• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO 001"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO KONSEP DAN PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

Disusun oleh :

EKA FEBRIANTO / 162010200253 Manajemen B3

Dibimbing oleh : Dewi Andriani, SE, MM.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya . Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang telah membantu saya dalam proses penulisan makalah ini :

1. Ibu dosen Dewi Andriani, SE, MM yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis .

2. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil . 3. Selanjutnya kepada pihak – pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu .

Saya menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan juga saran demi kesempurnaan tulisan ini .

Sidoarjo, Oktober 2016

(3)

A.KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Kemasyhuran konsep pendapatan nasional ini tidaklah sesuai dengan kesedarhanaan

pengertian yang terkandung di dalamnya. Sedemikian masyhur konsep pendapatan nasional itu sehingga setiap orang bahkan yang tidak mengerti ilmu ekonomi sekalipun niscaya pernah mendengarnya, tetapi pengertiannya hanyalah sederhana saja, yakni pendapatan nasional tidak lebih daripada penjumlahan semua pendapatan individual. Kepada masalah yang dinyatakan ini, sebelum menguraikan mengenai cara-cara perhitungan pendapatan nasional, sebaiknya apabila terlebih dahulu diterangkan arti beberapa konsep mengenai pendapatan nasional.

1. PRODUK DOMESTIK BRUTO

Di Negara-negara berkembang yang sering juga dinamakan sebagai “Dunia Ketiga” konsep Produk Domestik Bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. PDB dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut di dalam satu tabun tertentu. PDB atau dalam bahasa inggrisnya disebut Gross Dpmestic Bruto adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara tersebut dan Negara asing. Di dalam sesuatu perekonomian, di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut tetapi oleh penduduk Negara lain juga. Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri.

2. PRODUK NASIONAL BRUTO

Produk Nasional Bruto atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross National Product adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan Gross Domestic Produc, tetapi

(4)

Dengan memperhatikan perbedaan diantara arti PDB dan PNB di atas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara PDB dan PNB, yaitu seperti dinyatakan oleh pernyataan di bawah ini:

Dimana PFN dari LN adalah Pendapatan Faktor Neto dari Luar Negeri. PFN dari LN adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendpatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.

3. PRODUK NASIONAL NETO

PNN adalah total pendapatan penduduk Negara (PNB) dikurangi kerugian akibat depresiasi. Depresiasi adalah rusaknya persediaan perlengkapan dan bangunan dalam perekonomian, seperti truk yang berkarat, gedung atau bangunan yang hampir rusak dan computer yang rusak. Dalam hal ini depresiasi bisa dikatakan suatu penyusuta(Mankiw, 2006). Jadi, PNN adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.

4. PENDAPATAN NASIONAL

PN merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan. Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN, kita harus mengurangi PNN dengan angka pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan angka subsidi (S). pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk dalam perhitungan PNN

PDB = PNB – PFN dari LN

(5)

B. SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN

Siklus aliran pendapatan seperti ditunjukkanoleh diagram 1 adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi.

Diagram 1

Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor :

1. Sektor rumah tangga, yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik

2. Sektor perusahaan, yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa

3. Sektor pemerintah, yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan

(6)

Pembahasan :

1. Sektor Rumah Tangga

Sektor rumah tangga mempunyai faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja), barang modal (misalnya tanah), uang dan kesediaan untuk menanggung resiko yang dihadapi oleh perusahaan dengan membeli saham. Untuk faktor produksi yang diberikan tersebut, sektor perusahaan memberikan gaji untuk kesediaan bekerja, pendapatan bunga untuk kesediaan meminjamkan uang, pendapatan sewa untuk kesediaan memberikan barang modal, dan pembagian

keuntungan(deviden) untuk kesediaan menanggung resiko. Semuanya itu (garis 1) merupakan aliran pendapatan bagi sektor rumah tangga yang berasal dari sektor perusahaan.

Selain dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga juga memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah. Pendapatan tersebut bisa dari balas jasa atas faktor produksi yang

diberikan(pendapatan upah dan pendapatan bunga). Pendapatan upah diperoleh jika individu bekerja, misalnya sebagai pegawai pemerintah. Pendapatan bunga diperoleh jika individu bersedia meminjamkan uangnya kepada pemerintah denga membeli obligasi pemerintah Tetapi ada juga pendapatan yang diperoleh dari sektor pemerintah yang bukan merupakan balas jasa atas faktor produksi. Pendapatan ini disebut juga pendapatan non balas jasa, disingkat PNBJ atau transfer payment. Contoh PNBJ dalam konteks Negara maju adalah tunjangan-tunjangan social bagi kelompok masyarakat kurang mampu ataupun yang sedang menganggur (garis 2).

Jika bagi masyarakat yang kurang mampu pemerintah memberikan tunjangan-tunjangan, maka bagi yang mampu pemerintah menarik pajak (garis 3). Tentu saja pajak ini mengurangi

pendapatan total sektor rumah tangga. Pendapatan (garis 1 + garis 2) dikurangi pajak (garis 3) merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income). Pendapatan inilah yang digunakan untuk konsumsi barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan (garis 4) maupun yang diimpor dalam luar negeri (garis 8).

2. Sektor perusahaan

Aliran pengeluaran sektor rumah tangga (garis 4) merupakan aliran pendapatan sektor

perusahaan. Selain dari sektor rumah tangga, perusahaan memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah (garis 5) yang merupakan konsumsi pemerintah, dan dari permintaan sektor luar negeri yang merupakan ekspor sektor perusahaan (garis 7). Selain melakukan pembayaran untuk sektor rumah tangga (garis 1), perusahaan juga membayar pajak kepada pemerintah (garis 6).

3. Sektor pemerintah

(7)

4. Sektor Luar Negeri

Sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemrintah merupakan perekonomian domestic.

Perekonomian dikatakan tertutup (closed economy), apabila tidak melakukan interaksi dengan sektor luar negeri. Interaksi dengan sektor luar negeri dalam perekonomian terbuka (open economy) disederhanakan dengan mekanisme ekspor (garis 7) dan impor (garis 8). Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke perekonomian domestic. Sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian domestic ke sektor luar negeri.

C. METODE-METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Metode output (output approach) atau Metode produksi (production Approach) Menurut metode ini, PDB adalah output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara perhitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi perhitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindarinya, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor. Yang dimaksudkan nilai tambah adalah selisih antara output dengan nilai input antara

Dimana :

NT = Nilai tambah NO = Nilai output

NI = Nilai input sementara

Dari persamaan diatas sebenarnya dapat dikatakan bahwa proses produksi merupakan proses menciptakan atau meningkatkan nilai tambah. Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas yang menghasilkan NT > 0. Dengan demikian besarnya PDB adalah :

NT = NO - NI

Dimana :

(8)

2. Metode pendapatan (income approach)

Dalam buku mikro ekonomi telah diterangkan bahwa, faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan: tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian keusahawanan. Apabila faktor-faktor produksi ini digunakan untuk mewujudkan barang dan jasa akan diperoleh berbagai jenis

pendapatan, yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan tersebut akan diperoleh suatu nilai pendapatan nasional lain, yang berbeda dengan yang diperoleh dalam penghitungan pendapatan nasional dengan kedua cara lainnya. Pendapatan nasional itu dinamakan dengan pendapatan nasional atau produk nasional neto menurut harga faktor.

Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara tingkat output dengan faktor-faktor produksi yang digunakan digambarkan dalam fungsi produksi sederhana dibawah ini

Dimana : Q = Output

K = Modal (Kapital) L = Tenaga kerja (Labour)

R = Kekayaan/uang (Raw material) T = Teknologi / kemampuan entrepreneur

(9)

Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/asset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan

Nasional(PN).

3. Metode pengeluaran (expenditure approach)

Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian

KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN

Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu : konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor usaha (investasi) , dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).

Konsumsi rumah tangga

(10)

Pengeluaran pemerintah

Berbeda dengan konsumsi rumah tangga, pembelian pengeluaran pemerintah terutama untuk kepentingan masyarakat. Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongksn menjadi dua golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang

dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membeli alat-alat tulis dan membeli bensin untuk kendaraan pemerintah. Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluran untuk

membangun prasarana, seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit. Memberikan beasiswa, bantuan untuk koban banjir dan subsidi-subsidi pemerintah tidak digolongkan sebagai

pengeluaran pemerintah ke atas produk nasonal karena itu bukanlah untuk membeli barang dan jasa.

Pembentukan modal tetap sektor sama

Pembentukan modal tetap sektor sama atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang. Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat alat produksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong investasi. Pengeluaran untuk investasi ini dilakukan bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu yang akan datang.

Ekspor neto

(11)

C. KOMPONEN-KOMPONEN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Seperti yang sudah diuraikan diatas, GNP atau PNB(produk nasional bruto) terdiri atas berbagai macam produk atau output. Juga sudah diuraikan di atas bahwa semua produk itu pada hakikatnya setara dengan pendapatan(income) juga. Itulah sebabnya komponen-komponen GNP yang diterangkan dibawah ini dinyatakan dalam bentuk pendapatan, yaitu GNI(Gross National Income) atau pendapatan nasional bruto. Komponen-komponen GNI itu adalah sebagai berikut : a. Wages and salaries (upah dan gaji), merupakan balas jasa untuk faktor produksi tenaga kerja. b. Interest (bunga), merupakan balas jasa untuk faktor produksi modal. Sudah barang tentu bahwa bunga uang itu diterimakan kepada para pemilik modalnya.

c. Rent (sewa), adalah balas jasa untuk faktor produksi sumber daya alam. Sebagaimana bunga dan bagi hasil di atas, sewa ini pun diterimakan kepada para pemiliknya.

d. Profit atau laba, adalah pendapatan yang keempat. Dalam perhitungan GNI, laba perusahaan itu dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah profit of unincorporated firms ( laba perusahaan bukan perseroan). Maksudnya adalah usaha-usaha yang dijalankan oleh perseorangan tanpa adanya ikatan formal dengan yang lainnya dalam bentuk persekutuan dagang. Kedua adalah laba perusahaan perseroan, atau corporate profit. Jenis laba ini dibagi menjadi tiga bagian (tidak harus setiap bagian sama besar), yakni dividen, pajak laba perusahaan, dan laba tidak dibagikan. Dividen adalah bagian laba perseroan yang diterima oleh para pemegang saham. Yang kedua adalah pajak atas laba perusahaan perseroan merupakan bagian laba perusahaan yang tidak dibayarkan kepada para pemegang saham, tetapi dibayarkan kepada pemerintah sebagai pajak. ketiga dan terakhir adalah laba yang tidak dibagikan. Laba ini sengaja ditahan perusahaan dan tidak dibagikan kepada para pemegang saham oleh karena berbagai alasan, misalnya untuk menjaga kestabilitas dividen untuk jaminan perluasan dan sebagainya.

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

ROSYIDI, Suherman. Pengantar teori ekonomi : pendekatan kepada teori ekonomi mikro dan makro/Suherman Rosyidi._Cet. 5_Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2001

Paul A. Samuelson, William D. Nordhaus. 1997. Makro Ekonomi, Edisi keempatbelas. Jakarta: Penerbit Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Penanda genetik env SU dengan metode RT- PCR atau PCR dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sapi Bali yang dicurigai terin- feksi penyakit

Ruang lingkup ijtihad „Umar bin Khaṭṭāb tentang hukum Islam yang berlaku dalam syariat pada waktu itu yaitu ijtihad „Umar bin Khaṭṭāb pada nas-nas khusus dan ijtihad

Tidak hanya belajar Mind Map, Anda juga akan mendapatkan software khusus Mind Map yang dirancang langsung oleh tim Tony Buzan, pencipta Mind Map.. Dalam training ini kami

Langkah selanjutnya adalah dilakukan penilaian KPI pada setiap kriteria dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada expert dengan menggunakan skala likert

Kandungan modul telah dipilih dan disusun supaya dapat memberi pengalaman yang cukup kepada murid untuk membina asas yang kukuh dalam membuat pengiraan dan

Pada waktu melakukan pembacaan pada termometer mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa atau alkohol yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari kesalahan

Saya tidak mudah murung ketika mengalami kesulitan beradaptasi dengan orang Jawa.. Pikiran saya tetap fokus meskipun mendengar bahasa Jawa yang tidak saya

Akuntan Publik yang menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja dan tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipidana penjara paling lama