PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik St. Mary. Paulus, Jember. Penerapan pendidikan agama dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Saint Paul Jember.
Fokus Penelitan
Tujuan penelitian
Untuk mendeskripsikan perencanaan Pendidikan Keagamaan dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember. 12 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 45.
Manfaat penelitian
Untuk mendeskripsikan evaluasi pendidikan agama dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap bertambahnya koleksi artikel ilmiah dan menjadi rujukan dalam pengembangan keilmuan bagi peneliti lain terkait pendidikan agama dan nilai-nilai karakter.
Definisi Istilah
Bratanata adalah suatu usaha secara sadar, terorganisir dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diberi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan kebiasaan yang sesuai dengan cita-cita pendidikan 16 Sedangkan menurut Ahmad D. Dari penjelasan teori diatas Dapat dipahami bahwa istilah Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan adalah suatu kegiatan terencana dalam menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran oleh orang yang diberi tanggung jawab yaitu pendidik untuk mempengaruhi peserta didik agar aktif mengembangkan potensinya sehingga mempunyai sifat dan kebiasaan. sesuai dengan cita-cita pendidikan, salah satunya adalah kekuatan spiritual keagamaan atau perilaku keagamaan (moralitas) dan sikap sosial keagamaan.
Sistematika Pembahasan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian terdahulu
Anisatur Rohmah, 2013, dalam tesisnya yang berjudul “Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Keagamaan di St. Paulus Jember Tahun Pelajaran 2012/2013". 27 Anisatur Rohmah, “Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Keagamaan di SMA Katolik Saint Paul Jember Tahun Ajaran Skripsi, STAIN Jember, Jember.
Kajian Teori
Pertama, pendidikan religiusitas dapat memediasi perubahan sosial, yaitu kemampuan memperjuangkan dan mewujudkan nilai-nilai universal di kalangan peserta didik tanpa membedakan agama dan keyakinan. Kegiatan pembelajaran mulai tahap persiapan, inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi) dan akhir dipilih dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga siswa dapat mempraktikkan nilai-nilai karakter yang diharapkan. Dalam kegiatan eksplorasi guru melibatkan siswa yang mencari informasi secara luas dan mendalam tentang mata pelajaran/tema yang dipelajari, sehingga nilai-nilai yang diajarkan adalah (kemandirian, berpikir logis, kreativitas dan kerjasama).
Kemudian guru memfasilitasi interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya, sehingga nilai-nilai yang diperkenalkan adalah (kerja sama, saling menghormati, peduli lingkungan). Diikuti dengan keterlibatan aktif siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, diperkenalkan nilai-nilai (percaya diri, kemandirian). Pada tahap pengolahan, langkah yang dilakukan guru memperkenalkan siswa membaca dan menulis dengan cara yang berbeda melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna, guna menanamkan nilai-nilai (cinta ilmu, kreatif dan logis).
Selain itu, guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain, untuk menghasilkan ide-ide baru baik secara lisan maupun tertulis, guna mengenalkan nilai-nilai (kreatif, percaya diri, kritis, hormat dan baik hati). Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kooperatif, menanamkan nilai-nilai (kerja sama, saling menghormati dan tanggung jawab) Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, menanamkan nilai-nilai (jujur, disiplin, kerja keras, menghargai). Terus memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil kerja individu dan kelompoknya, nilai-nilai yang ditanamkan adalah (percaya diri, saling menghargai, mandiri dan kerjasama).
Memfasilitasi pameran mahasiswa, turnamen, festival dan produk yang dihasilkannya, serta kegiatan yang menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri mahasiswa, merupakan nilai-nilai yang ditanamkan (percaya diri, saling menghargai, mandiri dan kerjasama). c) Konfirmasi. Memudahkan siswa melakukan refleksi untuk memiliki pengalaman belajar yang tuntas sehingga nilai yang ditanamkan adalah (pemahaman akan kelebihan dan kekurangan diri).
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Data sekunder merupakan data yang diperoleh selain data primer berupa dokumentasi tertulis, jurnal ilmiah, arsip dan juga dokumentasi lain sebagai acuan tergantung kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Nawawi dan Martini, observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang tampak pada gejala atau gejala objek penelitian.87 Sedangkan Nasution (1988) mengatakan bahwa observasi adalah landasan segala ilmu pengetahuan. Ilmuwan hanya bisa mengerjakan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Data ini juga dikumpulkan, dan seringkali dengan bantuan peralatan yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) dan sangat jauh (benda angkasa) dapat diamati dengan jelas.88.
Jadi dapat disimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan memusatkan perhatian pada suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera dibantu dengan alat-alat yang canggih sehingga obyek-obyek yang sangat kecil dan jauh dapat diamati secara mendalam. Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam aktivitas sehari-hari orang yang diamati atau dijadikan sumber data penelitian. Saat melakukan observasi, peneliti berpartisipasi dalam apa yang dilakukan sumber data dan memperhatikan naik turunnya.
Dengan observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan memungkinkan Anda memahami tingkat signifikansi dari setiap perilaku yang terlihat 89. Untuk mengetahui gejala dan aktivitas warga SMA Katolik St Paul Jember mengenai pelaksanaan pendidikan agama untuk membentuk nilai-nilai karakter.
Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara mengolah data, mengorganisasikan data, memilahnya menjadi sesuatu yang dapat dikelola, menggabungkan data, mencari dan menentukan sesuatu yang penting untuk dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat dikatakan kepada orang lain.92. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data lebih lanjut dan mencarinya bila diperlukan. Dengan reduksi, peneliti merangkum, mengambil data dasar dan penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil, dan angka.
Dengan menampilkan data maka akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi, dan berdasarkan apa yang telah kita pahami, kita dapat merencanakan pekerjaan selanjutnya.97. Pada prakteknya hal ini tidak semudah yang terlihat pada ilustrasi, karena fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis, lalu apa yang kita temukan ketika memasuki lapangan dan… Oleh karena itu, ketika memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetis, peneliti harus terlepas dari kenyataan. , apakah itu berkembang atau tidak, selalu menguji apa yang mereka temukan.
Apabila setelah sekian lama berada di lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data-data yang dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang beralasan.98. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif, menurut Miles dan Huberman, adalah menarik kesimpulan dan memverifikasinya. 98Grounded theory adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, kemudian diuji melalui pengumpulan data yang berkesinambungan Ibid., 250.
Keabsahan Data
Tahap-tahap Penelitian
Perencanaan pendidikan agama di St. SMA Katolik Paul Jember untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan berkaitan dengan implementasi pendidikan agama untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember. Penyelenggaraan pendidikan agama di St. SMA Katolik Paul Jember untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim.
Banyak metode yang digunakan oleh guru pendidikan agama di SMA Katolik Santo Paulus Jember agar materi yang disampaikan dapat mudah diserap oleh siswa. Evaluasi pendidikan agama untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, bentuk pendidikan agama di St. SMA Katolik Paulus Jember diwujudkan dengan mata pelajaran pendidikan agama.
138David Styawan, Implementasi Pendidikan Keagamaan di Sekolah dan Solusinya (http://kpai.go.id/article/diakses pada tanggal 5 September Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Religiusitas di SMA Katolik St. Paul Jember. Evaluasi Pendidikan Religiusitas di Sekolah Menengah Katolik St. Paul Jember. SMA Katolik Paulus Jember dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim Perencanaan pendidikan agama dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember.
Dalam perencanaan program, penyusunan RPP religiusitas dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa muslim di St. Petersburg. SMA Katolik Paulus Jember dengan merumuskan visi dan misi yang berlandaskan keberagaman. Evaluasi pendidikan religiusitas dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa muslim di SMA Katolik Santo Paulus Jember.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di SMA Katolik St. Paul Jember Jalan Trunojoyo 22-C Jember dengan judul penelitian. Kemudian kepala kurikulum dan guru pendidikan agama merumuskan tujuan dan merancang bahan atau bahan ajar serta kurikulum dan RPP yang selanjutnya akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam Proses Implementasi Pengajaran Pendidikan Keagamaan di SMA Katolik St.
Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, bentuk pendidikan agama diwujudkan di St. SMA Katolik Paulus Jember melalui mata pelajaran religiusitas. Materi pembelajaran atau materi dalam pendidikan agama lebih menekankan pada nilai-nilai keimanan dan pengetahuan individu. Dalam penilaian pendidikan agama, aktivitas siswa di luar atau di dalam pembelajaran dinilai dengan melihat tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan evaluasi pelaksanaan Pendidikan Keagamaan dalam penanaman nilai-nilai karakter dalam kegiatan pengajaran dilakukan melalui tahap hasil dan tahap proses. Sedangkan untuk menilai kemajuan pendalaman ilmu agama siswa di lingkungan rumah menggunakan buku raport ibadah. Tujuan penilaian ini adalah agar guru dapat mengukur derajat perkembangan karakter peserta didik.
Saran
Pada tahap hasil, tingkat kognitif siswa dinilai melalui post-test, ulangan harian, ujian tengah semester, ujian semester, dan ujian kenaikan gelar. Dalam pembelajaran agama ini hanya siswa yang beragama Katolik dan Kristen, sedangkan siswa yang beragama Islam tidak. Wibawati Bermi, Internalisasi nilai-nilai keagamaan dengan menciptakan suasana keagamaan di lingkungan MI Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi, Jurnal ISSN Al-Lubab Volume 3 Nomor 2, November 2017.
Penerapan Pendidikan Agama dalam Pembentukan Komitmen Keagamaan Siswa Muslim di SMA Kanisius Gayam Yogyakarta. Mengenalkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pengajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2014-2015. Implementasi pendidikan agama di sekolah dan solusinya (http://kpai.go.id/article/diakses pada 05 September 2018.
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah, www.kpu.go.id/dmdocuments/PP_16_2010.pdf, diakses di