IMPLIKASI ID CARD DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 7 SOLOK SELATAN
ARTIKEL
ARI SEPTIADI 12020030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
IMPLIKASI ID CARD DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI SMA NEGERI 7 SOLOK SELATAN
Ari Septiadi1 Jaenam2 Meldawati3
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
In SMA N 7 South Solok, they apply the using of ID card to solve the problem of discipline. Before the students go into the class. They have to take the ID card to check their attendance and neatness, the students that do not have the ID card, they will be proceding also, the students that break the rules such as: have a long hair (for boys), have a long nail, use skinny pants and take the phone in the school, they will nol allow go into the class and get punishment. It is useful to decrease the infraction in SMAN 7 South Solok. The purpose of this research is to describe the implementation of ID card to improve students discipline in SMA N 7 South Solok. The design of this research is descriptive qualitative research. The result of this study shows that students can take the ID card in the place that have determined by teacher before they go into the class.
Teacher will check the neatness of students, the students that do not breaking the rules, they do not allow go into the class and get punishment. Based on the resuit it can be conduded that using ID card is effective ways to improve students discipline in SMAN 7 South Solok. It can be seen from most of students can obbey of the rules, they can come on time in the school, they do not using skinny pants, do not take the phone to the school and other infractions using ID card can decrease the infractions in SMA N 7 South Solok.
Keywords : ID Card, Disiplin.
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
3Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
IMPLICATIONS OF ID CARD TO IMPROVE STUDENTS DISCIPLINE IN SMAN 7 SOUTH SOLOK
Ari Septiadi1 Jaenam2 Meldawati3
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
Mengatasi masalah kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan pihak sekolah menerapkana penggunaan ID Card. Setiap siswa sebelum memasuki perkarangan sekolah diwajibkan untuk mengambil ID Card terlebih dahulu pada tempat yang telah disediakan, yang bertugas membagikan ID Card adalah guru piket, bagi siswa yang masuk tanpa menggunakan ID Card akan ditindak lanjuti bahkan di panggil orang tuanya, hal ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan siswa, bagi siswa yang tidak lengkap atau melakukan pelanggaran seperti rambut panjang, kuku panjang, mamakai celana pensil, membawa HP, maka siswa yang bersangkutan akan diproses terlebih dahulu baru diperbolehkan untuk masuk kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implikasi ID Card dalam meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan . Metodologi penelitian yang penulis lakukan adalah berupa penelitian deskriptif-kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkan setelah diterapkannya penggunaan ID Card di SMA Negeri 7 Solok Selatan sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan kedisiplinan. Hal tersebut terbukti dengan berkurangnya jumlah peserta didik yang melanggar tata tertib. Melalui penggunaan ID Card ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik SMA Negeri 7 Solok Selatan, seperti peserta didik yang sering datang terlambat menjadi berkurang, tidak ada lagi peserta didik yang memanjat pagar, berkurangnya peserta didik yang memakai celana pensil, tidak ada lagi peserta didik yang membawa alat elektronik (HP) ke sekolah, dan peserta didik yang memanjangkan kuku mulai berkurang.
Keywords : ID Card, the problem of Discipline.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik elemen masyarakat, pemerintah maupun swasta. Perlu usaha bersama dari ketiganya dalam pembangunan pendidikan ini, dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan yang tergolong pokok saat ini. Betapa tidak melalui pendidikan kita belajar mengenai banyak hal, dalam keberadaannya bagi kehidupan, pendidikan akan menjadi bekal bagi individu kedepannya dalam menjalani keberlangsungan hidupnya.
Mengatasi masalah kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan pihak sekolah menerapkana penggunaan ID Card. Setiap siswa sebelum memasuki perkarangan sekolah diwajibkan untuk mengambil ID Card terlebih dahulu pada tempat yang telah disediakan, yang bertugas membagikan ID Card adalah guru piket, bagi siswa yang masuk tanpa menggunakan ID Card akan ditindak lanjuti bahkan di panggil orang tuanya, hal ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan siswa, bagi siswa yang tidak lengkap atau melakukan pelanggaran seperti rambut panjang, kuku panjang, mamakai celana pensil, membawa HP, maka siswa yang bersangkutan akan diproses terlebih dahulu baru diperbolehkan untuk masuk kelas
Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah, Bagaimana Implikasi ID Card dalam meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan?
Tujuan Penelitian, Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan Implikasi ID Card dalam meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan.
Penelitian ini menggunakan beberapa teori dan pendapat dari para ahli diantaranya adalah: Robert dan Jody, (2009:326) ID Card atau Kartu identitas merupakan suatu formalitas yang mungkin kelihatan sepele, tetapi dampaknya sangat besar terhadap cara partisipan berinteraksi satu sama lain. Segala sesuatu yang dicetak di atas kartu identitas harus dipilih dengan cermat. Fasilitator dapat membantu staf atau pihak berkepentingan lainnya untuk memutuskan apa saja yang harus dicantumkan dalam kartu identitas atau metode lainnya untuk identifikasi anggota,
Daryanto (2013:49) Menyatakan bahwa disiplin adalah kontrol diri dalam memenuhi aturan baik yang dibuat oleh diri sendiri
maupun di luar diri baik keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, bernegara maupun beragama. Disiplin juga merujuk pada kebebasan individu untuk tidak bergantung pada orang lain dalam memilih, membuat keputusan, tujuan, melakukan perubahan prilaku, pikiran maupun emosi sesuai dengan prinsip yang diyakini dari aturan moral yang dianut.
Menurut Mohamad Mustari (2014: 36), disiplin diri merupakan pengganti untuk motivasi. Disiplin ini diperlukan dalam rangka menggunakan pemikiran sehat untuk menentukan jalannya tindakan yang terbaik yang menentang hal-hal yang lebih dikehendaki. Perilaku yang menilai adalah ketika motivasi ditunjukan oleh tujuan-tujuan yang lebih terpikirkan.
Menurut Daryanto (2013:50), perkembangan disiplin dipengaruhi oleh:
1. Pola asuh dan kontrol yang dilakukan oleh orang tua terhadap prilaku.
2. Pola asuh orang tua mempengaruhi bagaimana anak berpikir, berperasaan dan bertindak. Orang tua yang dari awal mengajarkan dan mendidik anak untuk memahami dan mematuhi aturan. Pada sisi lain anak yang tidak pernah dikenalkan pada aturan akan berprilaku tidak beraturan 3. Pemahaman tentang diri dan motivasi
Pemahaman terhadap siapa diri, apa yang diinginkan diri dan apa yang dapat dilakukan oleh diri sendiri agar hidup menjadi lebih nyaman, menyenangkan, sehat, dan sukses membuat individu membuat perencanaan hidup dan mematuhi perencanaan yang dibuat.
4. Hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu
Relasi sosial dengan individu maupun lembaga sosial memaksa individu memahami aturan sosial dan melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima secara sosial. Jika dalam suatu masyarakat berkembang budaya bersih tentu akan sangat tidak nyaman manakala kita membuang sampah sembarang dan semua orang melihat kita menyatakan keheranan dan menunjukan bahwa perilaku yang dilakukan adalah salah.
Bernhard 1963, dalam Moh. Shochib (2010:3) menyatakan bahwa tujuan disiplin diri adalah mengupayakan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi manusia yang baik, yang akan menjadi sahabat,
tetangga, dan warga negara yang baik. Anak yang berdisiplin diri memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturan- aturan pergaulan, pandangan hidup, dan sikap hidup yang bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut A.S Moenir 2010, dalam Atrisno (2014) indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan, yaitu:
a. Disiplin waktu, meliputi:
1. Tepat waktu, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah dan di sekolah tepat waktu.
2. Tidak meninggalkan kelas atau membolos saat pelajaran
3. Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan
b. Disiplin perbuatan, meliputi:
1. Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku
2. Tidak malas belajar
3. Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya
4. Tidak suka berbohong
5. Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang
sedang belajar.
Desmita, (2011:40) mengemukakan bahwa peserta didik adalah individu yang memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya:
1. Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan yang unik. Potennsi- potensi khas yang dimilikinya ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf perkembangan yang optimal.
2. Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya.
3. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangannya.
4. Peserta didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam
perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Di samping itu, dalam diri peserta didik juga terdapat kecenderungan untuk melepaskan diri dari pihak lain.
Karena itu, setahap demi setahap orang tua atau pendidik perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri.
METODOLOGI
Penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran bagaimana Implikasi ID Card Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Solok Selatan yang terletak di kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka informan penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru BK, Guru Piket dan beberapa orang peserta didik SMA Negeri 7 Solok Selatan.
Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dukumentasi.
Menurut Iskandar (2009: 222) teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Display data, 4) penarik kesimpulan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Temuan Umum
SMA Negeri 7 Solok Selatan merupakan sekolah menengah atas pertama yang ada di kecamatan Sangir Batang Hari, pada awalnya SMA Negeri 7 Solok Selatan bernama SMA 1 Abai Sangir, pada tanggal 10 November 2009 SMA 1 Abai Sangir beralih nama menjadi SMA Negeri 7 Solok Selatan yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan.
SMA negeri 7 Solok Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali pada masa kepemimpinan Bapak Akmalu Rijal Putra S.Pd, SMA Negeri 7 Solok Selatan pernah menjadi wakil dari Kabupaten Solok Selatan dalam penilaian UKS tingkat Provinsi dan juga meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat bahkan SMA Negeri 7
Solok Selatan merupakan salah satu dari dua sekolah di Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan bantuan pembangunan Asrama
B. Temuan Khusus
1.
Implikasi ID Card Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik Di SMA Negeri 7 Solok Selatan.Dalam lingkungan sekolah disiplin sangatlah penting dalam usaha menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan suatu kegiatan termasuk dalam proses pembelajaran.
Disiplin adalah sikap patuh terhadap segala aturan yang telah diterapkan dalam sekolah, hal ini penting diterapkan dalam lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari beberapa sumber, dapat diketahui bahwa setelah diberlakukannya penggunaan ID Card sangat berpengaruh sekali terhadap kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan, yang mana sekarang kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan sudah cukup baik pelanggaran seperti memanjat pagar, membawa HP, memanjangkan kuku dan memakai celana pensil sudah mulai berkurang.
Untuk melihat Implikasi ID terhadap kedisiplinan peserta didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan dapat diukur berdasarkan ketentuan tepat waktu dan disiplin perbuatan antara lain:
a.Tepat Waktu
Disiplin sangat berpengaruh bagi keberhasilan dimasa mendatang. Orang sukses adalah orang yang selalu disiplin.
Untuk kualitas hidup yang lebih baik dan tertata maka perilaku disiplin harus ditanamkan, salah satunya perilaku disiplin yang harus selalu dijalankan yaitu disiplin waktu. Sebagaimana ungkapan, waktu adalah uang “Time is money”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat kita lihat bahwa dengan diterapkannya penggunaan ID Card ini memiliki dampak positif terhadap kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan, karena dengan adanya aturan ini menimbulkan efek jera bagi peserta didik yang sering melanggar aturan
terutama masalah disiplin waktu.
Sekarang mereka tidak bisa masuk sembarangan lagi seperti biasanya, mereka diwajibkan untuk mengambil ID Card sebelum memasuki lingkungan sekolah, bagi peserta didik yang masuk tanpa mengambil ID Card akan ketahuan, ID Card akan dikumpulkan kembali setelah satu jam pelajaran dan jika kedapatan masuk tanpa mengambil ID Card akan dipanggil ke ruangan BK.
b. Disiplin Perbuatan
Disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua individu.
Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama dan untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan apapun, maka dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat bekerja, tetapi juga dalam b Dari wawancara di atas dapat kita lihat bahwa penggunaan ID Card dalam meningkatkan kedisiplinan di lingkungan SMA N 7 Solok Selatan sangat efektif sekali karena bisa menekan pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan peserta didik dan dapat menimbulkan efek jera. Dengan diterapkannya penggunaan ID Card ini membantu peserta didik untuk lebih disiplin lagi baik disiplin waktu, seperti peserta didik yang sering datang terlambat menjadi berkurang bahkan mereka sudah datang tepat waktu semenjak diberlakukannya penggunaan ID Card ini.
C. Pembahasan
Disiplin pada diri peserta didik sangat penting dan perlu ada. Disiplin diri peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang ditetapkan.
Disiplin merupakan bagian dari proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan.
Disiplin adalah peraturan atau tata tertib yang
diterapkan oleh sekolah, dan harus dipatuhi oleh semua individu yang berada di lingkungan sekolah dan salah satunya peserta didik, karena disiplin merupakan salah satu entitas yang sangat penting dalam kehidupan sekolah.
Dengan disiplin, seseorang akan terbiasa untuk hidup secara teratur dan tertib.
Menurut Daryanto (2013:49) disiplin adalah kontrol diri dalam memenuhi aturan baik yang dibuat oleh diri sendiri maupun diluar diri baik keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, bernegara maupun beragama.
Disiplin juga merujuk pada kebebasan individu untuk tidak bergantung pada orang lain dalam memilih, membuat keputusan, tujuan, melakukan perubahan prilaku, pikiran maupun emosi sesuai dengan prinsip yang diyakini dari aturan moral yang dianut.
Disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama dan untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan apapun, maka dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.
ID Card adalah kependekan dariidentity card atau kartu identitas. Bisa berupa kartu mahasiswa, kartu pelajar, kartu member, kartu pasien, kartu asuransi, kartu belanja, kartu ATM, dan lain-lain. Yang mengandung identitas si pemegang kartu. Identitas data personal ada yang ditulis lengkap atau mungkin cukup dengan nomor identitas tertentu. Data yang tertulis lengkap contohnya foto, nama, alamat, nomor identitas, devisi, jabatan, dan lain-lain.
Penggunaan ID Card bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan di SMA Negeri 7 Solok Selatan, karena sebelum adanya penggunaan ID Card pemeriksaan atau razia hanya dilakukan sekali dalam sebulan hal ini menyebabkan peserta didik beranggapan bahwa aturan tidak harus dipatuhi karena walaupun mereka melanggar juga tidak akan ketahuan dan jika akan dilakukan pemeriksaan atau razia mereka juga telah bersiap-siap, namun setelah diberlakukannya penggunaan ID Card mengubah semua anggapan peserta didik, karena sekarang mereka setiap hari akan diperiksa oleh pihak sekolah dan bagi yang sering melanggar akan ketahuan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang Implikasi ID Card dalam Meningkatkan Disiplin Peserta Didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan dapat disimpulkan bahwa Dampak yang ditimbulkan setelah diterapkannya penggunaan ID Card di SMA Negeri 7 Solok Selatan sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan kedisiplinan. Hal tersebut terbukti dengan berkurangnya jumlah peserta didik yang melanggar tata tertib yang diterapkan oleh pihak sekolah. Melalui penggunaan ID Card ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik SMA Negeri 7 Solok Selatan, seperti peserta didik yang sering datang terlambat menjadi berkurang, tidak ada lagi peserta didik yang memanjat pagar, berkurangnya peserta didik yang memakai celana pensil, tidak ada lagi peserta didik yang membawa alat elektronik (HP) ke sekolah, dan peserta didik yang berkuku panjang mulai berkurang. Hal ini dikarenakan sebelum peserta didik di SMA Negeri 7 Solok Selatan memasuki perkarangan sekolah diwajibkan mengambil ID Card dan diperiksa terlebih dahulu baru diizinkan masuk. Bagi siswa yang melakukan pelanggaran akan ketahuan oleh pihak sekolah, serta bagi siswa yang masuk tanpa mengambil ID Card juga akan ketahuan karena ID Card yang dibagikan oleh pihak sekolah akan dikumpulkan kembali setelah satu jam pelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
A.S. Moenir, (2010). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Desmita, (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Daryanto & Suryati Darmiatun, (2013).
Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yokyakarta: Gava Media.
Iskandar, (2009). Metode Penelitian Pendidikandan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif).Jakarta: Gunung Persada Press.
Moh. Shochib. (2010). Polah asuh orang Tua ( Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri Sebagai pribadi yang berkarakter). Jakarta: PT Rineka Cipta
Mohamad Mustari, (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Bensley, J Robert & Brokins, Jody, (2009).
Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Buku Penerbitan EGC