• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wacana pendidikan karakter akhir-akhir ini semakin ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan akademisi. Hal ini penting karena pembentukan pendidikan karakter diharapkan mampu menjadikan peserta didik mampu bersaing, beretika, berakhlak mulia, berakhlak mulia, dan berinteraksi dengan masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan karakter siswa antara lain dengan memaksimalkan fungsi mata pelajaran atau mata kuliah yang sarat dengan materi pendidikan karakter.

Jika kita berbicara tentang fungsi film yang mendidik dan menghibur, maka film Soekarno merupakan salah satu alternatif dari sekian banyak film yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk menambah pengetahuan khususnya bagi mahasiswa tentang nilai-nilai pendidikan karakter Sukarno dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka. Bagi peneliti: Sebagai informasi dan bahan pelatihan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperluas khazanah keilmuan; Bagi masyarakat luas atau pembaca : Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam penyelenggaraan pendidikan.

Definisi Istilah

Kami memahami nilai-nilai pendidikan karakter sebagai upaya menanamkan kecerdasan dalam berpikir, menghargai dalam bentuk sikap, dan mengamalkan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang membentuk jati diri individu, yang diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan. 7. Maka yang dimaksud dengan pendidikan karakter di atas adalah upaya penanaman nilai-nilai akhlak mulia berupa kemampuan berperilaku sesuai dengan hukum atau ajaran yang berlaku di masyarakat, sejak usia dini dalam bentuk spiritual. dan spiritual agar tercipta pribadi yang mempunyai derajat tinggi di mata masyarakat atau orang lain. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramanty (lahir di Yogyakarta, 1 Oktober 1975; umur 40 tahun), yang menceritakan tentang perjuangan fisik Soekarno melawan penjajahan dan persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, berjudul Indonesia Merdeka.

Maksud dari judul diatas adalah gambaran tentang keagamaan, kebangsaan/cinta tanah air dan perilaku demokrasi dalam film Sukarno: Indonesia Merdeka.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan kami lakukan adalah kedua penelitian tersebut mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terdahulu lebih banyak membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Indonesia Kemerdekaan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih fokus pada relevansi nilai-nilai tersebut. pendidikan karakter Soekarna. . Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terdahulu membahas tentang pendidikan karakter dari sudut pandang Ki Hajar Dewantara, sedangkan penelitian yang dilakukan lebih fokus pada nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Indonesia Independence. .

Hasyim Asy'ari dalam film Sang Kyai, sedangkan penelitian yang akan dilakukan akan lebih fokus pada relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno.

Kajian Teori

  • Pendidikan Karakter
  • Film
  • Film dan Pendidikan
  • Film dan Pendidikan Karakter

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan karakter adalah upaya pendidikan untuk menunjukkan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, budi pekerti), budi (kecerdasan) dan memajukan kehidupan anak agar selaras dengan dunianya. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang dapat diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan moral atau pendidikan karakter merupakan program yang sangat diperlukan untuk mengembangkan dan memperkuat kepribadian setiap anggota masyarakat dan bangsa.12. Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti juga mengambil definisi pendidikan karakter dari Ahmad Sudrajat; dengan kata lain.

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah yang mencakup komponen pengetahuan. Sedangkan menurut Bambang Q-Anees dan Adang Hambali, pendidikan karakter adalah upaya untuk menanamkan karakter tertentu sekaligus memberikan bibit agar siswa mampu mengembangkan karakter unik dalam dirinya dalam menjalani kehidupan.15. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa pendidikan karakter adalah proses pembentukan cara berpikir dan berperilaku siswa serta menjadi ciri khasnya dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.

15Bambang Q-Anees dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran (Bandung: Simbiosa Rekatama Media). Berdasarkan ayat-ayat tersebut jelas bahwa proses pendidikan karakter melalui penanaman nilai-nilai kebaikan tidak terjadi dalam semalam, melainkan melalui proses yang tidak singkat. pendidikan nasional merupakan bagian dari strategi pembangunan pendidikan nasional yang tertuang dalam nota penjelasan UU No.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan karakter sangat jelas yaitu mempersiapkan peserta didik menjadi manusia berkualitas yang berakhlak mulia (akhlakul karimah) dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan karakter didasarkan pada karakter dasar manusia yang bersumber dari nilai-nilai moral agama yang bersifat universal (mutlak), dikenal juga dengan Golden Rule. Maka pendidikan dalam hal ini menjadi alat sebagai salah satu cara untuk mengupayakan pengembangan karakter dalam kehidupan.

37 Lexy J MoLeong, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Melawan Rosdakarya menganalisis secara kritis suatu permasalahan yang dikaji peneliti yaitu nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka.

Teknik Pengumpulan Data

Dokumen dalam bentuk akta, mis. karya seni, berupa lukisan, patung, film, dan lain-lain. 40.

Teknik Analisis Data

Tujuan penggunaan pendekatan semiotika dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan yang berupaya menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tanda dengan cara menjelaskan secara sistematis hakikat, ciri-ciri dan bentuk suatu tanda, serta proses pemaknaan yang menyertainya. Yang dimaksud dengan acuan suatu tanda (objek) adalah konteks sosial yang menjadi acuan tanda itu atau sesuatu yang diacu oleh tanda itu. Pemakai suatu tanda (interpretasi) adalah konsep pemikiran orang yang menggunakan tanda itu dan mereduksinya menjadi suatu makna atau makna tertentu yang ada dalam benak seseorang mengenai obyek yang diacu oleh tanda itu.

Yang dibahas dalam teori makna segitiga adalah pertanyaan bagaimana makna muncul dari suatu tanda ketika tanda itu digunakan oleh orang-orang dalam berkomunikasi. Menurut Pierce, tanda adalah “sesuatu yang mewakili sesuatu bagi seseorang dalam beberapa hal atau kapasitas” (tanda adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang untuk mengekspresikan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas).45 Tanda merujuk pada seseorang, yaitu , menciptakan dalam pikiran orang tersebut tanda yang setara atau mungkin tanda yang lebih besar.

Keabsahan Data

Data yang telah dianalisis peneliti untuk diambil suatu kesimpulan kemudian dicari kesepakatannya (peer CHECK) dengan ketiga sumber data tersebut.46. Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi teknis adalah teknik pengujian keandalan data yang dilakukan dengan cara memeriksa data terhadap sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Apabila ketiga teknik pengujian reliabilitas data menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau lainnya guna menghasilkan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda. 47.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Hanung Bramantyo Raam Punjabi Raam Punjabi Gobin Punjabi Anita Wohara Amrit Punjabi Albert Limboro Ben Sihombing Faozan Rizal Allan Sebastian Cesa David Alamsyah Satrio Budiono. Produser Eksekutif Produser Eksekutif Produser Eksekutif Produser Eksekutif Penulis Skenario Sinematografer Editor Seni Direktur.

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Soekarno: Indonesia

  • Nilai-Nilai Karakter Religius Dalam Film Soekarno
  • Nilai-Nilai Karakter Cinta Tanah Air/ Kebangsaan
  • Nilai-Nilai Karakter Demokratis Dalam Film Soekarno

Hal ini menunjukkan bahwa film Soekarno: Indonesia Merdeka mengandung nilai-nilai keagamaan yaitu menjaga keimanan seorang umat Islam. Dari uraian adegan dan dialog di atas dapat dianalisis bahwa nilai-nilai keagamaan dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka terletak pada ajaran yang memaksa umat Islam untuk menganut agama tersebut. Dari uraian adegan dan dialog di atas dapat dianalisis bahwa nilai-nilai religi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditampilkan dalam dialog Soekarno yaitu Alhamdulillah.

Dari uraian adegan dan dialog di atas dapat dianalisis nilai-nilai religi yang ada dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa film Soekarno: Indonesia Merdeka mengandung nilai keagamaan yang tinggi. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai karakter religius dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka yaitu.

Nilai-Nilai Karakter Cinta Negara/Kebangsaan dalam Film Soekarno: Indonesia Merdeka Soekarno: Indonesia Merdeka. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka adalah a. Adegan selanjutnya yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dalam kaitannya dengan nilai-nilai pembahasan dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka diuraikan pada dokumentasi adegan di bawah ini.

Dari uraian adegan dan dialog di atas dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditinjau dari segi pertimbangannya terletak pada sikapnya yang selalu mengikutsertakan orang lain dalam menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia. kemerdekaan. Dari uraian adegan dan dialog di atas dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikap masyarakat Indonesia pada umumnya untuk menjaga musyawarah. Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui sikap ketiga tokoh di atas yaitu Soekarno, Hatta dan Syahrir.

Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan dari sikap masyarakat Indonesia pada umumnya yang menjunjung tinggi musyawarah.

Pembahasan Temuan

  • Nilai-Nilai karakter Cinta Tanah Air/ Kebangsaan
  • Nilai-Nilai Karakter Religius Dalam Film Soekarno

Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui relasi Soekarno-Hatta dan tokoh bangsa lainnya dalam diskusi kerjasama Jepang dengan tokoh nasional. -Nilai karakter demokrasi dalam film Sukarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui perundingan Sukarno-Hatta dengan laksamana Jepang mengenai kemerdekaan Indonesia dan bentuk negara Indonesia. -Nilai karakter demokrasi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui sikap masyarakat Indonesia pada umumnya yang mendukung musyawarah.

Dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditampilkan beberapa adegan tentang aqidah yang merupakan bagian dari ciri-ciri orang yang beragama. -Nilai-nilai karakter religius dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui perkataan dan sikap beribadah serta penerapan syariat Islam. Dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditampilkan beberapa adegan tentang karakter sabar yang merupakan bagian dari ciri-ciri orang yang taat beragama.

Sedangkan dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditampilkan beberapa adegan tentang karakter toleransi yang merupakan bagian dari ciri keagamaan. Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui pola pembelajaran yang interaktif dan dialogis antara guru dan siswa. Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Sukarno: Merdeka Indonesia ditunjukkan dengan sikap Sukarno yang selalu mengikutsertakan orang lain dalam menyelesaikan permasalahan negara, dalam hal ini menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah.

Nilai-nilai karakter demokrasi dalam film Sukarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan dari sikap Sukarno-Hatta dan tokoh bangsa lainnya dalam pembahasan kerjasama Jepang dengan tokoh nasional. Nilai-nilai demokrasi dalam film Sukarno: Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui Sukarno-Hatta yang sedang bernegosiasi.

Referensi

Dokumen terkait