PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu contohnya, ada beberapa siswa di MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira yang belum bisa. Hasil belajar mata kuliah fikih bagi mahasiswa merupakan tujuan dan kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran.
Pertanyaan Penelitian
Namun dalam proses pembelajaran Fiqh dengan model pembelajaran Discovery Learning, model tersebut sangat cocok digunakan pada mata pelajaran Fiqh, khususnya untuk mengajarkan pemahaman agama kepada siswa. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.
Tujuan Penelitian
Untuk menjelaskan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh di MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqh di MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira.
Manfaat Penelitian
Bagi guru sebagai pendidik diharapkan mampu meningkatkan aspek profesionalnya agar perannya sebagai knowledge transformer dan student fasilitator tidak terputus. Bagi pemerintah diharapkan dapat mengakomodir segala kekurangan berupa pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang secara moril mendukung dan menunjang agar Kurikulum 2013 yang mengutamakan penggunaan penerapan model pembelajaran Discovery Learning tetap berjalan dengan baik. mengikuti aturan yang telah ditentukan.
Penelitian Relevan
Implementasi Pendekatan Saintifik dan Asesmen Otentik Mata Pelajaran Fiqh pada Kurikulum 2013 (Studi Kasus di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tengaran Kab. 19 Khusnul Wulandari, Implementasi Pendekatan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Agama Islam di SDK1 dan SDK Moral Skripsi, IAIN RIL, 2016.
KAJIAN TEORI
Hasil Belajar
- Pengertian Hasil Belajar
- Indikator dalam Hasil Belajar
- Fungsi Hasil Belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SMA Negeri 1 Sukasada”18. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang memuaskan dalam suatu pelajaran.
Mata Pelajaran Fiqih
- Pengertian Mata Pelajaran Fiqih
- Landasan Dasar Pelajaran Fiqih
- Tujuan Mempelajari Fiqih
- Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
Pengajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar mampu: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara penyelenggaraan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fiqh ibadah dan hubungan manusia dengan yang lainnya diatur dalam Fiqh muamalah; (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan syariat Islam secara benar dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah adalah untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dasar hukum Islam dan menerapkan ketentuan-ketentuan syariat Islam dengan benar serta mengamalkan dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah dan kemasyarakatan. memuja.
Model Pembelajaran Discovery Learning
- Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning
- Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning
- Karakteristik Model Pembelajaran Discovery Learning
- Langkah dan Aplikasi Model Pembelajaran Discovery
- Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Discovery
Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk bertanya dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum pengalaman praktis.82 Pembelajaran. Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi dengan siswa lain dan guru. Keberhasilan strategi discovery learning sangat tergantung pada kemauan siswa untuk aktif menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Hal terpenting saat menguji hipotesis adalah menemukan tingkat kepercayaan diri siswa terhadap jawaban yang diberikan. Salah satu manfaat pembelajaran dengan strategi Discovery Learning adalah materi yang dipelajari lebih tahan lama karena siswa terlibat dalam proses pencariannya. Strategi Discovery Learning membantu siswa menjadi lebih mandiri, mengarahkan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Peningkatan
Dalam pembelajaran penemuan, siswa dapat membuat prediksi, merumuskan hipotesis, dan menemukan kebenaran dengan menggunakan proses induktif atau deduktif, melakukan pengamatan, dan melakukan ekstrapolasi. Hasil yang diperoleh akan tetap setia dan bertahan lama dalam ingatan serta tidak mudah dilupakan oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa discovery learning adalah suatu model pengembangan cara belajar bagi siswa yang aktif dengan cara menemukan sendiri, mengeksplorasi diri, sehingga hasil yang diperoleh tetap setia dan bertahan lama dalam ingatan, siswa tidak akan mudah lupa. terlupakan. Mengukur ranah afektif memang tidak semudah mengukur ranah kognitif karena perilaku siswa setiap saat berubah.
Hasil belajar yang dicapai siswa menunjukkan tingkat penguasaan materi yang diserap oleh siswa. Dan pembelajaran bidang Fiqh merupakan interaksi pendidik dalam membimbing peserta didik mempelajari ketentuan-ketentuan hukum Islam. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh adalah model pengembangan metode pembelajaran aktif bagi peserta didik dengan cara menemukan sendiri, sehingga diperoleh hasil yang loyal dan bertahan lama dalam ingatan. tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. untuk disiplin yang menindas, menghukum, mengawasi dan akibatnya melemahkan penilaian yang maju dan memahami prinsip-prinsip dasar hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya, diterapkan dalam kehidupan agar mereka menjadi umat Islam yang selalu menaati hukum Islam secara kaffah. sempurna) cara.
METODOLOGI PENULISAN
- Rancangan Penelitian
- Sumber Data Informan Penelitian
- Teknik Alat Pengumpulan Data
- Teknik Penjamin Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Tahap akhir dari model Discovery Learning adalah memberikan generalisasi (kesimpulan) dimana siswa mengkomunikasikan kesimpulan dari diskusi kelompoknya. Memang ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena bukan kelompoknya yang bertanggung jawab dalam penyajian materi. Terkadang selama proses diskusi, ada siswa yang kurang memperhatikan karena merasa tidak termasuk dalam kelompoknya.
Berdasarkan aspek penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Proses pembelajaran dengan pembelajaran Discovery Learning, siswa terbiasa menemukan kebenaran-kebenaran ilmiah ketika melihat sesuatu. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqh harus dikembangkan karena memiliki arti penting dalam meningkatkan hasil dan proses belajar siswa yang bersifat holistik (menyeluruh).
HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
- Sejarah Sejarah Singkat MTs Al-Hidayah
- Visi Misi dan Tujuan MTs AL-Hidayah
- Letak Geografis MTs Al-Hidayah
- Denah Lokasi MTs Al-Hidayah
- Keadaan Gedung serta Sarana dan Prasarana MTs
- Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Keadaan Peserta Didik MTs Al-Hidayah
- Struktur Organisasi MTs Al-Hidayah
MT's Al-Hidayah Tunggul Pawira merupakan lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Hidayah. Pandangan dan pemikiran ini pertama kali muncul dari mr. Ahmad Romli (pendiri MTs Al-Hidayah. Berikut ini adalah daftar nama-nama pengurus MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira dari awal berdirinya hingga sekarang.
Visi : “Menjadikan MT El-Hidayah sebagai madrasah yang berkualitas, dikenal kualitas, kuantitas dan akhlak mulia”. MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira terletak di desa Tunggul Pawira dengan luas ± 2500 m2 dan terletak di jalan utama Jalan Cut Mutia Nr. 3, Alpukat Alpukat Pekon, Tunggul Pawira, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu. MTs Al-Hidayah Tunggul Pawira terletak di lokasi yang mudah dijangkau dari segala arah dan hanya berjarak ± 3 KM dari pusat kecamatan Adiluwih.
Temuan Khusus Penulisan
- Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Model
Dalam kegiatan ini, semua siswa akan mendapat kewajiban dan hak yang sama secara proporsional. Pendidik melakukan penilaian kompetensi relasional melalui observasi, penilaian diri, evaluasi siswa, dan jurnal.
PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada hasil belajar mata pelajaran Fiqh dapat dilihat dari tiga komponen yaitu komponen masukan, proses pembelajaran dan keluaran. Pertama, komponen input atau persiapan pembelajaran yang terdiri dari kurikulum pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran, sumber belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari model pembelajaran Discovery Learning. Komponen ini menjadi acuan bagi pendidik untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan model Discovery Learning, karena memberikan gambaran situasi yang berkaitan dengan persiapan pendidik.
Pada halaman ini, berdasarkan penilaian bahwa guru telah melaksanakan kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh, namun hal tersebut belum terlaksana secara maksimal karena masih ada guru yang belum melaksanakan beberapa tahapan dari pembelajaran tersebut. kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas; Uraian di atas menjelaskan bahwa penilaian sikap dan pengetahuan telah berjalan dengan baik artinya kompetensi yang ingin dicapai telah terpenuhi, hampir semua siswa memiliki nilai tinggi dengan predikat tuntas dan sesuai dengan harapan guru atau pendidik. namun dalam hal asesmen keterampilan belum dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini dikarenakan indikator penilaian keterampilan tidak digunakan dengan baik oleh guru atau pendidik yang hanya dipandang sebagai ujian praktik.
Implikasi
Perlu adanya pembinaan dan bimbingan yang terus menerus bagi guru mata pelajaran Fiqih, baik melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) agar dapat mengembangkan model Discovery Learning maupun model pembelajaran lainnya sebagaimana yang dianjurkan dalam kurikulum 2013. Baik dalam kaitannya dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran siswa, sehingga dapat berjalan secara efisien dan sistematis. Seorang pendidik harus melakukan berbagai upaya untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berorientasi pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik khususnya pada mata pelajaran Fiqh, kondisi tersebut dapat dijadikan sebagai langkah remedial untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dialami oleh pendidik.
Sarana dan prasarana Madrasah merupakan indikator penting bagi terselenggaranya suasana pembelajaran yang berkualitas, sehingga peningkatan kualitas sumber daya pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dapat dilakukan secara serentak dan sistematis. Makalah ini masih tergolong sederhana dari segi tujuannya karena lebih menekankan penerapan model pembelajaran discovery dalam meningkatkan hasil belajar Fiqh oleh guru mata pelajaran Fiqh, sehingga untuk kedepannya makalah ini menjadi makalah selanjutnya. Secara keseluruhan, temuan makalah ini dapat memberikan dukungan terhadap hasil makalah serupa yang telah dilakukan sebelumnya dan sekaligus memperkaya hasil makalah tentang model Discovery Learning dan model pembelajaran lainnya.
Saran
Ahmad Rofiq, Islamic Laws in Indonesia, Jakarta: Raja Garfindo, 2000 Ali Mudlofir, applicatie voor de ontwikkeling van onderwijsprogramma's op onderwijseenheidniveau. KBBI, Tangerang: Language Development and Development Agency, 2013 Curriculum for Islamic Education and Arabic Language Subjects in Madrasas, 2011. Oemar Hamalik, Teaching and Learning Process, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Guidelines for Thesis Writing, IAIN Metro Postgraduate Program, 2016.
Penulis menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Tunggul Pawira selesai tahun 1994 dan tamat tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hidayah Tunggul Pawira tamat dan tamat tahun 2003, kemudian dilanjutkan sampai tahun 2003 menempuh pendidikan pendidikan agama Islam dan SMA di Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Darul A'mal Kota Metro, tamat dan tamat pada tahun 2006, dan melanjutkan dan menyelesaikan studi serta mengabdikan dirinya di pesantren hingga tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan S1 (S1) di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Maarif Nahdlatul Ulama (IAIM NU) Metro Lampung selesai dan lulus pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan S1 (S2) di Studi Pendidikan Pascasarjana Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung tahun 2016 – sekarang.