• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Karakter Cinta Tanah Air/ Kebangsaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Soekarno: Indonesia

2. Nilai-Nilai Karakter Cinta Tanah Air/ Kebangsaan

Cinta tanah air yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekomoni, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.

Cinta tanah air sering kali disamakan dengan nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu keyakinan yang dianut oleh individu mapun sejumlah besar manusia, sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan yang terorganisir dalam satu wilayah pemerintahan.

bangsa.49































































Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizqi dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman, ‘Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara”.

[QS. Al-Baqarah: 126]

Dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka, adegan yang memuat nilai-nilai pendidikan karakter tentang nilai-nilai cinta tanah air digambarkan dalam dokumentasi adegan di bawah ini.

Gambar 4.15

Awal Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Waktu adegan : 00:01:48

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

49 Lani oktafia dkk, 2014 Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta:Rumah Kitab), 27.

untuk berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya. Adegan ini merupakan adegan yang sangat jarang terjadi dalam sebuah film. Pada umumnya film menampilkan latar belakang cerita pada sesi awal film.

Namun pada film Soekarno: Indonesia Merdeka berbeda dengan film-film yang lain. Pada adegan ini dapat diketahui bahwa dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maka jiwa nasionalisme akan muncul seketika dalam diri penonton.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu saat Soekarno akan melamar Mien. Pada adegan ini Soekarno mengatakan bahwa “jangan sebut Soekarno jika tidak dapat menaklukkan Belanda”. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 4.16

Soekarno muda sebelum melamar Mien “anak Belanda”

Waktu adegan : 00:13:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, terlihat jelas bahwa Soekarno sangat percaya diri dalam menyakinkan temannya bahwa ia akan menaklukkan

adegan tersebut.

Tabel 4.11

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Jangan sebut Sukarno,

kalau tak bisa taklukan Belanda.

Waktu adegan : 00:13:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan awal bahwa Soekarno mulai muda sudah memiliki jiwa percaya diri yang tinggi. Dengan sikap percaya diri tersebut, Soekarno menggunakannya untuk menunjukkan rasa cinta tanah air dan bangsa.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu saat HOS. Cokroaminoto berpidato dihadapan para rakyat miskin, para pendukung Syarikat Islam. Pada adegan ini terlihat jelas bahwa HOS. Cokroaminoto menggunakan panggung pidato untuk menyemaikan spirit nasionalisme dan cinta tanah air pada rakyat Indonesia. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

HOS. Cokroaminoto pidato

Waktu adegan : 00:16:53

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, HOS Cokroaminoto memantik api semangat para rakyat miskin yang hadir di lapangan tersebut. Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.12

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

HOS. Cokroaminoto Saudara-saudaraku semua...

Sampai kapan kita akan terus terlelap?

Hidup hanya menikmati mimpi, tanpa berusaha mewujudkannya.

Siapa yang akan menghormati bangsa maoam sapi dan kerbau?

- Siapa?

Tidak ada!

Di paksa terus menerus bekerja.

Dagingnya dimakan...

...darahnya dihisap.

Mau?

- Tidak! Tidak!

- Mau?

Tidak! Tidak!

Sa udara-saudaraku...

Jadilah saudara-saudara semua...

Tuan untuk dirinya sendiri.

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan awal bahwa HOS Cokroaminoto membuat propaganda agar para rakyat merasa dan sadar bahwa selama ini telah dijajah. Rasa sadar ini nantinya akan menimbulkan rasa cinta tanah air/nasionalisme.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu Soekarno pidato di sebuah lapangan dalam acara partai Nasional Indonesia (PNI). Pada adegan ini. Peneliti menemukan bahwa pidato Soekarno sangat memukau, membangkitkan rasa cinta tanah air/nasionalisme. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 4.18

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Waktu adegan : 00:18:11

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka Gambar 4.19

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Soekarno pidato dihadapan simpatisan PNI

Waktu adegan : 00:19:29

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dalam adegan tersebut, terlihat jelas bahwa Soekarno sangat memukau saat berada di panggung. Dan akibatnya, Ia ditangkap dan dipenjara akibat pidatonya tersebut. Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Tabel 4.13

Dialog Film Soekarno: Indonesia Merdeka Nama Tokoh Dialog

Soekarno Tanah kita sangat kaya. Tapi kenapa kita selalu kelaparan? Di mana-mana terlihattubuh kurus dan penyakitan.

- Kenapa saudara-saudaraku?

- Tidak tahu!

Ini di karnaken... ...Belanda menghisap kekayaan kita tanpa membaginya secara adil pada kita.

Kita ditindas oleh sistim kolonial.

- Apakah saudara-saudara biarken?

- Tidak!

- Apakah saudara-saudara biarken?

- Tidak!

Ini saatnya... Kita tunjukken siapa diri kita.

Berteriaklah! Tuan lmperialis,

kita akan tuntutTuan... ...atas kelakuan Tuan pada tanah air kami.

Kita harus tuntut!

Kita harus tuntut!

Kita harus tuntut!

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti dapat menelaah bahwa Soekarno menginginkan rakyat Indonesia sadar, bahwa selama ini kekayaan alam yang ada di Indonesia diambil oleh Belanda. Rakyat hanya dapat penghasilan sedikit dalam setahun. Akibatnya rakyat Indonesia banyak yang mengalami kelaparan. Sedangkan Belanda mendapatkan keuntungan yang besar akibat sistem yang diterapkan di Indonesia. Soekarno ingin menuntut keadilan dan rakyat harus sadar bahwa selama ini telah diperbudak oleh Belanda. Dari dialog di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Soekarno membuat pidato agar rakyat Indonesia sadar dan memiliki jiwa cinta tanah air.

Adegan selanjutnya yang menampilkan nilai-nilai karakter cinta tanah air yaitu pada saat Soekarno pidato di pengadilan Bandung yang sering disebut dengan pidato pembelaan “ Indonesia Menggugat”. Pada pidato ini Soekarno benar-benar menunjukkan karismanya dan kepandaiannya. Ia benar-benar mempermalukan Pemerintah Hindia Belanda. Pada adegan ini. Peneliti menemukan bahwa pidato Soekarno sangat memukau, membangkitkan rasa cinta tanah air/nasionalisme. Untuk lebih jelasnya, akan ditampilkan dalam gambar berikut:

Soekarno menulis naskah pidato Indonesia Menggugat

Waktu adegan : 00:22:51

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka Gambar 4.22

Soekarno saat membaca pidato Indonesia Menggugat

Waktu adegan : 00:23:37

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Pada adegan di atas, peneliti menemukan bahwa Soekarno melakukan pembelaaan dihadapan para hakim. Soekarno menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah selama 3 abad telah mencederai kemanusian. Dan akibatnya, Ia dibuang di Ende dan dijadikan tahanan politik.

Untuk lebih jelasnya, maka peneliti menampilkan tabel dialog adegan tersebut.

Dialog film Soekarno: Indonesia Merdeka

Nama Tokoh Dialog

Soekarno Tuan-tuan Hakim yang terhormat...

pengadilanAnda menuduh kami melakuken kejahatan besar. Dengan apa, kami melakuken kejahatan yang Tuan-tuan tuduhken?

Dengan pedang? Dengan bedil?

Bom?

Medan perjuangan kami tak lain adalah...

...gedung-gedung pertemuan publik dan surat-surat kabar umum.

Bukan senjata.

Dan tujuan kami, juga sekedar untuk memperjuangken keadilan...

...bagi saudara-saudara kami.

Rakyat yang selalu tertindas.

Rakyat yang berpenghasilan cuma 60 rupiah setahun.

Sementara orang-orang kulit putih, memperoleh 9000 rupiah setahunnya.

Jika Tuan-tuan mengataken ini pemberontakkan...

Kami mengataken... Bukan!

Kami di sini ingin menggugat kemanusiaan Den Haag...

...dan Tuan-tuan Hakim yang terhormat.

Kami tidak bersalah.

Tapi jika, cita-cita perjuangan ini terwujud...

...dengan penderitaan ketimbang kebebasan kami...

Saya serahken jiwa raga ini, dengan sukarela.

Waktu adegan : 00:22:51

Sumber : Film Soekarno: Indonesia Merdeka

Dari dialog di atas, peneliti menelaah bahwa Soekarno melakukan pembelaan pada tuduhan yang telah ditujukan pada dirinya. Soekarno melakukan itu untuk menggugat kemanusian Den Haag. Soekarno

sukarela.

Dari dialog di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Soekarno membaca pidato pembelaan karena rasa cinta tanah airnya yang sangat besar pada bangsa dan rakyat Indonesia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno: Indonesia Merdeka yaitu a. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui simbol bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya di permulaan film.

b. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui pidato-pidato Soekarno dan HOS Cokroaminoto

c. Nilai-nilai karakter cinta tanah air/kebangsaan dalam Film Soekarno:

Indonesia Merdeka ditunjukkan melalui rasa kepercayaan diri soekarno saat muda bahwa ia akan menaklukan Belanda.

3. Nilai-Nilai Karakter Demokratis Dalam Film Soekarno: Indonesia

Dokumen terkait