Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan pedoman ramah anak untuk pemberitaan kekerasan terhadap anak di media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penggunaan PPRA dalam pemberitaan tentang kekerasan terhadap anak di media online.
Rumusan Masalah
Anak yang berkonflik dengan hukum, seperti anak korban kekerasan atau anak yang berkonflik dengan hukum, seperti anak pelaku kekerasan, berhak mendapat perlindungan khusus dari pemerintah dan lembaga lainnya. PPRA memuat 12 pasal tentang isu-isu yang harus diperhatikan wartawan dalam menulis berita ramah anak.
Tujuan Penelitiaan
Memahami faktor-faktor penyebab tidak dilaksanakannya PPRA terhadap pemberitaan kekerasan terhadap anak di media online. Memberikan materi advokasi kepada media online untuk mengimplementasikan PPRA dalam pemberitaan kekerasan terhadap anak.
Urgensi Penelitian
Sehubungan dengan maraknya pemberitaan kasus kekerasan terhadap anak, maka dilakukan survei terhadap berita kekerasan terhadap anak. Penyebab kekerasan terhadap anak dalam keluarga diselidiki oleh Praditama, Sandhi, Nurhadi dan Atik Catur Budiarti (2016).
Peta Jalan Penelitian
Penelitian ini berfokus untuk mengkaji penggunaan Pedoman Pelaporan Ramah Anak dalam pemberitaan kekerasan terhadap anak di media online dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian tentang kekerasan terhadap anak selama ini lebih banyak memberikan konstruksi realitas media dibandingkan dengan mengkaji sejauh mana media menerapkan kaidah-kaidah mengenai konstruksi berita ramah anak.
Kajian Teori
Menurut Berger dan Luckman (dalam Badara, 2012: 8), proses konstruksi realitas dimulai ketika konstruktor mengobyektifkan suatu realitas. Besarnya perhatian publik terhadap suatu isu tergantung pada seberapa besar perhatian media massa terhadap isu tersebut.
Panduan Pemberitaan Ramah Anak
Menurut Kriyanton, tujuan penelitian kualitatif adalah menjelaskan fenomena sedalam mungkin dengan data yang sedetail mungkin. Apabila data yang terkumpul sudah mendalam dan dapat menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari informan lain.
Pemilihan Media
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Alur Penelitian
Jadwal Penelitian
Berita-berita tentang Kekerasan terhadap Anak
9 laki-laki paruh baya ditangkap di Cianjur, anak laki-laki di bawah umur dianiaya, korban termuda berusia 6 tahun. Berdasarkan headline berita di atas, terlihat bahwa dari 14 berita kekerasan terhadap anak di Tribunnews.com terbagi atas: 11 kasus pelecehan seksual dan 3 kasus kekerasan.
Berita edisi Rabu, 15 Januari 2020 yang dimuat Pukul 20:58 WIB
Untuk itu, selain mengikuti Kode Etik Jurnalistik juga harus mengacu pada UU No. Sementara itu, Iptu Isa Fajar, Kabid Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), juga membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi: “Ya, pelaku sudah kami amankan di Polres Metro Depok,” jelas Isa.
Berita edisi Rabu, 22 Januari 2020 yang dimuat Pukul 13:40 WIB
Tangkapan layar Instagram seorang ibu yang menggantung bayinya terbalik dan kepala tertunduk telah menjadi viral di media sosial. (rekaman layar di Instagram). Keterangan: Ibu mengikat kaki anaknya dan menggantungnya dengan posisi di atas kepala, polisi menemukan penyebar video.
Berita edisi Jumat, 24 Januari 2020 yang dimuat Pukul 19:47 WIB
Acara ini hanya menyebutkan acara yang berlangsung di Korea (tidak menyebutkan Korea Utara atau Korea Selatan). Para wartawan juga tidak menjelaskan hukum mana yang menjerat terdakwa dan pasal mana yang berlaku di Korea.
Judul: Fakta Baru Ayah di Trenggalek Cabuli 2 Putri Kandung, Anaknya Harus Menjalani Perawatan Medis
Berita tersebut tidak termasuk dalam kategori berita tentang kekerasan terhadap anak di bawah umur, karena korban sudah menikah dan memiliki anak. Judulnya mengatakan bahwa sang ayah menganiaya kedua anak kandungnya, namun isi beritanya hanya berbicara tentang penganiayaan terhadap putra sulungnya (saudara perempuan).
Berita edisi Rabu, 29 Januari 2020 yang dimuat Pukul 23:18 WIB
Meski sudah berada di tangan penegak hukum, lembaga adat dikatakan tetap akan menjalankan fungsinya, yakni membersihkan kota. Sesuai pedoman PPRA, nama-nama terduga pelaku yang masih ada hubungan keluarga tidak bisa disebutkan namanya. Apakah tidak ada orang lain selain ketiga tersangka saat pemerkosaan itu terjadi?
Terkait hukum adat, wartawan tidak menjelaskan sanksi yang diberikan hukum adat bagi pelanggaran kesusilaan seperti ini.
Berita Dimuat Pada Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 12:07 WIB
Kapolres Metro Jakarta Selatan Bastoni Purnama mengatakan, JO (15), korban eksploitasi anak di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, juga disiksa oleh anak-anak lain. Gadis di bawah umur dijual ke mashers melalui aplikasi MiChat. Bastoni berencana memanggil pengelola Apartemen Kalibata City dalam waktu dekat terkait kasus prostitusi anak yang terjadi di tempat itu.
General Manager Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung mengatakan, praktik prostitusi bermula dari kenakalan agen atau calo. Dibanding berita lain di Tribunnews.com, berita ini lebih panjang dan detail serta menggunakan prinsip coverage both side. Dalam hal ini, pengelola Kota Kalibata yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) juga dimintai pendapatnya.
Berita Dimuat Pada Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 13:21 WIB
34; Sejak tahun ini sudah puluhan kasus yang saya tangani, di antaranya yang dilakukan ayah kandung sebanyak 8 kasus, ayah tiri 12 kasus dan pelaku lain yang juga tidak jauh, seperti tetangga, bahkan saudara,” kata Lidya, Kamis. Diantaranya adalah memiliki istri, tetapi istrinya bekerja di luar sebagai TKW, menonton film porno dan masih banyak lagi faktor penyebab kekerasan seksual lainnya. tapi meninggalkan pekerjaan di luar juga bisa menjadi pemicunya," ujarnya.
Namun menurut kasus lain seperti sodomi, menurutnya 3 kasus korban sodomi dilakukan oleh anak di bawah umur pada tahun 2019 saja. Komisioner KPAI Ai Maryati mengatakan, pemerintah harus hadir dan memberikan jaminan sosial, pendidikan, dan bantuan khusus bagi anak korban. Kami juga akan turun tangan, termasuk berkoordinasi dengan P2TP2A di Cianjur untuk bantuan ini," ujarnya.
Awal Mula SA Hilang
Terkait kasus yang menimpa SA, pihaknya saat ini sedang berusaha membantu proses kelahiran SA, apakah akan melahirkan secara caesar atau normal.
Keluarga Mencari SA Berkoban Harta
Kini Tinggal di Gubuk
Kondisi Pilu SA
Pasrah
Dari seorang informan yang merupakan ketua P2TP2A, wartawan mendapat cerita tentang gadis SA yang hilang selama empat tahun dan kemudian diketahui hamil 9 bulan akibat diperkosa oleh penculiknya. Berita ini melanggar PPRA poin 8, karena dengan jelas menyebutkan nama ayah korban penculikan dan. Headline sering sensasional karena di Cianjur ada 8 anak yang diperkosa oleh ayah kandungnya dan 12 anak diperkosa oleh ayah tirinya.
Berita Dimuat Pada Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 16.55 WIB
Berita Dimuat Pada Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 19:30 WIB
Menurut Suster Estho, kondisi yang menimpa perempuan tidak boleh dibiarkan terus, anak-anak dan perempuan korban kekerasan digusur dari desa.
Berita Dimuat Pada Jum’at, 31 Januari 2020 Pukul 07:39 WIB
Berita Dipublikasikan pada Kamis, 13 Februari 2020 Pukul 13.20 WIB https://www.tribunnews.com/regional viral-student-smp-dibully- https://www.tribunnews.com/regional viral-student-smp-dibully-teman-pelaku-kini-detetaped-jadi-tersangka-dijerat-pasal-pengeroyokan. TRIBUNNEWS.COM - Polisi menetapkan tiga siswi SMA di Provinsi Purworejo Jawa Tengah sebagai tersangka pelaku bullying terhadap seorang siswi. Insiden bullying ini terungkap setelah video pencabulan seorang siswa SMP di Kecamatan Butuh Provinsi Purworejo viral di media sosial.
Berita Diterbitkan Kamis, 13 Februari 2020 Pukul 08:48 WIB https://www.tribunnews.com/nasional bullying-schoolgirl-smp-di- https://www.tribunnews.com/nasional bullying-schoolgirl-smp-di-purworejo-masih-warm-kini-beredar-video-wakakasaikis- Judul : Bullying Siswa SD di Purworejo Masih Panas, Kini Video Seorang Guru Yang Siswa Di Sekolah Hoër Bekasi Beredar . Kasus bullying seorang siswi SMP di Purworejo, Jawa Tengah yang dilakukan sejumlah pelajar kini tengah mengemuka. Sebuah video seorang guru memukuli seorang siswa di sebuah SMA di Bekasi, Jawa Barat sedang viral.
Berita Dimuat Pada Kamis, 13 Februari 2020 Pukul 11:34 WIB
Dalam pemberitaan ini, wartawan melengkapi pernyataan Wakil Walikota Bekasi terkait sanksi yang akan diterima pelaku. Wartawan juga mewawancarai beberapa klien, yakni Wakil Wali Kota Bekasi dan Wakil Direktur SMA 12 Bidang Humas. Namun di tengah jalan, tersangka menyuruh korban untuk turun dan membawa korban ke perkebunan kelapa sawit.
34;Pelaku merayu korban untuk melakukan hal yang tidak senonoh saat itu, namun korban tidak mau dan berontak bahkan berusaha melarikan diri namun tertangkap oleh pelaku. Kemudian korban dianiaya oleh pelaku dengan cara membenturkan tubuh korban ke pohon sawit," jelas Khoirunnas.
FAKTA TERBARU! Inilah Pengakuan Siswi Korban Bullying di Purworejo, Mengeluh Badan Sakit Semua
Pembahasan
Berdasarkan pemaparan di atas, tampak bahwa Tribunnews.com dalam tulisan jurnalistik kekerasan anak mengkonstruksikan anak sebagai makhluk yang lemah, sedangkan orang dewasa yang tidak berdaya di sekitarnya bersikap acuh tak acuh. Ketidakpedulian orang dewasa di sekitarnya bisa saja menyebabkan insiden kekerasan terhadap anak terus terjadi. Wartawan juga cenderung menulis tentang peristiwa kekerasan terhadap anak dalam berita langsung yang sangat singkat, sehingga kelengkapan informasinya kurang.
Namun tidak jarang kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang-orang terdekatnya, seperti bapak, ibu, dan paman. Meski masih terdapat kekurangan dalam penulisan konten berita, namun jurnalis dalam menulis berita tentang kekerasan anak telah menghormati Pedoman Pemberitaan Ramah Anak. Terkait tajuk tentang kekerasan terhadap anak, Kamsul Hasan3, Ketua Pusat Uji Kompetensi Wartawan PWI, menyatakan itu adalah click bait.
PENUTUP
SIMPULAN
SARAN
Di redaksi Tribunnews.com, tuliskan kasus-kasus kekerasan terhadap anak dalam bentuk artikel agar bisa diselidiki penyebabnya. Abstrak: Penelitian ini mengkaji bagaimana Tribunnews.com menerapkan Pedoman Pelaporan Ramah Anak (PPRA) dalam pemberitaan kekerasan terhadap anak. Sejalan dengan maraknya kasus kekerasan terhadap anak, cukup banyak penelitian tentang berita kekerasan terhadap anak di media online.
Berdasarkan pemaparan di atas, tampak bahwa Tribunnews.com mencitrakan anak sebagai makhluk tak berdaya dalam jurnalisme tulisan tentang kekerasan terhadap anak. Meski masih kurang memperhatikan kelengkapan berita dan syarat kualitas berita, redaksi Tribunnews.com telah berpegang pada Pedoman Pelaporan Ramah Anak dalam menulis berita tentang kekerasan terhadap anak. Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Tribunnews.com mematuhi PPRA dalam melaporkan kekerasan terhadap anak.
Selain itu, laporan singkat tentang kekerasan terhadap anak yang muncul hampir setiap hari tampak seperti catatan statistik belaka. Redaksi Tribunnews.com yang menulis tentang kekerasan terhadap anak, mengkonstruksikan anak sebagai makhluk yang sangat lemah, sedangkan orang dewasa di sekitarnya, termasuk ibu atau bapaknya, acuh tak acuh.
INTRODUCTION
It seems that Tribunnews.com is putting the violence against children issue as a common issue and not a serious issue that we must fight together based on how Tribunnews.com presented the news itself. Child abuse news discourse in Tribunnews.com was also investigated by Pranawati in 2018. This study examined how the online media Tribunnews.com used the PPRA to report violence against children.
Sulistyawan, General Manager and Content Manager of Tribunnews.com explained that all Tribunnews.com journalists who went to the field received guidance on dos and don'ts in writing about child violence. This can be seen from the very short news, so it is just like the statistics of child abuse. As a top-ranked media, Tribunnews.com actually has a strategic position in the prevention of child abuse by writing in-depth news and complete narrative, so they will inspire readers to care about the future of children and to be aware of violence against children.