• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI DENGAN METODE PARTIAL REPLICATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI DENGAN METODE PARTIAL REPLICATION"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

113

IMPLEMENTASI SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI DENGAN METODE PARTIAL REPLICATION

DISTRIBUTED DATABASE SYSTEM IMPLEMENTATION WITH PARTIAL REPLICATION METHOD

Mashuri

Akademi Manajemen Informatika Komputer Selatpanjang email: [email protected]

ABSTRACT

The implementation of a distributed database system is an information system used for reports on the physical and financial realization of the Meranti Islands regency. The application of the partial replica method is a revolutionary new way to support the development of the distribution process for physical and financial realization reports. This system is designed using the PHP programming language and MySQL as a database. The distribution of the database using this partial replica technique is divided into two main groups, namely the Master who is placed in Adpem on the public server and the slave who is placed in all SKPDs. Data that is entered into the system will be processed and distributed to predetermined tables which will eventually be obtained from database replication. With the partial replica method in implementing distributed databases, it can increase the time in making reports on the Physical and Financial Realizations of the Meranti Islands Regency.

Keywords: Partial Replica, Database, Server, Distributed Database ABSTRAK

Implementasi sistem database terdistribusi merupakan sistem informasi yang digunakan untuk laporan realisasi fisik dan keuangan kabupaten kepulauan meranti. Penerapan metode partial replica adalah cara baru yang revolusioner untuk mendukung pengembangan proses distribusi pada laporan realisasi fisik dan keuangan, sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai database.

Pendistribusian basis data mengunakan teknik partial replica ini dibagi menjadi dalam dua kelompok utama, yaitu Master yang diletakkan di Adpem pada server publik dan slave yang diletakkan di seluruh SKPD. Data yang masuk ke sistem akan diolah dan didistribusikan ke tabel-tabel yang telah ditentukan yang pada akhirnya akan didapat perolehan replikasi database. Dengan adanya metode partial replica dalam implementasi database terdistribusi dapat meningkatkan waktu dalam membuat pelaporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kata kunci: Partial Replica, Basis Data, Server, Basis Data Terdistribusi

PENDAHULUAN

Database terdistribusi pada dasarnya digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah yang sangat besar pada situs yang berbeda atau server. Ada berbagai partisi teknik menggunakan database terdistribusi, seperti vertikal partisi. Masa depan bekerja terutama berkosentrasi pada penggunaan terdistribusi data pertambangan di database terdistribusi(Sutanta, E., &

Ashari, A., 2012)

Persaratan untuk peningkatan system manajeman database terdistribusi menjadi lebih penting, system terdistribusi bervariasi dari system

terpusat dalam satu data dan penguasaan data menyebar lebih dari dua atau lebih secara fisik memisahkan lokasi. System manajeman database terdistribusi adalah pusat untuk banyak ancaman keamanan tambahan kepada mereka yang hadir dalam system manajeman database terpusat. Selain itu perluasan keamanan database terdistribusi yang memadai telah sulit dengan pembukaan relatif baru model berorentasi objek database. Replika baru ini tidak dapat diabaikan. Telah dibuat untuk mengatasi kesulitan tubuh data yang disimpan dalam system database yang hadir (Rauf, 2019)

(2)

114 Replikasi adalah pengoperasian menyimpan bagian dari database, sebagai salinan, pada beberapa node pada sebuah jaringan. Jika penggunaan update salinan local kemudian database update secara automatis semua salinan data dengan asumsi replica saling konsisten, replikasi meningkatkan ketersediaan kerena transaksi dapat membaca salah satu copies. Selain itu, replikasi menyediakan keandalan yang lebih meminimal kan kemungkinan kehilangan total data, dan sangat meningkatkan pemulihan bencana.

Meskipun replikasi memberikan kepada system perfoma yang lebih baik membaca itu mempengaruhi system negatif ketika salinan database yang dimodifikasi misalnya harus diterapkan ke semua salinan untuk menjaga konsistensi saling direplikasi (Triyono, 2012)

Basis data atau database adalah kumpulan informasi yang disusun dan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang disimpan di dalam perangkat keras (komputer) secara sistematis sehingga dapat diolah menggunakan perangkat lunak. Dengan sistem tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi yang berguna(Swara, G. Y., & Pebriadi, Y., 2016). Database adalah himpunan kelompok data (arsip)yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah(Saragih, et.al., 2015).

Database terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple database yang saling berkaitan secara logic yang didistribusikan melalui sebuah jaringan computer(Niswatin, 2013). Distributed database manajement system (DDBMD) didefinisikan sebagai system perangkat lunak yang mengizinkan sesuatu manajemen database terdistribusi dan membuat

transparansi distribusi kepada user.

Teknologi system database merupakan gabuangan antara system database dan teknologi jaringan computer(Lenti, 2014).

METODE PENELITIAN

Sistem database terdistribusi adalah sistem yang memiliki data yang terdistribusi dan tereplikasi pada beberapa lokasi, tidak seperti sistem database terpusat, dimana hanya terdapat satu salinan data yang disimpan. Data mungkin terreplikasi melalui jaringan menggunakan fragmentasi horizontal dan vertical (Susanto & Razak, 2015).

Gambar 1. Database Terdistribusi Beberapa teknik pada system database terdistribusi dalam hal penyimpanan data table(Chadzami, 2019), yaitu:

1. Replikasi

Suatu teknik dalam system database terdistribusi dalam melakukan duplikasi dan distribusi data objek-objek database dari satu database lain serta melakukan sikronisasi data sehingga konsistensi data akan terjamin.

2. Fragmentasi

Merupakan suatu teknik dalam mempartisi data dalam bentuk vertikal atau horizontal Fragmentasi terdiri dari pemecahan suatu realasi kedalam realasi atau fragmen yang lebih kecil, dan

(3)

115 memungkinkan menyimpan fragmen ke berapa situs yang berbeda.

3. Replikasi Dan Fragmentasi

Merupakan kombinasi dari replikasi dan fragmentasi relasi dipecah menjadi beberapa bagian lalu diduplikasi ke beberapa situs yang berbeda.

Database replikasi adalah proses menciptakan dan memelihara beberapa database yang sama dan proses berbagi data atau database perubahan desain antara database dilokasi yang berbeda tanpa harus menyalin seluruh database.

Dalam kebanyakan implementasi database replikasi satu server database mempertahankan salinan utama database dan database tambahan, server memelihara salinan database dua tau lebih salinan dan setiap salinan database disebut replika. Bersama-sama desain master dan replika membuat satu set replika. Ada hanya satu master desain di satu set replika. Singkronisasi adalah proses untuk memastikan bahwa setiap salinan dari database berisi benda-benda yang sama dan data ketika anda mensinkronisasi replika dalam set replika, hanya data yang telah diperbarui (Maulana, 2016).

Gambar 2. Topologi Partial Replica HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data

Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai analisis system yang berjalan dan proses pengumpulan kebutuhan dan

informasi yang akan didukung perancangan system basis data dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan user terhadap system yang baru.

Kabupaten kepulauan Meranti adalah daerah terluar Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau kecil yang menjadi kecamatan-kecamatan.

Minimnya infrastruktur jaringan telekomunikasi meyebabkan sebagian besar kecamatan didaerah ini belum mendapatkan kemudahan jaringan Internet, sehingga untuk menginput database realisasi fisik dan keuangan sering mengalami keterlambatan karena gangguan sinyal internetnya.

Dari analisa permasalahan tersebut peneliti akan melakukan pengembangan system agar database tetap up-to-date menggunkan dua proses yaitu replika dan duplikasi. Dalam replikasi dibutuhkan perangkat lunak untuk mencari atau melacak dimana ada perubahan yang terjadi pada database, setelah perubahan dalam satu database teridentifikasi dan diketahui baru kemudian dilakukan perubahan agar semua database menjadi sama antara yang satu dengan yang lain. Proses replikasi ini hanya melakukan perubahan pada data master dan diikuti dengan database yang lainnya.

Analisa Dan Perancangan

Proses implementasi database terpusat saat ini yang sedang berjalan pada realisasi fisik dan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti dapat diuraikan segabai berikut:

1. Operator Stuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

a. Admin masing-masing SKPD masuk kedalam system yang sudah ditentukan secara online.

(4)

116 b. Admin menginput data kegiatan

masing-masing SKPD secara online.

c. Admin Masuk kedalam database terpusat yang berada di ADPEM secara online.

d. Admin dicetak sebagai arsip.

2. Admin Pembangunan (ADPEM) a. Administrasi pembangunan

akan melakukan pengecekan berkala terhadap system dan database secara online.

b. Administrasi Pembanganan melakukan pengecekan terhadap semua SKPD yang memasukan semua kegiatan SKPD secara Online.

c. Administrasi Pembangunan mengecek jika semua SKPD sudah memasukan semua kegiatan maka data tersebut akan dicetak untuk diserahkan ke SETDA untuk laporan realisasi fisik dan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti.

3. Sekretariat Daerah(SEKDA) a. Sekretaris Daerah menerima

laporan kegiatan keseluruhan dari administrasi pembangunan untuk rekap anggaran terhadap kegiatan masing-masing SKPD secara Online.

Topologi system Database terpusat yang sedang berjalan pada system Pelaporan Fisik dan Keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Sistem Informasi Yang Berjalan

Analisa Masalah

Pada tahapan ini dibahas tenteng menganalisa suatu permasalahan yang ada dalam system yang berjalan, sehingga dapat di usulkan pengembangan system untuk mengatasi masalah yang ada pada saat ini.

Sistem yang akan diterapkan pada realisasi fisik dan keuangan kabupaten kepulauan meranti adalah partial replication database sebagai penunjang kenerja sebuah system supaya tidak membebani dengan banyaknya user yang sedang menjalankan system adapaun topologi system yang akan diterapkan dapat dilihat pada gambar 4.

sebagai berikut.

Gambar 4. Aliran Sistem Informasi Baru

Sistem RFK

ADPEM

Database

Admin_SKPD Admin_SKPD

Admin_SKPD

Sistem RFK ADPEM

Database

Admin_SKPD Admin_SKPD

Admin_SKPD

Database

Database

(5)

117 Analisa Kebutuhan Data

Dalam menganalisa kebutuhan data maka dilakukan analisa yaitu dengan menentukan data apa saja yang dibutuhkan dalam membangun database terdistribusi. Analisa kebutuhan data yaitu menentukan entitas apa saja yang terlibat dalam system, kemudian menganalisa proses apa saja yang akan dilakukan dalam system, dan menganalisa aliran data yaitu hubungan antara komponen.

Untuk mengimplementasikan system data terdistribusi makanya perlu dilakukan analisa terhadap proses- proses yang akan dilakukan. Apa saja tahapan yang harus dilakukan.

1. Melakukan tahapan menganalisa kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan untuk membuat basis data terdistribusi pada realisasi fisik dan keuangan (RFK) Kabupaten Kepulauan Meranti.

2. Merancang implementasi database terdistribusi dengan menggunakan metode partial replication.

3. Melakukan tahapan menganalisa kebutuhan data yaitu dengan menentukan entitas yang terlibat dalam system database terdistribusi.

4. Melakukan tahapan menganalisa input dan output dalam system basis data terdistribusi.

5. Melakukan tahapan menganalsia model atau metode basis data yaitu patial replication untuk system realisasi fisik dan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti.

6. Melakukan persiapan materi atau bahan realisasi fisik dan keuangan untuk inputan ke system aplikasi basis data dan operator.

7. Ujicoba system yaitu melakukan ujicoba penggunaan system basis data terdistribusi realisasi fisik dan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dari analisis system realisasi fisik dan keuangan maka dapat disimpulkan entitas-entitasnya sebagai berikut:

1. Entitas ADPEM memiliki attribute:

a. Kode SKPD b. User Login c. Nama SKPD d. Singkatan e. DPA

2. Entitas SKPD memiliki attribute:

a. Kode/nama kegiatan b. PPTK

c. Realisasi Fisik d. DPA

e. Realisasi Keuangan

Metode partial replica

Metode partial replica adalah metode yang kita pakai untuk implementasi database terdistribusi proses menciptakan dan memelihara database yang sama dan proses berbagi data atau database perubahan desan antara database di lokasi berbeda tanpa harus meyalin seluruh database yang ada. Dalam sebagian besar implementasi database replica, satu server database mempertahankan copy master database dan tambahan server database. Dua tau lebih salinan database tunggal tetap disingkronisasi, database asli disebut desain master dan setiap salinan dari database tersebut replika.

Bersama-sama desain master dan replika membuat replika. Hanya ada satu desain master dalam replika yang ditetapkan. Singkronisasi adalah proses memastikan bahwa setiap salinan database berisikan objek dan data yang sama. Singkronisasi replica terjadi dalam satu set replica apabila data yang telah berubah di perbarui.

Memilih Database Replication

Menerapkan dan mempertahankan replikasi memungkin tidak sederhana dalil. Jika memiliki banyak basisdata

(6)

118 server yang perlu dilibatkan dalam berbagai jenis replikasi, tugas sederhana menjadi bisa cepat menjadi kompleks.

Menerapkan replikasi juga bisa rumit oleh arsitektur aplikasi namun ada banyak skenario replikasi yang dapat dimanfaatkan. Replikasi database yang baik cocok untuk solusi system.

1. Data share antara jarak jauh 2. Data share kalangan tersebar 3. Membuat server Data

4. Mendistribusikan Update 5. Backup data

Partial replication

Proses Replication database adalah proses yang utama atau kunci dari dalam penelitian ini, oleh karena itu dalam proses pendistribusian ini harus dilakukan dengan benar, sehingga prinsip dari partial replication ini benar- benar bisa diterapkan pada system realisasi fisik dan keuangan kebupaten kepulauan meranti. Adapun langkah-

langkahuntuk melakukan

pendistribusian yang menggunakan metode partial replication adalah sebagai berikut:

1. Pastikan computer master dengan computer slave telah terhubung jaringan. Tes koneksi antara dua computer tersebut dengan melakukan ping pada command prompt pada kedua computer.

Pada Master : 192.168.43.18

Pada Slave :

192.168.43.21

2. Lakukan konfigurasi computer server 1(master) terlebih dulu, dengan membaut user koneksi dengan menggunakan Mysql query.

CREATE

USER‘rfk’@’192.168.43.21’

IDENTIFIED BY ‘rfk’;

3. Proses selanjutnya melakukan singkronisasi replication data dari master ke slave mengambil semua

data pada data database SKPD dengan Mysql query.

GRANT REPLIATION SALAVR ON

** TO’rfk”@”192.168.43.18’

IDENTIFIED BY ‘rfk’;

FLUSH PRIVILEGES;

4. Seting konfigurasi master Buka file my.ini, yang terdapat pada Xampp dan masukan Mysql query sebagai berikut.

Server-id=5453544 log_bin=mysql-bin log_error=mysql-bin.err binlog_do_db=rfk

5. Seting konfigurasi slave dengan malakukan konfigurasi file my.ini masukan kode server yang telah didapat sebagai berikut.

server-id=1489611844

Pengujian Hasil

Berikut hasil adalah hasil dari pengujian dari database yang mengunkan metode partial replication.

Gambar 5. Tampilan Aplikasi RFK Pengujian Sistem

Tabel Pengujian ini adalah hasil proses dari pengujian melalui sisi durasi query, perbandingan databse terpusat dengan database partial replication pada system Pelaporan realisasi fisik dan keuangan kabupaten kepulauan meranti.

(7)

119 Tabel 1. Pengujian Durasi Query

Proses yang dilakukan

Proses query Database terpusat

1 2 3 Rata-

rata Input data

kegiatan

0.74 34

0.562 0.59 247

0.59247 Input data

Pegawai

0.52 6

0.497 0.40 247

0.40247 Input data

SKPD

0.19 8

0.603 2

0.23 84

0.34653 Input PPTK

Kegiatan

2.27 62

1.839 5

7.43 84

3.85137

Proses yang dilakukan

Proses query

Database Partial Replication

1 2 3 Rata-

rata Input data

kegiatan

0.32 72

0.566 0

0.29 00

0.19807 Input data

Pegawai

0.34 3

0.403 0.09 84

0.28147 Input data

SKPD

0.18 8

0.303 2

0.19 84

0.22987 Input PPTK

Kegiatan

0.34 30

1.546 1

6.89 04

3.15087

Rata-rata 41%

Tabel 1. diatas dapat dijelaskan bahwa pengujian durasi query database terpusat dengan database partial replication menghasilkan selisih durasi yang sanggat tinggi yakni dengan nilai rata-rata 41%

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Bedasarkan Penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa system ini merupakan sistem yang dirancang berbasis web Untuk Implementasi database terdistribusi dengan menggunakan partial replika, untuk membantu dan mempermudah dalam akses data dan informasi realisasi fisik dan keuangan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem database terdistribusi dapat diterapkan pada palaporan fisik dan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti.

2. System ini mampu melakukan replikasi database antara SKPD dengan pemusatan data dalam satu server.

Sistem ini bisa mempermudahkan tugas SKPD dan juga pihak eksekutif dalam menghasilkan informasi capaian realisasi kenerja fisik kegiatan yang dilakukan oleh setiap SKPD

Saran

Dalam Penelitian dan pengujian system Impementasi system database terdistribusi dengan mengunakan metode partial replication studi kasus di pelaporan fisik dan keuangan kabupaten kepulauan meranti ada beberapa saran dan harapan untuk peneliti yang seterusnya. Adapun saran yang diharapkan bagi peneliti seterusnya adalah:

1. Perlunya pengembangan infrastruktur system Informasi dan Teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi yang terbaru.

2. Harus ada perkembangan dari system ini sesuai dengan kebutuhan birokrasi dan menjadi pelayanan yang terbaik untuk birokrasi.

3. Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini ke depan.

Pada sistem ini masih banyak kekurangan dalam hal keamanan jaringan jadi diharapkan untuk peneliti selanjutnya bisa mengembangkan system keamanan sehingga nantinya sistem ini betul-betul bisa digunakan lebih baik dan sepenuhnya bisa mendukung e-Government di Indonesia

(8)

120 DAFTAR PUSTAKA

Chadzami, R. (2019). Implementasi Sistem Penjualan Alat Olah Raga Menggunakan Basis Data Terdistribusi dengan Metode Replikasi Asynchronous (Studi Kasus: Toko Olah Raga Yos Sport Yogyakarta) (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).

Lenti, F. N. (2014). Rekayasa Database Terdistribusi Pada Layanan Pemesanan Tiket Pesawat Terbang. Jurnal Teknologi Technoscientia, 129-134.

Maulana, H. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Replikasi Database Mysql dengan Menggunakan Vmware pada Sistem Operasi Open Source. InfoTekJar:

Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, 1(1), 32-37.

Niswatin, R. K. (2013). Sistem Informasi Terdistribusi Pada Manajemen Inventarisasi Peralatan Laboratorium. SEMNASTEKNOME DIA ONLINE, 1(1), 08-13.

Rauf, A. (2019, August). Aplikasi Database Terdistribusi Pada KSP Sinar Kasih Batam. In SISITI:

Seminar Ilmiah Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (Vol. 8, No. 2).

Saragih, A., Simarmata, E. R., & Maslan, J. (2015). Perancangan Aplikasi E- Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. Jurnal TIMES, 4(1), 31- 35.

Sutanto, F. A., & Razak, J. A. (2010).

Model Fragmentasi Sistem Basis Data Terdistribusi Studi Kasus Sistem Member Warnet. Dinamik, 15(2).

Sutanta, E., & Ashari, A. (2012).

Distribusi basis data kependudukan

untuk optimalisasi akses data: suatu kajian pustaka. Jurnal Ilmu Komputer, 5(1), 1-9.

Swara, G. Y., & Pebriadi, Y. (2016).

Rekayasa perangkat lunak pemesanan tiket bioskop berbasis web. Jurnal TeknoIf, 4(2).

Triyono, J. (2012). Replikasi Untuk Meningkatkan Kinerja dan Ketersediaan Data (Study Kasus Sistem Informasi Akademik).

Jurnal Teknologi Technoscientia, 31-40.

Referensi

Dokumen terkait