PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Dapatkah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep fonik siswa kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang?” . Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dan Konsep Bunyi siswa kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Pikir
Untuk mengetahui secara pasti penerapan pendekatan keterampilan pemrosesan pada mata pelajaran IPA, perlu dilakukan penelitian yang mendalam. Dalam penelitian ini hal pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah melakukan pretest terhadap subjek penelitian sebelum diberikan perlakuan dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Setelah mengetahui hasil belajar IPA, peneliti selanjutnya memberikan perlakuan yaitu penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran.
Kemudian dilakukan tes untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan pada penerapan pendekatan keterampilan proses dari pretest dan posttest.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik inferensial untuk menjawab rumusan masalah apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV di SDN 32 Cece kecamatan Alla kabupaten Enrekang. Jika t Hitung > t Tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Jika t Hitung < t Tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa penerapan Pendekatan Keterampilan Proses meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber energi bunyi. Hasil belajar siswa kelas IV pada penelitian IPA di SDN 32 Cece sebelum diterapkan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan hasil kategorisasi pada pedoman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa termasuk dalam kategori rendah sebelum diterapkan Pendekatan Keterampilan Proses.
Hasil belajar siswa kelas IV pada bidang studi IPA di SDN 32 Cece setelah penerapan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 32 Cece. Pada tahap tes akhir (post-test) yaitu setelah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses tercapai hasil belajar dengan skor rata-rata 85 dari skor maksimal 100.
Penelitian dengan menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses juga dilakukan oleh Hasriani (2009:71) untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep bunyi.
Tekhnik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses, dan analisis statistik inferensial digunakan untuk mendeskripsikan penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar 12 siswa pada pre-test yang diberikan adalah 51 dari nilai maksimal 100. Hal ini terlihat dari persentase terbesar yang berada pada kategori rendah, yaitu 50% siswa yang mendapat nilai rendah dari 12 siswa.
Sedangkan pada kategori sangat rendah sebesar 8,33%, pada kategori sedang sebesar 33,33%, pada kategori tinggi sebesar 8,33% dan pada kategori sangat tinggi tidak ada siswa yang mampu mencapainya. Pada bagian ini penulis kemudian menganalisis data hasil belajar siswa kelas IV SDn 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang yang dikumpulkan melalui instrumen tes (post-test) yang dilakukan pada pembelajaran IPA melalui penerapan Keterampilan Proses. Pendekatan dalam proses pendidikan dan pembelajaran di kelas. Dari Tabel 4.3 terlihat rata-rata skor hasil belajar 12 siswa di SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang setelah diberikan perlakuan berupa Pendekatan Keterampilan Proses kemudian diberikan tes berupa Pendekatan Keterampilan Proses. post-test adalah 85 dari nilai maksimal 100.
Berdasarkan hasil kategorisasi dengan menggunakan pedoman Kemendikbud dan gambar histogram, dapat disimpulkan bahwa setelah penerapan pendekatan keterampilan proses, siswa mengalami hasil belajar. Berdasarkan tabel diatas dan histogram mengenai peningkatan hasil belajar pembelajaran IPA sebelum dan sesudah penerapan keterampilan proses, terlihat bahwa pada tes awal (pre-test) yaitu kegiatan pemberian tes sebelum pelaksanaan dari pendekatan keterampilan proses, dimana skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 51 dari skor maksimal 100. Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dilakukan dengan mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok.
Berdasarkan data observasi dan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa menunjukkan bahwa nilai yang diraih siswa sangat memuaskan, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada setiap indikator yang melebihi KKM ( Angka KKM yaitu 70, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai mahasiswa pada setiap prakerin dengan penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada pembelajaran IPA tergolong tinggi. Pada bagian ini penulis akan menindaklanjuti data yang diperoleh dalam penelitian dengan menggunakan analisis statistik inferensial untuk mengolah data tersebut, sehingga akan diketahui sejauh mana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 32 Cece. telah membaik.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hal ini sangat menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari hasil belajar sebelumnya dimana siswa hanya mampu memperoleh nilai rata-rata 51 dari nilai maksimal 100, sehingga terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa sebesar 34. Dari kategorisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA meningkat dengan menerapkan pendekatan Keterampilan Proses, dengan persentase terbesar berada pada kategori sangat tinggi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh berbagai peneliti dapat disimpulkan bahwa pendekatan Keterampilan Proses efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada bidang IPA, biologi, fisika maupun bidang studi lainnya.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya mengenai penerapan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Cece dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA untuk siswa kelas IV SDN 32 Cece. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses, dan analisis statistik inferensial digunakan untuk mendeskripsikan penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Solusi yang akan peneliti gunakan untuk membantu siswa kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi adalah melalui penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dengan menggunakan perangkat pembelajaran untuk melakukan eksperimen yang sesuai. untuk diaplikasikan pada materi energi bunyi, agar hasil belajar siswa meningkat dan proses pembelajaran dapat lebih efektif. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa H1 > H0, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima karena terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 32 Cece.
Hal ini sangat menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari hasil belajar sebelumnya, dimana siswa mampu memperoleh nilai rata-rata 51 dari nilai maksimal 100, sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 34 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya tentang penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Cece, Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 32 Cece, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 8,111 dan nilai t tabel yang diperoleh sebesar 2,201.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Dari data observasi dan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di atas menunjukkan bahwa nilai yang dicapai siswa sangat memuaskan. Hasil tersebut terlihat dari hasil belajar siswa pada setiap indikator yang melebihi angka KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada masing-masing indikator. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah desain pra-eksperimental yang menyelidiki penerapan pendekatan keterampilan proses untuk membantu siswa memahami pelajaran IPA di kelas IV SDN 32 Cece Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA artinya guru memandang siswa sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan baik.
Mengetahui cara menemukan satu model atau metode pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan memperoleh wawasan yang lebih luas tentang strategi pembelajaran. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen sebelum dan sesudah tes, sehingga diperoleh hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan. Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dilakukan dengan menempatkan siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang dalam satu kelompok setelah guru memberikan materi pembelajaran.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui rata-rata nilai yang dicapai siswa pada pembelajaran sebelumnya tanpa menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses. Selain data hasil belajar kognitif, ada juga data lain yang diambil dalam penelitian yaitu data hasil belajar afektif dan psikomotorik melalui lembar observasi aktivitas siswa yang diperoleh dari observasi selama pembelajaran. Mengajar dengan menggunakan keterampilan proses berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan sains.
Keterampilan proses menjadikan siswa merasakan hakikat sains dan memungkinkan siswa “melakukan” sains, dan dengan “melakukan”. Jadi, dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA, siswa akan mampu melakukan kegiatan ilmiah dan mudah menghasilkan produk ilmiah. Hasil penelitian dapat menggambarkan peningkatan hasil belajar pada siklus 1, nilai rata-rata tes hasil belajar IPA siswa sebesar 71,68% dan nilai tertinggi sebesar 80,00 sedangkan nilai terendah sebesar 55,00, sedangkan pada siklus II rata-rata kelas Rata-rata nilai belajar sebesar 83,41% dan nilai tertinggi sebesar 100,00, sedangkan nilai tes terendah sebesar 56,00, hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai belajar biologi siswa kelas XI IPA MAN Baraka Kab.
Fitriah (2009:71) juga melakukan hal yang sama dalam penelitiannya yang melihat pada Praktikum Pendulum Sederhana dengan menganalisis pendekatan keterampilan proses sains menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar berdasarkan hasil analisis gambar.