• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Industri Tepung Tapioka

N/A
N/A
Afifa Yhulandari

Academic year: 2024

Membagikan " Implementasi Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Industri Tepung Tapioka"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus Pada Usaha dan/ atau

kegiatan Industri Tepung Tapioka PT Bumi Sakti Perdana Laujaya

Disusun oleh Kelompok 3 Program Studi Manajemen & Rekayasa Sipil Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 1

(2)

Candra Agung Pamungkas

6012241070

Afifa Yhulandari

6012241038

Our Teams

Deo Pramudhika Faustha

2

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

6012241106

(3)

3 Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap

variabel secara relatif, dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut (Parhusip, 2019).

Pendekatan AHP didesain untuk membantu pengambil keputusan untuk

menggabungkan faktor kualitatif dan faktor kuantitatif dari suatu permasalahan yang kompleks.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(4)

Prinsip Kerja AHP

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki.

Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai dibandingkan dengan variabel lain.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 4

(5)

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 5

(6)

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 6

(7)

Studi Kasus PT. BSPL - Overview

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 7

(8)

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 8

(9)

Mendefinisikan Masalah dan Menentukan Solusi yang Diinginkan

01

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 9

(10)

Mendefinisikan Masalah

10

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(11)

Menentukan Tujuan

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 11

(12)

Menentukan Prioritas Elemen (Faktor Utama Kecelakaan Kerja)

02

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 12

(13)

Menentukan Prioritas Elemen

13

Seluruh kriteria yang berada pada setiap tingkat hierarki diberikan penilaian kepentingan relatif antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Penilaian tersebut menggunakan standar pembobotan Saaty.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(14)

Menentukan Prioritas Elemen

14

Pembobotan Saaty dengan skala berkisar dari 1 hingga 9 dan kebalikannya.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(15)

Menentukan Prioritas Elemen

15 Perkiraan kelompok kami atas kuesioner untuk menilai kepentingan relatif kriteria yang digunakan oleh peneliti.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(16)

Membuat Perbandingan Berpasangan

03

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 16

(17)

Membuat Perbandingan Berpasangan

17 Perbandingan dilakukan penulis dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap

elemen lainnya, dimulai dari level hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misal A1, A2 dan A3. Maka susunan elemen-elemen yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada matriks berikut:

Untuk mendapatkan matriks ini, sebelumnya perlu dilakukan hitungan rata-rata atas hasil kuesioner yang telah disebarkan.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(18)

Membuat Perbandingan Berpasangan

18 Dalam penelitian ini, matriks perbandingan berpasangan dapat dituliskan sebagai berikut:

Melihat tabel di atas, dapat disimpulkan sementara bahwa faktor penyebab paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja adalah Faktor Manusia.

Faktor Manusia memiliki jumlah angka terendah (1 + ⅓ + 1/4 = 1,58) menandakan bahwa nilai pada kolom Faktor Manusia (sbg penyebut) lebih besar dibandingkan dengan faktor lain (sbg pembilang), sehingga menjadikan Faktor Manusia sebagai bobot tertinggi penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(19)

Membuat Perbandingan Berpasangan

19 Perbandingan berpasangan adalah jantung dari metode AHP. Dalam metode ini, kita

tidak membandingkan semua kriteria atau alternatif secara sekaligus, melainkan membandingkannya secara berpasangan. Misalnya, kita akan membandingkan

"Pengetahuan Pekerja" dengan "Keterampilan Pekerja", kemudian "Pengetahuan Pekerja" dengan "Motivasi Pekerja", dan seterusnya.

Hal ini membuat AHP menjadi salah satu metode dengan sensitivitas tinggi. Semakin detail perbandingan maka semakin sensitif hasil akhir terhadap perubahan kecil dalam penilaian.

Sensitivitas dalam konteks AHP mengacu pada seberapa besar perubahan pada penilaian perbandingan berpasangan dapat mempengaruhi hasil akhir atau peringkat alternatif.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(20)

Uji Konsistensi

04

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 20

(21)

Uji Konsistensi

21 Menghitung Consistency Index (CI)

n = Banyak Elemen

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

Menghitung Rasio Konsistensi CR = CI/IR

CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index

IR = Indeks Random Consistency

(22)

Uji Konsistensi

22 Hasil CR (< = 0.10) menyimpulkan bahwa proses perbandingan antara tiga kriteria

dilakukan secara konsisten, secara umum dapat ditentukan bahwa:

● Faktor manusia sangat diutamakan daripada faktor peralatan.

● Faktor lingkungan hanya lebih diutamakan daripada faktor peralatan.

● Faktor peralatan hampir setara menuju faktor lingkungan.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(23)

Kesimpulan

05

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi 23

(24)

24 Berdasarkan hasil analisa AHP,

maka didapatkan hasil bahwa untuk faktor utama dengan skoring tertinggi adalah faktor manusia sebagaimana bentuknya pada diagram diatas.

Implementasi AHP - Statistik & Optimasi

(25)

25

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY

Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu model pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan siapa yang akan

IMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN FUZZY MULTI-ATTRIBUTE DECISION MAKING (FUZZY MADM) DALAM PENENTUAN PRIORITAS.. PENGERJAAN ORDER

Salah satu metode sistem pengambilan keputusan dalam menentukan persoalan yang melibatkan multi kriteria adalah dengan metode Analytical Hierarchy Process

Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu model pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan siapa yang

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten

1) Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan paket internet operator telekomunikasi dengan

Metode penelitian yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process AHP adalah sebuah metode analisis yang menggunakan serangkaian operasi matriks dalam menentukan urutan prioritas