• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Agama Islam Siswa SMK Muhammadiyah Banda Aceh

N/A
N/A
Ikram Politeknik

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Agama Islam Siswa SMK Muhammadiyah Banda Aceh"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia ingin menciptakan generasi emas yang mampu bersaing di tingkat global, dimana persaingan semakin ketat, sehingga secara tidak langsung negara dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3 yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, guna mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi bangsa. peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi warga negara yang bermoral, sehat, berpengetahuan, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan tidak pernah bisa digambarkan dengan jelas hanya dengan mencatat jumlah peserta didik, tenaga yang terlibat, harga dan ukuran bangunan serta sarana dan prasarana yang dimilikinya.

Pendidikan adalah suatu usaha yang disengaja dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensinya. Namun pendidikan merupakan suatu cara untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik agar tercipta pribadi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Dalam pandangan Islam, pendidikan dianggap sebagai suatu lembaga yang mempunyai peranan yang sangat penting, kegiatan pendidikan Islam bermula sejak adanya manusia itu sendiri (Nabi Adam dan Hawa), bahkan turunnya ayat yang pertama kali disebutkan kepada Nabi Muhammad SAW, bukan perintah tentang shalat, puasa dan sebagainya. Justru perintah iqra' (membaca, merenung, mengkaji, menyelidiki atau meneliti) atau perintah untuk menjadikan hidup manusia cerdas itulah yang menjadi inti kegiatan pendidikan.

Di sisi lain, seiring berjalannya waktu, tren globalisasi mulai menggerogoti dunia pendidikan, bahkan nilai-nilai pendidikan agama yang terdapat pada masyarakat pun seolah-olah tidak lagi menjadi pedoman dalam hidup. Berbagai fenomena yang diamati secara langsung maupun melalui media informasi melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar atau remaja. Salah satu makna terselenggaranya sistem pendidikan yang efektif dan menyeluruh adalah pendidikan pendidikan karakter yang terus menerus dan tidak berhenti.

Dimana pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak baik lahir maupun batin, dari kodratnya menuju peradaban. Berkaitan dengan hal tersebut, peran dan fungsi pendidikan agama Islam mempunyai arti penting yang strategis dalam menciptakan kondisi masyarakat yang bermoral, sejahtera, adil dan makmur. Karena dengan pendidikan agama Islam, akhlak atau perilakunya dapat dikendalikan dan dibimbing dengan baik sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik agar mempunyai nilai dan budi pekerti sebagai tabiatnya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.. Pendidikan dalam Islam dikenal dengan istilah pendidikan terbuka yang artinya selama seseorang hidup tidak akan lepas dari pendidikan. Upaya tersebut dalam konteks pendidikan bukan hanya menjadi tugas guru Pendidikan Agama Islam (IRA), namun menjadi tugas dan tanggung jawab bersama khususnya guru dan orang tua tentang bagaimana membangun budaya sekolah dan masyarakat yang damai, aman dan sukses.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SMK Muhammadiyah Banda Aceh.

Manfaat Penelitian

Definsi Operasional

Kesembilan karakter ini telah ditetapkan Kementerian Pendidikan sebagai nilai-nilai karakter yang harus diperhatikan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dipraktikkan dalam pembuatan proses pembelajaran. [CITATION Abd \l 1033] 3) Pembentukan karakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang memberikan pendidikan tentang budi pekerti, kepribadian, sikap dan akhlak agar seseorang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pendidikan dan pelatihan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik agar siap memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang yang dipelajarinya [ CITATION Ras20 \l 1033.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pendidikan
  • Karakter
  • Pendidikan Karakter
  • Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter, yang mencakup komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan kebangsaan. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang pada dasarnya merupakan program pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan watak dan perilaku peserta didik dengan menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai moralitas dalam kehidupannya melalui kejujuran, amanah, disiplin dan kerjasama, sehingga meningkatkan dunia afektif. (emosi). /sikap) tanpa meninggalkan wilayah kognitif dan wilayah keterampilan. Pendidikan karakter merupakan pendekatan pedagogi yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai moral, etika dan perilaku positif pada siswa (Lickona, 1991).

Karakter yang baik mencakup aspek moral, sosial, dan emosional yang sangat penting untuk membentuk warga negara yang beretika dan bertanggung jawab (Ryan & Bohlin, 1999). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran agama Islam melibatkan pengembangan nilai-nilai Islam seperti keadilan, kasih sayang, kesabaran dan kejujuran (Al-Musawi, 2014). Nilai-nilai tersebut diambil dari ajaran Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman moral bagi umat Islam (Iqbal, 2008).

Pembentukan karakter di SMK mempunyai peranan penting dalam pengembangan karakter positif siswa, yang merupakan modal berharga dalam persiapan mereka memasuki dunia kerja.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Subjek Penelitian
  • Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono bahwa purposive sampling adalah “suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2010:80). Wawancara dapat dijadikan instrumen utama dalam penelitian ini agar penulis mempunyai pemahaman yang lebih mendalam. Sebelum memulai wawancara mendalam, persiapkan instrumen penelitian dengan merumuskan pertanyaan yang sesuai dan memahami konsep yang ingin dikaji dalam penelitian ini.

Setelah mendapat dukungan dari Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Banda Aceh, mengatur jadwal dan tempat wawancara berdasarkan kesepakatan bersama. Mengamati kegiatan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Banda Aceh seperti pembinaan keagamaan, doa. Perhatikan perilaku dan interaksi antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa serta peran mereka dalam mengelola kegiatan tersebut.

Meminta izin kepada kepala sekolah untuk memeriksa dokumen atau catatan apa pun yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter di SMK Muhammadiyah Banda. Menemukan pola, hubungan dan hasil utama mengenai implementasi pendidikan karakter pada siswa SMK Muhammadiyah di Banda Aceh. Berdasarkan wawancara dan observasi yang digunakan, peneliti diharapkan dapat memastikan bahwa beberapa aspek penting mengenai implementasi pendidikan karakter siswa SMK Muhammadiyah di Banda Aceh dapat ditangkap secara akurat dan mendalam.

Kegiatan peneliti adalah memperoleh informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti melalui proses berbicara dengan subjek, dan hasilnya akan dicatat atau dicatat oleh peneliti sebagai pewawancara. Wawancara terstruktur adalah suatu proses sistematis pengumpulan informasi tentang responden dalam kondisi dimana serangkaian pertanyaan diajukan secara berurutan yang telah disiapkan oleh pewawancara dan jawabannya dicatat dalam format yang baku, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan alat bantu dengar. panduan wawancara standar bersifat sistematis dan diatur sepenuhnya untuk pengumpulan data. Observasi merupakan kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk membuat suatu kesimpulan atau diagnosis.

Metode observasi ini akan mengungkap kondisi nyata yang terjadi di lapangan dan diharapkan mampu menangkap sebanyak mungkin gejala realitas mengenai apa yang akan diteliti. Peneliti akan mengamati proses pembelajaran pelajaran agama Islam di kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Banda Aceh untuk memahami implementasi pendidikan karakter. Hasil observasi, wawancara dan analisis dokumen akan digunakan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pengajaran agama Islam di SMK Muhammadiyah kota Banda Aceh.

Darmiyati Zuchdi, dkk., Pendidikan Karakter (Konsep Dasar dan Implementasinya di Perguruan Tinggi), Yogyakarta : UNY Press,. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran: Implementasi Konsep, Ciri dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum (Yogyakarta: Teras, 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian tentang Perkembangan Muhammadiyah Di Banda Aceh (1923-1943) adalah untuk menjelaskan tentang perjalanan Muhammadiyah dimulai dari masuk dan perkembangannya

upaya guru agama Islam dalam meningkatkan religiusitas siswa di. SMK Muhammadiyah 3 Nogosari pada umumnya,

Dari penegasan istilah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian peran guru pendidikan agama Islam dalam menanggulagi kenakalan siswa SMK Muhammadiyah Kartasura

Secara langsung peran guru pendidikan agama Islam cukup aktif dan efektif turut serta dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMK Muhammadiyah Kartasura, hal ini dibuktikan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi nilai karakter kreatif melalui ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo, untuk mendeskripsikan

membentuk karakter kedisiplinan siswa di SMK PGRI 3 Malang tentunya tidak luput dari bantuan-bantuan pihak terkait, khususnya kesiswaan.Para guru agama yang memprakarsai

Ketiga pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 bontoala menekankan nilai praktis,

Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung dalam Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Kejujuran pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Ponorogo, untuk faktor