Asrizal dalam penelitiannya yang berjudul Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMAN 1 Bandar Dua kabupaten Pidie Jaya16. 14Sukmawati ,Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di Mts Boro Kabupaten Jeneponto,Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2021.
Rumusan Masalah
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Batasan Istilah
Telaah Pustaka
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri”22. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di luar kelas dan diluar jam pelajaran kurikulum untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDN) yang dimiliki pesertadidik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.23. Hasil penelitian mengatakan bahwa MTs Boro Kabupaten Jeneponto telah melakukan kegiatan manajemen dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebublik Indonesia.
Kegiatan manajemen di MTs Boro Kabupaten Jeneponto adalah seluruh proses yang di rencanakan dan diusahakan mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di luar jam pelajaran untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan. Penelitian Ahmad Faruq Al-Fatah, Manajemen Kegiatan Ekstrakulikuler Keagamaan Dalam Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik Di Madrasah Nurul Hidayah Koncer Kidul Tenggarang Bondowoso Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa penerapan manajemen kegiatan ektrakurikuler keagamaan dalam pembentukan karakter religius peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah yaitu dengan mengadakan kegiatan kesenian hadroh, hafalan juz amma, kegiatan istighosah, sholat zuhur berjamaah.
Evaluasi maanajemen kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan karakter relIgius peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah dititik beratkan pada hasil yang dicapai, yaitu tumbuhnya nilai karakter dalam diri peserta didik.
SistematikaPembahasan
Pengertian Strategi
Proses pembelaran di sekolah membutuhan strategi, karena strategi merupakan suatu bentuk metode aau cara melakukan sesuatu lebih tersistem dan terkonsep. Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer, yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Menurut istilah, “strategi merupakan rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan kompetisi”1.
Sesuai dengan defenisi di atas maka dapat dipahami bahwa strategi rencana yang sudah terkonsep dalam melaksanakan dan melakukan sesuatu agar tujuan yang dicapai lebih maksimal. Berdasarkan definisi di atas dari para ahli manajemen maka dapat disimpulkan pokok strategi adalah 1.Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan intergral. Strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran organisasi dengan menerapkan serangkaian tindakan serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.Strategi juga memperhatikan lingkungan dan keunggulan kompetitif, yang berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan menggunakan persepsi jangka panjang.
Dengan mempertimbangkan peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.
Pengertian Manajemen
Manajemen dalam pengertian di atas lebih luas yaitu yaitu meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian dalam melakukan sesuatu. Manajemen selalu dipakai dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan dan lain sebagainya”7. Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan kepada orang lain agar orang lain agar mau bekerja sama.
Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah mengatur (managing) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama”8. Secara etimologis diantaranya istilah manajemen berasal dari bahasa latin manus yang berarti ”tangan”, dalam bahasa italia maneggiare berarti. Berdasarkan defenisi ketiga defenisi di atas secara khusus dan umumnya dapat dipahami bahwa manajemen merupakan proses pekerjaan yang sudah terencana dan teorganisir dalam pelaksanaan sesuatu yang membutuhkan pengawasan dan pengendalian yang kemudian dapat dievaluasi.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dapat disimpulkan mendefinisikan bahwa manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Strategi Manajemen
Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dapat disimpulkan mendefinisikan bahwa manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. implementating) yang dilakukan sesuai dengan formulating yang telah direncanakan sebelumnya”12. Pengertian lain disebutkan bahwa manajemen strategik adalah “ilmu tentang bagaimana melaksanakan perumusan (formulating), kemudian melaksanakan (implementating) yang sesuai dengan yang direncanakan kemudian dilaksanakan evaluasi terhadap keputusan strategi untuk mencapai yang lebih baik untuk masa yang akan datang”.13. Menurut Nawawi Manajemen Strategik adalah “proses pengambilan keputusan secara komprehensif atau meyeluruh disertai dengan tahap-tahap pelaksnaannya yang dibuat oleh pihak manajemen yang di atas kemudaian dijalankan oleh seluruh stakeholder dalam organisasi tersebut guna memperoleh tujuan yang telah disepakati”14.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi manajemen adalah semua rangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang berulang dan berkelanjutan yang meliputi kegiatan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi strategi secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan berkaitan dengan penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan. Tanpa adanya perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan15.
Ayat tersebut di atas menegaskan betapa pentingnya perencanaan yang diawali dengan ketelitian dan kesungguhan, sehingga akan meniscayakan adanya produktivitas yang terukur yang pada akhirnya dapat memberikan kemanfaatan, baik secara personal maupun organisasional.
Pemberdayaan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Ekstrakurikuler
Tujuan Ekstrakurikuler
20 Departemen Agama R.I., Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah; Panduan Untuk Guru dan Siswa(Jakarta: Depag R.I., 2004), hlm. Sebagai kegiatan tambahan dan penunjang, kegiatan ekstrakurikuler tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan demikian program kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan kepribadian yang menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya23. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler baik secara perorangan maupun kelompok diharapkan dapat meraih prestasi yang optimal, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Rohmat Mulyana mengemukakan bahwa inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan kepribadian peserta didik.Karena itu, profil kepribadian yang matang atau kaffah merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler24.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis tegaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan, pembinaan sikap dan nilai serta kepribadian yang pada akhirnya bermuara pada penerapan akhlak mulia.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa bentuk ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang jenisnya sesaat dan tidak termasuk dalam silabus atau kurikulum, dimana kegiatan ekstrakurikuler dapat bersifat jangka waktu pendek dan bisa dalam jangka waktu penjang. Perluasan jenis dan ragam kegiatan ekstrakurikuler hendaklah melalui berbagai pertimbangan dan pemikiran yang didasarkan pada aspek pengembangan wawasan dan skill serta bakat dan minat peserta didik.Konsekuensinyaakan mengarah pada pencapaian prestasi peserta didik dan berimbas pada prestise sekolah. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di lokasi penelitian penulis adalah Pramuka, Palang Merah Indonesia, Usaha Kesehatan Sekolah, Olahragam prestasi dan kreasi, kegiatan social dan Peringatan Hari-Hari Besar.
Pada bagian lampiran Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tanggal 31 Juli 2002 dicantumkan bahwa liburan sekolah atau madrasah selama bulan Ramadhan diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman, pendalaman dan amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral dan nilai-nilai akhlak mulia29. Berdasarkan kutipan di atas maka dapat dipahami bahwa kegiatan ekstrakurikuler sifatnya dapat dilakukan mingguan, per tengah semester, per semester ataupun kegiatan berdasarkan waktu tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan rutin mingguan dan kegiatan sewaktu-waktu termasuk pada waktu liburan sekolah yang terangkum dalam berbagai kegiatan berupa olahraga, kesenian dan kerohanian atau keagamaan.
Perencanaan program kegiatan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam proses pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pemberdayaan Ekstrakurikuler
Kegiatan tersebut diprogramkan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dan pelaksanaannya dapat diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki anggota yang cukup agar dapat menjalankan kegiatannya dengan baik.Jumlah anggota ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler tergantung pada besarnya kegiatan tersebut. Berdasarkan penjelasan jenispemberdayaan kegiatan ekstrakurikuler di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa jenis-jenis kegiatan yang dapat di terapkan di sekolah sangat banyak ragamnya.Sekolah dapat menentukan sendiri jenis ekstrakurikuler yang ingin di terapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Lapangan, yakni format kegiatan ekstrakurikuler yang mana diikuti oleh berbagai siswa melalui aktivitas diluar ruangan ataupun kegiatan lapangan.33. Dalam memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan sesuai dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang sedang diajarkan 2. Dalam penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil sesuai dengan hasil masing-masing kemampuan peserta didik.
Dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, hendaknya selain untuk memperdalam pengetahuan peserta didik, guru juga hendaknya dengan tugas kokurikuler ini dapat membantu dalam penentuan nilai raport35 Berdasarkan beberapa penjelasan yang terdapat pada empat poin diatas di ketahui bahwa seorang pendidik dalam memberikan tugas kokurikuler kepada peserta didik tidak diperbolehkan sekehendak pendidik, tanpa ada ramburambu yang ia harus perhatikan, karena pemberian tugas kokurikuler yang yang tidak sesuai akan menyebabkan tujuan dari kegiatan intrakurikuler tidak akan tercapai secara maksimal.
Kualitas Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan
Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan
Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian nasional atau ujian daerah yang terkait dengan kompetensi dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat (Scolastic Aptitude Test), sertifikasi kompetensi, dan profil portofolio. Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan mutu pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik atau buruk proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia untuk.