• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pendidikan Komunikasi Islam dalam Membentuk Kesantunan Berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Sumatera Utara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Pendidikan Komunikasi Islam dalam Membentuk Kesantunan Berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Sumatera Utara"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Skripsi dengan judul Penerapan Pendidikan Komunikasi Islam dalam Pembentukan Adat Berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara oleh Siti Kholilah dengan NIM 220430287 diujikan dalam sidang munaqasyah Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an di Jakarta . Program Pascasarjana Tanggal 20 Juli 2022 Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar M.Pd bidang Pendidikan Agama Islam. Siti Kholilah dengan judul “Penerapan Pendidikan Komunikasi Islam Dalam Pembentukan Adab Berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara”. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pendidikan komunikasi Islam dalam pembentukan etiket berbahasa dan mengetahui hasil implementasi pendidikan komunikasi dalam pembentukan etiket berbahasa di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara.

Siti Kholilah dengan judul “Implementasi Pendidikan Komunikasi Islam Dalam Pembentukan Santunan Berbahasa di Karesidenan Islam Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara”. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat-Nya. Muhammad Azizan Fitriana, MA., sebagai Direktur Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Implementasi pendidikan komunikasi Islam dalam pembentukan kesantunan berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara.144 1.

Konsonan

Vokal

Kata Sandang

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah daya kesadaran dan perencanaan seseorang, sehingga dapat melahirkan semangat belajar dan jalan belajar bagi peserta didik secara hayat, memperluas potensi yang ada pada dirinya untuk memiliki kemantapan spiritual, religiusitas, keseimbangan diri, budi pekerti, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. di masa depan. Pentingnya kesadaran akan pendidikan yang merupakan hakekat hidup manusia sepanjang hayat, baik bagi individu maupun bagi kelompok sosial, sebagaimana terlihat jelas dalam UU No. 6 Kata-kata di atas dapat menjadi pemacu tentang pendidikan, yang seharusnya dapat membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan dalam segala hal yang berguna bagi kehidupannya, mandiri, kaya akan kreativitas, menjadi. manusia yang demokratis terhadap negaranya dan dapat menanggung akibatnya bagi dirinya sendiri.

Melalui lembaga ini, siswa diasah baik mental maupun intelektualnya untuk mencapai kualitas sesuai dengan target yang ditetapkan sekolah. 7 Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal bagi peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang diharapkan. Lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan berkembang serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kompleks) dimana para santri menerima pelajaran agama Islam melalui sistem perkuliahan atau madrasah yang berada di bawah kekuasaan atau pemerintahan seorang atau beberapa kyai dengan ciri khas kharismatik dan tidak terikat atau mandiri dalam segala hal. yang memiliki kharisma dan tidak terikat pada apapun. Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam menanamkan kepada santri tentang keluhuran akhlak yang sesuai dengan tuntunan Islam kemudian membimbingnya secara intensif agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi Islami memiliki makna sebagai proses penyampaian pesan yang sesuai dengan ajaran Islam dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam.

16 ) دواد

Maka berbicaralah kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. Thaha [20]: 45). Dalam ayat ini Kementerian Agama RI mengartikan “Wahai Nabi Musa dan Harun , kalian berdua menghadap Firaun yang sombong dengan bekal mukjizat dari-Ku, karena dia benar-benar telah melewati batas dalam kesalahannya. Mudah-mudahan dengan cara ini dia akan menyadari atau takut akan hukuman Allah jika dia terus tidak taat.” 15 Tafsir ini menginformasikan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbicara dengan lembut dan jelas agar pesan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hasan Abu Daud dalam kitab Sunan Abu Daud dalam bab Adab,. Hadis riwayat Abu Daud di atas, yang diterjemahkan oleh Ustadz Bey Arifin, seorang ulama, penulis dan guru asal Indonesia, menterjemahkan sebuah hadis yang menjelaskan indahnya kelembutan dalam perbuatan dan perkataan, yang mendorong seseorang untuk mencintai Allah SWT. Sebaliknya Allah swt sangat membenci seseorang yang berkelakuan keji dan kasar, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Tirmizi yang Rasulullah SAW.

ماَي

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Dengan membatasi masalah ini, penulis akan memberikan batasan ruang lingkup yang terlalu luas karena ketergantungan waktu dan kekuatan strata penulis, yang akan dibatasi hanya pada masalah dalam pendidikan komunikasi Islam dalam membentuk kesantunan berbahasa di Ar-Raudlatul Hasanah. Pesantren Medan Sumatera Utara meliputi peribahasa kata-kata yang benar/jujur ​​(qaulan sadida), kata-kata yang baik (qaulan ma'rufa), kata-kata yang lembut (qaulan layyina), kata-kata mulia (qaulan karima), kata-kata yang mudah dipahami (qaulan) maysura ) dan kata-kata yang lugas dan efektif dapat diterima dengan baik oleh pendengar (qaulan baligha), yang dapat membentuk dari semua kata tersebut akhlak mulia, yaitu kesantunan dalam berbahasa, termasuk memahami kapan harus diam dan kapan berbicara, pilihan kata , nada suara, tempat dan pengertian, dengan siapa seseorang diajak berinteraksi di kalangan santri/wati di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara. Bagaimana hasil implementasi pendidikan komunikasi Islam dalam menciptakan kesantunan berbahasa di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Kemiripan penelitian ini dengan yang akan penulis teliti adalah sama-sama melihat komunikasi Islam yang mengandung qaulan karima, qaulan sadida, qaulan ma'rufa, qaulan baligha dan qaulan layyina. Perbedaan keduanya adalah penelitian ini berfokus pada pengaruh komunikasi Islami pada siswa SMP, sedangkan yang akan penulis selidiki adalah penerapan pendidikan komunikasi Islami di rumah tinggal Islami dalam pembentukan kesantunan berbahasa siswa/santri. Jurnal Elvita Yenni, Yusriati, Ambar Wulan Sari, 2018, dalam jurnalnya yang berjudul “Pola Pengajaran Kesantunan Berbahasa Anak di Lingkungan Keluarga”, menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran kesantunan berbahasa di lingkungan keluarga penting untuk diperhatikan. Bentuk kesantunan berbahasa pada anak dapat diturunkan dari penggunaan telepon yang baik dalam berkomunikasi dengan anak muda, teman sebayanya dan juga orang yang lebih tua. Kajian ini berfokus pada pola kesantunan komunikasi yang diajarkan kepada anak oleh lingkungan keluarga, sedangkan penulis bertujuan untuk mendalami penerapan komunikasi Islami di lingkungan pesantren dalam membentuk kesantunan berbahasa santri.

Jurnal Diani Febriasari dan Wenny Wijayanti, 2018, dalam jurnalnya berjudul “Kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran di sekolah dasar”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data yang berbeda melalui observasi, teknik pencatatan, serta wawancara yang berisi tentang menghormati dan melanggar prinsip tata krama sebagai cara belajar di sekolah dasar, yang di dalamnya terdapat pepatah atau aturan tata krama. kebijaksanaan. kata mutiara kesederhanaan, kata mutiara kesepakatan dan kata mutiara simpati. Bedanya peneliti mengkaji adab berbahasa dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, sedangkan penulis mengkaji pelaksanaan komunikasi Islami yang meliputi adab berbahasa bagi siswa baik tingkat SMP maupun SMA di Asrama Pesantren Ar-Raudlatul. Hasanah di Medan. , Sumatera Utara.

22 Diani Febriasari dan Wenny Wijayanti, Kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, Jurnal Kredo, Vol. Sedangkan perbedaannya, dalam penelitian ini melihat etika komunikasi warganet di media sosial Instagram, dan dalam penelitian ini penulis akan mengkaji tentang komunikasi Islami yang diajarkan pesantren kepada santri untuk membentuk kesantunan dalam berbahasa. 24 Kemiripan penelitian ini adalah membahas penerapan komunikasi Islami yang meliputi kejujuran dalam berbicara.

Bedanya peneliti fokus pada kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, sedangkan penulis ingin mengkaji penerapannya di rumah-rumah Islami terkait komunikasi Islami antara lain perkataan yang mulia (qaulan karima), kejujuran dalam perkataan (qaulan sadida), kelembutan tutur kata ( qaulan layyina), berbicara dengan lancar sehingga pesan tersampaikan kepada yang diajak berbicara (qaulan baligha) dan perkataan yang baik (qaulan ma'rufa) dalam pembentukan kesantunan berbahasa kepada santri/wati di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Pesantren Medan, Sumatera Utara. Pada akhirnya tulisan ini layak dijadikan penelitian dengan judul Implementasi Pendidikan Komunikasi Islam dalam Membentuk Santunan Berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara.

Metode Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini membahas tentang metode yang akan dilakukan dalam suatu penelitian yang meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab ini membahas tentang gambaran umum pesantren yang akan diteliti, deskripsi data dan analisis data pelaksanaan pendidikan komunikasi Islam di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara dan hasil pelaksanaan pendidikan Islam tersebut. komunikasi dalam pembentukan etiket berbahasa di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Sumatera Utara.

Kesimpulan

Alhasil, dengan program-program yang dilakukan para santri/wati dan kebijaksanaan untuk mendisiplinkan mereka dari tingkat bawah ke tingkat yang lebih tinggi, lambat laun mengubah tata bahasa atau tutur kata mereka ke arah yang lebih baik, tidak hanya perbendaharaan kata yang bertambah. , lebih dari itu, percakapan sehari-hari dengan memperhatikan etika atau tata krama yang diajarkan oleh pesantren juga dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan komunikasi Islami oleh santri/wati juga tidak selalu mulus, ada beberapa faktor yang menghambat hal tersebut, seperti pengaruh lingkungan pergaulan. Meskipun para santri Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah di Medan Sumatera Utara pada umumnya terbiasa mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan ajaran Islam, namun para pendidik tetap berusaha agar para santri konsisten dalam hal tersebut.

Saran

Metode Ta'dib dan Komunikasi Islami menurut Perspektif Al-Qur'an dan Hadits dalam Pengembangan Karakter Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

To all lecturers of the Department of English Education, who always give their motivation and valuable knowledge and also unforgettable experience during the

2 Glint 2019 Chief Patron Major General Mizanur Rahman Shameem BP, OSP, ndc, psc General Officer Commanding, 19 Infantry Division Area Commander, Ghatail Area and Shaheed