Indonesian Accounting Research Journal Vol. 3, No. 3, June 2023, pp. 261 – 269
©Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Survei Pada SKPD Kabupaten Bandung Barat)
The Influence Of Human Resources Competency, Utilization Of Information Technology And Government Intern Control Systems On The Quality Of Regional Financial Reports (Survey On SKPD Kabupaten Bandung Barat)
Suci Andini Ramadhanti Politeknik Negeri Bandung
E-mail: [email protected]
Yanti Rufaedah
Politeknik Negeri Bandung E-mail: [email protected]
Abstract: The purpose of this study was to find out how the influence of human resource competence, the use of information technology and the government's internal control system on the quality of regional financial reports. This type of research uses primary data in the form of a questionnaire given to 95 employees of the finance and accounting department of the SKPD in West Bandung Regency. Data analysis used multiple linear regression analysis after testing the validity, reliability and classical assumption tests using SPSS software version 26.0. Secondary data was obtained through books, journals and articles related to this research. The results of this study are that there is a positive and significant influence on Human Resource Competence, Utilization of Information Technology and Government Internal Control Systems partially or simultaneously on the Quality of Regional Government Financial Reports of West Bandung Regency. The R square value of this study is 0.452. This value indicates that 45.2% of the variable Quality of Financial Statements can be explained by the three variables being studied, while the remaining 54.8% can be explained by variables other than these three variables.
Keywords: HR Competence, Utilization of IT, SPIP, and Quality of Financial Reports 1. Pendahuluan
Pemerintah didorong untuk melaksanakan akuntabilitas publik dengan cara menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada pemangku kepentingan, yakni masyarakat, sebagai respon terkait dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraana pemerintahan yang baik. Laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah harus memiliki kualitas yang baik agar dapat membantu pemakainya dalam pengambilan keputusan. Menurut PP No.71 Tahun 2010, laporan keuangan dianggap berkualitas apabila laporan keuangan tersebut memiliki empat kriteria yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu Pemda yang memperoleh opini WTP di tahun 2021, hal ini termuat dalam IHPS I Tahun 2022. Dalam lima tahun terakhir (2017-2021), opini LKPD Kabupaten Bandung Barat mengalami kenaikan dan penurunan. Berikut ini
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
2017-2021.
Tabel 1. Rekap Opini Hasil Pemeriksaan LKPD KBB tahun 2017-2021 Entitas Pemerintah
Daerah Kabupaten Bandung Barat
Tahun Anggaran
2017 2018 2019i 2020i 2021i
Opini BPK WDPi WDPi WTP WDP WTP
Tingkat Maturitas - - 2,6193 - -
Sumber: Website BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Terjadinya kenaikan opini dari WDP menjadi WTP di tahun 2019 dan 2021 dikarenakan permasalahan yang ada pada tahun-tahun sebelumnya telah diperbaiki oleh Pemerintah Daerah KBB, dan penyajian dan pengungkapan tiap akun dalam Iaporan keuangan sudah sesuai dengan SAP. Namun, walaupun LKPD KBB mengalami perubahan positif dengan dibuktikan dengan penerimaan opini WTP di tahun 2021, nyatanya BPK masih menemukan adanya kelemahan pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan.
Agar sebuah organisasi dapat menghasilkan Iaporan keuangan yang berkualitas, maka harus didukung dengan SDM yang berkompeten karena tiap organisasi sangat bergantung pada SDM yang menjalankan operasinya. Selain itu, pembuatan laporan keuangan yang berkualitas juga dipengaruhi oleh adanya penggunaan teknologi informasi. Jika sebuah organisasi atau bisnis didukung oleh teknologi informasi, maka organisasi tersebut dapat dengan mudah menjalankan tugasnya. Hal Iain yang mempengaruhi kualitas dari Iaporan keuangan adalah sistem pengendalian internalnya. Dengan adanya SPI yang baik di sebuah organisasi, diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan pun akan sesuai dengan SAP dan terbebas dari kekeliruan dan ketidaksesuaian.
2. Kajian Pustaka
2.1. Kualitas Laporan Keuangan
Afiah et al. (2020) menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang sistematis mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para penggunanya. Pemerintah pusat maupun daerah harus menyusun laporan keuangannya dengan berdasar kepada standar akuntansi yang berlaku yakni SAP agar dapat mempermudah pembaca laporan keuangan dalam memahami informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat pun harus berkualitas agar dapat dimanfaatkan penggunanya dengan semaksimal mungkin. Laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memiliki setidaknya empat kriteria berikut: relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami (PP No.71 Tahun 2010).
2.2. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Menurut Sudiarti & Juliarsa (2020), yang dimaksud dengan Kompetensi SDM adalah kemampuan yang dimiliki oleh tiap individu yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan karakteristik kepribadian yang berpengaruh langsung terhadap kinerja agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Moeheriono (2014) menjelaskan bahwa kompetensi SDM dibagi menjadi 2 jenis, yakni kompetensi inti atau murni dan kompetensi individu. Kompetensi inti atau murni merupakan pertemuan atau titik temu KSA yaitu antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adapun indikator dari kompetensi individu menurut Moeheriono (2014) adalah sebagai berikut: 1) Watak (traits), 2) Motif (motives), 3) Konsep diri (self concept), 4) Pengetahuan (knowledge) dan 5) Keahlian (skills).
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
2.3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut Williams & Sawyer (2015) teknologi informasi (TI) merupakan segala bentuk teknologi yang memungkinkan membantu manusia dalam membuat, menyimpan, mengubah, mengkomunikasikan dan menyebarluaskan sebuah informasi. Dengan menggunakan teknologi informasi, kita dapat mempercepat kegiatan operasional yang berhubungan dengan akuntansi seperti dalam pengolahan dan pengiriman data. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Efendi et al. (2017), indikator pemanfaatan teknologi informasi dapat diukur dari beberapa hal, yaitu: 1) Penggunaan komputer, 2) Penggunaan software akuntansi, dan 3) Penggunaan jaringan internet.
2.4. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP menjelaskan bahwa sistem pengendalian intern (SPI) adalah serangkaian tindakan dan kegiatan menyeluruh yang manajemen dan seluruh karyawan lakukan secara konsisten untuk menanamkan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan dari masing-masing organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, pelaporan keuangan yang handal, pengamanan aset negara, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, sedangkan SPlP adalah sistem pengendalian intern yang dilakukan secara menyeluruh baik itu di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Dalam peraturan tersebut dijelaskan pula bahwa terdapat lima unsur dari SPIP, yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. Apabila sebuah organisasi ingin menerapkan SPIP yang baik, maka kelima unsur SPIP perlu dilaksanakan secara menyatu pada setiap unit di organisasi tersebut.
3. Metode Penelitian
Penulis akan menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan metode survei. Adapun populasi yang digunakan ialah pegawai di Bagian Keuangan/Akuntansi yang bekerja di 47 SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat berjumlah 120 orang, sedangkan yang dijadikan sampel adalah pegawai di Bagian Keuangan/Akuntansi yang bekerja di 47 SKPD Pemda Kabupaten Bandung Barat yang menyusun laporan keuangan di tahun 2021 dengan minimal masa kerja dua tahun pada periode penyusunan laporan keuangan. Peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada 95 orang, jumlah tersebut didapat setelah dilakukannya perhitungan sampel menggunakan rumus slovin. Untuk jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, dengan data primer dan data sekunder yang dijadikan sumber datanya.
Adapun metode analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari 3 pengujian yaitu uji normalitas; uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas, analisis regresi linear berganda serta uji hipotesis.
4. Hasil dan Pembahasan
Peneliti memperoleh data dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 95 orang responden yang berasal dari bidang akuntansi/keuangan di 31 SKPD yang berada di KBB. Waktu yang digunakan dalam pengambilan data dimulai dari pengiriman hingga pengembalian kuesioner penelitian ini adalah 22 hari. Sampai batas akhir pengembalian kuesioner, sebanyak 82 eksemplar telah dikumpulkan. Hal ini berarti tingkat pengembalian kuesioner sebesar 86% dari seluruh total kuesioner yang peneliti sebar.
4.1. Uji Kualitas Data
Setelah dilakukannya pengujian validitas kepada seluruh variabel, dapat ditarik kesimpulan
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
yaitu sebesar 0,1829 sehingga bisa dilanjutkan ke dalam uji reliabilitas dan analisis data selanjutnya.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, diketahui nilai Cronbach’s Alpha dari seluruh variabel yang digunakan lebih besar dari 0,70 atau reliabel. Untuk variabel Kompetensi SDM (X1) sebesar 0,765, Pemanfaatan TI (X2) sebesar 0,711, SPIP (X3) sebesar 0,781, dan Kualitas Laporan Keuangan (Y) sebesar 0,704. Jika setiap variabel sudah dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya peneliti akan melakukan MSI (Method Successive Interval) untuk merubah data ordinal yang berasal dari kuesioner menjadi data interval yang akan digunakan dalam pengujian selanjutnya.
4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Berikut merupakan tabel penyajian statistik deskriptif.
Tabel 2. Descriptives Statistic
N Range Min Max Meani Std.i
Deviation Variance
X1 82 17 28 45 38,43 3,251 10,569
X2 82 9 21 30 26,12 2,235 4,997
X3 82 15 35 50 41,73 3,209 10,298
Y 82 9 21 30 25,41 2,188 4,789
Valid N (listwise)
82
Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
1. Nilai rata-rata variabel X1 sebesar 38,43 dan untuk nilai standar deviasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 3,251. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata variabel X1
relatif besar.
2. Nilai rata-rata variabel X2 sebesar 26,12 dan untuk nilai standar deviasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 2,235. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata variabel X2
relatif besar.
3. Nilai rata-rata variabel X3 sebesar 41,73 dan untuk nilai standar deviasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 3,209. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata variabel X3
relatif kecil.
4. Nilai rata-rata variabel Y sebesar 25,41 dan untuk nilai standar deviasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 2,188. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata variabel Y relatif besar.
4.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitasi
Berdasarkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov, diketahui nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa data yang digunakan telah terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics
TOL VIF
X1 ,681 1,469
X2 ,786 1,272
X3 ,559 1,788
Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
Dapat dilihat pada tabel bahwa nilai TOL dari masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF
< 10 yang berarti tidak ada korelasi yang cukup kuat antar setiap variabel independen yang diteliti. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada satu pun dari ketiga variabel bebas yang menunjukkan multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil uji glejser yang telah dilakukan:
Tabel 4. Hasil Uji Glejser
Model t Sig
1 (Constant) 1,254 ,214
X1 -,652 ,516
X2 1,911 ,060
X3 -,839 ,404
Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
Hasil uji yang ditampilkan pada tabel tersebut menunjukkan bahwa signifikansi dari ketiga variabel independen di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4. Uji Regresi Berganda
Berdasarkan hasil dari pengujian regresi linier berganda yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut.
Yˆ = 1,462 + 0,202X1 + 0,272X2+ 0,203X3 + e
1. Nilai konstanta sebesar 1,462 menunjukkan bahwa jika nilai variabel X adalah 0 maka kualitas laporan keuangan akan terjadi sebesar 1,462.
2. Koefisien regresi variabel x1, x2 dan x3 masing masing sebesar (0,202), (0,272) dan (0,203) yang berarti nilainya positif dan dapat dikatakan ketika variabel Xtersebut mengalami peningkatan maka variabel Y yaitu kualitas laporan keuangan akan menjadi lebih baik.
4.5. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Parsial)
Berikut ini merupakan tabel pengujian hipotesis secara parsial (Uji t):
Tabel 5. Hasil Uji Parsial (Uji t) Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.i Error Betai 1
(Constant) 1,462 2,367 ,618 ,539
X1 ,202 ,073 ,282 2,781 ,007
X2 ,272 ,094 ,275 2,905 ,005
X3 ,203 ,074 ,308 2,744 ,008
Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
Berdasarkan pengujian parsial yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut:
a. Nilai Thitung variabel Kompetensi SDM (X1) sebesar 2,781 dengan nilai signifikansi sebesar 0,007. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Thitung > Ttabel yaitu sebesar 1,990 pada tingkat kekeliruan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kompetensi SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat.
b. Nilai Thitung variabel pemanfaatan teknologi informasi (X2) sebesar 2,905 dengan nilai signifikansi sebesar 0,005. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Thitung > Ttabel yaitu
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat.
c. Nilai Thitung variabel sistem pengendalian intern pemerintah (X3) sebesar 2,744 dengan nilai signifikansi sebesar 0,008. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Thitung > Ttabel
yaitu 1,990 pada tingkat kekeliruan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa SPIP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat.
2. Uji F (Simultan)
Berikut ini merupakan tabel pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) dengan pengolahan datanya menggunakan software SPSS versi 26.0.
Tabel 6. Hasil Uji Simultan (Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 390,867 3 130,289 21,450 ,000b
Residual 473,773 78 6,074
Total 864,640 81
Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
Berdasarkan tabel pengujian simultan di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,450 > 2,722 dengan probabilitas yang didapatkan 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas dalam penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi dan pengaruhnya positif dan signifikan terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan
3. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini merupakan tabel analisis koefisien determinasi yang diuji dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 26.0.
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,672a ,452 ,431 2,46455
` Sumber: Data hasil olah peneliti tahun 2023
Berdasarkan pengujian koefisien determinasi yang dilakukan, dapat dilihat besarnya nilai R square adalah 0,452. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 45,2% variabel kualitas laporan keuangan dapat dijelaskan oleh ketiga variabel yang sedang diteliti, sedangkan sisanya sebesar 54,8% dapat dijelaskan oleh variabel lain selain ketiga variabel yang peneliti teliti dalam penelitian ini.
4.6. Pembahasan
1. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas LKPD KBB
Berdasarkan pengujian parsial yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel Kompetensi SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD KBB. Jadi dengan adanya peningkatan pada rasio kompetensi SDM yang dimiliki oleh entitas terkait, maka akan mempengaruhi kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan. Kompetensi yang dimiliki oleh SDM yang bekerja di bidang akuntansi/keuangan pada SKPD di Kabupaten Bandung Barat akan berimplikasi pada kualitas laporan keuangan yang mereka hasilkan. Jika SDM tersebut kompeten dalam melakukan pekerjaan, maka mereka dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Kemampuan pegawai dalam memahami proses akuntansi yang sesuai dengan standar yang digunakan terkait dengan pengelolaan keuangan pemerintah daerah juga dapat memudahkan mereka dalam membuat laporan keuangan serta menyelesaikan laporan keuangan dengan lengkap dan tepat waktu.
Melihat pentingnya kompetensi bagi seorang pegawai, Pemerintah KBB pun melakukan berbagai pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendidikan setiap tahunnya sebagai
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
upaya untuk meningkatkan Kompetensi SDM pada SKPD di wilayah Kabupaten Banding Barat (KBB). Hal ini mereka lakukan agar laporan keuangan yang dihasilkan menjadi berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan oleh para penggunanya dengan semaksimal mungkin. Namun kegiatan untuk meningkatkan kompetensi SDM yang dilakukan oleh Pemerintah KBB sempat mengalami gangguan/penurunan akibat dari adanya pengalihan dana alokasi kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk penanganan Covid-19, sehingga pada dua tahun terakhir peningkatan kompetensi SDM kurang dilakukan dengan maksimal.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Hardyansyah (2016), Nurillah (2014) dan Herlinda (2016). Pada penelitian sebelumnya, pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan adalah positif.
2. Pengaruh Pemanfaatan TI terhadap Kualitas LKPD KBB
Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara parsial Pemanfaatan TI berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD KBB. dengan adanya peningkatan pemanfaatan teknologi informasi pada instansi terkait, maka kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan akan ikut meningkat. Pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi (komputer, software dan jaringan) akan memberikan banyak keunggulan baik dari sisi penghematan waktu maupun keakuratan/ketepatan hasil kerja. Perkembangan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan oleh dunia usaha tetapi juga oleh organisasi di sektor publik, termasuk pemerintah. Dalam mengelola transaksi keuangan dengan berdasar kepada APBD, tentu Pemerintah Daerah akan mengalami kesulitan karena sifat transaksinya yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini tentunya akan menghambat mereka dalam menyelesaikan pembuatan laporan keuangan dengan tepat waktu. Namun dengan adanya teknologi informasi yang semakin canggih dengan dibarengi dengan pemahaman, penguasaan dan penggunaan teknologi yang baik, maka akan memudahkan para pegawai yang bekerja di bagian keuangan/akuntansi melakukan tugasnya dalam membuat laporan keuangan dengan lengkap, akurat dan tepat waktu. Selain itu, laporan keuangan yang disajikan dengan sistem yang terstruktur akan membuat sebuah laporan keuangan terbebas dari kesalahan yang bersifat material.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat pun sudah menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi informasi dengan baik agar dapat membantu mereka dalam meringankan pekerjaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi dan inovasi seperti yang terdapat pada misi pembangunan KBB tahun 2018-2023 yang tercantum pada Laporan Hasil Pemeriksaan Daerah (LHPD) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2021. Tetapi pada kenyataannya, menurut data yang diperoleh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemda KBB Tahun 2021, Pemerintah KBB memiliki kendala dalam mencapai tujuan organisasinya tersebut yaitu belum memadainya infrastruktur teknologi informasi yang terdapat pada SKPD di KBB ditandai dengan belum meratanya infrastruktur TI di beberapa SKPD sehingga pemanfaatan teknologi informasinya belum dapat dilakukan dengan maksimal.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Maksyur (2015), Yuliani dan Agustini (2016) serta Nurillah (2014) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Pengaruh SPIP terhadap Kualitas LKPD KBB
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara parsial SPIP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD KBB. Dengan adanya pengendalian internal yang baik pada suatu organisasi maka akan membuat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan dapat terbebas dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun. Penerapan pengendalian internal yang baik akan memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan, serta akan meningkatkan kepercayaan dari pihak yang berkepentingan.
Mengingat pentingnya suatu pengendalian internal pada sebuah organisasi atau lembaga, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terus berupaya untuk memaksimalkan pengendalian intern yang ada dengan melakukan berbagai cara seperti menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan menaati peraturan perundangan yang berlaku yang berdampak langsung atau material terhadap laporan keuangan. Walau begitu, pada kenyataannya BPK masih menemukan adanya kelemahan pengendalian intern oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terhadap peraturan perundangan dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2021.
Terdapat beberapa SKPD yang tidak meng-update informasi keuangan di website masing- masing, sehingga informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat terhambat.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Maksyur (2015), Herlinda (2016), Nurillah (2014) dan Andriyanto (2017) yang menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
4. Pengaruh Kompetensi SDM, Pemanfaatan TI dan SPIP terhadap Kualitas LKPD KBB Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara bersamaan Kompetensi SDM, Pemanfaatan TI dan SPIP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD KBB. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik tingkat ketiga variabel tersebut secara bersama-sama pada suatu Pemda, maka akan semakin baik pula laporan keuangan yang dihasilkan.
Untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan pada SKPD akan bergantung pada tingkat kompetensi seorang pegawai dilihat dari pengetahuan dan keterampilannya. Jika pegawai di Bagian Akuntansi/Keuangan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai akuntnasi dengan baik maka pegawai akan menjalankan pekerjaannya dengan lebih baik, sehingga kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan akan baik sesuai dengan standar yang berlaku yakni SAP. Adapun tingkat pemanfaatan teknologi informasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keakuratan dan ketepatan waktu dari kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, hal ini dapat dipahami karena jika pegawai menggunakan komputer sebagai alat atau sarana untuk mengerjakan tugasnya dalam pembuatan laporan keuangan, maka pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah, cepat dan terhindar dari kesalahan yang dibuat oleh manusia (human error). Selanjutnya adanya sistem pengendalian intern pemerintah yang baik di suatu SKPD, maka laporan keuangan yang dihasilkan pun akan terbebas dari adanya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun.
Dengan adanya sumber daya manusia yang berkompeten yang dibarengi oleh penggunaan/
pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal serta memadainya sistem pengendalian intern pemerintah di sebuah instansi secara bersama-sama maka akan menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas tinggi karena jika ketiganya diterapkan dengan baik dan maksimal, maka pengerjaan pembuatan laporan keuangan tersebut akan lebih mudah, cepat dan akurat. Dengan adanya sumber daya manusia yang mengerti proses akuntansi sesuai dengan ketentuan atau standar yang berlaku maka laporan keuangan pun akan terbebas dari kesalahan yang bersifat material. Hal tersebut tentunya akan menguntungkan instansi agar memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor yang memeriksanya.
Suci Andini Ramadhanti, Yanti Rufaedah
5. Kesimpulan
Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kompetensi SDM, Pemanfaatan TI dan SPIP terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat secara parsial dan simultan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan SPIP secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat.
2. Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD Kabupaten Bandung Barat.
Daftar Pustaka
Afiah, N., Mulyani, S., & Alfian, A. (2020). Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada Entitas Akuntansi (Pertama). Kencana.
Efendi, L., Darwanis, D., & Abdullah, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten Aceh Tengah).
Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 3(2), 182-195.
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Revisi). PT RajaGrafindo Persada.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Sudiarti, N. W., & Juliarsa, G. (2020). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Locus of Control terhadap Kualitas Laporan Keuangan LPD. E-Jurnal Akuntansi, 30(7), 1725.
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i07.p09
Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2015). Using Information Technology (A. Palmer & K. White, Eds.; Eleventh). McGraw-Hill Education.