Yang telah memberikan rahmat, taufik dan bimbingan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini. Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa penyelesaian disertasi ini sungguh merupakan pertolongan Allah SWT. Disertasi ini merupakan kajian singkat tentang “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Madrasah (Studi Kasus di MAN 3 Yogyakarta)”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Dra Nurrohmah, M.Ag, selaku pembimbing skripsi yang telah mencurahkan ketekunan dan kesabarannya meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya di kemudian hari.
Gusti Maya Viranti Nurhayah, Implementasi Pendidikan Karakter melalui Budaya Madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 3 Yogyakarta. Sedangkan rumusan masalahnya adalah: (1) Bagaimana implementasi pendidikan karakter melalui budaya madrasah di Madresah Aliyah Negeri 3 Yogyakarta.
Latar Belakang Masalah
Pembentukan karakter peserta didik dapat terjadi salah satunya melalui budaya madrasah, karena merupakan grand design pendidikan karakter, karena karakter sebagai “keunggulan akhlak” atau moralitas dibangun atas berbagai keutamaan (virtues), yang pada gilirannya hanya mempunyai makna. bila didasarkan pada nilai-nilai yang berlaku dalam budaya. .6 Budaya madrasah merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi perkembangan siswa. Budaya madrasah tidak hanya mempengaruhi seluruh tindakan civitas akademika tetapi juga mempengaruhi jiwa dan semangat guru dan siswa. Karakter yang dimiliki siswa didasarkan pada nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dan bangsa Indonesia, sehingga pendidikan karakter melalui budaya sekolah ditujukan pada upaya membentuk kepribadian siswa yang baik.7.
Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang diharapkan dapat berjalan dengan baik, diperlukan pemahaman yang memadai dan konsisten oleh seluruh warga sekolah. Contoh yang sangat nyata penerapan pendidikan karakter di MAN 3 Yogyakarta di luar kelas adalah yang dikenal dengan istilah 3S (smile, hello, hello) baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Pendidikan karakter merupakan bagian terpenting dalam kehidupan, karena sikap dan perilaku siswa merupakan cerminan hasil belajar di sekolah.
Penelitian mengenai implementasi pendidikan karakter banyak dilakukan oleh para peneliti di sekolah formal. Oleh karena itu, masih tepat untuk dilakukan penelitian dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Madrasah (Studi Kasus di MAN 3 Yogyakarta)”.
Rumusan Masalah
Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis
Memberikan wawasan baru tentang pendidikan karakter melalui budaya madrasah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi sekolah sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan sekolah di masa depan.
Kajian Penelitian Terdahulu
12 Sri Judiani, “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Implementasi Kurikulum”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Strategi penerapan pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu pengajaran, keteladanan, penguatan dan pembiasaan. Di SMA Negeri 1 Gedangan, karakter diwujudkan dalam kegiatan antara lain: (1) Membaca dan menulis Alquran dan shalat Jumat berjamaah di sekolah.
13 Marfiah Astuti, “Penerapan program full day school sebagai upaya mendorong perkembangan sosial peserta didik di TK unggulan Al-Ya’lu Malang”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 1 (2) Juli. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ari Rahmawati dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Negeri II Kediri Kota Kediri”. Penelitian ini fokus pada penerapan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Negeri II Kota Kediri.
Hasil dari penelitian ini adalah proses penerapan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Negeri II Kediri Kota Kediri diintegrasikan ke dalam kurikulum yaitu dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Nanik Setyowati, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”, Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Purwanto dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Nurul Horomain Pujon Malang)”.
Hasil dari penelitian ini adalah di pesantren ini para santri dididik dan dikembangkan budi pekertinya hingga santrinya mengembangkan budi pekerti dengan menggunakan metode silaturahmi, murobbi (bimbingan langsung) dll. 15 Ari Rahmawati, “Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri”, (skripsi, Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012) 50. 16 Joko Purwanto, “Implementasi Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Nurul Horomain Pujon Malang)', (Skripsi Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012) 78.
Penelitian yang dilakukan oleh Maftuhatul Hikmah dengan judul “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler IPS Dalam Membangun Karakter Siswa di SMA Muhammadiyah Kepanjen”. 17 Choiriyah, “Penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler Badan Dakwah Islam (BDI) sebagai pengembangan nilai-nilai agama Islam di MAN Sooko Mojokerto”, (Disertasi Fakultas Tarbiyah Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang. Peneliti sampai pada kesimpulan bahwa perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah: Penelitian ini menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan karakter yang menitikberatkan pada budaya sekolah, yaitu pada kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter.
Sistematika Pembahasan
Kemudian tujuan dan kegunaan penelitian adalah untuk memperjelas pengertian penelitian terdahulu yang berisi perbandingan penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
PENUTUP
Saran
Kepala Madrasah harus menjadikan proses penyelenggaraan pendidikan karakter komprehensif, sehingga aspek kognitif dan afektif berjalan beriringan, sehingga pendidikan di Madrasah tidak hanya mengejar tujuan akademik saja, namun juga akhlak yang baik. Guru harus mengikuti perkembangan zaman dan harus mampu bekerja secara profesional yang dapat mengawali proses penerapan pendidikan karakter. Astuti, Marfiah, “Penerapan Program Full Day School Sebagai Upaya Mendorong Perkembangan Sosial Siswa di PAUD Al-Ya’lu Kota Malang”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Vol.1, No.2 Juli 2013 .
Arifin, Syamsul,” Pendidikan Agama Islam Dan Radikalisme Di Indonesia: Strategi De-Radikalisasi Melalui Penguatan Pendidikan Nilai-Nilai Hidup,” Jurnal Islam dan Masyarakat Muslim, Vol.6, No.1, 2016. Choiriyah, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstramural Badan Dakwah Islam (BDI) Sebagai Pengembangan Nilai-Nilai Islami di MAN Sooko Mojokerto", Skripsi, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2012. Judiani, Sri,"Implementasi Pendidikan Karakter pada Masyarakat Sekolah Dasar Melalui Penguatan Implementasi Kurikulum”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.16, No.9, 2010.
Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, Johar Permana, Character Education Theory and Practice Study, Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2011. Masita, "Character Education Based on Local Culture in Muslim Societies", Journal of Islamic Community Studies, Vol.15, No. .2 2012. Pratiwi, Agustin Rahmawati,"Implementation of Living Value Activities (LVA) in Developing Students Character Values (Casestudie i klasse 1 af Amman SD Budi Mulia Dua Seturan Yogyakarta)", Speciale, Tarbiyah-fakultet og lærer Træning UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Purwanto, Joko,"Implementation of Character Education in Islamic Boarding Schools (Case Study at Pondok Pesantren Nurul Horomain Pujon Malang)", Afhandling, Faculty of Tarbiyah, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University, 2012. Ramdhani, Muhammad Ali,"Educational Environment in the Implementation of Character Education", Garut University Education Journal, Vol.1, No.8, 2004. Rahmawati, Ari,"Implementation of Character Education at Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kediri City", afhandling, Faculty of Tarbiyah, Maulana Malik Ibrahim Statens Islamiske Universitet, 2012.
Sarah, Siti dan Maryono,”Pengembangan alat peraga pembelajaran berbasis potensi lokal untuk meningkatkan nilai kehidupan siswa SMA di Kabupaten Wonosobo”, Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol.6, No.2, 2014. Nanik Setyowati,”Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah di Kelas, Vol.4, No.1, 2016. a) Letak Geografis Madrasah Aliyah Negeri 3 Yogyakarta.
PEDOMAN WAWANCARA
- Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah 1) Apakah pendidikan karakter sudah diterapkan di
- Pedoman Wawancara dengan Waka Kurikulum 1) Sejak kapan pendidikan karakter diterapkan di
- Pedoman Wawancara dengan Guru
- Pedoman Wawancara dengan Siswa
Pedoman Wawancara Kepala Bidang Kurikulum 1) Sejak kapan pendidikan karakter diterapkan di 1) Sejak kapan pendidikan karakter diterapkan di.
PEDOMAN DOKUMENTASI
Dari proses dokumentasi diperoleh informasi mengenai gambaran umum sekolah, seperti sejarah, visi dan misi, status guru, status pegawai, status siswa, status prasarana, kinerja madrasah dan prestasi siswa. Sementara itu, hasil observasi menunjukkan bahwa madrasah mudah dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Selain itu, jarak yang cukup jauh dari jalan raya juga sangat membantu dalam melaksanakan pembelajaran tanpa kebisingan.
Gambaran umum model MAN diperoleh peneliti dari dokumentasi di Kantor Guru & TU MAN 3. Informan adalah guru Aqidah Akhlak dan guru kelas X-MIPA 2 yaitu Bapak Awal Aqsha Nugroho. Kemudian untuk mengetahui kinerja implementasi pendidikan karakter melalui budaya madrasah menggunakan program standar kompetensi ibadah dan seluruh warga sekolah.
Upaya perbaikan yang dilaksanakan di MAN 3 Yogyakarta meliputi program yang diberikan, pelaksanaan, strategi pelaksanaan program, faktor pendukung dan penghambat serta hasil pelaksanaan program. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan mengenai keadaan siswa di MAN 3 Yogyakarta, permasalahan yang dihadapi dan cara mengatasi permasalahan tersebut. Dari wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa kondisi siswa di MAN 3 Yogyakarta tergolong sedang, tidak disiplin.
Permasalahan yang ada pada siswa MAN 3 Yogyakarta berusaha diatasi oleh guru dan seluruh warga sekolah, melalui berbagai program dan pembinaan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan mengenai hasil penerapan pendidikan karakter melalui budaya madrasah di MAN 3 Yogyakarta. Dari wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa hasil implementasi pendidikan karakter melalui budaya madrasah sudah sepenuhnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Hasil penerapan pendidikan karakter melalui budaya Madrasah terlihat dari program Standar Kompetensi Ibadah dan pemantauan oleh seluruh guru dan staf Madrasah.
