• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Seni dan Budaya Unggul Yang Tepat untuk Menyongsong Masa Kebiasaan Baru Pasca Pandemi

N/A
N/A
Alvia Zahrotul Aini

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Seni dan Budaya Unggul Yang Tepat untuk Menyongsong Masa Kebiasaan Baru Pasca Pandemi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :Alvia Zahrotul Aini No. : 4311422039

Implementasi Seni dan Budaya Unggul Yang Tepat untuk Menyongsong Masa Kebiasaan Baru Pasca Pandemi

Seni dan budaya unggul merupakan upaya yang dilakukan untuk pengembangan, pelestarian, mendukung dan promosi seni dan budaya. Budaya sendiri berasal dari kebudayaan, yang berarti keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Simanjuntak & Fitriana, 2020). Seni dan budaya termasuk pilar ketiga dari konservasi yang berarti konservasi seni budaya adalah upaya untuk melestarikan, melindungi, dan merawat warisan seni budaya manusia agar dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan masa depan (Putra, 2012).

COVID-19 membuat telah memicu perubahan yang tiba-tiba dan membuat banyak orang, dalam hal ini khususnya SDM Pariwisata, seni, pertunjukkan tradisional, menjadi tersentak dan lumpuh sesaat, baik secara budaya, sosial, maupun ekonomi. Pandemi COVID-19 ini telah menimbulkan banyak permasalahan salah satunya pada sektor seni dan budaya, permasalahan tersebut dinamakan gegar budaya. Gegar budaya ialah menggambarkan pergeseran atau perubahan signifikan dalam nilai-nilai, norma, atau praktik budaya dalam suatu masyarakat atau komunitas tertentu. untuk permasalahannya seperti kehilangan identitas budaya, kesenjangan budaya, kemerosotan nilai sosial, kehilangan tradisi dan bahasa tradisional, dan homogenisasi budaya (Andani, 2018).

Pasca pandemi membuat PSSB dibubarkan dan kembalinya new normal, new normal diartikan kondisi atau tatanan kehidupan yang muncul setelah masyarakat menghadapi perubahan signifikan perlu adaptasi dari berbagai sektor salah satunya pada sektor budaya. Adaptasi dalam hal budaya adalah perubahan unsur budaya seseorang menyebabkan bagian tersebut berubah menjadi baik bagi diri sendiri maupun seseorang (Setiawati & Ernawati, 2020). Implementasi seni dan budaya unggul setelah pandemi yang tepat untuk menghadapi permasalahan seni dan budaya saat pandemi sebagai berikut;

1. Media sosial, memperkenalkan budaya bangsa Indonesia lewat media sosial, karena kebiasaan masyarakat yang senang dengan media sosial.

Media sosial yang digunakan untuk menyebarkan luas mengenai seni dan budaya bangsa Indonesia sangat cocok dengan tampilan video maupun foto menarik, sehingga masyarakat dapat belajar, memahami, dan mengenal budaya dan seni bangsa Indonesia.

2. Pendidikan seni digital, Adanya sentuhan digital pada seni membuat seni tersebut lebih dilirik oleh kalangan remaja saat ini, semisalnya pelatihan digital seni yaitu membuat animasi tari tradisional 3D

(2)

3. Promosi seni lokal, memberikan dorongan, dukungan motivasi terhadap seniman lokal untuk tetap berkarya dan memperkenalkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan memberikan dukungan terhadap seniman lokal dengan membuatkan platform seni tradisional.

4. Adanya pelajaran seni budaya, Memasukkan mata pelajaran seni dan budaya pada bidang pendidikan merupakan langkah tepat, karena dengan adanya mata pelajaran tersebut anak muda bisa belajar dan paham tentang seni.

5. Penggunaan batik, penggunaan batik memang sederhana dan merupakan salah satu implementasi seni dan budaya pada dunia Fashion, dengan penggunaan batik mendukung seni dan budaya bangsa Indonesia karena batik sendiri memiliki sejarah mendalam bagi bangsa Indonesia, dalam setiap lembaran batik memiliki cerita dan keunikan sendiri.

6. Proyek seni dan budaya kolaborasi dengan talenta ternama, adanya proyek ini dapat menghasilkan pertunjukkan seni dan budaya yang dilirik oleh para masyarakat.

7. Museum yang menarik, penampilan museum dengan diberikan sentuhan modern tanpa meninggalkan cerita, seni dan budaya yang ditampilkan dapat menarik para wisatawan dan pengunjung.

8. Mahasiswa UNNES konservasi, melakukan implementasi melalui penyelenggaraan festival seni dan budaya untuk mewujudkan seni dan budaya yang unggul dan memperkenalkan seni dan budaya pada masyarakat luas.

Hal di atas adalah contoh yang dapat dilakukan untuk implementasi seni dan budaya unggul untuk menyongsong masa kebiasaan baru pasca pandemi. Banyak langkah yang ditempuh untuk menyongsong seni dan budaya pada masa pasca pandemi dengan dunia digital karena pada zaman sekarang manusia tidak lepas dari dunia digital, sehingga adanya sentuhan digital pada seni dan budaya bangsa Indonesia menjadikan seni dan budaya itu tetap fleksibel, unggul dan dapat bersaing seiringnya masuknya budaya asing.

DAFTAR PUSTAKA

Andani, D. (2018). Penyesuaian Diri Mahasiswa Terhadap Culture Shock (Studi Deskriptif Kualitatif Penyesuaian Diri Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta) (Thesis). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setiawati, E., & Ernawati, I. (2020). Malay Local Wisdom in the Period and After the Plague. In A. H. A. Nugraha, A. S. M. Noor, & M. N. M. Nawi (Eds.), Proceeding International Webinar Malay Local Wisdom in the Period and After the Plague (pp. 13-20). Universitas Negeri Semarang.

Simanjuntak, D., & Fitriana, R. (2020). Culture Shock, Adaptation, and Self- Concept of Tourism Human Resources in Welcoming the New Normal Era.

Society, 8(2), 403-418.

Putra, B. H. (2012). Pengembangan Model Konservasi Kesenian Lokal sebagai Kemasan Seni Wisata di Kabupaten Semarang. Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 12(2).

Referensi

Dokumen terkait

Keberagaman budaya Indonesia bukan lagi hal asing di mata dunia. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak dengan ciri khas di setiap wilayahnya. Di era

1) Memberikan arahan dalam hal penggunaan perangkat dan media digital, di zaman sekarang ini dengan keadaan pandemi COVID-19 dan dengan kondisi yang serba cepat, kita