Implementasi Metode CNN Untuk Mendeteksi Emosi Manusia Menggunalan Citra Ekspresi Wajah.
1)
Afrizal Dzikrillah
2)Ahmad Zidane Ramadan
3)Hilda Maela Kisty
4)Salsabila Putri Fahriza
Program Studi Informatika
Jalan Raya Rungkut Madya No. 1, Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur 40154 e-mail: [email protected]1)
ABSTRAK
Survey online adalah metode penelitian di mana responden menjawab kuesioner melalui email atau di situs web. Survei online biasanya dibuat dalam bentuk form di situs Web, dilengkapi dengan database untuk menyimpan jawaban dan perangkat lunak statistik untuk memberikan analisis. Dengan survei online, kita dapat membuat pertanyaan dan menempatkannya dengan mudah sehingga kita bisa menghemat waktu. Kita juga tidak perlu menghabiskan waktu untuk fotokopi kertas-kertas kuesioner. Hal yang membuat survei online sangat mengirit waktu adalah metode penyebarannya.
Penyebaran dilakukan secara online, yatu melalui media sosial, email, dan lain-lain sehingga kita tidak perlu mendatangi responden satu persatu.
Kata Kunci: Survei Online, Analisis, Responden, Web.
ABSTRACT
An online survey is a research method in which respondents answer a questionnaire via email or on a website. Online surveys are usually created in the form of a Web site, equipped with a database to store answers and statistical software to provide analysis. With online surveys, we can create questions and place them easily so we can save time. We also do not need to spend time photocopying the questionnaire papers. What makes online surveys so time-saving is the method by which they are distributed. The distribution is done online, namely through social media, email, and others so that we do not need to go to the respondents one by one.
Keywords: Online Survey, Analysis , Respondents, Web.
I. PENDAHULUAN
ada era yang terpantau modern ini, semakin banyak pekerjaan atau
II. PANDUAN UNTUK MEMPERSIAPKAN ARTIKEL
a) 2.1 Sistem Informasi
Sistem merupakan kumpulan dari satu kesatuan unsur-unsur yang berinteraksi dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Sistem tidak selalu identik dengan komputer, karena pada dasarnya dan pada mulanya sistem bisa dilakukan secara manual. Adapun sistem yang dilakukan dengan alat bantu bisa mempermudah, menghemat waktu, tenaga dan biaya
b) 2.2 Perpustakaan
Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pemustaka. Dari pendapat di atas maka dapat diambil makna bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang mengelola informasi baik buku maupun bukan buku agar dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.
Menurut Cahyaningtyas (2015), Sistem informasi perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan harus saling terorganisasi dan terintegrasi satu sama lain antara komputer sebagai penunjang dan manusia sebagai pengendali. Tujuan adanya sistem informasi
2.3 Aplikasi Berbasis Web
Program Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan untuk melakukan suatu tugas khusus. Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu web aplikasi adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan web browser melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet. Aplikasi web juga diklasifikasikan sebagai suatu sistem yang dikodekan dalam bahasa yang didukung oleh web browser seperti HTML, JavaScript, Ajax, Java, dan lainnya.
Kemampuan untuk memperbaiki dan memelihara web aplikasi tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci terus meningkatnya popularitas
web aplikasi.
2.4 Flowchart
Menurut Jogiyanto HM (2000 : 662) menyatakan bahwa ”bagian alir program (Flowchart) adalah bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir”.
Flowchart dapat dibagi ke beberapa jenis diantaranya : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart).
Flowchart Sistem merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja atau kegiatan sedang dikerjakan suatu sistem secara keseluruhan. Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari tahapan beberapa prosedur yang terkombinasi dan membentuk suatu sistem.
2. Flowchart Program (Program Flowchart).
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang rinci tentang bagaimana setiap tahapan program atau prosedur sesungguhnya akan atau telah dilaksanakan dan sekaligus menunjukkan setiap tahapan kegiatan pada urutan yang tepat.
3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).
Flowchart Skematik hampir sesuai dengan Flowchart Sistem yang mendeskripsikan Suatu sistem.
Flowchart Skematik ini tidak sekedar menggunakan simbol-simbol Flowchart yang standar, melainkan menggunakan gambar-gambar komputer, perlengkapan lain yang digunakan pada sistem.
4. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).
Flowchart Dokumen menelusuri alur dari data yang ditulis dari sistem. Flowchart dokumen mempunyai kegunaan utamanya adalah menelusuri alur sistem dari satu bagian ke bagian lainnya yaitu bagaimana alur diproses, dicatat dan disimpan.
5. Flowchart Proses (Process Flowchart).
Flowchart Proses merupakan suatu teknik deskripsi rekayasa yang memecahkan masalah dengan langkah-langkah sesuai pada suatu prosedur atau sistem.
2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah kumpulan konsep yang menguraikan struktur basis data dan suatu hubungan timbal-balik dan proses pembaruan pada basis data. Tujuan utamanya untuk mengembangkan suatu teknik hubungan tingkat tinggi dengan perancangan basis data. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan (Supardi, 2010).
Notasi – notasi simbolik ERD yang dapat kita gunakan adalah:
1. Entitas, merupakan data inti yang akan disimpan, sebagai bekal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi. Seperti pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Entitas
2. Relasi, adalah hubungan yang terjadi antara satu entitas dengan entitas lainya. Relasi tidak mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang diwarisi dari hubungan antara entitas tersebut. Seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Relasi
3. Atribut, karakteristik dari entitas atau dari relasi yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut. Atribut merupakan bagian yang dimiliki oleh entitas. Seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Attribute
4. Penghubung (line/connector), merupakan penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki kemungkinan jumlah pemakain. Kemungkinan jumlah pemakaian maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lainya disebut dengan kardinalitas. Seperti Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Line/ Connector
5. Kardinalitas, merupakan batasan pada jumlah entitas yang berhubungan melalui suatu relasi. Adapun jenis – jenis kardinalitas nya sebagai berikut:
a. One to One (1:1), yang berarti perbandingan setiap entitas pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding satu berbanding satu. Seperti Gambar 2.5.
Gambar 2.5 One to One
b. One to Many (1:N), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding satu berbanding banyak. Seperti Gambar 2.6.
Gambar 2.6 One to Many
c. Many to One (N:1), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding banyak berbanding satu. Seperti Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Many to One
d. Many to Many (N:N), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding banyak berbanding banyak. Seperti pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Many to Many .
2.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow
2.1.
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun kerangka berfikir penilitian. Selain itu, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari beberapa penelitian yang sudah ada, serta kajian yang dapat mengembangkan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian mengenai perancangan sistem informasi perpustakaan terdahulu dirangkum dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Judul Tahun Penulis Metode Hasil/ Kesimpulan
1 1 Pengemban gan Sistem Informasi Perpustaka an Dengan Framework Css
Bootstrap Dan Web Developme nt Life Cycle
2017 Roberto
Kaban Web
Developm e nt Life Cycle (WDLC)
Menghasilkan sebuah
sistem informasi yang
compatible dengan
semua browser dan
perangkat seperti
smartphone, tablet,
laptop dan PC Desktop
akan mempermudah
anggota dan petugas
perpustakaan dalam
Melakukan proses
pencarian buku,
transaksi peminjaman
dan pengembalian buku.
2 Sistem Informasi Perpustaka an Berbasis Web pada SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang
2014 Mustarifin
Muhtar PIECES Dalam sistem informasi perpustakaan terdapat menu-menu yang akan membantu petugas Perpustakaan dalam melakukan pendataan buku, pendataan anggota, menu untuk proses peminjaman dan pengembalian serta laporan pengunjung dan peminjaman.
3 Pengemban
gan System Informasi Perpustakaa n Berbasis Web di SMK Muhamma diyah 1 Yogyakarta
2015 Husin Nanda
Perwira Waterfall Pada metode waterfall terdapat empat tahap
yaitu Analisis
Kebutuhan, Desain, Implementasi dan Pengujian. sistem informasi perpustakaan seperti pengelolaan
peminjaman dan
pengelolaan buku, informasi perpustakaan dan pembuatan laporan.
III. NOTASI MATEMATIKA
c) 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Pengamatan/ Observasi
Pada penelitian ini dilakukan observasi dengan melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara langsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang terjadi secara nyata dengan melakukan pengamatan atau peninjauan langsung di lapangan.
3.1.2 Wawancara/ Interview
Teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan prosedur beserta syarat dan ketentuan meminjam buku di perpustakaan. Dengan teknik wawancara ini, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang yang berada pada objek/ instansi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan bersama calon pengguna tersebut, penulis mendapatkan informasi mengenai prosedur seperti apa yang diharapkan dapat memberikan efesiensi dan efektifitas, serta syarat dan ketentuan seperti apa yang bisa memberikan keuntungan bagi objek/ instansi.
3.1.3 Studi Pustaka
Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan tema permasalahan. Misalnya, pengumpulan teori-teori mengenai konsep peminjaman buku di perpustakaan. Dengan menggunakan studi pustaka maka penyusun mendapatkan data yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Penelitian ini menggunakan model pengembangan waterfall menurut Sommervile (2011) yang mempunyai 5 (lima) tahap siklus pengembangan, yaitu tahap analisa kebutuhan (requirement analysis), tahap desain (System design), tahap pengkodean (code), tahap pengujian (testing), dan tahap perawatan (maintenance).
menjawab kebutuhan serta memberi keuntungan bagi objek/ instansi dan siswa.
3.2.1 Tahap analisa kebutuhan (Requirement analysis)
Pada tahap awal, dilakukan konsultasi dengan calon pengguna yang dalam hal ini adalah petugas perpustakaan yang dalam hal ini berperan sebagai pemberi pinjaman buku. Pada tahapan ini dilakukan analisa kebutuhan calon pengguna terhadap sistem yang akan dibangun. Data-data dan informasi dari analisa tersebut kemudian dikelola dan didefinisikan dalam rumusan kebutuhan user terhadap sistem.
3.2.2 Tahap desain (System design)
Setelah kebutuhan-kebutuhan terhadap sistem ditentukan melalui tahap analisa kebutuhan. Rumusan kebutuhankebutuhan tersebut kemudian dialokasikan untuk mendesain sistem. Tahap desain dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Pemodelan Aliran Informasi
Pemodelan aliran sistem pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
2. Desain Database
Perancangan tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam sistem informasi perpustakaan yang kemudian akan di implementasikan ke dalam program. Pemodelan database ini menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
3. Desain User Interface
Perancangan User Interface dengan memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dengan aplikasi, memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukannya solusi dari permasalahan tersebut.
3.2.3 Tahap pengkodean (Code)
Pada tahap ini rancangan-rancangan yang telah didefinisikan direalisasikan sebagai suatu program aplikasi sistem informasi perpustakaan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, dan database MySQL.
3.2.4 Tahap pengujian (Testing)
Pada pengujian aplikasi ini penulis menggunakan pengujian black-box. Pengujian black-box merupakan salah satu pengujian aplikasi atau perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (Ginanjar Wiro Sasmito, 2017).
3.2.5 Tahap perawatan (Maintenance)
Tahap ini adalah tahap pengimplementasian software kepada user, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software berdasarkan respon yang diberikan pengguna agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.
IV. SATUAN
4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi P gwerpustakaan SMA Dr Wahidin dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini.
Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Perpustakaan SMA Dr Wahidin 4.2 Data Flow Diagram (DFD)
4.2.1 Diagram Konteks
DFD Level 0 atau yang biasa dikenal dengan Diagram Konteks digunakan untuk memodelkan gambaran sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Perpustakaan 4.2.2 DFD Level 1
Ada enam proses utama dalam sistem informasi perpustakaan SMA Dr Wahidin. Dari awal pendaftaran anggota hingga transaksi pengembalian buku yang disertai invoice peminjamin dan dibuatnya laporan pengembalian. Dapat dilihat di Gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 DFD Level 1
V. PETUNJUKUNTUK PENYERTAAN GAMBARPADA ARTIKEL
d) 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
2) Sistem dapat digunakan untuk pendaftaran anggota baru perpustakaan sehingga memudahkan admin dan petugas dalam pengelolaannya.
3) Sistem dapat digunakan untuk sarana pelayanan anggota yang akan meminjam dan mengembalikan buku sehingga memudahkan petugas dan admin untuk mengecek stok buku.
4) Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan buku yang dipinjam dan anggota yang telah mengembalikan buku sehingga memudahkan admin dalam membuat laporan.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas perancangan sistem informasi perpustakaan ini perlu adanya pengembangan berdasarkan teknologi yang ada, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1) Agar dapat memudahkan siswa dalam meminjam buku maka perlu ditambahkannya fitur peminjaman siswa secara online.
2) Agar sistem berjalan secara optimal, perlu ditambahkan e-book agar siswa bisa meminjam buku yang bisa diakses melalui internet.
3) Perlu adanya penambahan fitur-fitur terupdate yang dapat mempermudah penggunaan pada sistem ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cahyaningtyas (2015), Perancanggan Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMP Negeri 3 Tulakan. Pacitan., . [2] Gill, P. (2011), Database Management System, I K International Publishing House.
[3] Hutahean, J. (2014), Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta.
[4] Kaban, R. (2017), Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Dengan Framework Css Bootstrap Dan Web Development Life Cycle, STIE IBBI Medan.
[5] Muhtar, M. (2014), Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web pada SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang, SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA.
[6] Nanda Perwira, H. (2015), Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Web di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
[7] Usman, A., Handoko, E., Setadi, E., Jhoni, Kurniawan, M., Bayu Afrian, P. and Agus, R. (2012), Pengantar Sistem Informasi, Pekanbaru: Creative Team UR-IK.
[8] Yuhefizar, Mooduto, I.H. and Hidayat, S.R. (2006), Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Managemen System Joomla, Elex Media Komputindo.