• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 2 GISTING TANGGAMUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 2 GISTING TANGGAMUS"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran mandiri pada Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus telah terlaksana dengan baik. Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implementasi Kemerdekaan Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus” benar-benar merupakan karya penulis sendiri, bukan merupakan duplikasi atau adaptasi karya orang lain, kecuali bagian yang diacu dan disebutkan dalam catatan kaki atau daftar pustaka. Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Umi Hijriyah, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Heru Juabdin Sada, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung atas ilmu yang telah diberikan dengan penuh kesabaran.

Penegasan Judul

Hal ini sejalan dengan pernyataan Nizam selaku Dirjen Pendidikan Tinggi yaitu dengan dilaksanakannya Merdeka Belajar diharapkan dapat membentuk manusia Indonesia yang berdaya saing, berilmu, beradab, profesional dan mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan hidup bangsa.3. Konsep ini merupakan suatu sistem, maka dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-komponen yang meliputi: peserta didik, tujuan, bahan untuk mencapai tujuan, sarana dan prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Dengan kata lain yang dikutip oleh Mohamad Syarif dalam Sugiyar dkk, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan harus direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.4.

Pendidikan Agama Islam ini merupakan aktualisasi dari bagian-bagian yang terdapat dalam kurikulum Agama Islam sebagai kebutuhan holistik bagi peserta didik yang berdampak pada berbagai transformasi, baik pada aspek kognitif (membaca, mengingat, menalar dan memperhatikan), afektif (minat, sikap, konsep diri dan nilai) atau psikomotor (perilaku, keterampilan motorik dan kemampuan fisik).5. 3 Ditjen Dikti, Pembina Kajian Kampus Merdeka. Zaini, “Persepsi Guru Terhadap Program Sekolah yang Memotivasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Multisitus Sekolah yang Memotivasi di Banjarbaru), Skripsi program Studi Pendidikan Agama Islam, UIN Antasari Banjarmasin, 2022. Maksudnya adalah lokasi atau lokasi penelitian ini di SMP Muhammadiyah 2 Gisting yang beralamat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Yang penulis maksud dengan “Penerapan Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus” dengan demikian merupakan upaya untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana kebijakan Merdeka Belajar diterapkan di SMP Muhammadiyah 2 Gisting.

Latar Belakang Masalah

8 3 Muhammad Yamin, Syahrir, “Perkembangan Pendidikan Belajar Mandiri (Metode Pembelajaran Kajian)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Mandala, Vol. Ia mengikuti perintah Presiden dan Wakil Presiden untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan di Indonesia dengan menerapkan kebijakan baru bernama Merdeka Belajar. 6 Merdeka Belajar berfokus pada penggunaan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan, dan karakteristik individu siswa.

Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat belum memahami lebih jauh konsep dan berbagai program utama Kebijakan Merdeka Belajar. Penerapan kurikulum merdeka belajar merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program belajar mandiri yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan RI sangat membantu guru dalam menyelesaikan tugas administratif seperti penyederhanaan RPP.

Berdasarkan temuan hasil observasi awal yang dilakukan terhadap guru pendidikan agama Islam SMP Muhammadiyah 2 Gisting mengenai belajar mandiri ditemukan adanya permasalahan. 11 terkait kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran mandiri masih banyak yang perlu ditingkatkan, termasuk guru yang masih belum menguasai teknologi dan pengetahuan berbasis informasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Penerapan pembelajaran mandiri bagi guru pendidikan agama Islam dinilai belum maksimal karena banyak guru yang menerapkan pembelajaran berpusat pada guru.

Jadi, dalam beberapa kejadian di atas terlihat perlunya penerapan guru pendidikan agama Islam untuk menyongsong kebebasan belajar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Konsep Merdeka Belajar di SMP Muhammadiyah 2 Gisting sebagai pelaksana lapangan dalam menerapkan konsep Merdeka Belajar, serta kesiapan sekolah dalam mempersiapkan penerapan konsep Merdeka Belajar. program pembelajaran yang dipelajari. , khususnya pada mata pelajaran PAI. Berdasarkan uraian tersebut maka judul penelitian ini adalah, “Implementasi kebebasan belajar dalam pengajaran pendidikan agama Islam di SMA Muhammadiyah 2 Gisting”.

Fokus permasalahan penelitian ini adalah bagaimana penerapan kurikulum belajar mandiri dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

13 Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat rencana penerapan kebijakan merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, sekolah dapat mengedepankan kebebasan belajar, memberikan referensi dan informasi, serta memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang pendidikan agama Islam khususnya untuk SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat informasi dalam pelaksanaan kebijakan belajar mandiri, serta dapat memudahkan guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dalam pembuatan dan penyampaian kebijakan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk melakukan dan mengembangkan penelitian serupa tentang pembelajaran mandiri dengan ruang lingkup dan metode penelitian yang berbeda.

Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana mendeskripsikan objek-objek yang telah diteliti secara sistematis, baik berupa fakta, ciri-ciri atau berbagai hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini adalah para guru MTS YKUI Sekargadung mempunyai pendapat berbeda dan positif terhadap kebijakan merdeka belajar Kemendikbud Nadiem Makarim.13. Penelitian terdahulu fokus pada persepsi guru MTS YKUI Sekargadung Gresik terhadap kebijakan Merdeka Belajar, sedangkan penelitian ini lebih fokus pada implementasi Merdeka Belajar di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus.

Hasil penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam sangat fokus terhadap minat dan bakat siswa. Penelitian terdahulu dilakukan di SMK Mandala Bhakti Surakarta dengan metode pembelajaran diferensiasi, sedangkan penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus dengan menggunakan sub metode seperti yang disarankan oleh Ki Hadjar Dewantara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket terbuka dan studi literatur.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada topik penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Subjek pada penelitian sebelumnya adalah calon guru PAI yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket terbuka dan studi literatur, sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru PAI SMP Muhammadiyah 2. dokumentasi. Dalam penelitian ini terdapat 2 aspek internalisasi yaitu; Ide dasar internalisasi yang mengikuti aspek normatif khususnya undang-undang dan surat edaran otoritas pendidikan, dan juga pandangan guru untuk mematuhi kebijakan mandiri belajar yaitu tingkat fleksibilitas yang dimilikinya.

17 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada subjek, objek, waktu, populasi, sampel dan teori yang digunakan dalam penelitian. Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada objek, topik, metode penelitian dan teori yang digunakan.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data a. Populasi
  • Metode Pengumpulan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Sistematika Pembahasan

Karena perbedaan tersebut maka hasil yang diperoleh juga merupakan data baru atau belum pernah ada sebelumnya. Karena banyak perbedaannya, maka hasil yang diperoleh juga merupakan data baru atau belum pernah ada sebelumnya. Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. 19 Populasi dalam penelitian ini adalah guru PAI SMP Muhammadiyah 2 Fermentasi Tanggamus.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel karena jumlah populasinya relatif kecil. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh guru PAI yang mengajar di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus diantaranya Ibu Mutmainah, Ibu Asti Verawati, Pak Ismail dan Pak Astamar Kirom. Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial.

Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mencari informasi terkait kurikulum, metode dan teknik yang digunakan, serta upaya lain dalam kegiatan pembelajaran aqidah akhlak yang dalam hal ini dilakukan bersama kepala sekolah dan guru aqidah akhlak.21 . Untuk memverifikasi keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari berbagai sumber. Data tersebut dianalisis oleh peneliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan dan kemudian dicari kesepakatan dengan sumber data tersebut.

Apabila datanya menghasilkan data yang berbeda maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut. Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi pada waktu yang berbeda-beda dan berulang-ulang agar hasilnya lebih akurat.

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

ANALISIS PENELITIAN

PENUTUP

Simpulan

Terdapat upaya perencanaan sekolah untuk menyikapi dan menerapkan kurikulum belajar mandiri. Perencanaan dilakukan dengan menganalisis hasil pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran, mengembangkan alur tujuan pembelajaran, serta penilaian diagnostik terkait kurikulum merdeka belajar. Penerapan kurikulum Merdeka Belajar dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengembangan modul pengajaran, penyesuaian pembelajaran dengan tahapan dan karakteristik kinerja siswa, serta pengolahan penilaian formatif dan sumatif. Evaluasi pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar dilakukan dengan berbagai cara, seperti laporan kemajuan pembelajaran dan evaluasi serta penilaian pembelajaran.

Inilah sebabnya mengapa Anda perlu memastikan guru memahami kurikulum pembelajaran mandiri sejak awal. Masih terdapat sebagian siswa yang belum begitu memahami apa yang dimaksud dengan self-directed learning, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang belum mengetahui bagaimana memanfaatkan kesempatan yang diberikan guru untuk bertanya pada saat proses pembelajaran.

Rekomendasi

Ahmad Wahyu Hidayat, (2018), “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SDN Demangan Yogyakarta”, Jurnal Tarbiyatun, vol. 79 Chairul Anwar, (2017), Rumusan Teori Pendidikan Klasik hingga Kontemporer dan Penerapannya dalam Pembelajaran, Yogyakarta: IRCiSoD. 2005), Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: Percetakan Diponegoro. 2018), “Masalah Pengajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 di SMPN 2 Wonosalam Jombang”, Sumbula: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, Vol.

Hani Dewi Arriesanti, dkk. Penerapan Layanan Masyarakat dan Pembelajaran Audio Multimedia Gallery (Magic) Sebagai Alat Preservasi Dokumen Di Perguruan Tinggi Raharja". Jamilatus Sholihah, dkk. Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Kebijakan Merdeka Belajar di Medresah Tsanawiyah Ykui Sekargadung Dukun Gresik", PAI Program Studi FAI Universitas Muhammadiyah Gresik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2019), Merdeka Belajar: Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar, Jakarta: Prosiding Rapat Koordinasi Pimpinan Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia.

Muhammad Yamin, Syahrir, (2020), “Perkembangan Pendidikan Belajar Mandiri (Metode Pembelajaran Pembelajaran)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Mandala, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth

Patke / How I Came to be Associated with Kritika Kultura 103 Kritika Kultura 30 2018: 103–104 © Ateneo de Manila University The story of my association with Kritika Kultura starts