• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Karakter Religius Dalam Film Soekarno

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Temuan

3. Nilai-Nilai Karakter Religius Dalam Film Soekarno

Cinta tanah air yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekomoni, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.

Cinta tanah air sering kali disamakan dengan nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu keyakinan yang dianut oleh individu mapun sejumlah besar manusia, sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan yang terorganisir dalam satu wilayah pemerintahan.

bangsa.49































































Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizqi dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman, ‘Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara”.

[QS. Al-Baqarah: 126]

Dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka, adegan yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai cinta tanah air digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.15

Awal Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Waktu adegan : 00:01:48

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

49 Lani oktafia dkk, 2014 Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta:Rumah Kitab), 27.

untuk berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya. Adegan ini merupakan adegan yang sangat jarang terjadi dalam sebuah film. Pada umumnya film menampilkan latar belakang cerita pada sesi awal film.

Namun pada film Soekarno: Indonesia Merdeka berbeda dengan film-film yang lain. Pada adegan ini dapat diketahui bahwa dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maka jiwa nasionalisme akan muncul seketika dalam diri penonton.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu saat Soekarno akan melamar Mien. Pada adegan ini Soekarno mengatakan bahwa “jangan sebut Soekarno jika tidak dapat menaklukkan Belanda”. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 4.16

Soekarno muda sebelum melamar Mien “anak Belanda”

Waktu adegan : 00:13:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, terlihat jelas bahwa Soekarno sangat percaya diri dalam menyakinkan temannya bahwa ia akan menaklukkan

adegan tersebut.

Tabel 4.11

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Jangan sebut Sukarno,

kalau tak bisa taklukan Belanda.

Waktu adegan : 00:13:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan awal bahwa Soekarno mulai muda sudah memiliki jiwa percaya diri yang tinggi. Dengan sikap percaya diri tersebut, Soekarno menggunakannya untuk menunjukkan rasa cinta tanah air dan bangsa.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu saat HOS. Cokroaminoto berpidato dihadapan para rakyat miskin, para pendukung Syarikat Islam. Pada adegan ini terlihat jelas bahwa HOS. Cokroaminoto menggunakan panggung pidato untuk menyemaikan spirit nasionalisme dan cinta tanah air pada rakyat Indonesia. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

HOS. Cokroaminoto pidato

Waktu adegan : 00:16:53

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, HOS Cokroaminoto memantik api semangat para rakyat miskin yang hadir di lapangan tersebut. Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.12

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

HOS. Cokroaminoto Saudara-saudaraku semua...

Sampai kapan kita akan terus terlelap?

Hidup hanya menikmati mimpi, tanpa berusaha mewujudkannya.

Siapa yang akan menghormati bangsa maoam sapi dan kerbau?

- Siapa?

Tidak ada!

Di paksa terus menerus bekerja.

Dagingnya dimakan...

...darahnya dihisap.

Mau?

- Tidak! Tidak!

- Mau?

Tidak! Tidak!

Sa udara-saudaraku...

Jadilah saudara-saudara semua...

Tuan untuk dirinya sendiri.

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan awal bahwa HOS Cokroaminoto membuat propaganda agar para rakyat merasa dan sadar bahwa selama ini telah dijajah. Rasa sadar ini nantinya akan menimbulkan rasa cinta tanah air/nasionalisme.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu Soekarno pidato di sebuah lapangan dalam acara partai Nasional Indonesia (PNI). Pada adegan ini. Peneliti menemukan bahwa pidato Soekarno sangat memukau, membangkitkan rasa cinta tanah air/nasionalisme. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 4.18

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Waktu adegan : 00:18:11

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka Gambar 4.19

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Waktu adegan : 00:19:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, terlihat jelas bahwa Soekarno sangat memukau saat berada di panggung. Dan akibatnya, Ia ditangkap dan dipenjara akibat pidatonya tersebut. Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.13

Dialog Film Soekarno: Indonesia Merdeka Nama Tokoh Dialog

Soekarno Tanah kita sangat kaya. Tapi kenapa kita selalu kelaparan? Di mana-mana terlihattubuh kurus dan penyakitan.

- Kenapa saudara-saudaraku?

- Tidak tahu!

Ini di karnaken... ...Belanda menghisap kekayaan kita tanpa membaginya secara adil pada kita.

Kita ditindas oleh sistim kolonial.

- Apakah saudara-saudara biarken?

- Tidak!

- Apakah saudara-saudara biarken?

- Tidak!

Ini saatnya... Kita tunjukken siapa diri kita.

Berteriaklah! Tuan lmperialis,

kita akan tuntutTuan... ...atas kelakuan Tuan pada tanah air kami.

Kita harus tuntut!

Kita harus tuntut!

Kita harus tuntut!

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat menelaah bahwa Soekarno menginginkan rakyat Indonesia sadar, bahwa selama ini kekayaan alam yang ada di Indonesia diambil oleh Belanda. Rakyat hanya dapat penghasilan sedikit dalam setahun. Akibatnya rakyat Indonesia banyak yang mengalami kelaparan. Sedangkan Belanda mendapatkan keuntungan yang besar akibat sistem yang diterapkan di Indonesia. Soekarno ingin menuntut keadilan dan rakyat harus sadar bahwa selama ini telah diperbudak oleh Belanda. Dari dialog di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Soekarno membuat pidato agar rakyat Indonesia sadar dan memiliki jiwa cinta tanah air.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu pada saat Soekarno pidato di pengadilan Bandung yang sering disebut dengan pidato pembelaan “ Indonesia Menggugat”. Pada pidato ini Soekarno benar-benar menunjukkan karismanya dan kepandaiannya. Ia benar-benar mempermalukan Pemerintah Hindia Belanda. Pada adegan ini. Peneliti menemukan bahwa pidato Soekarno sangat memukau, membangkitkan rasa cinta tanah air/nasionalisme. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Soekarno menulis naskah pidato Indonesia Menggugat

Waktu adegan : 00:22:51

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka Gambar 4.22

Soekarno saat membaca pidato Indonesia Menggugat

Waktu adegan : 00:23:37

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Pada adegan di atas, peneliti menemukan bahwa Soekarno melakukan pembelaaan dihadapan para hakim. Soekarno menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah selama 3 abad telah mencederai kemanusian. Dan akibatnya, Ia dibuang di Ende dan dijadikan tahanan politik.

Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Tuan-tuan Hakim yang terhormat...

pengadilanAnda menuduh kami melakuken kejahatan besar. Dengan apa, kami melakuken kejahatan yang Tuan-tuan tuduhken?

Dengan pedang? Dengan bedil?

Bom?

Medan perjuangan kami tak lain adalah...

...gedung-gedung pertemuan publik dan surat-surat kabar umum.

Bukan senjata.

Dan tujuan kami, juga sekedar untuk memperjuangken keadilan...

...bagi saudara-saudara kami.

Rakyat yang selalu tertindas.

Rakyat yang berpenghasilan cuma 60 rupiah setahun.

Sementara orang-orang kulit putih, memperoleh 9000 rupiah setahunnya.

Jika Tuan-tuan mengataken ini pemberontakkan...

Kami mengataken... Bukan!

Kami di sini ingin menggugat kemanusiaan Den Haag...

...dan Tuan-tuan Hakim yang terhormat.

Kami tidak bersalah.

Tapi jika, cita-cita perjuangan ini terwujud...

...dengan penderitaan ketimbang kebebasan kami...

Saya serahken jiwa raga ini, dengan sukarela.

Waktu adegan : 00:22:51

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti menelaah bahwa Soekarno melakukan pembelaan pada tuduhan yang telah ditujukan pada dirinya. Soekarno melakukan itu untuk menggugat kemanusian Den Haag. Soekarno

sukarela.

Dari dialog di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Soekarno membaca pidato pembelaan karena rasa cinta tanah airnya yang sangat besar pada bangsa dan rakyat Indonesia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno: Indonesia Merdeka yaitu a. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui simbol bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya di permulaan film.

b. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui pidato-pidato Soekarno dan HOS Cokroaminoto

c. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui rasa kepercayaan diri soekarno saat muda bahwa ia akan menaklukan Belanda.

3. Nilai-Nilai Karakter Demokratis Dalam Film Soekarno: Indonesia

dalam men yelesaikan persoalan keagamaan dan kemasyarakatan. Dalam keseharian, musyawarah ini dapat juga dipahami sebagai suatu forum di mana setiap orang mempunyai kemungkinan untuk terlibat dalam urun- rembug, tukar pikiran, membentuk pendapat dan memecahkan persoalan bersama.































































Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. [QS: Al- Imran: 159]

Adegan yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai- nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.23

Soekarno saat mengajar di sekolah Muhammadiyah Bengkulu

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan Soekarno memimpin diskusi dalam sebuah kelas di sebuah pendidikan Muhammadiyah yang dipimpin oleh Soekarno. Permasalaan diawali dengan kajian yang dilontarkan oleh Soekarno pada murid-murid. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.15

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Sebelum bernama Indonesia, Patih Gajah Mada menyebut...

Nusantara.

Nusa artinya pulau.

Antara artinya luar.

Nusantara adalah penyatuan pulau-pulau untuk menjadi negeri yang besar.

Tati - Pak?

Soekarno - Ya.

Tati Untuk apa kita mesti merdeka?

Bukankah kita sudah lebih enak dibawah pemerintahan Belanda?

Kita bisa sekolah,

orang tua kita bisa bekerja.

Soekarno Ada yang setuju?

Fatmawati - Pak?

Soekarno - Ya.

Soekarno - Kamu setuju?

Fatmawati - Tidak Pak.

Seokarno Kenapa?

Fatmawati Kalau kita tidak merdeka,

kita tidak bisa mandiri. Kita akan terus menerus

diatur oleh orang asing.

Tati, memangnya kamu boleh makan di rumah orang Belanda?

Duduk bersama orang-orang Belanda?

Padahal bahan makanannya itu dari tanah kita.

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikap Soekarno yang melontarkan pertanyaan tati kepada murid lain. Lalu, Fatmawati menjawab pertanyaan tersebut dengan secara jelas, dan rinci.

Nilai-nilai yang terkandung dalam dialog ini yaitu Soekarno memberikan kesempatan pada murid yang lain (Fatmawati) untuk menyampaikan pendapatnya. Hal ini membuktikan bahwa Soekarno sebagai pendidik telah menerapkan pola pembelajaran yang aktif dan memberikan kesempatan murid untuk mengutarakan gagasannya.

Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah/demokratis dalam film Soekarno:

Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.24

Hatta dan Syahrir usai berdiskusi

Waktu adegan : 01:25:50

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

tentang. Pembentukan tentara PETA. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.16

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Syahrir Tindakan kalian merekrut pemuda- pemuda untuk PETA dan

ROMUSHA... Sama saja menjual pemuda kita untuk fasisme.

Hatta Ini nantinya akan jadi Tentara Indonesia, Bung.

Patriot bangsa.

Indonesia selalu menjadi orientasi.

Syahrir Negeri sangat strategis dan sangat kaya raya.

Hatta Hanya ada dua pilihan untuk negeri ini.

Menjadi besar karena mandiri...

...atau menjadi budak karena dimanfaatkan asing.

Waktu adegan : 01:25:50

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikapnya yang selalu menyertakan orang lain dalam menyelesaikan masalah negara, dalam hal ini yaitu menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Para pemuda sedang mengunjungi Soekarno

Waktu adegan : 00:44:09

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan dialog tentang kedatangan Jepang yang menggantikan kedudukan Belanda di Indonesia. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog sebagai berikut

Tabel 4.17

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Tamu - Maaf, bapak ada?

Pembantu Soekarno -Ada. Sebentar.

Jepang bergerak cepat, sangat sistematis.

Soekarno Propaganda mereka: Nippon Ajia no Douhou.

Jepang Saudara Asia.

Saudara Asia itu berhasil merebut hati rakyat.

Mereka juga menggunakan kaum pergerakan... ...dan ulama untuk mendukung kepentingannya.

Wikana Apa kesepakatan mereka dengan Nippon?

Membentuk kabinet bayangan untuk mengisi kekosongan pemerintahan.

Bagaimana dengan keluarga Anda?

Sebelum Jepang tiba di Sumatera, mereka sudah menuju ke Rotterdam.

Waktu adegan : 00:44:09

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikapnya yang selalu menyertakan orang lain dalam menyelesaikan masalah Negara, dalam hal ini yaitu menyelesaikan masalah melalui musyawarah.

Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.26

Hatta, Syahrir dan Soekarno sedang berdiskusi

Waktu adegan : 00:57:05

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan tiga orang sedang bermusyawarah yang dipimpin oleh Soekarno dalam menyelesaikan kerjasama Jepang dengan pemimpin Bangsa. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Dialog

Hatta Ada kabar yang mengatakan...

Nippon akan menghabisi pimpinan-pimpinan

Indonesia?

Soekarno Itu cuma rumor, mereka justru

memanfaatkan pemimpin- pemimpin... ...untuk kepentingan perang mereka.

Dulu dengan Belanda, kita bisa memilih... ...untuk bersikap koperasi atau non- koperasi.

Tapi sekarang pilihannya cuma satu, bekerjasama dengan Nippon.

Hatta Bagaimana kalau itu salah

satu jalan menuju kehancuran?

Seokarno Saat ini Nippon mungkin kuat,

bersama Jerman dan ltalia.

Tapi bahkan Jerman dan ltalia, tak akan bisa mengalahkan lnggris, Rusia. Mereka negara monarki dan industry terbesar di dunia. Pearl Harbour hancur lebur dalam hitungan jam. Sebelum pangkalan Hawaii itu habis... ...Amerika bersikap pasif. Khas negara kapitalis. Oportunis. Soviet memang Negara industri terbesar...terlalu sibuk dengan urusan dalam negerinya.

Syahrir Lalu lnggris? Mereka itu

selalu mencari Sekutu dimanapun.

But Nippon, Jerman dan juga ltalia punya ambisi... ...untuk menguasai dunia?

Mereka kejam dan akan bertindak seenaknya.

untuk tidak melukai rakyat kita, Sjahrir?

Syahrir Nanking?

Bagaimana dengan Nanking?

- Lebih dari 400 ribu nyawa manusia mati.

Soekarno - Nanking itu tragedi. Cina

dan Nippon punya hubungan buruk di masa lalu mereka.

Sebab itulah kita tidak boleh itu terjadi di Indonesia.

Syahrir - Siapa yang bisa menjamin?

Soekarno -Aku yang menjamin.

- Aku sudah melakukan itu di Sumatera!

Hatta - Sebentar, sebentar.

Saya sependapat dengan Sjahrir... ...bahwa Nippon tidak akan lama di Indonesia.

Tapi saya juga peroaya dengan Bung Karno. Kita harus bersatu! Untuk menghindari rakyat dari kekejaman Nippon. Dan untuk mencapai kedaulatan rakyat...

Kita butuh rakyat. Dan rakyat yang paling baik, Sjahrir...

...adalah rakyat yang masih hidup.

Syahrir Hiroshima dan Nagasaki di

bom. Nippon sudah kalah.

Kita harus menolak kemerdekaan dari Nippon.

Kita harus proklamirkan sendiri.

Nippon sudah kalah!

Kita harus memberikan kesan kepada dunia internasional...

...kalau negara Indonesia bukan bentukkan Jepang.

Maka segera proklamirkan.

Soekarno Aku harus bicarakan ini dulu kepada Laksamana Maeda!

Syahrir - Untuk apa lagi?

Soekarno - Untuk memastikan semua

.

Syahrir Bung harus melepaskan diri

dari mereka.

Soekarno - Nippon masih kuatdi sini!

Syahrir - Nippon sudah kalah! Kalah!

Soekarno Mereka masih bisa angkat

senjata, Sjahrir!

Hatta Cukup! Cukup!

Tidak ada gunanya kita meneriakkan ego kita masing- masing

Waktu adegan : 00:57:05

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikap ketiga tokoh di atas yaitu Soekarno, Hatta dan Syahrir. Ketiga tokoh di atas saling berdiskusi, musyawarah, menyamakan pendapat untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Soekarno, Hatta dan Wahid Hasyim berdiskusi tentang kemerdekaan Indonesia

Waktu adegan : 01:08:52

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan musyawarah yang dilakukan oleh 4 orang. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.19

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

NamaTokoh Dialog

Soekarno Kita harus meyakinkan Jendral

lmamura... ...tentang program- program yang sudah kita susun.

Beliau Jendral Harada dari Batalion angkatan 16, dari Jawa.

Beliau menggantikan Jendral lmamura.

Waktu adegan : 01:08:52

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikapnya yang selalu menyertakan orang lain dalam menyelesaikan masalah kemerdekaan Indonesia. Pada

tentang kerjasama Jepang dengan pihak tokoh-tokoh nasional.

Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.28

Soekarno-hatta sedang berunding dengan Jepang tentang kemerdekaan Indonesia

Waktu adegan : 01:08:52

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan Soekarno-Hatta sedang berunding dengan Laksamana Jepang tentang kemerdekaan Indonesia dan bentuk negara Indonesia. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikapnya yang selalu menyertakan orang lain dalam menyelesaikan masalah Negara, dalam hal ini yaitu menyelesaikan masalah melalui musyawarah.

tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.29

Soekarno sedang berdiskusi dengan Hatta dan perwakilan pemuda

Waktu adegan : 01:08:52

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan Soekarno-Hatta sedang berunding dengan Laksamana Jepang tentang kemerdekaan Indonesia dan bentuk negara Indonesia. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Adegan tersebut menampilkan musyawarah yang dilakukan oleh 3 orang. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.20

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Wikana Soekarno

Saya yang mendampingi Mas Gatot kalau di Jakarta.

Maksudnya ini sekretaris pribadi apa teman penghubung?

Kamu tahu? Kondisi sekarang jauh berbeda dengan dulu.

Nippon memberikan kepercayaan

Gatot

pemerintahan. ...sesuatu hal yang tidak pernah

dilakukan Belanda.

Ya tapi itu artinya kau di cap sebagai kolaborator...

- ...menjual bangsa sendiri pada Jepang.

- Kau juga menuduhku seperti itu?

Aku tahu kau punya alasan yang tepat untuk melakukan setiap keputusanmu.

Aku ini selalu mendapat kesulitan oleh pemuda yang bersikap nyinyir kepadaku.

Aku melakukan ini semua demi kemerdekaan kita.

Darah muda, Bung.

Kau pun dulu sama seperti mereka... ...sinis terhadap kaum tua.

Kamu lihat, mereka akan

memberikan kemerdekaan untuk kita...

...sesuatu yang tidak pernah dilakukan Belanda.

Waktu adegan : 01:22:17

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari gambaran adegan dan dialog di atas, dapat dianalisis bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka tentang musyawarah terletak pada sikapnya yang selalu merespon kawan seperjuangan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.

Adegan selanjutnya yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai musyawarah dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Soekarno pidato di depan para peserta sidang tentang dasar negara

Waktu adegan : 01:44:14

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Adegan tersebut menampilkan Soekarno menyampaikan dan menjawab tentang dasar negara Indonesia. Adegan tersebut menampilkan musyawarah yang dilakukan oleh banyak orang yang merupakan delegasi dan panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Untuk lebih jelas, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.21

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Saudara-saudara, sebangsa dan

setanah air ...mayoritas penduduk di Indonesia adalah muslim. Sudah semestinya dasar negara Indonesia adalah Syariat Islam.

- Ya.

- Tidak.

Perwakilan Umat Islam

Syariat Islam!

Tenang

Soekarno Selama 3 hari, sudah banyak dari kita yang berpidato saja. Tapi, belum ada yang bisa menjawab... pertanyaan saudara ketua, Dr. Radjiman.

Apa dasar negara kita?

Di sini, ijinkanlah saya menjawab pertanyaan saudara ketua. Apa dasar

Dokumen terkait