MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DI PT. SOEDALI SEJAHTERA
KELOMPOK 5
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Srie Muljani, M.T.
Disusun Oleh:
1. Kurnia Puspitasari 21031010002 2. Aldilah Dian Magfiroh 21031010024 3. Wanda Nur Isnayyah 21031010036 4. Muhimatur Rosida 21031010052
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK & SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA
2024
i KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Makalah Pengolahan Limbah Pabrik tentang instalasi pengolahan air limbah di PT. Soedali Janji”
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengolahan Limbah Pabrik, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang jenis instalasi pengolahan air limbah pada industri.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Srie Muljani, M.T., selaku dosen Pengolahan Limbah Pabrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penyusun tekuni. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, 20 Desember 2023
Penyusun
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... iv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Perusahaan dan Permasalahan ... 1
I.2 Rumusan Masalah ... 1
I.3 Tujuan Perencanaan ... 1
I.4 Manfaat Perencanaan ... 2
BAB II ... 3
TINJAUAN PUSTAKA ... 3
II.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Tekstil ... 3
II.2 Karakteristik Limbah di PT. Soedali Sejahtera ... 3
II.3 Pengolahan Limbah Cair Industri di PT. Soedali Sejahtera ... 4
II.4 Rancangan Proyek ... 4
BAB III ... 7
PERHITUNGAN ALTERNATIF IPAL... 7
III.1 Perencanaan Alternatif 1 ... 7
III.1.1 Bak Ekualisasi ... 7
III.1.2 Bak Pengendapan Awal ... 7
III.1.3 Bak Anaerobik Biofilter Tercelup ... 10
III.1.4 Bak Aerobik Biofilter ... 14
III.1.5 Bak Pengendap Akhir Biofilter ... 18
III.2 Perencanaan Alternatif 2 ... 18
III.2.1 Bak Ekualisasi ... 18
III.2.2 bak Pengendapan Awal ... 19
III.2.3 Bak Anaerobik Biofilter Tercelup ... 22
III.2.4 Bak Aerobik Filter ... 25
III.2.5 Bak Pengendao Akhir Biofilter ... 28
III.3 Perbandingan Alternatif 1 dan Alternatif 2 ... 29
BAB IV ... 30
KESIMPULAN DAN SARAN... 30
IV.1 Kesimpulan ... 30
iii
IV.2 Saran... 30
DAFTAR PUSTAKA ... 31
LAMPIRAN I ... 32
LAMPIRAN II ... 33
iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Alir saat ini IPAL PT. Soedali Sejahtera ... 4
Gambar 2 Diagram Alir Alternatif 1 IPAL PT. Soedali Sejahtera ... 5
Gambar 3 Diagram Alir Alternatif 2 IPAL PT. Soedali Sejahtera ... 6
DAFTAR TABEL Tabel 1 Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil ... 3
Tabel 2 Karakteristik Air Limbah IPAL Industri Tekstil di PT. Soedali Sejahtera ... 3
Tabel 3 Kriteria desain anaerobik biofilter ... 7
Tabel 4 Dimensi Desain Alternatif 1 ... 18
Tabel 5 Dimensi Desain Alternatif 1 ... 29
Tabel 6 Perbandingan Kualitas Air Limbah Desain IPAL ... 29
Tabel 7 Perbandingan Desain IPAL ... 29
1 BAB I
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan dan Permasalahan
PT. Soedali Sejahtera, merupakan perusahaan yang yang bergerak dlam bidang tekstil.
Produk atau layanan di pabrik ini meliputi kain tekstil, kain grey fabric, polyester fabric dan batik. Perkembangan dan meningkatnya permintaan produk tekstil membuat industri ini terus berusaha untuk tetap bersaing dengan memproduksi pakaian berwarna gelap. Dampak peningkatan kegiatan produksi industri membuat limbah yang dihasilkan bertambah dan mengalami perubahan karakteristik. Banyaknya warga yang mengeluh mengenai limbah industri ini, dikarenakan Kali Jogonalan yang mendadak berubah warna menjadi merah darah.
IPAL industri tekstil PT. Soedali Sejahtera memiliki desain untuk mengolah air limbah tekstil dengan karakter limbah berwarna cerah pada awalnya, tetapi akibat perubahan karakteristik limbah yang dihasilkan menyebabkan IPAL tidak bekerja secara efektif. Kualitas limbah hasil dari unit IPAL industri tekstil PT. Soedali Sejahtera untuk parameter COD, BOD, dan TSS masih belum memenuhi baku mutu (Arifin, 2021). Kinerja IPAL yang kurang baik membuat industri tekstil PT. Soedali Sejahtera mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki IPAL agar kualitas limbah yang dikeluarkan memnuhi baku mutu. Oleh karena itu PT. Soedali Sejahtera akan berkomitmen lebih dalam lagi untuk memperbaiki kualitas pengolahan limbah untuk masa yang akan datang.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana solusi untuk IPAL yang sudah ada di PT. Soedali Sejahtera?
2. Bagaimana merencanakan desain ulang IPAL menggunakan unit biofilter tercelup anaerobik-aerobik sebagai alternatif untuk sistem pengolahan air limbah di industri tekstil PT. Soedali Sejahtera?
3. Bagaimana perbandingan kelebihan untuk desain ulang IPAL industri tekstil PT Soedali Sejahtera menggunakan unit biofilter tercelup anaerobik-aerobik terhadap IPAL eksisting dilihat dari aspek teknis dan finansial?
I.3 Tujuan Perencanaan
1. Merencanakan solusi untuk IPAL akan dilakukan desain ulang atau hanya sekedar adanya penambahan zat baru
2. Merencanakan ulang unit IPAL eksisting yang memiliki kinerja kurang baik dengan menggunakan alternatif desain berupa unit biofilter tercelup anaerobik-aerobik
2 3. Membandingkan kelebihan desain ulang IPAL menggunakan unit biofilter tercelup anaerobik-aerobik dengan IPAL eksisting industri tekstil PT. Soedali Sejahtera berdasarkan aspek teknis dan finansial
I.4 Manfaat Perencanaan
1. Memperbaiki IPAL industri tekstil PT. Soedali Sejahtera sehingga menghasilkan air limbah yang memenuhi baku mutu yang berlaku
2. Menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan kinerja unit IPAL industri tekstil PT.
Soedali Sejahtera sehingga air limbah yang dibuang dapat memnuhi baku mutu dan kontinyu dengan baik
3. Sebagai acuan untuk pembangunan unit pengolahan air limbah jika ada penambahan kapasitas produksi dari industri tekstil PT. Soedali Sejahtera dimasa mendatang 4. Menjaga kualitas air Sungai Pandaan sehingga dapat meringkan beban PDAM
Pasuruan untuk mennggunakan air Sungai Pandaan sebagai air baku PDAM Pasuruan
3 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA II.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Tekstil
Baku mutu air limbah Industri Tekstil berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil Parameter Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(kg/ton)
BOD5 60 6
COD 150 15
TSS 50 5
Fenol Total 0,5 0,05
Krom Total (Cr) 1,0 0,1
Amonia Total (NH3-N) 8,0 0,8
Sulfida (sebagai S) 0,3 0,03
Minyak dan lemak 3,0 0,3
pH 6,0-9,0
Debit Limbah Paling Tinggi
100 m3/ton produk tekstil
II.2 Karakteristik Limbah di PT. Soedali Sejahtera
Karakteristik air limbah yang digunakan dalam evaluasi dan perencanaan ulang adalah air limbah buangan proses produksi yang berasal dari mesin produksi. Sampel diambil pada outlet mesin kemudian diuji di Laboratorium dan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Karakteristik Air Limbah IPAL Industri Tekstil di PT. Soedali Sejahtera
Parameter Nilai Satuan
pH 10,6 -
TSS 364 mg/L
Warna 130 PtCo
COD 2.645 mg/L
BOD 1.640 mg/L
4 II.3 Pengolahan Limbah Cair Industri di PT. Soedali Sejahtera
PT. Soedali Sejahtera sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah namun belum memenuhi baku mutu serta warna yang dihasilkan masih pekat. Sehingga perlu dilakukan evaluasi dari unit IPAL Eksisting dan merencanakan desain dengan alternative baru yang efektif. Dengan hal ini mampu memberikan keuntungan pada industri tekstil PT. Soedali Sejahtera dari aspek teknis maupun aspek finansial untuk mengolah limbah yang dihasilkan
Mesin Produksi
Bak Ekualisasi
Bak Koagulasi- Flokulasi
Cooling Tower
Bak Pengendapan flok
Bak sedimentasi akhir
Bak pengering lumpur
Badan sungai
Suhu belum memenuhi
Suhu sudah memnuhi
Gambar 1 Diagram Alir saat ini IPAL PT. Soedali Sejahtera II.4 Rancangan Proyek
Melakukan evaluasi dari unit IPAL eksisting dan merencanakan desain dengan alternative baru yang efektif sehingga mampu memberikan keuntungan pada industri tekstil PT. Soedali Sejahtera dari aspek teknis maupun finansial untuk mengolah limbah yang dihasilkan. Terdapat dua alternative yang kami tawarkan kepada pihak perusahaan, diantaranya:
1. Melakukan pembongkaran ulang semua unit yang telah dievaluasi dan mengganti dimensi unit sesuai dengan kriteria desain
2. Melakukan pembongkaran terhadap unit IPAL Eksisting yang telah dievaluasi dan mengganti unit tangka aerasi yang tidak dioperasikan dan mendapatkan keluhan dalam
5 pengoperasiannya dengan alternative unit biofilter tercelup anaerobic serta ditambah unit adsorpsi karbon aktif
Mesin Produksi
Bak Ekualisasi
Bak Koagulasi- Flokulasi
Cooling Tower Suhu belum memenuhi
Suhu sudah memnuhi
Biofilter tercelup anaerobik-aeerobik
Bak pengendapan
final Filter press
Karbon aktif
Badan sungai
Gambar 2 Diagram Alir Alternatif 1 IPAL PT. Soedali Sejahtera
6
Mesin Produksi
Bak Ekualisasi
Bak Koagulasi- Flokulasi
Cooling Tower Suhu belum memenuhi
Suhu sudah memnuhi
Bak pengendapan
final Filter press
Karbon aktif
Badan sungai Biofilter tercelup anaerobik-aeerobik
Gambar 3 Diagram Alir Alternatif 2 IPAL PT. Soedali Sejahtera
7 BAB III
PERHITUNGAN ALTERNATIF IPAL III.1 Perencanaan Alternatif 1
III.1.1 Bak Ekualisasi
Bak ekualisasi pada alternative 1 menggunakan desain dari perbaikan bak ekualisasi hasil perhitungan analisis evaluasi. Dimensi bak ekualisasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Panjang bak = 5,5 meter
Lebar bak = 2,8 meter
Tinggi bak = 2 meter III.1.2 Bak Pengendapan Awal
Perencanaan dilakukan dengan melakukan perhitungan menggunakan kriteria desain dari (Sasse, 1998). Kriteria desain unit biofilter anaerobic-aerobik adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Kriteria desain anaerobik biofilter
Parameter Range Satuan Tipikal
Waktu Tinggal (td) 24-48 Jam 36
Rasio SS/COD 0,35-0,45 0,4
Organic Loading < 4,5 Kg/m3. Hari
Vup dalam media < 2 m/jam
Dengan kriteria desain yang telah ditetapkan dalam buku DEWATS, maka dapat dihitung dimensi yang diperlukan untuk rangkaian unit biofilter tercelup. Perhitungan desain unit adalah sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s
Waktu masuk limbah = 8 jam
Waktu tinggal (td) = 2 jam
[CODin] = 2.645 mg/L
[BODin] =1.640 mg/L
Rasio SS/COD = 0,4 mg/L/mg/L
8 Waktu Pengurasan Lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m Lebar Sekat (Lsekat) = 0,5 m
Perhitungan Removal
% Removal COD =
((𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑆𝑆/𝐶𝑂𝐷
0,6 )×(𝑇𝐷−1)×0,1) 2+0,3
=
((0,4
0,6)×(2−1)×0,1) 2+0,3
= 23,33%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 2.645 × (1 − 23,33%)
= 2027,83 mg/L
% removal BOD = 1,06 × %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷
= 1,06 × 23,33%
= 24,73%
[BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 1640 × (1 − 24,73%)
= 1.234,37 mg/L Debit Puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81 𝑚
3
8 𝑗𝑎𝑚
=10,13 m3/jam Perhitungan Lumpur
Akumulasi Lumpur (AL) = 0,005 × (1 − (𝑃𝐿 × 0,014))
= 0,005 × (1 − (6 × 0,014))
= 0,0046 l/kg BOD Volume lumpur total (Vlumpur) = 𝐴𝐿× ([𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛]−[𝐵𝑂𝐷𝑜𝑢𝑡]
1000 ) × 𝑃𝐿× 30 × 𝑄𝑖𝑛+ (𝐻𝑅𝑇 × 𝑄𝑖𝑛)
= 0,0046 × ([1640]−[1234,37
1000 ) × 6 × 30 × 81 + (2 × 10,13)
= 47,34 m3
9 Perhitungan Dimensi
Panjang Kompartemen 1 (Pkomp1) = 2
3×
𝑉𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝐿𝑏𝑎𝑘 𝐻𝑎𝑖𝑟
= 2
3×
47,34 2 2,2
= 7,17 m ≈ 7,2 m Panjang Kompartemen 2 (Pkomp2) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝1× 0,5
= 7,2 × 0,5
= 3,59 m ≈ 3,6 m Dimensi Bak Pengendapan Awal Biofilter
Kompartemen 1
Panjang Kompartemen 1 (Pkomp1) = 7,2 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m
Free board (Fb) = 0,3 m
Tinggi bak (Hbak) = Hair + Fb
= 2,2 m + 0,3 m
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As1) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝1× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 7,2 𝑚 × 2 𝑚
= 14,4 m2 Volume Kompartemen 1 (Vkomp1) = 𝐴𝑠1× 𝐻𝑏𝑎𝑘
=14,4 × 2,5
=36 m3
Kompartemen 2
Panjang Kompartemen 2 (Pkomp2) =3,6 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m
Free board (Fb) = 0,3 m
Tinggi bak (Hbak) = Hair + Fb
= 2,2 m + 0,3 m
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As2) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝2× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,6 𝑚 × 2 𝑚
10
= 7,2 m2 Volume Kompartemen 2 (Vkomp2) = 𝐴𝑠2× 𝐻𝑏𝑎𝑘
=7,2 × 2,5
=18 m3 Cek Kriteria Desain
Organic Loading Rate (OLR) = (𝑄𝑖𝑛×[𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛])
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝1+𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝2
= (81×[2535]) 35+18
=3967,50 ≈ 3,97 kg/m3.hari Hydraulic Loading Rate (HLR) = 𝑄𝑖𝑛
𝐴𝑠1+𝐴𝑠2
= 81
14,4+7,2
= 3,75 m3/m2.hari
Dimensi yang didapatkan dari hasil perhitungan bak pengendap awal unit biofilter adalah sebagai berikut:
1. Kompartemen 1
Panjang = 7,2 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter 2. Kompartemen 2
Panjang = 3,6 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter
III.1.3 Bak Anaerobik Biofilter Tercelup
Bak anaerobic biofilter merupakan unit lanjutan setelah bak pengendap awal. Unit ini dirangkai secara seri dan merupakan sambungan dari bak pengendap awal. Berdasarkan kriteria desain maka dapat dihitung untuk perencanaan unit bak anaerobic biofilter. Rincian perhitungan dapat dilihat dibawah ini:
Perencanaan unit disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia, sehingga untuk menentukan dimensi akan berdasarkan dengan kondisi lapangan dan berikut adalah perhitungan dimensi unit anaerobic biofilter:
11 Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam
Td di bak pengendap = 2 jam
HRT di tiap bak anaerobic filter = 24 jam Suhu air limbah minimum (T) = 28oC Jumlah bak yang direncanakan (n) = 4 buah
[CODin] = 2027,83 mg/L
[BODin] = 1234,37 mg/L
SS/COD ratio = 0,40 mg/L/mg/L
Waktu pengurasan lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Jumlah Kompartemen (n) = 4 buah
Lebar celah bawah Kompartemen (Lcb) = 0,5 m Tinggi air diatas media (Hamedia) = 0,4 m Panjang sekat bak (Psbak) = 0,25 m
Free Board (Fb) = 0,3 m
Media filter = sarang tawon (PVC/Plastik)
Porositas media filter (Pmf) = 98%
Luas permukaan media filter (Asmf) 150-240 m2/m3
12 Perhitungan Removal
f-temp = ((𝑇−25)×0,08)
5 + 1
= ((28−25)×0,08)
5 + 1
=1,05
f-strength = (([𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛]−2000)×0,02) (1000+1,04)
= (([2027,83]−2000)×0,02) (1000+1,04)
= 1,04
f-surface =1,06
f-td = ((𝑡𝑑−12)×0,07)
12+0,6
= ((24−12)×0,07) 12+0,6
= 0,067%
% removal COD = 𝑓𝑡𝑒𝑚𝑝 × 𝑓𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ × 𝑓𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 × 𝑓𝑡𝑑 × (1 + (𝑛 × 0,04))
= 1,05 × 1,04 × 1,06 × 0,067% × (1 + (4 × 0,04))
= 89,84%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 2027,83 × (1 − 0,94)
= 206,04 mg/L
% removal BOD = 92,71%
[BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 1234,27 × (1 − 0,98)
= 89,99 mg/L
13 Perhitungan Dimensi
Debit puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑡𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81
8
= 10,13 m3/jam
Volume bak (Vbak) = 𝑄𝑖𝑛×𝐻𝑅𝑇
24
= 81 ×24
24
= 81 m3 Panjang Kompartemen (Pkomp) = 𝑉𝑏𝑎𝑘𝑛
𝐻𝑎𝑖𝑟×0,25
+ (𝐿𝑏𝑎𝑘× (𝐻𝑎𝑖𝑟− 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟× (1 − 𝑃𝑚𝑓)))
= 814 2,2×0,25
+ (2 × (2,2 − 1,05 × (1 − 0,98)))
= 4,13 m ≈ 4,2 m Tinggi media filter (Hfilter) = Hair – Lcb – 0,4 – 0,05
= 2,2 – 0,5 – 0,4 – 0,05
= 1,25 m Tinggi bak (Hbak) = Hair +Fb
= 2,2 + 0,3
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,8 × 2
= 8,40 m2 Volume media filter (Vmf) = 𝐴𝑠× 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟
= 8,4 × 1,25
= 10,5 m3
14 Cek kriteria desain
Vup dalam media (Vupmf) = 𝑄𝑝𝑒𝑎𝑘
(𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝×𝐿𝑏𝑎𝑘×𝑃𝑚𝑓)
= 10,2
(4,2×2×98%)
= 1,23 m/jam Organic Loading Rate (OLR) = [𝐶𝑂𝐷1000𝑖𝑛×𝑄𝑖𝑛]
𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟×𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝×𝐿𝑏𝑎𝑘×𝑛×𝑃𝑚𝑓
= [2027,83×81]
1000 1,05×3,8×2,2×4×98%
= 3,19 kg/m3.hari
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan dimensi tiap kompartemen bak biofilter anaerobic adalah sebagai berikut:
Kompartemen = 4 buah
Panjang = 4,2 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter
Tinggi media = 1, 25 meter III.1.4 Bak Aerobik Biofilter
Bak aerobic biofilter meruapakan unit lanjutan yang disusun secara seri setelah bak anaerobic biofilter. Unit ini memiliki kriteria desain yang sama dan perhitungan dengan cara yang sama dengan bak anaerobic biofilter. Perencanaan dilakukan dengan melakukan perhitungan menggunakan kriteria desain dari Sasse (1998). Perhitungan dimensi adalah sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam
Td di bak pengendap = 2 jam
HRT di tiap bak anaerobic filter = 7 jam
15 Suhu air limbah minimum (T) = 28oC
Jumlah bak yang direncanakan (n) = 4 buah
[CODin] = 206,04 mg/L
[BODin] = 89,99 mg/L
SS/COD ratio = 0,40 mg/L/mg/L
Waktu pengurasan lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Jumlah Kompartemen (n) = 1 buah
Lebar celah bawah Kompartemen (Lcb) = 0,5 m Tinggi air diatas media (Hamedia) = 0,4 m Panjang sekat bak (Psbak) = 0,25 m
Free Board (Fb) = 0,3 m
Media filter = sarang tawon (PVC/Plastik)
Porositas media filter (Pmf) = 98%
Luas permukaan media filter (Asmf) 150-240 m2/m3 Perhitungan removal
f-temp = ((𝑇−25)×0,08)
5 + 1
= ((28−25)×0,08)
5 + 1
=1,05
f-strength = (([𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛]−2000)×0,02) (1000+1,04)
= (([206,04]×0,17)) (2000+0,87)
= 0,89
f-surface =1,06
f-td = 𝑡𝑑 × 0,1612 + 0,44
= 7 × 0,1612 + 0,44
= 0,57
% removal COD = 𝑓𝑡𝑒𝑚𝑝 × 𝑓𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ × 𝑓𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 × 𝑓𝑡𝑑 × (1 + (𝑛 × 0,04))
= 1,05 × 0,89 × 1,06 × 0,57 × (1 + (1 × 0,04))
= 58,53%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 206,04 × (1 − 0,59)
16
= 85,45 mg/L
% removal BOD = 60,29%
[BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 89,99 × (1 − 0,6)
= 35,74 mg/L Perhitungan dimensi
Debit puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑡𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81
8
= 10,13 m3/jam
Volume bak (Vbak) = 𝑄𝑖𝑛×𝐻𝑅𝑇
24
= 81 × 7
24
= 23,63 m3 Luas Permukaan bak (As) = 𝑉𝑏𝑎𝑘
𝐻𝑎𝑖𝑟
= 23,63
2,2
= 10,74 m2 Panjang Kompartemen (Pkomp) = 𝐴𝑠
𝐿𝑏𝑎𝑘
= 10,74
2
= 5,37 m ≈ 5,4 m Tinggi media filter (Hfilter) = Hair – Lcb – 0,4 – 0,05
= 2,2 – 0,5 – 0,4 – 0,05
= 1,25 m Tinggi bak (Hbak) = Hair +Fb
= 2,2 + 0,3
= 2,5 m Volume media filter (Vmf) = 𝐴𝑠× 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟
= 10,74 × 1,25
= 13,42 m3 Perhitungan kebutuhan oksigen
BOD yang masuk = 𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛×𝑄𝑖𝑛
1000
17
= 89,99×81
1000
= 7,29 kg/hari
BOD yang dihilangkan = 𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛×𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷×𝑄𝑖𝑛 1000
= 89,99×60%×81 1000
= 4,39 kg/hari
Kebutuhan oksigen teoritis = 1,4 × 𝐵𝑂𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛
= 1,4 × 4,39
= 6,15 kg/hari
Suhu rata-rata (T) = 28oC
Berat udara pada suhu 28oC = 1,17 kg/m3
Diasumsikan jumlah oksigen dalam udara 23,2% = 0,23 O2/g udara Jumlah kebutuhan oksigen = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 ×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛
= 6,15
1,17 ×0,23
= 22,62 m3/hari
Efisiensi udara = 0,01
Kebutuhan udara actual = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 22,62
0,01
= 2261,56 m3/hari ≈ 1570,53 L/menit Recycle ratio = 𝑣𝑜𝑙 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑄𝑖𝑛
= 2261,56
81
= 27,92%
Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi unit sebesar
Panjang bak = 5,4 meter
Lebar bak = 2 meter
Tinggi bak = 2,5 meter (0,3 meter adalah freeboard)
Diffuser = 1000-2000 L O2/menit
Tinggi media = 1,25 meter
18 III.1.5 Bak Pengendap Akhir Biofilter
Bak pengendap akhir biofilter adalah unit terakhir pada rangkaian biofilter tercelup anaerobic-aerobik. Perhitungan dimensi unit ini adalah sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam Td di bak pengendap = 2 jam
Volume bak (Vbak) = 𝑡𝑑
24× 𝑄𝑖𝑛
= 2
24× 81
= 6,75 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Luas Permukaan bak (Aa) = 𝑉𝑏𝑎𝑘
𝐻𝑎𝑖𝑟
= 6,75
2,2
= 3,07 m2 Panjang bak (Pbak) = 𝐴𝑠
𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,07
2
= 1,53 m
Dari hasil perhitungan dapat disederhanakan dalam tabel berikut:
Tabel 4 Dimensi Desain Alternatif 1
Parameter (m) BP awal Bak anaerob Bak aerobik BP akhir
Panjang bak 7,2 dan 3,6 4,2 5,4 1,53
Lebar bak 2 2 2 2
Tinggi bak 2,5 2,5 2,5 2,5
Tinggi media - 1,25 1,25 -
III.2 Perencanaan Alternatif 2 III.2.1 Bak Ekualisasi
Bak ekualisasi pada alternative 1 menggunakan desain dari perbaikan bak akualisasi hasil perhitungan analisis evaluasi. Dimensi bak ekualisasi yang digunakan adalah sebagai berikut
19
Panjang bak = 5,5 meter
Lebar bak = 2,8 meter
Tinggi bak = 2 meter III.2.2 bak Pengendapan Awal
Perencanaan dilakukan dengan melakukan perhitungan menggunakan kriteria desain dari Sasse (1998). Perhitungan dimensi unit sesuai dengan kriteria desain yang berlaku dapat dilihat sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s
Waktu masuk limbah = 8 jam
Waktu tinggal (td) = 2 jam
[CODin] = 899,30 mg/L
[BODin] =278,8 mg/L
Rasio SS/COD = 0,4 mg/L/mg/L
Waktu Pengurasan Lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m Lebar Sekat (Lsekat) = 0,5 m
Perhitungan Removal
% Removal COD =
((𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑆𝑆/𝐶𝑂𝐷
0,6 )×(𝑇𝐷−1)×0,1) 2+0,3
=
((0,40,6)×(2−1)×0,1) 2+0,3
= 23,33%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 899,3 × (1 − 23,33%)
= 689,46 mg/L
% removal BOD = 1,06 × %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷
= 1,06 × 23,33%
= 24,73%
20 [BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 278,8 × (1 − 24,73%)
= 209,84 mg/L Debit Puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81 𝑚
3
8 𝑗𝑎𝑚
=10,13 m3/jam Perhitungan Lumpur
Akumulasi Lumpur (AL) = 0,005 × (1 − (𝑃𝐿 × 0,014))
= 0,005 × (1 − (6 × 0,014))
= 0,0046 l/kg BOD Volume lumpur total (Vlumpur) = 𝐴𝐿× ([𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛]−[𝐵𝑂𝐷𝑜𝑢𝑡]
1000 ) × 𝑃𝐿× 30 × 𝑄𝑖𝑛+ (𝐻𝑅𝑇 × 𝑄𝑖𝑛)
= 0,0046 × ([278,8]−[209,84]
1000 ) × 6 × 30 × 81 + (2 × 10,13)
= 40,50 m3
Perhitungan Dimensi
Panjang Kompartemen 1 (Pkomp1) = 2
3×
𝑉𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝐿𝑏𝑎𝑘 𝐻𝑎𝑖𝑟
= 2
3×
40,50 2 2,2
= 6,14 m ≈ 6,2 m Panjang Kompartemen 2 (Pkomp2) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝1× 0,5
= 6,2 × 0,5
= 3,07 m ≈ 3,1 m Dimensi Bak Pengendapan Awal Biofilter
Kompartemen 1
Panjang Kompartemen 1 (Pkomp1) = 6,2 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m
Free board (Fb) = 0,3 m
Tinggi bak (Hbak) = Hair + Fb
= 2,2 m + 0,3 m
21
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As1) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝1× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 6,2 𝑚 × 2 𝑚
= 12,4 m2 Volume Kompartemen 1 (Vkomp1) = 𝐴𝑠1× 𝐻𝑏𝑎𝑘
=12,4 × 2,5
=3,1 m3
Kompartemen 2
Panjang Kompartemen 2 (Pkomp2) =3,1 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air minimum di inlet (Hair) = 2,2 m
Free board (Fb) = 0,3 m
Tinggi bak (Hbak) = Hair + Fb
= 2,2 m + 0,3 m
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As2) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝2× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,1 𝑚 × 2 𝑚
= 6,2 m2 Volume Kompartemen 2 (Vkomp2) = 𝐴𝑠2× 𝐻𝑏𝑎𝑘
=6,2 × 2,5
=15,5 m3 Cek Kriteria Desain
Organic Loading Rate (OLR) = (𝑄𝑖𝑛×[𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛])
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝1+𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝2
= (81×[2535]) 3,1+15,5
=1566,52 ≈ 1,57 kg/m3.hari Hydraulic Loading Rate (HLR) = 𝑄𝑖𝑛
𝐴𝑠1+𝐴𝑠2
= 81
12,4+6,2
= 4,35 m3/m2.hari
Dimensi yang didapatkan dari hasil perhitungan bak pengendap awal unit biofilter adalah sebagai berikut:
3. Kompartemen 1
22
Panjang = 6,2 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter 4. Kompartemen 2
Panjang = 3,1 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter
III.2.3 Bak Anaerobik Biofilter Tercelup
Bak anaerobic biofilter merupakan unit lanjutan setelah bak pengendap awal. Unit ini dirangkai secara seri dan merupakan sambungan dari bak pengendap awal. Berdasarkan kriteria desain maka dapat dihitung untuk perencanaan unit bak anaerobic biofilter. Rincian perhitungan dapat dilihat dibawah ini:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam
Td di bak pengendap = 2 jam
HRT di tiap bak anaerobic filter = 24 jam Suhu air limbah minimum (T) = 28oC Jumlah bak yang direncanakan (n) = 4 buah
[CODin] = 689,46 mg/L
[BODin] = 209,84 mg/L
SS/COD ratio = 0,40 mg/L/mg/L
Waktu pengurasan lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Jumlah Kompartemen (n) = 4 buah
Lebar celah bawah Kompartemen (Lcb) = 0,5 m Tinggi air diatas media (Hamedia) = 0,4 m Panjang sekat bak (Psbak) = 0,25 m
Free Board (Fb) = 0,3 m
Media filter = sarang tawon (PVC/Plastik)
23 Porositas media filter (Pmf) = 98%
Luas permukaan media filter (Asmf) 150-240 m2/m3 Perhitungan Removal
f-temp = ((𝑇−25)×0,08)
5 + 1
= ((28−25)×0,08)
5 + 1
=1,05
f-strength = (([𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛]−2000)×0,02) (1000+1,04)
= (([689,46]−2000)×0,02) (1000+1,04)
= 0,93
f-surface =1,06
f-td = ((𝑡𝑑−12)×0,07)
12+0,6
= ((24−12)×0,07) 12+0,6
= 0,067%
% removal COD = 𝑓𝑡𝑒𝑚𝑝 × 𝑓𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ × 𝑓𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 × 𝑓𝑡𝑑 × (1 + (𝑛 × 0,04))
= 1,05 × 0,93 × 1,06 × 0,067% × (1 + (4 × 0,04))
= 80,17%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 689,46 × (1 − 0,8)
= 136,70 mg/L
% removal BOD = 92,71%
[BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 209,84 × (1 − 0,92)
= 15,3 mg/L Perhitungan Dimensi
Debit puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑡𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81
8
= 10,13 m3/jam
24
Volume bak (Vbak) = 𝑄𝑖𝑛×𝐻𝑅𝑇
24
= 81 ×24
24
= 81 m3 Panjang Kompartemen (Pkomp) = 𝑉𝑏𝑎𝑘𝑛
𝐻𝑎𝑖𝑟×0,25
+ (𝐿𝑏𝑎𝑘× (𝐻𝑎𝑖𝑟− 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟× (1 − 𝑃𝑚𝑓)))
= 814 2,2×0,25
+ (2 × (2,2 − 1,05 × (1 − 0,98)))
= 4,13 m ≈ 4,2 m Tinggi media filter (Hfilter) = Hair – Lcb – 0,4 – 0,05
= 2,2 – 0,5 – 0,4 – 0,05
= 1,25 m Tinggi bak (Hbak) = Hair +Fb
= 2,2 + 0,3
= 2,5 m
Luas Permukaan bak (As) = 𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝× 𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,8 × 2
= 8,40 m2 Volume media filter (Vmf) = 𝐴𝑠× 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟
= 8,4 × 1,25
= 10,5 m3 Cek kriteria desain
Vup dalam media (Vupmf) = 𝑄𝑝𝑒𝑎𝑘
(𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝×𝐿𝑏𝑎𝑘×𝑃𝑚𝑓)
= 10,2
(4,2×2×98%)
= 1,23 m/jam Organic Loading Rate (OLR) = [𝐶𝑂𝐷1000𝑖𝑛×𝑄𝑖𝑛]
𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟×𝑃𝑘𝑜𝑚𝑝×𝐿𝑏𝑎𝑘×𝑛×𝑃𝑚𝑓
= [689,46×81]
1000 1,05×3,8×2,2×4×98%
= 1,09 kg/m3.hari
Perencanaan unit disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia, sehingga untuk menentukan dimensi akan berdasarkan dengan kondisi lapangan. Berdasarkan hasil
25 perhitungan, didapatkan dimensi tiap kompartemen bak biofilter anaerobic adalah sebagai berikut:
Kompartemen = 4 buah
Panjang = 4,2 meter
Lebar = 2 meter
Tinggi = 2,5 meter (0,3 adalah fb)
Tinggi media = 1, 25 meter III.2.4 Bak Aerobik Filter
Bak aerobic biofilter meruapakan unit lanjutan yang disusun secara seri setelah bak anaerobic biofilter. Unit ini memiliki kriteria desain yang sama dan perhitungan dengan cara yang sama dengan bak anaerobic biofilter. Perencanaan dilakukan dengan melakukan perhitungan menggunakan kriteria desain dari Sasse (1998). Perhitungan dimensi adalah sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam
Td di bak pengendap = 2 jam
HRT di tiap bak anaerobic filter = 7 jam Suhu air limbah minimum (T) = 28oC Jumlah bak yang direncanakan (n) = 4 buah
[CODin] = 136,07 mg/L
[BODin] = 15,30 mg/L
SS/COD ratio = 0,40 mg/L/mg/L
Waktu pengurasan lumpur (PL) = 6 bulan
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Jumlah Kompartemen (n) = 1 buah
Lebar celah bawah Kompartemen (Lcb) = 0,5 m Tinggi air diatas media (Hamedia) = 0,4 m Panjang sekat bak (Psbak) = 0,25 m
Free Board (Fb) = 0,3 m
26
Media filter = sarang tawon (PVC/Plastik)
Porositas media filter (Pmf) = 98%
Luas permukaan media filter (Asmf) 150-240 m2/m3 Perhitungan removal
f-temp = ((𝑇−25)×0,08)
5 + 1
= ((28−25)×0,08)
5 + 1
=1,05
f-strength = (([𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛]×0,17))
(2000+0,87)
= (([136,7]×0,17)) (2000+0,87)
= 0,88
f-surface =1,06
f-td = 𝑡𝑑 × 0,1612 + 0,44
= 7 × 0,1612 + 0,44
= 0,57
% removal COD = 𝑓𝑡𝑒𝑚𝑝 × 𝑓𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ × 𝑓𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 × 𝑓𝑡𝑑 × (1 + (𝑛 × 0,04))
= 1,05 × 0,88 × 1,06 × 0,57 × (1 + (1 × 0,04))
= 58,14%
[CODout] = [𝐶𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐶𝑂𝐷)
= 136,7 × (1 − 0,58)
= 57,22 mg/L
% removal BOD = 59,89%
[BODout] = [𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛] × (1 − %𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷)
= 15,3 × (1 − 0,59)
= 6,14 mg/L Perhitungan dimensi
Debit puncak (Qpeak) = 𝑄𝑖𝑛
𝑡𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ
= 81
8
= 10,13 m3/jam
27
Volume bak (Vbak) = 𝑄𝑖𝑛×𝐻𝑅𝑇
24
= 81 × 7
24
= 23,63 m3 Luas Permukaan bak (As) = 𝑉𝑏𝑎𝑘
𝐻𝑎𝑖𝑟
= 23,63
2,2
= 10,74 m2 Panjang Kompartemen (Pkomp) = 𝐴𝑠
𝐿𝑏𝑎𝑘
= 10,74
2
= 5,37 m ≈ 5,4 m Tinggi media filter (Hfilter) = Hair – Lcb – 0,4 – 0,05
= 2,2 – 0,5 – 0,4 – 0,05
= 1,25 m Tinggi bak (Hbak) = Hair +Fb
= 2,2 + 0,3
= 2,5 m Volume media filter (Vmf) = 𝐴𝑠× 𝐻𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟
= 10,74 × 1,25
= 13,42 m3 Perhitungan kebutuhan oksigen
BOD yang masuk = 𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛×𝑄𝑖𝑛
1000
= 15,3×81
1000
= 1,24 kg/hari
BOD yang dihilangkan = 𝐵𝑂𝐷𝑖𝑛×𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐷×𝑄𝑖𝑛 1000
= 15,3×59%×81 1000
= 0,74 kg/hari
Kebutuhan oksigen teoritis = 1,4 × 𝐵𝑂𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛
= 1,4 × 0,74
= 1,04 kg/hari
Suhu rata-rata (T) = 28oC
28 Berat udara pada suhu 28oC = 1,17 kg/m3
Diasumsikan jumlah oksigen dalam udara 23,2% = 0,23 O2/g udara Jumlah kebutuhan oksigen = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 ×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛
= 1,04
1,17 ×0,23
= 3,82 m3/hari
Efisiensi udara = 0,01
Kebutuhan udara actual = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 3,82
0,01
= 381,91 m3/hari ≈ 265,22 L/menit Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi unit sebesar
Panjang bak = 5,4 meter
Lebar bak = 2 meter
Tinggi bak = 2,5 meter (0,3 meter adalah freeboard)
Diffuser = 200-300 L O2/menit
Tinggi media = 1,25 meter III.2.5 Bak Pengendao Akhir Biofilter
Bak pengendap akhir biofilter adalah unit terakhir pada rangkaian biofilter tercelup anaerobic-aerobik. Perhitungan dimensi unit ini adalah sebagai berikut:
Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 81 m3/hari
= 0,94 L/s Waktu masuk limbah (tlimbah) = 8 jam Td di bak pengendap = 2 jam
Volume bak (Vbak) = 𝑡𝑑
24× 𝑄𝑖𝑛
= 2
24× 81
= 6,75 m
Lebar bak (Lbak) = 2 m
Tinggi air (Hair) = 2,2 m
Luas Permukaan bak (Aa) = 𝑉𝑏𝑎𝑘
𝐻𝑎𝑖𝑟
29
= 6,75
2,2
= 3,07 m2 Panjang bak (Pbak) = 𝐴𝑠
𝐿𝑏𝑎𝑘
= 3,07
2
= 1,53 m
Dari hasil perhitungan dapat disederhanakan dalam tabel berikut:
Tabel 5 Dimensi Desain Alternatif 1
Parameter (m) BP awal Bak anaerob Bak aerobik BP akhir
Panjang bak 7,2 dan 3,6 4,2 5,4 1,53
Lebar bak 2 2 2 2
Tinggi bak 2,5 2,5 2,5 2,5
Tinggi media - 1,25 1,25 -
III.3 Perbandingan Alternatif 1 dan Alternatif 2
Tabel 6 Perbandingan Kualitas Air Limbah Desain IPAL
Parameter Saat ini Alternatif 1 Alternatif 2 Satuan
TSS 118,3 17,15 15,93 mg/L
Warna 31,65 2,63 2,63 PtCo
COD 899,3 29,05 29,05 mg/L
BOD 182,61 3,14 2,99 mg/L
Tabel 7 Perbandingan Desain IPAL
Saat ini Alternatif 1 Alternatif 2
Bak Ekualisasi – Cooling Tower –Bak Netralisasi – Tangki Aerasi – Bak
Koagulasi – Flokulasi – Bak Pengendapan Final – Bak Pengendapan Flok – Bak Pengendapan Lumpur – Bak Pengering Lumpur dari Flok
Bak Ekulisasi – Bak Biofilter Tercelup
Anaerobik-aerobik – Bak Koagulasi-Flokulasi – Bak pengendapan Final – Karbon Aktif
Bak Ekualisai – Bak Koagulasi-Flokulasi – Bak Biofilter Tercelup
Anaerobik-aerobik – Bak Pengendap Final – Karbon Aktif
30 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Solusi untuk IPAL yang diberikan yaitu melakukan pembongkaran terhadap unit IPAL Eksisting yang telah dievaluasi dan mengganti unit tangka aerasi yang tidak dioperasikan dan mendapatkan keluhan dalam pengoperasiannya dengan alternative unit biofilter tercelup anaerobic serta ditambah unit adsorpsi karbon aktif
2. Dimensi desain yang digunakan adalah pada BP awal panjang bak sebesar 7,2 dan 3,6 m; lebar bak 2 m; Tinggi bak 2,5 m. Bak anaerob panjang bak sebesar 4,2 m; lebar bak 2 m; tinggi bak 2,5 m; tinggi media 1,25 m. Bak aerobic panjang bak 5,4 m; lebar bak 2 m; tinggi bak 2,5 m; tinggi media 1,25 m. sedangkan pada BP akhir panjang bak 1,53 m; lebar bak 2 m; tinggi bak 2,5 m.
3. Dari hasil perhitungan maka kami memilih perencanaan ulang alternative 2 sebagai rekomendasi solusi dengan desain IPAL dikarenakan pada alternative 2 hasil kualitas air loimbah yang dhasilkan lebih baik dari alternative 1 dimana menghasilkan limbah dengan kadar TSS, COD, BOD dan warna secara berurutan sebesar 15,93 mg/L; 29,05 mg/L; dan 2,63 PtCo
IV.2 Saran
Proses identifikasi limbah cair yang dilakukan masih sangat sederhana dan belum kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi lanjutan seperti kandungan bahan kimia yang membahayakan mikroba, konsentrasi mikroba dalam Volatile Suspended Solid (VSS), dan kandungan TSS yang menyebabkan COD dan BOD air limbah menjadi tinggi.
Pengamatan proses IPAL seharusnya dilakukan secara keseluruhan dengan pengambilan sampel secara berkala dengan jeda waktu tertentu, hal ini ternyata juga dipengaruhi dari pihak pabrik terkait proses produksi yang mejadi sumber air limbah berasal.
31 DAFTAR PUSTAKA
Arifin, J., 2021. PT. Soedali Janji Selidiki Penyebab Merahnya Kali Jogonalan, Pasuruan:
Radar Bromo.
Sasse, L., 1998. DEWATS (Decentralized Wastewater Treatment in Developing Countries). 1st ed. New York: Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA).
32 LAMPIRAN I
Lampiran PBL Pengolahan Limbah Cair Industri, 2024
PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP DOKUMEN PROJECT PROPOSAL IPAL
INDUSTRI TEKSTIL (PT. SOEDALI SEJAHTERA)
No.. Kegiatan
Hasil Pengendalian dan Evaluasi Kesesuaian Penyebab
Ketidak- sesuaian
Tindak Lanjut Perbaikan Ada Tidak
Ada
1. Tim konsultan project √
2. Penyiapan data dan informasi √
3. Penelaahan rencana IPAL √
4. Analisis adanya resiko √
5. Kepatuhan pada K3 √
6. Analisis terhadap dokumen sesuai
dengan persyaratan project √
7. Perumusan isu strategis √
8. Kelayakan teknis/operasional √
9. Kelayakan ekonomis √
10. Analisis berkelanjutan √
Manajer Konsultan Project
Aldilah Dian Mgfiroh NPM. 21031010024
33 LAMPIRAN II
EVALUASI REAKSI PEMBELAJARAN PBL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI 2024
No. Pernyataan Sangat Tidak
Setuju
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 1. Isu-isu yang
didiskusikan menjawab
permasalahan saya
√
2. Saya berpartisipasi aktif dalam kegiatan
√
3. Pemeblajaran ini membantu saya berpikir lebih dalam tentang pendekatan dalam kasus real
√
4. Saya merasa menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan tugas
√
5. Secara keseluruhan saya merasa mendapat manfaat dari
pembelajaran ini
√
6. Dosen mendorong partisipasi mahasiswa
√