• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pengawasan Pengolahan Limbah Cair di Kabupaten Seluma Perspektif Hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Implementasi Pengawasan Pengolahan Limbah Cair di Kabupaten Seluma Perspektif Hukum Islam"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Cara penanganan limbah cair berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di PTPN 7 Kabupaten Seluma. Bagaimana penerapan pemantauan pengelolaan limbah cair berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di PTPN 7 Kabupaten Seluma dalam perspektif hukum Islam.

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akademis dan menjadi tambahan rujukan dalam kajian ilmiah khususnya di bidang hukum tata negara. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan data dan saran bagi pemahaman dan pemecahan permasalahan terkait pengawasan pengolahan limbah cair saat ini.

Penelitian Terdahulu

9 Mutharah, Pengendalian Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Sebagai Sarana Penegakan Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup, (Skripsi: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar, 2013), hal. Perbedaan penulis dengan peneliti sebelumnya adalah penulis menangani limbah cair rumah sakit, namun pada penelitian kali ini menggunakan limbah cair pabrik PTPN 7.

Definisi Operasional

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, “implementasi pada hakikatnya adalah kegiatan mendistribusikan keluaran kebijakan (to delivery policy output) yang dilakukan oleh pelaksana kepada kelompok sasaran sebagai upaya mewujudkan kebijakan tersebut.”12. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh berbagai pelaku pelaksana kebijakan dengan fasilitas pendukung berdasarkan aturan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Metode Penelitian

  • Sistematika Penulisan

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan atau dengan responden. Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah cair di PTPN 7 Kabupaten Seluma dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini dilakukan di PTPN 7 Kabupaten Seluma karena terdapat beberapa sampel penelitian yang akan dijadikan penelitian.

Dalam penelitian ini penulis hanya mewawancarai informan yang berkepentingan dan benar-benar mengetahui permasalahan yang ingin penulis teliti yaitu PTPN 7, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma dan masyarakat lingkungan PTPN 7 Kabupaten Seluma. Sumber ini berguna atau menunjang untuk melengkapi, memperkuat dan memberikan penjelasan terhadap sumber data primer 20 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah setelah seluruh data terkumpul baik di lapangan maupun di perpustakaan, kemudian diolah secara sistematis sehingga menjadi hasil pembahasan dan uraian data.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode kualitatif yang disesuaikan dengan topik penelitian yaitu Implementasi Pengawasan Pengelolaan Limbah Cair di PTPN 7 Kabupaten Seluma dalam Perspektif Hukum Islam yang akan diolah menjadi Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode pengumpulan fakta melalui penafsiran yang tepat.Metode penelitian ini bertujuan untuk mempelajari permasalahan yang muncul dalam masyarakat, meliputi hubungan masyarakat, aktivitas, pendapat dan proses yang sedang berlangsung serta pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat.

LANDASAN TEORI

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 pada Pasal 13 tentang pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan. Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup merupakan upaya sadar dan terencana yang mengintegrasikan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi sekarang dan generasi mendatang. Pengakuan masyarakat Indonesia sebagai pemerhati lingkungan hidup yang mempunyai sikap dan tidak menjaga dan memajukan lingkungan hidup.

Melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari dampak usaha atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup. Setiap manusia berkewajiban memelihara fungsi lingkungan hidup dan mengendalikan pencemaran serta kerusakan lingkungan hidup. Semua aspek di atas sejalan dengan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup ke depan. 28.

Dalam hal ini masyarakat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam melindungi pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya, lingkungan yang paling tercemar adalah sungai, danau dan perairan pantai, serta udara dan tanah.

Peraturan Perundang-Undangan tentang Limbah

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Kelapa Sawit Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pedoman Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Industri Kelapa Sawit Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit. Seperti diketahui, saat ini Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan telah diputuskan dan diumumkan.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah tersebut di atas disusun sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. ketentuan Pasal 33 dan 41. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup yang diterbitkan pada tahun 2012 yaitu peraturan teknis terkait dengan penerbitan PP no. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam AMDAL dan Izin Lingkungan. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan, maka Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL dinyatakan dicabut dan tidak diterapkan. untuk.

Teori Efektifitas Hukum

Kesadaran hukum dan ketaatan hukum merupakan dua hal yang sangat menentukan efektif atau tidaknya penerapan peraturan perundang-undangan atau aturan hukum di masyarakat. Kedua unsur inilah yang sangat menentukan efektif atau tidaknya implementasi peraturan perundang-undangan di masyarakat. Berdasarkan teori efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto diatas yang menyatakan efektif atau tidaknya suatu undang-undang ditentukan oleh 5 faktor yaitu faktor hukum itu sendiri (undang-undang), faktor penegak hukum (pihak-pihak yang menegakkan hukum) , Faktor sarana atau fasilitas penunjang penegakan hukum, Faktor.

Faktor kedua yang menentukan efektif atau tidaknya penegakan hukum tertulis adalah aparat penegak hukum. Pada faktor ketiga, tersedianya sarana berupa sarana dan prasarana bagi aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah prasarana atau sarana yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai efektivitas hukum.

Unsur-unsur tersebut adalah ada tidaknya infrastruktur, memadai atau tidaknya infrastruktur, baik atau buruknya infrastruktur yang ada. Hal ini terlihat jika ada perlakuan terhadap aturan-aturan yang dijadikan suatu kebiasaan oleh masyarakat, apakah itu merupakan kebiasaan yang baik ataukah sesuatu yang bertentangan dengan aturan tersebut.

Lingkungan Hidup dalam Pandangan Maqashid Al-

Karena segala bentuk penyimpangan yang mengarah pada perusakan lingkungan sama saja dengan kita telah merusak alam yang dianugerahkan Allah kepada kita.37 Dalam perannya, umat sebagai khalifah di muka bumi ini mempunyai tanggung jawab umat untuk menjaga kelestarian alam dan memperbaiki ekosistem yang ada di muka bumi. ini untuk regenerasi berikutnya. Hal seperti inilah yang dijelaskan dalam Sunnah yang menyatakan bahwa kalian (rakyat) adalah wali (ra'in) dan para wali tersebut harus dimintai pertanggungjawaban (mas'ul). 39 Oleh karena itu, umat sebagai khalifah di muka bumi ini mempunyai kewajiban untuk menjaga bumi ini termasuk ekosistem lingkungan dan merawatnya sebaik mungkin demi kemaslahatan bersama, dan tidak memanfaatkan ilmu yang diberikan oleh Allah S.W.T untuk merusak lingkungan hidup di bumi ini. Maka apa yang diciptakan oleh Allah S.W.T merupakan hasil ciptaannya dan umat sebagai khalifah di muka bumi ini wajib menjaga dan melestarikan alam tersebut.

Keserasian menjunjung lima inti syariat juga mencakup menjaga lingkungan hidup bumi ini. Kegiatan yang dikategorikan menodai fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini merusak alam dan lingkungan hidup karena alam bukan milik manusia melainkan milik Allah SWT41. Semakin banyak hal ini dieksploitasi, maka semakin besar pula ancaman terhadap kehidupan manusia di muka bumi ini.

Meski kita mengetahui dampak kemajuan teknologi di zaman sekarang, namun generasi mendatang akan merasakan dampak teknologi yang merusak lingkungan di bumi ini. Sehingga tindakan menjaga lingkungan hidup adalah wajib bagi seluruh manusia di muka bumi ini untuk melestarikannya dan tidak mengeksploitasinya dengan tujuan yang tidak jelas dan mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup ini.

GAMBARAN UMUM WILAYAH OBJEK

Visi Misi Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara

Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VII

Pengelolaan Limbah Cair Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di PTPN 7 Kabupaten Seluma. Menurut Bapak Heru, selaku manajer di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma, beliau menerapkan peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 sejak berdirinya perusahaan dan mulai pengujian hingga operasional. Perkebunan Nusantara 7, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PT.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma selaku pihak yang berwenang dalam hal ini melakukan sidak lapangan di industri pengolahan karet dan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara 7. Pada tahap ini, tim pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma melakukan pemeriksaan terhadap berbagai peralatan yang digunakan oleh industri pengolahan karet dan kelapa sawit PT. Pada tahap ini, tim tanggap pencemaran dan kerusakan lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma mengambil sampel limbah industri pengolahan karet dan kelapa sawit di PT.

Pada tahap ini, Tim Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma melakukan peninjauan saluran pembuangan limbah baik limbah cair hasil proses produksi industri pengolahan karet dan kelapa sawit PT. Hal ini agar Tim Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma mengetahui penyebab pencemaran limbah cair yang diakibatkan oleh industri pengolahan karet PT. Berdasarkan uraian di atas sehubungan dengan pelaksanaan pengendalian pengelolaan limbah cair berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada PTPN 7 Kabupaten Seluma Dari sudut pandang hukum Islam, penulis menyimpulkan bahwa pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma telah dilakukan oleh PT.

Penerapan pengendalian penanganan limbah cair berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada PTPN 7 Kabupaten Seluma, dari sudut pandang hukum Islam, penulis menyimpulkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seluma dilakukan oleh PT.

Referensi

Dokumen terkait

menyediakan tempat kediaman bagi istri dan anak-anaknya atau bekas istri yang masih dalam iddah.”45 Ketentuan pasal ini menjelaskan batas akhir kewajiban suami untuk menanggung

Dalam pengamatan peneliti banyaknya Alat Peraga Kampanye yang masih mengabaikan etika terpasang dan terjejer di tempat yang tidak sesuai titik pemasangan yang

Dalam skripsi ini subyek penelitian adalah pembeli dan penjual sedangkan obyeknya adalah jual beli ikan dalam kolam sedangkan subyek penulis pembeli dan penjual

Dari sini justru kita (pihak sekolah) tidak keberatan akan perbedaan agama antar siswa malah kita harus bisa memahamkan kepada para siswa untuk menghargai serta

Pemberdayaan merupakan suatu bentuk usaha dari masayarakat untuk keluar dari kemiskinan melalui usaha mandiri dengan memanfaatkan peluang- peluang yang ada dan

“ Praktik Jual Beli Batu Alam Sistem Borongan dalam Perspektif Hukum Islam di Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar ”.. Skripsi ini disusun untuk

Dalam skripsi ini subyek penelitian adalah pembeli dan penjual sedangkan obyeknya adalah jual beli ikan dalam kolam sedangkan subyek penulis pembeli dan penjual

Segala puji bagi Allah, kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Mahapengasih; yang telah melimpahkan rahman dan rahim-Nya, rahmat dan hidayah kepada