• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai pengetahuan dan tambahan pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah baik secara teori maupun praktek khususnya bagi para peneliti. Menambah pengetahuan baru tentang penerapan Imla' dalam melatih santri menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom. Penelitian ini dapat dijadikan referensi literatur dan sebagai informasi yang nantinya dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam bidang pendidikan khususnya pembelajaran Imla dalam melatih santri menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom dan untuk Institut Agama Islam Negeri Jember.

Definisi Istilah

Cara ini juga melatih beberapa indera yang berhubungan dengan imla', yaitu: telinga, tangan dan mata. Di pondok Baitul Arqom terdapat pondok putra (Madrasatul Muallimin Al-Islamiyah) dan pondok putri (Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah). Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran imla' dalam melatih santri menulis bahasa arab di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom adalah suatu proses pembelajaran di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah yang mencakup unsur-unsur yang berkaitan dengan tujuan, bahan, metode, sumber belajar dan evaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sistematika Pembahasan

Bab ini membahas tentang metode penelitian, meliputi pendekatan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan keabsahan data.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Dengan rumusan masalah a) Untuk mengetahui penerapan metode imla' untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIIC di MTs Muhamadiyah 02 Pemalang. 13 Zhul Fahmy Hasani, Penerapan metode imla' untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa Kelas VII C MTs Muhammadiyah 02 Pemalang (skripsi: Universitas Negeri Semarang, 2013). “Penerapan Metode Imla Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VII SMP IT Abu Bakar Umbulharjo Yogyakarta”.

Kajian Teori

Metode pembelajaran adalah cara guru melakukan atau menyajikan, menjelaskan, mencontohkan dan memberikan pelatihan mengenai isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Cara guru dalam menjelaskan konsep, fakta, dan prinsip kepada siswa adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Guru yang efektif adalah guru yang mampu menerapkan metode yang berbeda melalui pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan sebelumnya, pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan yang saling melengkapi.

Dalam proses belajar mengajar, tanya jawab digunakan sebagai metode penyampaian materi pembelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswa bertanya kepada guru. Keterampilan demonstrasi harus dikuasai oleh guru dan pelatih yang ditunjuk.Setelah diperagakan, siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan yang diperagakan oleh guru atau pelatih. Metode pertunjukan: Metode pertunjukan berupa penerapan praktik oleh siswa di bawah pengawasan ketat guru.

Memberikan penjelasan yang memadai kepada siswa pada saat praktek, memperhatikan langkah-langkah keselamatan sebelum memulai kegiatan praktek demi keselamatan siswa yang digunakan. Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang digunakan untuk menilai kemampuan seorang siswa. Dengan demikian, kegiatan penilaian tidak hanya terfokus pada karakteristik siswa saja, namun juga mencakup karakteristik metode pengajaran, kurikulum, fasilitas dan administrasi sekolah.

Kendala tersebut adalah banyaknya siswa dalam kelas, luas kelas tidak sebanding dengan jumlah siswa.

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Kami menerima bukti dari peneliti berpengalaman bahwa data observasi tidak hanya dicatat, tetapi juga mencakup pertimbangan dan kemudian membuat penilaian dalam skala bertingkat28. Pada observasi non partisipan, peneliti datang ke lokasi orang yang diamati, namun peneliti tidak terlibat dalam kegiatan atau bertindak sebagai pengamat. Metode wawancara merupakan suatu metode perolehan data yang dilakukan melalui percakapan antara dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti dan juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada laporan diri sendiri, atau setidaknya berdasarkan pengetahuan dan/atau keyakinan pribadi.29. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang hanya menggunakan garis besar masalah yang diselidiki sebagai pedoman wawancara.

Peneliti memilih jenis wawancara ini karena ingin bebas bertanya kepada informan mengenai penelitian yang sedang dilakukan.

Analisis Data

Data-data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti akan dipadatkan terlebih dahulu untuk mendapatkan data yang lebih kuat. Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, pencarian sederhana, pengabstraksian, dan transformasi data yang muncul dalam keseluruhan korpus (badan) catatan lapangan, wawancara, transkrip, dokumen, dan bahan empiris lainnya.31. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan kondensasi merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengikhtisaran, dan transformasi data sesuai dengan keseluruhan catatan, transkrip wawancara, dokumen dan bahan empiris lainnya.

Kondensasi data merupakan suatu bentuk analisis yang mengkaji, memilah, memfokuskan, membuang, dan menata data sedemikian rupa sehingga bersifat “konklusif”. Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman “bentuk penyajian data yang paling sering dilakukan untuk data penelitian kualitatif pada masa lalu adalah naratif”. Artinya yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif.33.

Setelah data disajikan dan dipilih sesuai kebutuhan, selanjutnya peneliti akan menentukan makna data dan melakukan verifikasi dengan mencari bukti-bukti yang mendukung data tersebut.

Keabsahan Data

Apabila ketiga teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data terkait atau pihak lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

Tahap-tahap Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus memilih bidang penelitian. Bidang yang dipilih adalah Madrasatul Muallimat Al Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung. Sebelum melakukan penelitian apapun, peneliti harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari kampus IAIN Jember. Dengan adanya surat perkenalan dari ketua program, peneliti meminta izin kepada pengurus Madrasatul Muallimat Al Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, setelah mendapat izin untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut, peneliti dapat segera melakukan tahapan penelitian. d) Melihat kondisi lapangan.

Pada fase ini peneliti mulai mengeksplorasi dan melihat kondisi di lapangan untuk mengetahui latar belakang objek penelitian, lingkungan sosial dan pendidikan. Pada fase ini, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian menganalisis data tersebut untuk membuat laporan disertasi.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Objek Penelitian

Penyajian Data danAnalisis

Pembahasan ini akan menganalisis hasil penelitian Imla’di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Imla' di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom a. Berdasarkan pengamatan peneliti pada proses pembelajaran Imla' di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom, tujuan pembelajaran adalah meningkatkan penulisan arab yang benar melalui metode imla' (dikte).

Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Imla' adalah untuk melatih pendengaran dan melatih ketepatan aksara Arab (menulis). Materi dalam pembelajaran Imla'ah terkadang diambil dari Al-Qur'an dan cerita Arab/Muthola'ah. Sesuai dengan pengamatan peneliti pada proses pembelajaran Imla’ini, ustadzah belajar membuat i’dad yang artinya persiapan atau biasa disebut dengan RPP.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, metode yang digunakan selama proses pembelajaran Imla’di di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom adalah metode ceramah dan praktek. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan ketika mempelajari Imla' tidak hanya ceramah saja, namun siswa juga praktek secara langsung. Berdasarkan observasi proses pembelajaran Imla di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom, evaluasi diberikan pada akhir pembelajaran setelah ustadzah selesai menjelaskan materi yang diajarkan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pembelajaran ini adalah siswi tertarik untuk dapat menulis bahasa arab dengan baik dan benar serta melatih indra pendengaran dan penglihatannya selama proses pembelajaran imla.

Pembahasan Temuan

Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi Proses Pembelajaran Imla'di di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom a.Berdasarkan observasi lapangan, pelaksanaan pembelajaran Imla'di di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom telah berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan karena pelaksanaan pembelajaran menggunakan 2 metode yaitu dikte dan praktek. Sumber belajar pembelajaran Imla' berasal dari Al-Qur'an, mahfudzat, cerita arab/muthola'ah, dll.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Imla' di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Imla' di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Baitul Arqom. Perencanaan pembelajaran Pondok Pesantren Imla'di Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom, meliputi perencanaan tujuan dan perencanaan materi pembelajaran.

Penyelenggaraan pendidikan Imla di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom adalah ustadzah menerapkan apa yang telah direncanakan sebelumnya, termasuk penggunaan metode pengajaran dan sumber daya. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Imla di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom. Faktor pendukung dalam proses pembelajaran Imla' adalah motivasi siswi dalam memahami materi Imla'.

Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pembelajaran Imla’ di Pondok Pesantren Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah Baitul Arqom.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam penyusunan kurikulum beserta i’dad (perencanaan pembelajaran) pondok pesantren ini sudah sistematis terutama dari segi tujuan dan materinya, meskipun menggunakan kurikulum Gontor. Mengenai tujuan pembelajaran Imla sendiri yaitu agar siswi dapat menulis bahasa arab dengan baik dan benar. Adapun materi pembelajarannya, guru yang mengajar pelajaran ini menyesuaikan dengan kebutuhannya sesuai dengan yang tertulis dalam silabus. Evaluasi pembelajaran Imla’di di Pondok Pesantren Baitul Arqom Madrasatul Muallimat Al-Islamiyah menggunakan 2 metode yaitu tes formatif yang diberikan kepada santri pada akhir pembelajaran dan tes sumatif yang dilaksanakan setiap semester, ujian tersebut biasa disebut dengan awaalus sanah dan Akhirus sanah terdiri dari dua sesi, yaitu sesi pertama ujian Syafahi (ujian lisan) dan sesi kedua ujian Tahriri (ujian tertulis).

Kendala dalam pembelajaran kali ini adalah siswi masih kesulitan dalam membedakan huruf mana yang boleh disambung dan huruf mana yang tidak boleh disambung dan dalam praktiknya menulis Imla atau Arab, siswa masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisannya, dikarenakan kurangnya hafalan. kosakata. /kata.

Saran-saran

Penerapan Metode Imla' untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII A MTs Negeri Seyegan. Penerapan Metode Imla' Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VII SMP IT Abu Bakar Umbulharjo Yogyakarta, Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait