• Tidak ada hasil yang ditemukan

iii - Repository UMJ - Universitas Muhammadiyah Jakarta

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "iii - Repository UMJ - Universitas Muhammadiyah Jakarta"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Persepsi Masyarakat Terhadap Riba (Studi Kasus di Desa Balaraja Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang-Banten Mengenai Praktek Perbankan Syariah). Salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masih sedikitnya penggunaan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional. Banyak asumsi penyebab tidak terpenuhinya harapan bank syariah mampu bersaing dengan bank konvensional.

Tesis ini menjelaskan pemahaman masyarakat desa tentang riba yang tentunya juga terkait dengan bank syariah. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat desa sendiri terhadap riba dan perbankan syariah. Tentunya dalam skripsi yang telah penulis susun ini akan menjabarkan secara detail keadaan masyarakat, bagaimana masyarakat desa Balaraja memahami riba, yang tentunya berkaitan dengan pemahaman mereka terhadap bank syariah.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus dan Subfokus Penelitian
  • Perumusan Masalah
  • Kegunaan Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Jangan risau tentang meminjam, ada larangan yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis. Hasil daripada ciri-ciri riba yang menyamai faedah, adalah tepat jika dikatakan bahawa faedah adalah sama dengan riba.6 Dengan itu dapatlah disimpulkan bahawa faedah untuk meminjam wang dikatakan sebagai riba. Riba adalah larangan yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis, maka larangan riba itu sendiri adalah mutlak.

Tidak sedikit umat Islam yang tidak menerapkan ajaran dalam muamalah yang sesuai dengan syariat Islam, khususnya larangan riba itu sendiri. Riba masih ada menimbulkan pertanyaan tentang pemahaman masyarakat tentang riba. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya menjadi dasar dari definisi masalah yang penulis rumuskan dalam penelitian ini, yaitu terkait dengan sejauh mana pemahaman masyarakat desa tentang riba, bagaimana penerapan larangan riba dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. masyarakat desa, khususnya pinjam meminjam.

Bagaimana persepsi masyarakat Desa Balaraja, Kampung Bakung, RT 02 RW 01 tentang riba itu sendiri, khususnya dalam praktek pinjam meminjam. Bagaimana orang-orang ini pinjam meminjam dan menggunakan rekening bank syariah saat ini.

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA

Hasil Penelitian yang Relevan

Pada tahun 2016, Ayu Wulandari menulis tesis NIM sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, program studi Manajemen Perbankan Syariah, berjudul “Kajian Ekonomi Islam Terhadap Praktik Riba Pada Masyarakat Desa Sadeng dan Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Bogor”. Adapun tesisnya membahas tentang sadar atau tidaknya masyarakat terhadap riba. Pada tahun 2010 sebuah tesis ditulis oleh Yoswan Hendarto dengan NIM (saya sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Program Studi Syariah) berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Hutang dan Piutang Bunga.” Pada tahun 2010 sebuah tesis ditulis oleh Wahyu Ikhwan dengan NIM sebagai mahasiswa Universitas Islam Sunan Kalijaga, Program Studi Mu'amalat, dengan judul “Perspektif Riba dan Bunga Bank Moh.

Hatta” dalam tesisnya membahas bunga termasuk bunga bank atau tidak dalam persepsi Mohammad Hatta melihat metode kualitatif dengan sumber dari data yang relevan. 2. Pembahasan penelitian yang penulis lakukan berfokus pada tingkat pemahaman kepentingan masyarakat desa Balaraja dalam kaitannya dengan praktik perbankan syariah. 3 Penelitian yang akan penulis lakukan tentunya akan fokus pada pemahaman masyarakat yang meminjam melalui lender (bank keliling) maupun masyarakat yang menabung di bank konvensional.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tujuan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Latar Penelitian
  • Metode dan Prosedur Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Validitas Data 1. Kredibilitas

Latar belakang penelitian yang dilakukan penulis adalah Desa Bakung, Desa Balaraja, Kecamatan Balaraja, tepatnya di Kecamatan Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, RT 002 RW 001. Pabrik dengan tingkat pendidikan rata-rata tidak berpendidikan. Adapun data yang diperoleh penulis berdasarkan hasil observasi yaitu warga Kampung Daffodil masih memilih buruh harian saat pinjam meminjam.

Sehingga penelitian yang penulis lakukan tidak akan diperluas, melainkan dibatasi oleh masalah yang ingin penulis kaji nantinya. Data primer yang penulis peroleh diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner serta lampiran dokumen terkait informasi yang penulis peroleh langsung dari sumbernya. Metode kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok 48 Dimana penulis mengumpulkan data di lapangan dan menganalisis data yang diperoleh, kemudian menginterpretasikannya. membentuk kesimpulan itu.

Proses mengidentifikasi dan mengklarifikasi setiap pertanyaan, dimana pertanyaan yang sudah ada dalam masalah dapat dijawab setelah menerima hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu hasil penelitian yang penulis peroleh adalah nyata dari apa yang penulis peroleh dari informasi tersebut. Dari hasil penelitian yang telah penulis ulas, akan dialihkan ke konteks lain berupa asumsi penulis tentang hasil penelitian dengan penjelasan detail hasil penelitian yang telah penulis ulas.

Rincian hasil penelitian yang penulis paparkan meliputi hasil jawaban responden dan kondisi di lapangan, yang akan dipaparkan secara jelas dengan bukti gambar terlampir. Kemudian menjelaskan dengan kesimpulan yang menjadi dasar jawaban yang penulis dapatkan berdasarkan hasil penelitian dan analisis. Oleh karena itu penulis akan memastikan bahwa penelitian dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil yang diperoleh tetap dalam konteks yang sama, dengan mengikuti ujian dengan dosen yang membimbing penulis dalam penelitian.

Dengan cara ini, seseorang dapat memiliki keyakinan yang besar untuk mencegah perubahan konteks penelitian, dan penelitian yang sedang dilakukan. Dengan mengkonfirmasi temuan yang dibuat oleh penulis, penulis akan memberikan bukti nyata terkait penelitian. Serta mendokumentasikan orang-orang yang telah diwawancarai penulis dalam hasil wawancara dengan penulis tentang orang-orang yang sebenarnya penulis ambil informasinya dalam wawancara.

Tabel 3.1  Rencana Tabel
Tabel 3.1 Rencana Tabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum tentang Latar Penelitian 1. Profil Balaraja

  • PROFIL BANK SYARIAH

Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis industri UKM yang mengacu pada potensi daerah untuk meningkatkan daya beli dan kekayaan masyarakat. Balaraja berarti bala dan raja atau bisa diartikan tempat peristirahatan raja (bale), ada juga yang mengartikan balaraja adalah pasukan raja. Selain sawah dan ladang, Balaraja juga dikenal dengan banyaknya pabrik yang dibangun di atas tanah tersebut.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Balaraja juga merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk membangun industri yang cukup besar. Berdasarkan akad yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga bank syariah dapat tampil dengan baik di dunia, khususnya di negara-negara dengan masyarakat muslim. Perbedaan yang paling utama dari bank syariah sendiri adalah bebas dari unsur riba, sehingga kita tidak akan menemukan riba dibandingkan dengan bank konvensional.

Gambar 4.2  Struktur Organisasi
Gambar 4.2 Struktur Organisasi

Temuan Penelitian

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Staf Desa Balaraja bagian pemberdayaan masyarakat, Bapak Andi Supriandi menjelaskan bahwa bank syariah sudah cukup lama hadir di Balaraja yaitu sekitar 10 tahun yang lalu dengan Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah pertama. muncul di desa. Pak Andi juga menyampaikan bahwa bank syariah tidak pernah secara langsung menjelaskan kepada masyarakat sehingga masyarakat hanya mengetahui bank syariah dalam bentuk brosur yang disebar begitu saja, hal ini menandakan bahwa informasi yang didapat masyarakat tentang bank syariah kurang lengkap dan jelas adalah . Oleh karena itu, masih banyak orang yang beranggapan bahwa bank syariah dan bank konvensional dianggap sama.

Bank syariah di masyarakat juga memiliki antusiasme yang baik selama bank syariah memberikan kemudahan untuk melayani masyarakat atas produk yang ditawarkan. Pak Andi juga menjelaskan tentang bank keliling (rentenir) yang dulu sudah ada sebelum bank syariah muncul. Berbeda dengan bank syariah, dalam pemberian pinjaman terdapat proses administrasi yang dianggap terlalu rumit dan prosesnya lama.

Dari sisi permasalahan dari sisi perbankan syariah, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Nanang Setianus selaku pegawai kantor pusat Bank Syariah Mandiri yang mengikuti pelatihan ODP (Officer Development Program) terkait pemasaran perbankan syariah. Dalam wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu Alien Diah selaku pegawai Kantor Pusat Bank Syariah Mandiri yang menjabat sebagai staf marketing dan kepala cabang Bank Syariah Mandiri. Dengan melihat kepada siapa kita berbicara." “Biasanya lebih menjelaskan tentang produk-produk di bank syariah.

Adapun penjelasan tentang riba dan hukumnya dalam Islam tidak dijelaskan secara detail karena fokus pembahasan hanya pada produk-produk bank syariah tersebut. 53 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemasaran bank syariah lebih terfokus pada pengenalan produk perbankan syariah itu sendiri, sedangkan penjelasan tentang riba tidak dijelaskan secara detail. Bisa dikatakan bahwa rata-rata masyarakat setuju bahwa bank syariah dan bank konvensional sama saja “ya mau bank syariah mau tidak mau”.54. Sehingga dapat dikatakan masyarakat desa masih belum memahami bank syariah dan perbedaannya dengan bank konvensional.

Dari tanggapan responden diperoleh hasil yaitu 12 orang setuju, 8 orang ragu-ragu, 9 orang tidak setuju dan 1 orang sangat setuju. Dari tanggapan responden diperoleh hasil yaitu 12 orang setuju, 8 orang ragu-ragu, 5 orang tidak setuju dan 5 orang sangat setuju. Dan ini berarti informasi tentang bank syariah dari bank itu sendiri belum disebarluaskan secara menyeluruh.

Ditambah lagi dengan keragu-raguan masyarakat yang menandakan ketidaktahuan akan hal ini, karena belum pernah ada sosialisasi dengan bank syariah. Sehingga dapat dikatakan tidak sedikit warga kota yang lebih mengenal riba melalui kegiatan yang memberikan pemahaman tentang perbankan syariah.

Diagram Kuesioner No.1
Diagram Kuesioner No.1

Pembahasan Temuan Penelitian

Kemudian dari pihak perbankan yang lebih fokus untuk memperkenalkan produk-produk yang ditawarkannya, sehingga penulis nampaknya kurang mendalami informasi mengenai riba. Padahal pengenalan riba kepada masyarakat dapat menjadi salah satu daya tarik masyarakat dalam memilih bank syariah. Dan dapat membawa manfaat bagi bank dalam menarik minat masyarakat untuk memilih bank syariah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

8 Jika saya memberikan pinjaman kepada seseorang, saya akan meminta kepada orang itu untuk kelebihan pinjaman sebagai layanan kepada siapa saya telah meminjamkan uang, tetapi saya akan membicarakan hal ini dengan mereka di awal dan orang itu akan dengan senang hati menerimanya. 13 Pengertian riba diperoleh melalui ceramah para ustadz yang ada di mesjid atau mushola.

Foto penulis bersama Bapak Andi Supriandi selaku Staff Kelurahan
Foto penulis bersama Bapak Andi Supriandi selaku Staff Kelurahan

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 3.1  Rencana Tabel
Gambar 4.1  Denah Desa Balaraja
Gambar 4.2  Struktur Organisasi
Diagram Kuesioner No.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

1 : berarti “sangat tidak setuju” bila uraian pada media pembelajaran sangat tidak sesuai dengan indikator yang dinilai.. 2 : berarti “tidak setuju” bila uraian