi, tebu, dan kapas. Produk utama sektor industri adalah produk-produk tekstil, kimia, pengolahan makanan, alat-alat transportasi, baja, minyak, farmasi, semen, pertambangan, mesin dan perangkat lunak (software).

(8)

2. Pendapatan Perkapita Indonesia

Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2022 mencapai rekor tertinggi sebesar 4,783.269 USD, menandai kenaikan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pendapatan per kapita hanya sebesar 4,350.683 USD pada tahun 2021. Data mengenai pendapatan per kapita Indonesia diperbarui secara tahunan, dengan rata-rata mencapai 3,740.869 USD dari tahun 2010 hingga 2022, dengan total 13 data pengamatan yang telah tercatat. Angka tertinggi yang tercapai pada tahun 2022 mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Catatan terendah sebesar 3,178.704 USD tercatat pada tahun 2010, yang menunjukkan perjalanan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

G. Tingkat Pengangguran 1. Tingkat Pengangguran India

Berdasarkan data dari Center for Monitoring Indian Economy (CMIE), tingkat pengangguran di India mencapai level tertinggi pada bulan April 2023. Data ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di India terus mengalami fluktuasi (ketidakpastian) dan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, tingkat pengangguran di India mencapai 7,11%, naik dari 5,27% pada tahun 2019. India masih memiliki kebijakan untuk memperluas kesempatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran yang tinggi di India menjadi masalah yang serius bagi pemerintah dan masyarakatnya. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan kemiskinan, ketidakstabilan sosial, dan masalah ekonomi lainnya.

Tingkat pengangguran yang tinggi di India disebabkan oleh beberapa faktor,

seperti pertumbuhan

ekonomi yang lambat, kurangnya

Gambar 5. Pendapatan perkapita India Sumber: ceicdata.com

Gambar 6. Pendapatan perkapita Indonesia Sumber: ceicdata.com

(9)

keterampilan dan pendidikan, dan kurangnya investasi dalam sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja. Pandemi COVID-19 juga berdampak pada tingkat pengangguran di India, dengan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dan harus melakukan pemutusan hubungan kerja. Pemerintah India terus berupaya untuk mengatasi masalah pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.

2. Tingkat Pengangguran Indonesia

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Februari 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang, menunjukkan penurunan sekitar 410 ribu orang dibandingkan dengan data Februari 2022.

Penyebab utama terjadinya pengangguran di Indonesia adalah beragam. Pertama, dampak pandemi COVID-19 yang masih berlangsung telah menyebabkan banyak perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja dan mengurangi produksi, sehingga menciptakan ketidakpastian dalam pasar tenaga kerja. Kedua, kurangnya keterampilan atau pelatihan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja modern juga menjadi faktor yang mempengaruhi. Ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri juga dapat menyebabkan kesenjangan dalam pencarian pekerjaan. Mengatasi pengangguran di Indonesia memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan sektor pendidikan untuk memperbaiki kualifikasi tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

Gambar 7. Data pengangguran India Sumber: ceicdata.com

Gambar 8. Data pengangguran Indonesia Sumber: databoks

(10)

H. Tingkat Inflasi / Deflasi 1. Tingkat Inflasi

Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa tingkat inflasi di India pada bulan Juli 2023 mencapai 7,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) mencapai 186,30 poin. Tingginya tingkat inflasi di India bisa terjadi karena beberapa faktor. Pertama, kenaikan harga minyak dunia dapat mempengaruhi harga bahan bakar dan energi domestik, yang pada gilirannya mempengaruhi biaya produksi dan harga barang dan jasa. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat menciptakan permintaan yang tinggi, yang jika tidak diimbangi dengan produksi yang memadai dapat menyebabkan peningkatan harga. Ketiga, ketidakpastian mata uang dan defisit perdagangan juga dapat memengaruhi nilai tukar. Faktor-faktor seperti kebijakan moneter dan fiskal, perubahan dalam pola konsumsi, dan tekanan inflasi global juga memainkan peran dalam meningkatnya tingkat inflasi di India.

2. Tingkat Inflasi / Deflasi Indonesia

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Indonesia pada bulan Agustus 2023 mencapai 3,27% (year-on-year/yoy). Angka ini mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2023, setelah sebelumnya mengalami penurunan selama lima bulan berturut-turut, seperti yang terlihat dalam grafik di atas. Inflasi dalam negeri pada bulan Agustus 2023 masih berada dalam kisaran target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), yaitu sekitar 3% hingga 4% hingga akhir tahun 2023. BPS juga mencatat bahwa komoditas seperti beras, kentang, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar, rokok putih, rokok kretek, rokok kretek filter, kontrak rumah, sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga memiliki andil besar terhadap tingkat inflasi tahunan pada bulan Agustus 2023. Laju inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bensin, solar, tarif angkutan dalam kota, tarif angkutan antar kota, tarif kereta api, biaya kuliah akademi/perguruan tinggi, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan. Komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, tomat, kol putih/kubis, bawang merah, minyak goreng, sabun cair/cuci piring, dan telepon seluler menyebabkan deflasi atau penurunan harga tahunan pada bulan Agustus 2023.

Gambar 9. Tingkat inflasi India Sumber: Trading Economics

(11)
(12)

III. KESIMPULAN

Praktikum Identifikasi Ekonomi Makro memiliki kesimpulan yang dibuat dalam bentuk poin sebagai berikut.

1. India memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Produk ekspor utama negara india terdapat pada industri otomotif, farmasi dan perhiasan.

India mengimpor berbagai jenis produk dari negara-negara lain, seperti minyak mentah, emas, mesin-mesin, dan produk elektronik dari Uni Emirat Arab dan China. Pendapatan negara India adalah salah satu sorotan utama dalam ekonomi global.India memiliki beragaman aktivitas wisata yang dapat dikunjungi wisatwan domestik ataupun mancanegara.

Perumbuhan ekonomi makro pada studi kasus India beragaman dari setiap tahunnya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ahdiat, A. (2023, Mei 5). Awal 2023, Ada 7,9 Juta Pengangguran di Indonesia.

Retrieved September 2, 2023, from databoks:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/05/awal-2023-ada-79- juta-pengangguran-di-indonesia

Ahdiat, A. (2023, September 4). Inflasi Indonesia Naik Tipis pada Agustus 2023.

Retrieved from databoks:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/04/inflasi-indonesia- naik-tipis-pada-agustus-2023

CEIC. India Pdb Per Kapita. Retrieved September 2, 2023, from CEIC Data:

https://www.ceicdata.com/id/indicator/india/gdp-per-capita

CEIC. India, Tingkat Pengangguran 1991 - 2023 Indikator Ekonomi. Retrieved

September 2023, from CEIC Data:

https://www.ceicdata.com/id/indicator/india/unemployment-rate

CEIC. Indonesia Pdb Per Kapita. Retrieved September 2, 2023, from CEIC Data:

https://www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/gdp-per-capita

Economics, T. (n.d.). India - Tingkat Inflasi. Retrieved September 2, 2023, from Trading Economics: https://id.tradingeconomics.com/india/inflation-cpi Simanjuntak, R. G. (2023, Mei 5). Tingkat pengangguran India capai level

tertinggi pada 2023. Retrieved from Antara Jambi:

https://www.ceicdata.com/id/indicator/india/unemployment-rate UMY, R. PARIWISATA INDIA DAN DINAMIKA . Repository UMY, 1-22.

UMY, R. . PROFIL NEGARA INDIA DAN INDONESIA. Repository UMY, 1- 23.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pendapatan per kapita sebesar Rp 6.547.968,69 setara dengan beras 743 kg beras/tahun yang termasuk dalam kriteria tidak miskin (sejahtera). Masalah dan hambatan yang

Selain itu perlu diketahui pula Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki pendapatan per kapita yang rendah yaitu sebesar 10.033 dolar Amerika pada tahun 2014

Tingkat kesejahteraan keluarga yang ditunjukan oleh produksi beras perkapita selama satu tahun rata-rata produksi sebesar 1.928,60 kg/mt/kapita dengan demikian

Sentimen domestik adalah rilis data BPS yang mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2018 mengalami defisit sebesar 8,57 miliar USD, yang merupakan ang ka

Kinerja perekonomian daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), total penerimaan daerah, pendapat- an per kapita, pertumbuhan ekonomi dae- rah, jumlah tenaga kerja

Nilai koefisien Produk Domestik Bruto dalam jangka panjang sebesar 1,562402 menunjukkan apabila terjadi pening- katan pada Produk Domestik Bruto (LPDB) sebesar 1 persen

Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian A Satuan Sumber Data Pendapatan per Kapita PDB per kapita PPP, USD World Bank Rata-rata Masa Sekolah Jumlah tahun yang dihabiskan penduduk untuk

Di tahun 2023, Neraca Pembayaran Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 6,3 miliar, naik dari surplus USD 4,0 miliar di tahun 2022, terutama ditopang kinerja akun modal dan finansial yang