• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL DAERAH KOTA PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL DAERAH KOTA PROBOLINGGO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

130 | Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis...

IMPLEMENTASI PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL DAERAH KOTA PROBOLINGGO

Veronica Sri Astuti1) Eko Yudianto2) Lailatul Qodariyah3)*

1) 2) 3)* FISIP, Universitas Panca Marga Probolinggo

Email : lailatul.qodarr00@gmail.com Corresponding Author*

Abstract

This research is intended to determine the implementation and quality improvement of education in the local government of Probolinggo City by providing School Operational Assistance (BOSDA) in accordance with the regional financial capacity. The method used is qualitative research which aims to explain the focus of this research, which means describing a situation with a qualitative approach or research that is more appropriate by checking the conditions of the research object. While data analysis uses the theory of George C. Edward III with variables namely 1) Communication using clear message delivery so that there are no misunderstandings about the substance of the policy and strengthened in Perwali Kota. 2) Resources are supporters of a policy implementer by using human resources, information, authority and facilities as indicators of implementing a policy. 3) The disposition of executors influences a policy by using attitudes of perception, authority, understanding, and commitment as benchmarks in implementing a policy, 4) The bureaucratic structure is carried out using a Standard Operating Procedures (SOPs) which can limit or it can also make the implemented implementation have a limit on its execution. The results show that BOSDA is helping to improve the quality of education in Probolinggo City slowly because there is not much that BOSDA recipient schools can do with such a minimal budget. The implementers of this policy or schools are more focused on using BOSDA on teacher fees because they use regular BOS for teaching and learning facilities and needs.

Keyword : implementastion, school operational assistance, fund, school

PENDAHULUAN

Pada umumnya, tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan individu agar dapat menjalani kehidupan yang positif dalam masyarakatnya, serta

mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa.

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah secara sadar melalui kegiatan seperti bimbingan,

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/Asy/index Jurnalfisipuniska@gmail.com

DOI : 10.31602/as.v8i2.11473 Riwayat Artikel

Diterima : 11 Juni 2023 Disetujui : 20 November 2023 Diterbitkan : 28 November 2023 Hal : 130-139

This is an open-access article under the CC-BY 4.0 License. Copyright

© 2023 by Journal As Siyasah

(2)

Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis... |131 pengajaran, dan pelatihan. Proses

pendidikan ini berlangsung sepanjang hidup di lembaga pendidikan dengan maksud agar peserta didik dapat berperan secara efektif dalam berbagai lingkungan di masa mendatang (Yasir, 2022).

Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab IV pasal 11 ayat (1) dan (2) yang disebutkan bahwa Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

(2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.

Pemerintah memiliki peran yang signifikan dalam penyelenggaraan dan manajemen pendidikan yang demokratis dan adil (Rusfiana & Supriatna, 2021).

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 ayat 1 dari undang-undang tersebut menyatakan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan yang dilakukan secara demokratis dan adil, tanpa diskriminasi, serta menghormati hak asasi manusia, nilai- nilai keagamaan, nilai-nilai budaya, dan keberagaman nasional. Pembiayaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Untuk mengorganisir dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya, Pemerintah Kota Probolinggo menunjukkan perhatian terhadap sekolah dengan memberikan Bantuan Operasional Daerah (BOSDA) sesuai dengan

ketersediaan keuangan daerah. Perencanaan dan alokasi anggaran BOSDA untuk setiap unit pendidikan dilakukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan rincian sebagai berikut:

1. Bentuk program dan kegiatan bagi Satuan Pendidikan Dasar (Satdikdas) Negeri yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah

2. Bentuk hibah bagi Satdikdas swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN).

Hibah yang diberikan kepada Satuan Pendidikan Dasar Negeri mengacu pada ketentuan mengenai hibah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan, hibah yang diberikan kepada Satuan Pendidikan Dasar Swasta dianggarkan dalam belanja Hibah BOSDA Satuan Pendidikan Dasar Swasta, dalam bentuk program dan kegiatan pada kategori belanja hibah, jenis belanja hibah, objek belanja hibah kepada badan, satuan, atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki badan hukum Indonesia. Rincian objek belanja hibah berupa uang diberikan kepada badan atau satuan yang memiliki badan hukum Indonesia.

Program BOSDA ini berjalan sejalan dengan program Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS) yang sebelumnya telah dilaksanakan untuk membantu pendanaan bagi peserta didik yang tidak mampu pada tingkat pendidikan.

Melalui dana bantuan operasional sekolah, sekolah diwajibkan untuk membebaskan biaya operasional pendidikan bagi siswa.

Selain untuk meringankan beban orang tua, BOSDA bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Diharapkan bahwa melalui BOSDA, masyarakat yang tidak mampu dapat difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan.

(3)

132 | Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis...

Selain itu, penting untuk memberikan perhatian terhadap fasilitas sekolah dalam konteks BOSDA, karena pendidikan tidak hanya membutuhkan teori tetapi juga

memerlukan praktik untuk

mengembangkan keterampilan dan potensi peserta didik. Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam bidang pendidikan diperlukan sinergi antara peserta didik dengan lembaga pengelola pendidikan (Saifuddin, 2019).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo yang selanjutnya disebut Disdikbud Kota Probolinggo sebagai pelayanan pendidikan di Kota Probolinggo, terutama bagi sekolah swasta, perlu ditingkatkan agar dapat menghasilkan peserta didik dengan kualitas yang baik.

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diselenggarakan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan, seperti pembangunan gedung sekolah dan sarana penunjang lainnya. Fasilitas pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung kualitas pendidikan, karena sarana infrastruktur pendidikan yang baik dapat mempermudah peningkatan pengetahuan dan pemahaman seseorang dalam suatu bidang pembelajaran (Ayuningtyas, 2022).

Memang ada risiko yang tinggi ketika ingin mencapai proses belajar-mengajar yang baik namun tidak didukung oleh sarana infrastruktur yang memadai.

Pada ketentuan pengeluaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) menurut Peraturan Wali Kota Probolinggo Nomor 30 Tahun 2022 untuk satuan pendidikan dasar dengan status swasta dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri, belanja BOSDA yang digunakan untuk membayar honorarium Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dimasukkan dalam komponen Belanja Pegawai. Penetapan GTT dan PTT dilakukan oleh pihak yang bertindak atas nama Badan Hukum yang mengawasi

Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan MTs yang bersangkutan. Belanja Pegawai ditentukan dengan maksimal 50%

dari dana BOSDA yang diterima dan diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Syaratnya adalah melaporkan pertanggungjawaban periode sebelumnya dan lulus verifikasi oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas, terutama untuk pencairan pada triwulan pertama.

Penyaluran BOSDA kepada SD, MI, SMP, dan MTs dengan status swasta dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melalui mekanisme hibah yang ditransfer setiap tiga bulan sekali jika memenuhi persyaratan yang ditentukan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Publik

Menurut pengertian Nugroho dalam (Intan Fitri, 2017) kebijakan publik adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa, dan tingkat pencapaian tujuan tersebut dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana kemajuan pencapaian cita-cita telah tercapai. Setiap kebijakan publik memiliki tujuan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan/atau pemecahan masalah, atau keduanya secara kombinasi. Secara singkat, Tachjan menjelaskan bahwa tujuan kebijakan publik adalah untuk memberikan nilai-nilai kepada masyarakat, baik dalam bentuk barang publik (public goods) maupun jasa publik (public service) (Mustari, 2015). Nilai-nilai tersebut sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara fisik maupun non-fisik.

Kekurangan suatu kebijakan publik dapat diketahui setelah kebijakan tersebut dilaksanakan, sementara keberhasilan

(4)

Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis... |133 kebijakan publik dapat dilihat dari dampak

yang dihasilkan setelah pelaksanaannya.

Pelaksanaan kebijakan dapat diartikan sebagai proses implementasi kebijakan yang melibatkan berbagai aksi, aktivitas, mekanisme, dan tindakan yang terdapat dalam suatu sistem (Anggara, 2016).

Pelaksanaan kebijakan juga dapat dipahami sebagai aktivitas yang terencana dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, didasarkan pada norma-norma yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati (Desrinelti et al., 2021).

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai konsep kebijakan publik, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah tindakan atau keputusan yang diambil oleh pemerintah, yang dapat berupa undang-undang, peraturan, program, atau tindakan penggunaan sumber daya oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah publik. Kebijakan publik merupakan bagian dari kebijakan pembangunan nasional yang ditujukan untuk bidang Pendidikan. Negara dan pemerintah tertarik dalam bidang Pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang cerdas, yang menjadi aset nasional dalam menghadapi persaingan baik di tingkat domestik maupun global.

Pengertian Implementasi Kebijakan Menurut Setiawan Implementasi adalah proses yang melibatkan aktivitas yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan, dengan memerlukan jaringan pelaksana dan efektivitas birokrasi.

Menurut Ripley dan Franklin implementasi terjadi setelah undang-undang ditetapkan dan melibatkan otoritas program, kebijakan, manfaat, atau hasil nyata (Akib, 2010).

Berdasarkan pengertian implementasi di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah proses untuk melaksanakan ide, proses, atau serangkaian

aktivitas baru dengan harapan pihak lain dapat menerimanya dan melakukan penyesuaian di dalam struktur birokrasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui jaringan pelaksanaan yang dapat dipercaya.

Implementasi kebijakan merupakan tahap di antara pembentukan kebijakan dan konsekuensi kebijakan terhadap masyarakat yang terpengaruh. Jika suatu kebijakan tidak tepat sasaran, kebijakan tersebut dapat mengalami kegagalan, meskipun pelaksanaannya dilakukan dengan baik, atau sebaliknya seperti yang diungkapkan oleh Winarno dalam (Maunde et al., 2021).

Menurut George Edward dalam (Kasmad, 2018) terdapat empat indikator faktor yang dapat mempengaruhi implementasi, yaitu : 1. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pembuat kebijakan kepada implementor kebijakan melalui saluran dan tujuan yang ditentukan. Pesan yang disampaikan harus jelas untuk menghindari kesalahpahaman tentang substansi kebijakan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan interpretasi yang salah.

Agar pelaksanaan kebijakan berjalan dengan baik, pengambil keputusan harus berkomunikasi secara efektif dengan para implementor. Komunikasi harus dilakukan dengan kejelasan, ketepatan, dan konsistensi, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau reinterpretasi yang salah oleh implementor.

2. Keberhasilan implementasi kebijakan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang memadai untuk mendukung pelaksanaannya. Sumber daya ini mencakup kualitas staf, informasi, kewenangan, dan fasilitas lainnya. Kualitas staf merupakan elemen yang paling vital dalam pelaksanaan kebijakan. Untuk menjalankan kebijakan dengan baik, diperlukan staf yang memiliki kompetensi, keahlian, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan.

(5)

134 | Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis...

3. Disposisi para implementor memiliki peran penting dalam keberhasilan kebijakan. Jika mereka memiliki pandangan positif terhadap kebijakan, kemungkinan besar kebijakan tersebut akan berhasil, begitu pula sebaliknya. Disposisi juga mencakup persepsi, kewenangan, pemahaman, dan komitmen para pelaksana untuk menerapkan kebijakan. Terdapat tiga sikap disposisi yang mungkin, yaitu menerima, menolak, atau bersikap netral.

Agar implementasi kebijakan efektif, pembuat kebijakan harus melakukan upaya maksimal agar isi dan tujuan kebijakan sejalan dengan harapan para implementor melalui pemahaman individu terhadap arah kebijakan yang mereka kerjakan. Selain itu, para pelaksana juga harus memahami tugas yang harus dilakukan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.

4. Struktur birokrasi adalah faktor yang berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Salah satu kelemahan saat ini adalah batasan yang terlalu kaku dalam struktur dan prosedur birokrasi. Terdapat dua aspek penting dalam struktur organisasi. Pertama, prosedur dan ukuran kerja atau Standard Operating Procedures (SOPs) yang berasal dari dalam organisasi.

SOP berisi standar yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, cocok untuk organisasi yang tidak mengalami perubahan drastis, tetapi sulit beradaptasi dengan organisasi yang menginginkan perubahan dalam cara kerja yang biasa dilakukan. Dengan kata lain, semakin besar kebijakan membutuhkan perubahan dalam cara kerja Organisasi, semakin besar kemungkinan SOP menghambat implementasi. Aspek kedua dari struktur birokrasi yang berpengaruh dalam pelaksanaan kebijakan adalah fragmentasi yang berasal dari luar organisasi. Tanggung jawab atas bidang kebijakan tidak hanya terpusat pada satu instansi, tetapi tersebar di berbagai organisasi. Untuk keberhasilan kebijakan, diperlukan koordinasi antara

organisasi yang terlibat, namun seringkali setiap organisasi mempertahankan kepentingan sendiri sehingga menyulitkan pelaksanaan koordinasi.

Program Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) merupakan program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo untuk mendukung Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, meningkatkan mutu pendidikan, serta memberikan pembiayaan pendidikan secara gratis dengan dukungan dari Pemerintah Pusat. Menurut Peraturan Wali Kota Probolinggo Nomor 30 Tahun 2022 program ini berupa penyaluran dana langsung ke sekolah di Kota Probolinggo untuk mendukung operasional sekolah, seperti pembayaran honorarium tenaga pendidik, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung non-ASN, serta pembayaran honor KPA, PPK Pembantu, BPP, PPTK, dan Staf PPK Pembantu. Dana tersebut digunakan untuk penerimaan peserta didik baru, pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, asesmen/evaluasi pembelajaran, administrasi sekolah, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan, layanan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana, penyediaan alat multimedia pembelajaran, serta fasilitas terapis untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus.

Ketentuan penggunaan dana BOSDA untuk satuan pendidikan dasar swasta dan MTs Negeri adalah pengeluaran honorarium Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dimasukkan dalam komponen Belanja Pegawai.

Penetapan GTT dan PTT dilakukan oleh Badan Hukum yang mengawasi SD, MI, SMP, dan MTs yang bersangkutan. Belanja Pegawai ditetapkan maksimal sebesar 50%

dari dana BOSDA yang diterima dan dicantumkan dalam Naskah Perjanjian

(6)

Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis... |135 Hibah Daerah (NPHD). Untuk

mendapatkan pencairan dana pada triwulan pertama, persyaratan yang harus dipenuhi adalah melaporkan pertanggungjawaban periode sebelumnya dan lolos verifikasi oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas. Penyaluran dana BOSDA kepada SD, MI, SMP, dan MTs dengan status Swasta dilakukan oleh Disdikbud melalui mekanisme hibah dengan pencairan setiap 3 bulan sekali jika persyaratan terpenuhi.

Penyaluran BOSDA kepada sekolah- sekolah swasta yang meliputi SD, MI, SMP, dan MTs dilakukan oleh Disdikbud melalui mekanisme hibah yang mengalirkan dana setiap 3 bulan sekali, asalkan persyaratan tertentu telah terpenuhi.

Berikut adalah persyaratan yang dimaksudkan:

a. memenuhi laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya; dan

b. dinyatakan lolos verifikasi oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas, khusus untuk pencairan triwulan pertama.

Persyaratan untuk mendapatkan hibah adalah sebagai berikut :

a. surat permohonan dan proposal bantuan BOSDA atau BOP PAUD Daerahyang diajukan kepada Wali Kota melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat dengan tembusan kepada Kepala Dinas;

b. rekapitulasi rencana penggunaan anggaran sekolah yang didanai dari BOSDA atau BOP PAUD Daerah;

c. fotocopy izin operasional satuan pendidikan yang masih berlaku;

d. fotocopy pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM;

e. fotocopy buku rekening Giro penerima BOSDA atau BOP PAUD Daerah;

f. fotocopy Kartu Tanda Penduduk kepala satuan pendidikan dan bendahara satuan pendidikan;

g. fotocopy NPWP satuan pendidikan;

h. surat keterangan domisili;

i. fotocopy sertifikat kepemilikan tanah/gedung satuan pendidikan;

j. profil satuan pendidikan;

k. rekapitulasi daftar nama siswa lengkap antara lain NISN, NIK, nama, tempat, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, kelas, nama orang tua, dan pekerjaan orang tua;

l. surat pernyataan keabsahan data siswa yang dibuat oleh Kepala Satdikdas dan diketahui oleh Komite Satuan Pendidikan (khusus untuk satuan pendidikan yang berada dibawah naungan Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo juga harus mengetahui Kepala Kantor Kementerian Agama Daerah); dan

m. surat pertanggungjawaban mutlak dari kepala satuan pendidikan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang melibatkan interaksi langsung dengan responden atau informan terkait topik penelitian di Kota Probolinggo, dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang logis dan dapat dipercaya.

Fokus penelitian ini adalah mengkaji Implementasi Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah dan Biaya Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Daerah dengan Panduan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Perwali Kota Probolinggo No. 30 Tahun 2022.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencari sekolah yang menerima BOSDA, dengan memilih sekolah swasta karena perlakuan pemberian BOSDA berbeda antara sekolah negeri dan swasta. Observasi ini dilengkapi dengan wawancara terstruktur yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada

(7)

136 | Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis...

kepala sekolah atau perwakilan, guna memperoleh jawaban yang akurat dan dapat dipercaya mengenai implementasi kebijakan di tingkat sekolah. Selain itu, metode dokumentasi digunakan untuk menelusuri data historis, seperti arsip yang berkaitan dengan Pengaluran Dana BOSDA, seperti Peraturan Walikota Kota Probolinggo Nomor 30 Tahun 2022.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian ini akan disampaikan berdasarkan hasil wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi langsung yang dilakukan peneliti pada beberapa sekolah swasta yang menerima BOSDA.

Implementasi Kebijakan Hibah Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Standar penilaian yang akan digunakan adalah berdasarkan teori George C. Edward III yang meliputi variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Keempat variabel ini akan menjadi acuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan BOSDA di Kota Probolinggo dengan rincian sebagai berikut:

Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan (pembuat kebijakan) kepada penerima pesan (implementor kebijakan) melalui saluran dan tujuan yang spesifik (Rachmawati, 2019). Penting bagi komunikasi tersebut untuk dilakukan dengan jelas, akurat, dan konsisten. Tujuan dari komunikasi yang efektif ini adalah untuk mencegah adanya kesalahpahaman atau penafsiran yang keliru oleh implementor. Agar pelaksanaan kebijakan dapat berjalan dengan baik, pengambil keputusan harus mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan para implementor.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di sekolah-sekolah penerima BOSDA, terbukti bahwa komunikasi telah dilakukan. Sosialisasi, monitoring, dan evaluasi dilakukan secara konsisten setiap 3 bulan sekali. Namun, jika terdapat kesalahan yang dilakukan oleh implementor atau sekolah, Disdikbud akan mengadakan rapat dan evaluasi lebih sering untuk memastikan bahwa komunikasi yang dilakukan dapat disampaikan dengan jelas dan tepat.

Sumber Daya

Sumber daya merupakan elemen- elemen yang dapat berupa kualitas sumber daya manusia (staf), informasi, kewenangan, dan fasilitas lainnya. Dalam melaksanakan kebijakan, kualitas sumber daya manusia menjadi aspek yang paling penting. Keberhasilan implementasi suatu kebijakan sangat bergantung pada keberadaan staf yang memiliki kompetensi, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan (Marnis & Priyono, 2008).

Menurut Bapak Edy Hartono, kepala sekolah SD Nurul Hidayah, sumber daya manusia yang ada di sekolah tersebut sudah memiliki kompetensi yang baik dan mampu memberikan pengajaran yang berkualitas.

Namun, karena beberapa tenaga pengajar telah menjadi Aparatur Sipil Negara dan harus mutasi ke SD Negeri, jumlah dan kualitas pengajar di sekolah swasta menjadi berkurang, sementara di SD negeri terdapat banyak guru yang memiliki kualifikasi yang kompeten.

Disposisi

Disposisi berkaitan dengan persepsi, kewenangan, pemahaman, dan komitmen para pelaksana (implementor) dalam menerapkan suatu kebijakan. Terdapat tiga kemungkinan sikap disposisi, yaitu menerima, menolak, atau bersikap netral (Jumiati, 2016). Agar implementasi kebijakan dapat efektif, upaya yang

(8)

Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis... |137 komprehensif harus dilakukan oleh

pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa isi dan tujuan kebijakan sesuai dengan keinginan para implementor melalui pemahaman individu terhadap arah kebijakan yang mereka implementasikan.

Selain itu, para pelaksana juga harus memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti saat melakukan penelitian lapangan di beberapa lembaga sekolah atau implementor, dapat disimpulkan bahwa implementor sudah menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan. Meskipun beberapa sekolah bersikap netral, implementor diharapkan dapat menerima keputusan yang telah ditetapkan.

Struktur Birokrasi

Salah satu faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan adalah struktur birokrasi. Kelemahan saat ini terkait birokrasi adalah keterbatasan yang timbul akibat struktur dan prosedur yang terlalu membatasi (Roring, 2021).

Dalam struktur organisasi, terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, prosedur dan standar kerja, juga dikenal sebagai Standard Operating Procedures (SOPs), yang berasal dari dalam organisasi.

Kedua, fragmentasi yang berasal dari luar organisasi, mempengaruhi pelaksanaan kebijakan. Tanggung jawab terhadap bidang kebijakan tidak hanya terpusat pada satu instansi, melainkan tersebar di berbagai organisasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti, struktur birokrasi secara nyata membatasi kegiatan sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, karena BOSDA yang diberikan oleh pemerintah dinilai kurang untuk mengembangkan bakat-bakat anak-anak secara lebih luas. Meskipun demikian, Bapak Edy Hartono, Kepala

Sekolah Dasar Nurul Hidayah, mengungkapkan bahwa SOP adalah bagian penting dalam kebijakan, karena keberadaan SOP memastikan koordinasi yang baik dan mencegah perluasan masalah dalam organisasi.

Hambatan dalam pelaksanaan program BOSDA

Penyaluran dana bantuan mengalami keterlambatan, seharusnya dana tersebut dapat digunakan pada awal tahun, namun sering kali baru dicairkan pada pertengahan semester. Hal ini disebabkan karena perbedaan tahun anggaran dengan tahun pelajaran, yang berdampak pada pembiayaan sekolah dan proses pembelajaran. Meskipun sekolah diharapkan tetap berjalan, namun dana operasional belum tersedia. Akibatnya, pihak sekolah terpaksa harus mencari sumber dana tambahan untuk membiayai kegiatan belajar mengajar. Situasi ini menyebabkan guru tidak dapat sepenuhnya fokus pada proses pengajaran, yang berpotensi memengaruhi kualitas guru dan juga prestasi siswa.

Masalah ini menjadi perhatian utama bagi pihak sekolah, yang harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tanpa mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Setiap tahun, kebutuhan biaya operasional berbeda dan adanya pengeluaran yang tak terduga, sementara dana telah diatur dalam petunjuk teknis (Juknis dan Juklak). Hal ini membuat pihak sekolah sulit menentukan prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Hambatan-hambatan ini berdampak pada sekolah, terutama dalam hal pembayaran gaji guru yang bersumber dari dana BOSDA. Padahal, menurut (Kawengian & Rares, 2015) setiap kebijakan harus dievaluasi dengan memberikan penilaian yang memproses

(9)

138 | Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis...

dan menganalisis implementasi kebijakan dengan memberikan nilai. Jika kebijakan BOSDA dinilai tidak efektif dalam hal pencairan dana, maka perubahan kebijakan menjadi sangat diperlukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, belanja Hibah BOSDA Satdikdas Swasta dalam bentuk program dan kegiatan pada akun belanja kelompok belanja hibah, jenis belanja hibah, Obyek Belanja Hibah kepada Badan, Satuan, Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia, Rincian Obyek Belanja Hibah Uang kepada Badan/Satuan yang Berbadan Hukum Indonesia, Sub Rincian Obyek Belanja Hibah Uang kepada Badan/Satuan yang Berbadan Hukum Indonesia. Agar pelaksanaan kebijakan dapat dilakukan dengan baik, maka pengambil keputusan harus berkomunikasi efektif dengan para implementor. Komunikasi harus dilakukan dengan jelas, tepat dan konsisten.

Sumber daya manusia yang ada sudah berkompeten dan mampu mengajar dengan baik, namun karena ada beberapa tenaga pengajar yang diterima menjadi Aparatur Sipil Negara dan harus mutasi ke SD Negeri membuat jumlah dan kualitas pengajar di sekolah swasta semakin berkurang dan SD negeri semakin banyak guru dengan kualitas yang kompeten.

Keterlambatan pencairan dana bantuan membuat kegiatan implementasi BOSDA kurang maksimal karena sekolah harus mengcover terlebih dahulu kebutuhan untuk pembelajaran meskipun sekolah berusaha tidak terganggu dengan hal tersebut. Kebutuhan biaya operasional tiap tahunnya berbeda dan ada juga pengeluaran tak terduga.

REFERENSI

Akib, H. (2010). Implementasi Kebijakan : Apa, mengapa Bagimana. Jurnal

Adminstrasi Publik, 1(1), 1–100.

Anggara, S. (2016). Pengantar Kebijakan Publik.

Ayuningtyas, D. (2022). Pengaruh Manajemen Fasilitas Pendidikan Terhadap Pembelajaran. 128–142.

Desrinelti, D., Afifah, M., & Gistituati, N.

(2021). Kebijakan publik: konsep pelaksanaan. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 83.

https://doi.org/10.29210/3003906000 Intan Fitri. (2017). Analisis Kebijakan

Publik. In Analisis Kebijakan Publik.

Jumiati, I. E. (2016). Aspek Penting Disposisi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Di Perkotaan. 1–23.

Kasmad, R. (2018). Implementasi Kebijakan Publik. September, 70–75.

Kawengian, D. D. V., & Rares, J. J. (2015).

Evaluasi Kebijakan Penanganan dan Pemberantasan Perdagangan Orang Terutama Perempuan dan Anak (Perda Nomor 1 Tahun 2004). E- Journal “Acta Diurna,” 4(5), 1.

https://mataram.antaranews.com/berit a/19352/kendaraan-bermotor-

penyumbang-terbesar-pencemaran- udara-di-mataram

Marnis & Priyono. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Manajemen Sumber Daya Manusia.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107 415324.004

Maunde, R., Posumah, J., & Kolondam, H.

F. (2021). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN

PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PENANGGULANGAN

COVID-19 DI DESA KUMA SELATAN KECAMATAN ESSANG

SELATAN KABUPATEN

KEPULAUAN TALAUD. 20–27.

https://www.ptonline.com/articles/ho w-to-get-better-mfi-results

Mustari, N. (2015). Pemahaman Kebijakan Publik( Formulasi,Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik).

Kebijakan Publik Deliberatif, 1, 286.

(10)

Veronica Sri Astuti, Eko Yudianto, Lailatul Qodariyah | Implementasi Petunjuk Teknis... |139 Rachmawati, I. (2019). Strategi

Komunikator Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan Air Minum Pdam Kota Sukabumi.

Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi,

10(1), 47.

https://doi.org/10.23969/kebijakan.v1 0i1.1421

Roring, D. (2021). Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Virus Corona (Covid 19) Di Desa Ongkaw 1 Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Governance, 1(2), 3–4.

Rusfiana, Y., & Supriatna, C. (2021).

Memahami Birokrasi Pemerintahan Dan Perkembangan. Alfabeta Bandung, 148.

Saifuddin, R. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Sinergi Kebijakan Antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota. Inovasi Pembangunan: Jurnal .

https://jurnal.balitbangda.lampungpro

v.go.id/index.php/jip/article/view/156

%0Ahttps://jurnal.balitbangda.lampun gprov.go.id/index.php/jip/article/dow nload/156/121

Yasir, M. (2022). Peran Pentingnya Pendidikan dalam Perubahan Sosial di Masyarakat. Seri Perubahan Sosial, 122–132.

https://publikasipips.ulm.ac.id/index.p hp/tmkm/article/view/376

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan

Kendala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melakukan penegakan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 9 Tahun 2010 tentang izin hiburan antara lain

Hasilnya menunjukkan bahwa Manajemen pemanfaatan dana bantuan operasional di SD Negeri Paya Bujok Teungoh Kota Langsa dan SD Swasta Al Kautsar Kota Langsa,

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9

Jumlah SD di Malang yang menerima Bantuan Operasional Sekolah yaitu 274 sekolah, yang terbagi SD Negeri 196 sekolah dan SD Swasta 77 sekolah, dan MI 49

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Penyediaan Fasilitas Ruang Laktasi Di Kota Probolinggo Berdasarkan Peraturan Peraturan Wali Kota Probolinggo Nomor 36 Tahun 2012

Pasal I Ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler Berita Negara Republik Indonesia

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Ibu Yanti selaku salah satu wali santri TPQ Nurul Hikmah Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo sebagai berikut: Menurut saya Metode Qur’ani