• Tidak ada hasil yang ditemukan

template jurnal sistem informasi dan sains teknologi

N/A
N/A
Hinata Shoyou

Academic year: 2024

Membagikan "template jurnal sistem informasi dan sains teknologi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Metode CNN Untuk Mendeteksi Emosi Manusia Menggunalan Citra Ekspresi Wajah.

1)

Afrizal Dzikrillah

2)

Ahmad Zidane Ramadan

3)

Hilda Maela Kisty

4)

Salsabila Putri Fahriza

Program Studi Informatika

Jalan Raya Rungkut Madya No. 1, Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur 40154 e-mail: afrizaldz69@upi.edu1)

ABSTRAK

Era globalisasi adalah era dimana perkemggbanggan teknologi sangat pesat sehingga banyak aktivitas manusia yang dapat dilakuktekan secara online menggunakakn sistem informasi, mulai dari pekerjaan hingga pemesanan sesuatu dapat dilakukan secara online. Salah sistem informasi yang banyak digunakan adalah situs web atau website. Website pelayanan tour merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi diera globalisasi. Penelitian ini mencoba untuk membuat sistem informasi kunjungan taman agrostandar berbasis website menggunakan framework bootstrap pada objek penelitan taman agrostandar BSIP Jambi. Taman agrostandar masih melakukan pelayanan secara manual mulai dari pendaftaran pengunjung, rekap data pengunjung, imtegritas data yang belum tersusun dan promosi layanan belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem informasi kunjungan taman agrostandar berbasis website yang nantinya akan memberikan kelancaran dan kemudahan dalam melakukan layanan-layanan yang ada pada taman agrostandar BSIP jambi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan sistem informasi kunjungan taman agrostandar berbasis web ini dapat membantu konsumen untuk dapat mengakses iniformasi mengenai layanan yang di tawarkan oleh taman agrostandar.

Kata Kunci: era globalisasi, sistem informasi, website

ABSTRACT

The era of globalization is an era where technological development is very rapid so that many human activities can be carried out online using information systems, from work to ordering things can be done online. One of the information systems that is widely used is a website or website. Tour service websites are one of the impacts of technological developments in the era of globalization. This research tries to create a website-based agrostandard park visit information system using a bootstrap framework on the BSIP Jambi agrostandard park research object. Agrostandard parks still carry out services manually starting from visitor registration, visitor data recap, data integrity that has not been compiled and service promotion that is not yet optimal. The aim of this research is to produce a website-based information system for visiting agrostandard parks which will provide smoothness and ease in providing services at the BSIP Jambi agrostandard park. The research results show that designing a web-based information system for visiting agrostandard parks can help consumers to access information about the services offered by agrostandard parks..

Keywords: era of globalization, information systems, websites

I. PANDUAN UNTUK MEMPERSIAPKAN ARTIKEL

a) 2.1 Sistem Informasi

Sistem merupakan kumpulan dari satu kesatuan unsur-unsur yang berinteraksi dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Sistem tidak selalu identik dengan komputer, karena pada dasarnya dan pada mulanya sistem bisa dilakukan secara manual. Adapun sistem yang dilakukan dengan alat bantu bisa mempermudah, menghemat waktu, tenaga dan biaya

b) 2.2 Perpustakaan

Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pemustaka. Dari pendapat di atas maka dapat diambil makna bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang mengelola informasi baik buku maupun bukan buku agar dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.

Menurut Cahyaningtyas (2015), Sistem informasi perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan harus saling terorganisasi dan terintegrasi satu

(2)

sama lain antara komputer sebagai penunjang dan manusia sebagai pengendali. Tujuan adanya sistem informasi perpustakaan adalah untuk menyediakan informasi guna mendukung manajemen perpustakaan dalam pengambilan keputusan.

2.3 Aplikasi Berbasis Web

Program Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan untuk melakukan suatu tugas khusus. Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu web aplikasi adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan web browser melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet. Aplikasi web juga diklasifikasikan sebagai suatu sistem yang dikodekan dalam bahasa yang didukung oleh web browser seperti HTML, JavaScript, Ajax, Java, dan lainnya.

Kemampuan untuk memperbaiki dan memelihara web aplikasi tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci terus meningkatnya popularitas

web aplikasi.

2.4 Flowchart

Menurut Jogiyanto HM (2000 : 662) menyatakan bahwa ”bagian alir program (Flowchart) adalah bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir”.

Flowchart dapat dibagi ke beberapa jenis diantaranya : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart).

Flowchart Sistem merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja atau kegiatan sedang dikerjakan suatu sistem secara keseluruhan. Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari tahapan beberapa prosedur yang terkombinasi dan membentuk suatu sistem.

2. Flowchart Program (Program Flowchart).

Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang rinci tentang bagaimana setiap tahapan program atau prosedur sesungguhnya akan atau telah dilaksanakan dan sekaligus menunjukkan setiap tahapan kegiatan pada urutan yang tepat.

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).

Flowchart Skematik hampir sesuai dengan Flowchart Sistem yang mendeskripsikan Suatu sistem.

Flowchart Skematik ini tidak sekedar menggunakan simbol-simbol Flowchart yang standar, melainkan menggunakan gambar-gambar komputer, perlengkapan lain yang digunakan pada sistem.

4. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

Flowchart Dokumen menelusuri alur dari data yang ditulis dari sistem. Flowchart dokumen mempunyai kegunaan utamanya adalah menelusuri alur sistem dari satu bagian ke bagian lainnya yaitu bagaimana alur diproses, dicatat dan disimpan.

5. Flowchart Proses (Process Flowchart).

Flowchart Proses merupakan suatu teknik deskripsi rekayasa yang memecahkan masalah dengan langkah-langkah sesuai pada suatu prosedur atau sistem.

2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram adalah kumpulan konsep yang menguraikan struktur basis data dan suatu hubungan timbal-balik dan proses pembaruan pada basis data. Tujuan utamanya untuk mengembangkan suatu teknik hubungan tingkat tinggi dengan perancangan basis data. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan (Supardi, 2010).

Notasi – notasi simbolik ERD yang dapat kita gunakan adalah:

1. Entitas, merupakan data inti yang akan disimpan, sebagai bekal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi. Seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Entitas

2. Relasi, adalah hubungan yang terjadi antara satu entitas dengan entitas lainya. Relasi tidak mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang diwarisi dari hubungan antara entitas tersebut. Seperti pada

(3)

Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Relasi

3. Atribut, karakteristik dari entitas atau dari relasi yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut. Atribut merupakan bagian yang dimiliki oleh entitas. Seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Attribute

4. Penghubung (line/connector), merupakan penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki kemungkinan jumlah pemakain. Kemungkinan jumlah pemakaian maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lainya disebut dengan kardinalitas. Seperti Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Line/ Connector

5. Kardinalitas, merupakan batasan pada jumlah entitas yang berhubungan melalui suatu relasi. Adapun jenis – jenis kardinalitas nya sebagai berikut:

a. One to One (1:1), yang berarti perbandingan setiap entitas pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding satu berbanding satu. Seperti Gambar 2.5.

Gambar 2.5 One to One

b. One to Many (1:N), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding satu berbanding banyak. Seperti Gambar 2.6.

Gambar 2.6 One to Many

c. Many to One (N:1), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding banyak berbanding satu. Seperti Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Many to One

d. Many to Many (N:N), yang berarti perbandingan pada himpunan entitas A dan himpunan entitas B berbanding banyak berbanding banyak. Seperti pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Many to Many .

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow

(4)

Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan antara lain dapat terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun kerangka berfikir penilitian. Selain itu, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari beberapa penelitian yang sudah ada, serta kajian yang dapat mengembangkan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian mengenai perancangan sistem informasi perpustakaan terdahulu dirangkum dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Judul Tahun Penulis Metode Hasil/ Kesimpulan

1 1 Pengemban gan Sistem Informasi Perpustaka an Dengan Framework Css

Bootstrap Dan Web Developme nt Life Cycle

2017 Roberto

Kaban Web

Developm e nt Life Cycle (WDLC)

Menghasilkan sebuah

sistem informasi yang

compatible dengan

semua browser dan

perangkat seperti

smartphone, tablet,

laptop dan PC Desktop

akan mempermudah

anggota dan petugas

perpustakaan dalam

Melakukan proses

pencarian buku,

transaksi peminjaman

dan pengembalian buku.

(5)

2 Sistem Informasi Perpustaka an Berbasis Web pada SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang

2014 Mustarifin

Muhtar PIECES Dalam sistem informasi perpustakaan terdapat menu-menu yang akan membantu petugas Perpustakaan dalam melakukan pendataan buku, pendataan anggota, menu untuk proses peminjaman dan pengembalian serta laporan pengunjung dan peminjaman.

3 Pengemban

gan System Informasi Perpustakaa n Berbasis Web di SMK Muhamma diyah 1 Yogyakarta

2015 Husin Nanda

Perwira Waterfall Pada metode waterfall terdapat empat tahap

yaitu Analisis

Kebutuhan, Desain, Implementasi dan Pengujian. sistem informasi perpustakaan seperti pengelolaan

peminjaman dan

pengelolaan buku, informasi perpustakaan dan pembuatan laporan.

II. NOTASI MATEMATIKA

c) 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Pengamatan/ Observasi

Pada penelitian ini dilakukan observasi dengan melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara langsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang terjadi secara nyata dengan melakukan pengamatan atau peninjauan langsung di lapangan.

3.1.2 Wawancara/ Interview

Teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan prosedur beserta syarat dan ketentuan meminjam buku di perpustakaan. Dengan teknik wawancara ini, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang yang berada pada objek/ instansi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan bersama calon pengguna tersebut, penulis mendapatkan informasi mengenai prosedur seperti apa yang diharapkan dapat memberikan efesiensi dan efektifitas, serta syarat dan ketentuan seperti apa yang bisa memberikan keuntungan bagi objek/ instansi.

3.1.3 Studi Pustaka

Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan tema permasalahan. Misalnya, pengumpulan teori-teori mengenai konsep peminjaman buku di perpustakaan. Dengan menggunakan studi pustaka maka penyusun mendapatkan data yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Penelitian ini menggunakan model pengembangan waterfall menurut Sommervile (2011) yang mempunyai 5 (lima) tahap siklus pengembangan, yaitu tahap analisa kebutuhan (requirement analysis), tahap desain (System design), tahap pengkodean (code), tahap pengujian (testing), dan tahap perawatan (maintenance).

Pemilihan model waterfall disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibangun yang mana terlihat

(6)

sederhana namun dibangun dengan perancangan yang sangat terstruktur agar dapat diimplementasikan dan menjawab kebutuhan serta memberi keuntungan bagi objek/ instansi dan siswa.

3.2.1 Tahap analisa kebutuhan (Requirement analysis)

Pada tahap awal, dilakukan konsultasi dengan calon pengguna yang dalam hal ini adalah petugas perpustakaan yang dalam hal ini berperan sebagai pemberi pinjaman buku. Pada tahapan ini dilakukan analisa kebutuhan calon pengguna terhadap sistem yang akan dibangun. Data-data dan informasi dari analisa tersebut kemudian dikelola dan didefinisikan dalam rumusan kebutuhan user terhadap sistem.

3.2.2 Tahap desain (System design)

Setelah kebutuhan-kebutuhan terhadap sistem ditentukan melalui tahap analisa kebutuhan. Rumusan kebutuhankebutuhan tersebut kemudian dialokasikan untuk mendesain sistem. Tahap desain dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Pemodelan Aliran Informasi

Pemodelan aliran sistem pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).

2. Desain Database

Perancangan tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam sistem informasi perpustakaan yang kemudian akan di implementasikan ke dalam program. Pemodelan database ini menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

3. Desain User Interface

Perancangan User Interface dengan memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dengan aplikasi, memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukannya solusi dari permasalahan tersebut.

3.2.3 Tahap pengkodean (Code)

Pada tahap ini rancangan-rancangan yang telah didefinisikan direalisasikan sebagai suatu program aplikasi sistem informasi perpustakaan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, dan database MySQL.

3.2.4 Tahap pengujian (Testing)

Pada pengujian aplikasi ini penulis menggunakan pengujian black-box. Pengujian black-box merupakan salah satu pengujian aplikasi atau perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (Ginanjar Wiro Sasmito, 2017).

3.2.5 Tahap perawatan (Maintenance)

Tahap ini adalah tahap pengimplementasian software kepada user, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software berdasarkan respon yang diberikan pengguna agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

III. SATUAN

4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi P gwerpustakaan SMA Dr Wahidin dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini.

(7)

Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Perpustakaan SMA Dr Wahidin 4.2 Data Flow Diagram (DFD)

4.2.1 Diagram Konteks

DFD Level 0 atau yang biasa dikenal dengan Diagram Konteks digunakan untuk memodelkan gambaran sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Perpustakaan 4.2.2 DFD Level 1

Ada enam proses utama dalam sistem informasi perpustakaan SMA Dr Wahidin. Dari awal pendaftaran anggota hingga transaksi pengembalian buku yang disertai invoice peminjamin dan dibuatnya laporan pengembalian. Dapat dilihat di Gambar 4.3 dibawah ini.

(8)

Gambar 4.3 DFD Level 1

IV. PETUNJUKUNTUK PENYERTAAN GAMBARPADA ARTIKEL

d) 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

2) Sistem dapat digunakan untuk pendaftaran anggota baru perpustakaan sehingga memudahkan admin dan petugas dalam pengelolaannya.

3) Sistem dapat digunakan untuk sarana pelayanan anggota yang akan meminjam dan mengembalikan buku sehingga memudahkan petugas dan admin untuk mengecek stok buku.

4) Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan buku yang dipinjam dan anggota yang telah mengembalikan buku sehingga memudahkan admin dalam membuat laporan.

(9)

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas perancangan sistem informasi perpustakaan ini perlu adanya pengembangan berdasarkan teknologi yang ada, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1) Agar dapat memudahkan siswa dalam meminjam buku maka perlu ditambahkannya fitur peminjaman siswa secara online.

2) Agar sistem berjalan secara optimal, perlu ditambahkan e-book agar siswa bisa meminjam buku yang bisa diakses melalui internet.

3) Perlu adanya penambahan fitur-fitur terupdate yang dapat mempermudah penggunaan pada sistem ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cahyaningtyas (2015), Perancanggan Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMP Negeri 3 Tulakan. Pacitan., . [2] Gill, P. (2011), Database Management System, I K International Publishing House.

[3] Hutahean, J. (2014), Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta.

[4] Kaban, R. (2017), Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Dengan Framework Css Bootstrap Dan Web Development Life Cycle, STIE IBBI Medan.

[5] Muhtar, M. (2014), Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web pada SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang, SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA.

[6] Nanda Perwira, H. (2015), Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Web di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

[7] Usman, A., Handoko, E., Setadi, E., Jhoni, Kurniawan, M., Bayu Afrian, P. and Agus, R. (2012), Pengantar Sistem Informasi, Pekanbaru: Creative Team UR-IK.

[8] Yuhefizar, Mooduto, I.H. and Hidayat, S.R. (2006), Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Managemen System Joomla, Elex Media Komputindo.

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan-rancangan database tersebut antara lain Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flot Diagram (DFD), kamus data, rancangan databasenya sendiri dan rancangan

Dalam Penulisan Ilmiah ini, digunakan 2 macam diagram yaitu DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram),serta normalisasi sebagai alat Bantu. Kemudian

Perancangan Basis Data digunakan untuk mendukung fasilitas pengolahan data, model yang digunakan adalah Entity Relationship Diagram (ERD), dan konteks diagram untuk

Sistem dirancang dilakukan dengan membuat perancangan Sitemap, Data Flow Diagram (DFD), Flowchart, Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Database

DFD Level 1 Sistem Penggajian Berbasis Web untuk Proses Memasukan Auto Report ke Server dan Mengunggah Data ke Web.. Entity Relationship Diagram

Diagram arus data atau yang lebih dikenal dengan Data Flow Diagram (DFD) merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan arus data yang mengalir dalam Sistem

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

Entity Relational Diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan