• Tidak ada hasil yang ditemukan

influence learning method of contextual teaching

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "influence learning method of contextual teaching"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT’S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION (Case : In Student of Class

XI IPS SMA Country Sub District Akabiluru)

Marsella Giovani1, Marleni2, Darmairal Rahmad2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by still low learning out comes of student’s on the material conception multicultural society. Students analytical skill are still far from minimum mastery criteria is 75. In addition, the method of teaching used by sociology subjects is still the conventional method. The phenomena encourages authors to conduct research “the influence of contextual teaching and learning (CTL) methods to students analysis skill material conception multicultural society”. The purpose of this research is : 1) to describe the ability of student analysis to the material conception of multicultural society students class XI IPS SMA country 1 subdistrict Akabiluru before using method of contextual teaching and learning. 2) to describe of the ability student analysis multicultural conception material of student XI IPS SMA Country 1 subdistrict Akabiluru. The research using experimental methode, the type research is quantitative and design The One Group Pretest and Postest. Population in this study are students class XI IPS SMA Country 1 subdistrict Akabiluru, registered in 2016/2017. Sampling tecnique random sampling it’s research instrument is an objective test. Data analysis shows that students analytical increase of 4,2% of the average postest count.

Keywords : Contextual Teaching and Learning methods, capability analysis, multicultural society

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kunci dari masa depan seseorang untuk menjalankan kehidupan yang lebih terarah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dimasa mendatang. Menurut undang-undang

RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional BAB I pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

(2)

2 kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Upaya untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa terhadap materi pengajaran sosiologi maka dicoba dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam proses pembelajaran ada beberapa jenis metode pembelajaran seperti metode ceramah (ekspository), diskusi (discovery learning), dan belajar pada objeknya (Contextual Teaching and Learning). Metode yang tidak membuat siswa jenuh, tetapi siswa cepat memahami materi adalah dengan belajar pada objeknya, lingkungan sekitar. Penulis tertarik untuk menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) karena metode ini dapat mengajak siswa untuk belajar dari lingkungan sekitarnya yang sering ia temui sehingga ia bisa mengaplikasikan materi terhadap lingkungan sosialnya sendiri. Dalam lingkungan seperti itu, para siswa dapat menemukan hubungan

bermakna antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata, konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat, serta menghubungkan.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tujuan pembelajaran sosiologi tercapai dengan baik, maka sekolah membuat suatu standar acuan dan krieria ketuntasan minimal yang sesuai dengan siswa dan sekolah. Kriteria ketuntasan minimal ini disetiap kelas sama. Dikelas XI IPS kriteria ketuntasan minimalnya adalah 75, siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajarnya mencapai angka 75. Namun pada kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini terbukti dengan hasil ulangan harian siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota. Pada kelas XI IPS 1 terdapat 15 0rang siswa yang tuntas dari 31 siswa. dan Pada kelas XI IPS 2 siswa yang tuntas 20 0rang dari 31 siswa sedangkan pada kelas XI IPS 3 pada pembelajaran sosiologi hanya 14 orang yang tuntas dari 30 siswa, yaitu 47 % siswa yang mampu mencapai angka 75. Jadi kelas XI IPS 3 yang paling rendah jumlah

(3)

3 siswa yang tuntas. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Kemampuan Analisis Siswa Pada materi Masyarakat Multikultural (Kasus:Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota”).

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1)Bagaimana kemampuan analisis siswa terhadap materi konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)? (2)Bagaimana pengaruh metode Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan analisis konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, kabupaten 50 Kota?

Penelitian ini bertujuan untuk (1)Mengetahui kemampuan analisis siswa terhadap materi konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota

sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). (2)Mengetahui pengaruh metode Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan analisis siswa pada materi konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA N 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 kota .

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen, rancangan the one group pretest and postest.

menurut Sugiono (2014:23) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik pengambilan sampel adalah quota sampling.

Adapun responden penelitian berjumlah 30 orang. Data primer

(4)

4 dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui tes objektif langsung kepada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru. Data sekunder diperoleh dari laporan buku daftar nilai guru mata pelajaran sosiologi.

Teknik pengumpulan data melalui instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan questioner atau angket. Angket adalah suatu daftar pertanyaan atau penyataan tentang topik yang diberikan kepada responden, secara individual untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan analisis siswa. Angket yang penulis berikan nantinya akan berupa pertanyaan mengenai kemampuan analisis siswa kelas XI IPS terhadap konsepsi masyarakat multikultural.

Menurut Arikunto (2008:39) Analisis data adalah alat untuk menjelaskan data yang diperoleh dan dianalisis untuk mengetahui hasil akhir. Teknik analisis data adalah penjumlahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus yang ada sesuai dengan pendekatan atau desain yang diambil. Data yang

akan dianalisis yaitu, hasil tes belajar siswa dalam menguasai konsepsi masyarakat multikultural tanpa metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan hasil tes belajar siswa dalam menguasai konsepsi masyarakat multikultural berdasarkan metode Contextual Teaching and Learning (CTL).

Teknik analisis data dilakukan berdasarkan langkah- langkah berikut. Pertama, memeriksa hasil tes siswa berdasarkan indikator yang dinilai. Kedua, Memberi skor hasil tes yang telah dikerjakan dengan cara memberi skor 0 untuk yang salah dan skor 1 untuk yang benar. Data yang diperoleh melalui tes hasil belajar terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Apabila data tersebut normal dan homogen maka uji hipotesis digunakan dengan statistika parametrik. Tapi, apabila data tersebut tidak normal atau tidak homogen maka uji hipotesis yang digunakan statistik non parametrik.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kemampuan Analisis Siswa

Terhadap Materi Konsepsi Masyarakat Multikultural

(5)

5 Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota Sebelum Menggunakan Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)

Selama ini siswa hanya diminta memahami materi pelajaran, materi yang disamapikan guru dengan metode konvensional juga hanya mampu memberikan pemahaman siswa untuk setiap materi pelajaran. Padahal sebenarnya mereka yang telah berada pada sekolah menengah atas sudah mampu untuk menganalisis sebuah permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar mereka dengan mengaitkan berbagai materi yang berupa pengetahuan sosial di lingkungan sekolah. Untuk itu penulis tertarik melihat pengaruh sebuah metode pelajaran terhadap kemampuan analisis siswa khususnya pada materi konsepsi masyarakat multikultural. Materi konsepsi masyarakat multikultural merupakan sebuah materi pelajaran yang selalu ditemukan siswa dilingkungan sekitar mereka.

Bagaimana tidak, negara Indonesia merupakan negara yang memiliki

keberagaman suku bangsa, agama, dan adat istiadat. Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah salah satu metode pelajaran yang cocok digunakan untuk melihat kemampuan analisis siswa, khususnya pada materi konsepsi masyarakat multikultural. Hal ini didukung oleh hasil penelitian pada saat pretest tergolong rendah karena siswa belum memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran. Kemudian siswa langsung diberikan tes (pretest) setelah membaca bahan ajar yang diberikan oleh peneliti.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning 10,46667. Maka rata-rata hitungnya masih tergolong rendah karena hanya mencapai lebih kurang 50% dari soal yang diberikan. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran yang berlangsung saat pretest maka terdapat pengaruhnya pada hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa. pada saat pretest mereka yang tanpa

(6)

6 pemahaman tentang materi konsepsi masyarakat multikultural diberikan tes tentang kemampuan analisis mereka terhadap materi tersebut. hal ini tentu saja berpengarauh terhadap nilai rata-rata yang mereka peroleh.

Selain menggunakan rata-rata hitung (M) sebagai tolak ukur, maka untuk menentukan kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) juga dapat menggunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Besarnya KKM pada mata pelajaran sosiologi adalah 75. Siswa dinyatakan lulus jika dapat menjawab 75% dari soal yang diberikan. Oleh karena itu, kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) rendah dari KKM yaitu mencapai angka ± 50%.

b. Kemampuan Analisis Siswa Terhadap Materi Konsepsi Masyarakat Multikultural Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50

Kota Setelah Menggunakan Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)

Metode pembelajaran merupakan salah satu penunjang dalam proses pembelajaran. dengan adanya berbagai macam metode pembelajaran diharapkan guru mampu lebih kreatif lagi dalam menyampaikan materi pelajaran, agar hasil dari proses pembelajaran yang diproleh oleh peserta didik juga maksimal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sebuah metode pelajaran untuk melihat apakah berpengaruh metode pelajaran yang diberikan terhadap kemampuan analisis siswa. metode yang peneliti gunakan adalah metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Dengan metode pelajaran ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan analisis mereka pada materi konsepsi masyarakat multikultural. Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah metode yang mengajak siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari- hari mereka sehingga mereka lebih mudah memahami materi pelajaran.

(7)

7 Hal ini didukung oleh data yang peneliti peroleh pada saat penelitian.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh rata-rata hitung kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru setelah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) 14,66667. Dari rata- rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru mengalami kenaikan sebesar 4,2%

dari rata-rata hitung kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru.

Selain menggunakan rata-rata hitung (M) sebagai tolak ukur, makauntuk menentukan kemampuan analisis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) juga dapat menggunakan KKM. Besarnya KKM pada mata pelajaran sosiologi adalah 75. Siswa dinyatakan lulus jika dapat menjawab 75% dari soal yang diberikan. Oleh karena itu, kemampuan analisis siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) meningkat yaitu mencapai angka ± 70%.

Berdasarkan deskripsi dan analisis data, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) kemampuan analisis siswa pada materi konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata- rata kemampuan analisis siswa setelah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) (14,66667) dibandingkan dengan rata-rata kemampuan analisis siwa sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) (10,46667). Selain itu, dapat dilihat dari hasil uji t' yang membuktikan bahwa nilai kritis t' dinegatifkan besar dari nilai t' dan kecil dari nilai kritis t' di positifkan( - 1.7 > -6.43917 < 1.7)

Bila dikaitkan dengan teori kontruktivisme dari Piaget dengan hasil penelitian metode Contextual

(8)

8 Teaching and Learning dapat membangkitkan rangsangan terhadap siswa karena pembelajaran dilakukan dengan cara mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.Teori kontruktivisme mengatakan bahwa manusia telah memiliki struktur pengetahuan yang kemudian dihubungkan dengan pengetahuan dalam otaknya. Artinya, setiap individu telah memiliki pengetahuan yang kemudian dihubungkan dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.

Sesuai dengan metode pelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa diminta mengaitkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan pengetahuan yang sebelumnya mereka peroleh dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini membuat mereka lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan dua hal yaitu, Pertama, kemampuan analisis siswa terhadap materi konsepsi masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) hanya mencapai nilai rata-rata hitung 10,46667. Rata-rata hitung yang diperoleh ini masih tergolong rendah karena mencapai kurang lebih 50% dari soal yang diberikan.

Kedua, pengaruh metode Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan analisis siswa pada materi konsepsi masyarakat multikultural siswakelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru telah mencapai nilai rata-rata hitung 14,66667. Rata-rata hitung ini telah mencapai 70%. Dari rata-rata hitung yang diperoleh terdapat 4,2%

peningkatan kemampuan nilai siswa pada saat telah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hasil uji-t', bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima pada taraf signifikansi 95% dan derajat kebebasan (dk) = (n-1) karena –nk t' > t' < nk t' yaitu -1.7 > - 6.43917 < 1.7. berdasarkan uraian di atas, maka kemampuan analisis siswa pada materi konsepsi masyarakat multikultural setelah

(9)

9 menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) meningkat dari pada kemampuan analisis siswa pada materi konsepsi masyarakat multikultural sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL).

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008.

Prosedur Penelitian. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bungin, Burhan 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu- Ilmu Sosial lainnya. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.

Dokumen buku daftar nilai hasil ulangan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 kecamatan Akabiluru tahun ajaran 2016/2017

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, Dan Disertasi (STD). Bandung:

CV. Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. 2003.

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).

Bandung: Fermana

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Makassar melalui penerapan model