• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Teori Ekonomi Makro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Teori Ekonomi Makro"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 8

Pengganda (

Multiplier

)

______________________________________________________________________ Satuan Acara Perkuliahan 8

Sub Pokok Bahasan:Review Perekonomian 2 hingga 4 SektorMultiplier

Deskripsi Singkat

Bab ini akan membahas tentang pengganda (multiplier) dalam perekonomian makro. Uraian dimulai dari review perekonomian dua hingga empat sektor yang telah dijelaskan dalam Bab 5 hingga Bab 7. Penjelasan ini diharapkan dapat mengingatkan kembali pada konsep dasar tentang hubungan output nasional dengan faktor-faktor penyusunnya dalam perekonomian dua hingga empat sektor. Hal ini diperlukan karena dalam bab ini akan diperkenalkan konsep seberapa besar perubahan output nasional jika ada perubahan-perubahan pada variable penyusunnya. Angka pengali perubahan output akibat perubahan variable penyusunnya inilah yang disebut dengan pengganda

(multiplier). Uraian dilanjutkan dengan pengenalan multiplier, yaitu pengertian

multiplier serta apa dan bagaimana multiplier.

Kegiatan Belajar-Mengajar

1. Di awal pertemuan dosen menjelaskan pokok, sub pokok, dan TIK pertemuan 8 2. Review tentang perekonomian 2-4 sektor dilakukan dengan pre-test lisan

3. Setelah itu, dosen menjelaskan tentang materi multiplier, termasuk cara menurunkan rumus-rumusnya dan menyelesaikan contoh soal. Mahasiswa diberi kesempatan untuk turut menurunkan rumus-rumus multiplier yang lain dalam diskusi kelas.

4. Di akhir pertemuan, mahasiswa diberi latihan kelas atau tugas rumah jika waktu tidak memungkinkan.

Dengan membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat menjelaskan:  Variabel penyusun pendapatan nasional dalam perekonomian 2 hingga 4  Pengertian dan Interpertasi Multiplier

 Dan menghitung multiplier konsumsi,

(2)

8.1. PEREKONOMIAN DUA HINGGA EMPAT SEKTOR (REVIEW)

Pada Bab 5 hingga 7 diperkenalkan perekonomian 2 sektor/tertutup (closed &

private economy), 3 sektor dan 4 sektor. Perekonomian yang paling sederhana adalah 2

sektor, yaitu suatu perekonomian dimana keseimbangan Pendapatan Nasional atau Gross Domestik Product/GDP (Y) ditentukan hanya oleh 2 sektor, yaitu Konsumsi (C) dan Investasi (I). Konsumsi mewakili pengeluaran sektor rumah tangga, sedangkan Investasi mewakili pengeluaran sektor business/dunia usaha. Dengan kata lain, dalam perekonomian 2 sektor GDP disusun oleh pengeluaran rumahtangga (konsumsi) dan pengeluaran dunia usaha (Investasi) yang rumusnya dituliskan dengan:

GDP = Y = C + I

Perekonomian 3 sektor ditandai dengan masuknya pemerintah dalam perekonomian sehingga komponen penyusun GDP bertambah, yaitu dengan pengeluaran pemerintah (government spending/G). Rumus GDP dalam perekonomian 3 sektor adalah:

GDP = Y = C + I + G

Sementara itu, perekonomian 4 sektor ditandai oleh terbukanya perekonomian terhadap luar negeri (perekonomian terbuka). Penyusun GDP pun bertambah dengan nilai bersih selisih Ekspor (X) dengan Impor (M) sehingga rumus GDP menjadi:

GDP = Y = C + I + G + (X-M)

Dijelaskan bahwa ada hubungan pendapatan, konsumsi dan tabungan. Bila Y=Income dan C = Konsumsi, serta S=Tabungan, maka hubungan tersebut adalah Y adalah fungsi dari C atau S (Y=f(C) atau Y=f(S)). Hubungan ini dituliskan sebagai:

Y = C + S

Selain itu, diperkenalkan pula bahwa Konsumsi atau Saving juga adalah fungsi dari Pendapatan, yaitu bahwa besarnya konsumsi atau saving dipengaruhi oleh besarnya pendapatan (C=f(Y) atau S=f(Y)). Rumusan keduanya dituliskan sebagai berikut:

C = a + b Y dan S = c + d Y; di mana a dan c = suatu nilai konstanta

(3)

MPC =  C /  Y dan MPS =  S /  Y

MPS + MPC = 1 di mana  C = perubahan konsumsi

 S = perubahan saving

 Y = perubahan pendapatan atau income

Dengan menggunakan rumus-rumus di atas, maka dapat Tabel 8.1. di bawah ini dapat diisi untuk mengingatkan kembali. Beberapa sel sengaja dikosongkan untuk disediakan dan diisi sebagai latihan mahasiswa/peserta mata kuliah.

Tabel 8.1. Hubungan antar Y, C, S, MPC dan MPS

(4)

8.2. MULTIPLIER (k)

Multiplier adalah faktor pelipat ganda (angka pengganda) sebagai akibat perubahan (tambahan atau pengurangan) salah satu faktor penyusun variabel GDP atau Pendapatan Nasional (Y). Oleh karena besar kecilnya GNP atau Y dipengaruhi oleh tingkat konsumsi (C) dan Investasi (I) (dalam perekonomian 2 sektor), juga pengeluaran pemerintah (dalam perekonomian 3 sektor) serta selisih ekspor dan impor dalam perekonomian 3 sektor, maka jika salah satu atau lebih dari faktor-faktor tersebut berubah maka secara otomatis Y akan berubah.

Banyaknya faktor penyusun GDP atau Y membuat dikenal beberapa jenis multiplier. Di antaranya, multiplier investasi, yaitu faktor pelipat ganda sebagai akibat perubahan (tambahan atau pengurangan) investasi. Dengan kata lain, angka yang menunjukkan besaran perubahan pendapatan nasional (Y) akibat perubahan investasi sebesar satu-satuan. Multiplier yang lain adalah multiplier konsumsi, yaitu angka yang menunjukkan besaran perubahan pendapatan nasional (Y) akibat perubahan konsumsi sebesar satu-satuan. Demikian pula akan ada multiplier pengeluaran pemerintah. Saat menghitung pendapatan nasional, pajak dan transfer payment juga berpengaruh, sehingga akan ada pula multiplier pajak dan transfer payment. Dengan melihat definisi multiplier konsumsi dan investasi di atas, peserta mata kuliah mengembangkan sendiri definisinya.

8.2.1. Multiplier Investasi (ki)

Jika Multiplier Investasi disimbolkan dengan ki, sesuai definisinya sebagai perubahan pendapatan (Y) per perubahan investasi (I), maka

Kita dapat memodifikasi bahwa Y = C + I ke bentuk lain yang tidak “menghilangkan” nilainya, yaitu bahwa Y = C + I. Kemudian, kita modifikasi lagi menjadi:

(5)

Kita tahu bahwa Y/Y=1 dan C/Y = MPC sehingga persamaan dapat ditulis kembali menjadi:

atau atau .

Dengan demikian rumus multiplier investasi adalah

Oleh karena MPC+MPS =1, maka rumus multiplier investasi di atas juga dapat diltuliskan dalam hubungannya dengan MPS, yaitu bahwa:

Ini berarti bahwa seberapa seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa merubah Pendapatan Nasional (Y) sangat dipengaruhi oleh “multiplier effect” dari tambahan investasi tersebut (ki). Sedangkan Multiplier Effect sendiri besarnya dipengaruhi oleh

tingkat MPC atau MPS seperti telah dituliskan pada rumus di atas.

Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6?

Jawaban contoh soal di atas adalah sebagai berikut: Y = C + I

Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 T bila ada ΔI = Rp.10T, maka Y’ = Y + ΔY = C + I + ΔY

Oleh karena ada proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian maka, ki = Y/I; atau Y = I . ki.

(6)

Jika kita masukkan ke rumus-rumus di atas, ΔY = ΔI . ki

Y = Rp. 10 T . 2,5

Y = Rp. 25 T Dengan demikian, Y’ = C + I + ΔY

Y’ = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T Y’ = Rp. 195 T

Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif (penurunan) Investasi. Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan investasi dalam suatu perekonomian maka perlu diketahui besar Investasi Bersih or Net Investment-nya.

Net Investment = Tambahan Investasi – Depresiasi

Depresiasi = Pendapatan Nasional (Y) x %Depreciation.

Bila setelah dikurangi depresiasi Nilai tambahan Investasi positif (+) maka terjadi kenaikan investasi dalam perekonomian tersebut di tahun itu. Sebaliknya, jika nilai tambahan Investasi negative (–) maka terjadi penurunan investasi di tahun tersebut. Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan nasional (Y) dengan berlipat ganda maka penurunan investasi juga akan menurunkan (Y) dengan berlipat ganda juga.

Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6 dan depresiasi pertahun sebesar 2%?

(7)

Net Investment = ΔI – Depresiasi Depresiasi = Y x %Depresiasi

Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 T

Sehingga, Net Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 T (berarti “penambahan investasi)

Dengan cara yang sama seperti di atas, maka kita dapat menghitung besar pendapatan nasional yang baru saat ada net investment sebesar Rp. 6,6 T

Y’ = C + I + ΔY = C + I + [Δ I . ki]

= C + I + [Δ I . 1/ (1-MPC)] = 150T + 20 T + [ 6,6 T x1/0,4 ] = Rp. 186,5 T

Sebagai catatan, I di sini adalah  net investment, bukan lagi perubahan investasi saat

belum ada depresiasi.

8.2.2. Multiplier Konsumsi (kc)

Dalam perekoniman 3 sektor di dapat bahwa Y = C + I + G

Kita juga tahu bahwa ada konsumsi adalah fungsi dari pendapatan dispossible (Yd). Yd

adalah pendapatan yang siap dikonsumsi, yaitu pendapatan yang telah dikurangi pajak (Tx) dan ditambah dengan transfer payment (Tr). Dengan kata lain C=C0 + cYd dan Yd

= Y – Tx + Tr; dengan c = MPC

Dengan demikian fungsi di atas ditulis kembali sebagai berikut: Y = C0 + c (Y – Tx + Tr) + I + G

Y = C0 + c Y – cTx + cTr + I + G

Y – cY = C0 – cTx + cTr + I + G

(1-c) Y = C0 – cTx + cTr + I + G

Y = (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c)

(8)

Y’ = Y + Y = (C0 + C – cTx + cTr + I + G) / (1-c) 

= (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c) + C / (1-c)

= Y + C/ (1-c)

Atau Y = C / (1-c)

Sehingga =

8.2.3. Multiplier Pengeluaran Pemerintah (kG)

Dengan cara yang sama seperti di atas, kita juga dapat menghitung multiplier pengeluaran pemerintah (kG).

Saat ada perubahan pengeluaran pemerintah (G) (dan variable yang lain dianggap konstan/cateris paribus) maka pendapatan nasional setelah perubahan (Y’) dapat ditulis sebagai berikut:

Y’ = Y + Y = (C0 – cTx + cTr + I + G + G) / (1-c) 

= (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c) + G / (1-c)

= Y + G/ (1-c)

Atau Y = G / (1-c)

Sehingga =

8.2.4. Multiplier Pajak (kTx) dan Transfer Payment (kTr)

Saat ada perubahan pajak (Tx) (dan variable yang lain dianggap konstan/cateris

paribus) maka pendapatan nasional setelah perubahan (Y’) dapat ditulis sebagai berikut:

Y’ = Y + Y = (C0 – c (Tx + Tx) + cTr + I + G) / (1-c) 

= (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c) - c.Tx / (1-c)

= Y - c.Tx / (1-c)

(9)

Sehingga =

Sementara itu, Saat ada perubahan transfer payment (Tr) (dan variable yang lain dianggap konstan/cateris paribus) maka pendapatan nasional setelah perubahan (Y’) dapat ditulis sebagai berikut:

Y’ = Y + Y = (C0 – c Tx + c (Tr + Tr) + I + G) / (1-c) 

= (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c) + c.Tr / (1-c)

= Y + c.Tr / (1-c)

Atau Y = c.Tr / (1-c)

Sehingga =

8.2.5. Multiplier Lainnya

Dalam perekonomian 4 sektor, pendapatan nasional juga dipengaruhi oleh ekspor dan impor, sehingga dapat pula dihitung multiplier ekspor dan impor.

Dengan cara yang sama, berikut rumus multiplier ekspor dan impor

Di mana m adalah kecenderungan untuk mengimpor atau perubahan besaran impor saat ada perubahan pendapatan nasional.

(10)

8.3. LATIHAN DAN/ATAU TUGAS

1. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Pedapatan Nasional (Y) suatu negara sebesar Rp. 2000 T yg terdiri dari C = Rp.1500 T dan I = Rp.500T. Bila MPC negara tersebut=0,7 dan ada Tambahan Investasi bruto sebesar 250 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 8% ! 2. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Konsumsi (C) = Rp900 T & Investasi (I) = Rp.600T. Bila MPC negara tsb=0,75 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.90 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 6% !

3. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Y=Rp.1250 T. Bila MPC negara tsb=0,4 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.50 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 5% !

4. Jika diketahui C = 150 + 0,8 Yd

(11)

a. Besarnya pendapatan nasional keseimbangan b. Semua angka multiplier yang berkaitan

Gambar

Tabel 8.1. Hubungan antar Y, C, S, MPC dan MPS

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIVITAS VAKSINASI HEPATITIS B YANG DIBERIKAN DALAM 24 JAM PERTAMA SETELAH KELAHIRAN PADA BAYI DENGAN IBU HBSAG POSITIF.. TERHADAP PREVALENSI

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

Berdasarkan metode PSD dengan menggunakan mutu kritis total mikroba, pendugaan umur simpan kelapa kopyor pada suhu penyimpanan 5±2 O C adalah 27, 26, dan 17 hari untuk

Sebelum mencari solusi dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis merasa perlu menganalisis lebih dalam bagaimana kesulitan mahasiswa dalam

Hampir semua struktur yang ada pada leher dapat mengalami benjolan/nodul entah itu kelenjar tiroid, paratiroid dan getah bening, maupun benjolan yang berasal dari struktur

21.Setelah wire tester selesai dan semua petugas beserta peralatan berada di tempat aman lakukan pengangkatan life boat dengan menggunakan manual tromol handle hingga life boat

Semua bagian yang perlu diperlihatkan dengan jelas, diberi nomor melalui garis petunjuk (garis tipis kontinu), diinformasikan pula daftar bagiannya dalam kepala gambar. 2) Jika

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa Disiplin Kerja, Motivasi Non Material Insentive, Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh secara simultan terhadap prestasi