• Tidak ada hasil yang ditemukan

377693228 Laporan PPP Pendidikan Teknologi Informasi di SMKN 1 Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "377693228 Laporan PPP Pendidikan Teknologi Informasi di SMKN 1 Mojokerto"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

MATA KULIAH PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (PPP)

SMK NEGERI 1 MOJOKERTO

Oleh AHMAD NIZAR NIM 14050974025

PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU (PPPG)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya laporan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Negeri Surabaya dan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mojokerto. Proses pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala karuniaNya, beserta Rasullullah SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat menuju jalan kebenaran yang diridhoiNya.

2. Eppy Yundra, S.Pd., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing PPP yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan serta dorongan kepada mahasiswa PPP.

3. Drs. Harol Kristiyandoko, M.T. selaku Kepala SMKN 1 Mojokerto yang telah memberikan kesempatan pada praktikum untuk melaksanakan kegiatan PPP di SMKN 1 Kota Mojokerto.

4. Rina Harimurti, S.Pd., M.Kom. selaku pembimbing kelompok microteaching Universtas Negeri Surabaya sebelum PPP.

5. Choirul Anwar, S.Pd. selaku guru pamong jurusan Teknik Informatika selama di SMKN 1 Kota Mojokerto.

6. Rendy Arytia Risky Pratama, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar selama di SMKN 1 Kota Mojokerto.

7. Kedua orang tua dan saudara saudaraku yang telah memberikan segalanya baik dukungan moral maupun spiritual.

(5)

iv

Terimakasih atas kerjasamanya semoga kita dapat mengambil hikmah dari PPP ini.

9. Seluruh siswa SMKN 1 Mojokerto terutama kelas X TKJ 1, X TKJ 2 dan X TKJ 3 Jurusan Teknik Komputer Jaringan yang telah menerima dan mendukung praktikan sehingga memiliki pengalaman mengajar selama PPP.

10.Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca yang membutuhkannya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan selanjutnya.

Surabaya , 31 Agustus 2017 Penyusun

(6)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

KATA PENGANTAR ………...iii

DAFTAR ISI...v

BAB I. PENDAHULUAN A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah……….…….1

B. Profil Sekolah………1

BAB II. KEGIATAN AKADEMIK A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan …...………....13

B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah………...15

C. Hasil Penelahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran…………...…….20

D. Perangkat Pembelajaran Yang Dikembangkan……….24

BAB III. KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI : GERAKAN LITERASI SEKOLAH A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja………....…..26

B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya....………...27

BAB IV. KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja………....…...28

B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya....………...29

BAB V. KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA A.Kendala Yang Dihadapi……….30

B.Upaya Yang Telah Dilakukan dan Hasil………...30

(7)

vi

LAMPIRAN 1 Proposal PTK

LAMPIRAN 2 Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN 3 Lembar Kegiatan PPP (LogBook)

(8)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 1 B A B 1

P E ND A H UL UA N

A . Nama Sek olah dan A lamat Sek olah

SM K Negeri 1 Mojokerto adalah salah satu sekolah kejuruan yang ada di daerah Mojokerto, J awa T imur, beralamatkan di J l. K edungsari, K ecamatan Magersari K abupaten Mojokerto.

B . Pr ofil Sek olah

Sekolah Menengah K ejuruan Negeri (SM K N) 1 Mojokerto merupakan sekolah negeri yang berdiri sejak tahun 2004, dengan disandangnya akreditasi A K.ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. S uatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 ( pengakuan dari pihak lain yang independen), dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. B erikut ini merupakan rincian profil sekolah SMK N 1 Mojokerto.

1. Sej ar ah Singk at SM K Neger i 1 M oj ok er to

Mojokerto 61326 T elp. (0321) 321297 J awa T imur. A wal berdirinya membuka dua program keahlian yaitu T eknik K omputer J aringan dengan 3 rombongan belajar dan T eknik Mekanik Otomotif juga 3 rombongan belajar. Ini merupakan SMK K ecil tetapi yang terbesar di Indonesia dengan 120 peserta didik. Nomor Statistik Sekolah : 32.1.05.64.01.0001. A li B asyah bergabung dengan S MK Negeri 1 Mojokerto tahun 2005 setelah diterima sebagai C PNSD Pemkot Mojokerto. Ia mengajar mata diklat Produktif T K J dan K K PI. Pada tahun 2007 2 program keahlian tersebut telah terakreditasi A .Saat ini (2008) SMK Negeri 1 Moj okerto telah memiliki areal sekolah dan gedung sendiri. B eralamat di J l. R aya K edungsari K ec. Magersari K ota Mojokerto J awa T imur T elp (0321) 381959. S ejak tahun pelajaran 2007/2008 Program K eahlian bertambah yaitu T eknik Perancangan Gedung (2 rombel)dan Multimedia (2 rombel). Untuk tahun pelajaran 2008/2009 rombongan belajar juga bertambah.

(9)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 2 rombel) dan T eknik Otomotif S epeda Motor (2 rombel). Multimedia memiliki program mencetak peserta didik menjadi Operator Media Grafika di kelas X kompeten pada teknik pra cetak untuk semua media cetak. Operator Multimedia Madya di K elas X I kompeten pada teknik animasi 2/3 D dan diaplikasikan dalam web design dan C D pembelajaran. Sedangkan Operator Multimedia Unggul di kelas X II kompeten dalam E diting V ideo A udio serta pembuatan game di desktop maupun di seluler. Saat ini Program K eahlian Multimedia diketuai oleh A li B asyah Perubahan dan inovasi baik dalam bidang kurikulum maupun sarana selalu dilakukan. S esuai dengan motto "The Best Never L ast, E ven The Best C an Be Improve".

2. V isi dan M isi sek olah V isi :

“SMK Negeri I Mojokerto menghasilkan Sumber D aya Manusia ( SD M ), berkepribadian mantap dan mandiri yang siap kerj a, cerdas dan kompetitif serta mempunyai tanggung jawab ke masyarakat dan berbangsa agar dapat bersaing di tingkat R egional maupun Global”.

M isi :

1. Mengembangkan sistem Pendidikan Menengah K ejuruan yang permeabel dan fleksibel serta berbasis IT (Information T echnology).

2. Melayani masyarakat pendidikan yang lebih baik, serta kemampuan teknologi dan kompetensi yang bersetifikasi sesuai dengan keahliannya.

3. Memenuhi tuntutan pasar kerja baik regional maupun global serta bermanfaat bagi lingkungannya.

3. I dentitas S ek olah

I. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Mojokerto J enis Sekolah : Negeri

NS S : 32.105.64.01.001

Izin Operasional : 421.5/0895/417.107/2005 L uas T anah : 30.521 m2

A lamat Sekolah : J l. K edung Sari, Magersari, Moj okerto 61315 T elp. (0321) 381959 F aximile (0321) 331297

K ecamatan : Magersari

K ota : Moj okerto

Propinsi : J awa T imur

(10)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 3 SK Pendirian Nomor : 421.5/0895/417.107/2005

T anggal : 16 Mei 2005

L embaga yang Mengeluarkan : Pemerintah K ota Mojokerto

A kreditasi : A

Status Mutu : ISO 9001 : 2008

W ewenang : Pemerintah Provinsi J awa T imur Program K eahlian

1. T eknik Desain Pemodelan dan Informasi B angunan (D PIB ) 2. T eknik K endaraan R ingan Otomotif (T K R )

Pendidikan terakhir : S arjana Strata 2 J urusan : T eknik Sipil/ 2004 III. K etua K omite Sekolah

Nama L engkap : H. M. Syafiqur R okhman, S.Pd., M.Pd., MM. A lamat : J l. R aya C inde, Prajurit K ulon, Mojokerto

4. D ata P eser ta D idik B anyak Peserta D idik

(11)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 4

(12)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 5

S-1/K urikulum & T eknologi Pendidikan

PNS 3. Purnomo, S.Pd. M.Psi.

NIP. 197702182009031002

S-1/Pend. B imbingan dan K onseling

PNS 4. L isa Ni’matur R okhmah, S.Pd.

NIP. 198003032009032005

S-1/Psikologi Pendidikan & B imbingan

PNS 5. W ahyuningtyas K urniawati, S .Pd.

NIP. 198402172009032009

S-1/Pend. E konomi dan K operasi

S-1/Pend. Matematika PNS 11. D ra. Noor Hidayati

NIP. 196504111990032006

S-1/Pend. Matematika PNS 12. D rs. Priyadi

NIP. 1965111101988111002

S-1/Pend. Matematika PNS 13. Masruchin R iyadil J inan, S .Pd.

NIP. 196902251995121004

S-1/Pend. Matematika PNS 14. A prin K untiantini, S.Pd.

NIP. 196612212006041004

S-1/Pend. Matematika PNS 15. D rs. Supriyoadi

(13)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 6

S-1/Pendidikan B ahasa dan Sastra Indonesia

PNS 20. E rna Puji A stuti, S.Pd

NIP.19780115200712013

S-1/Pendidikan B ahasa dan Sastra Indonesia 29. R izki Prihartiningrum, S.Pd.

NIP. -

S-1/Pendidikan Sejarah T HL 30. B ambang Sigianto, S.Pd.

(14)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 7

S-1 Pendidikan T eknik Mesin

PNS 42. S ucoko, S.Pd.

NIP. 197910212009031002

S-1 Pendidikan T eknik Mesin

S-1 Pendidikan T eknik Mesin

S-1 Pendidikan T eknik Mesin

S-1/T eknik Informatika PNS 51. V onny Prima A dviana, ST .

NIP. 198109082005012016

S-1/T eknik Informatika PNS 52. Mokhammad K hoiron, S.K om.

NIP. 197602252009031002

S-1/T eknik Informatika PNS 53. Hasan Ismail, S.K om.

NIP. 198102012009031001

S-1/T eknik Informatika PNS 54. L usiana Indrawati, S.K om

NIP. 198309212009032002

S-1/T eknik Informatika PNS 55. A gung R akhmanda, S .Pd

NIP.198303272009031002

S-1/T eknik Informatika PNS 56. Nasrullah, S.K om

NIP. –

(15)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 8

S-1/T eknik Informatika PNS 61. MHD A li Hanafiah, S.Pd

S-1/T eknik Informatika PNS 67. Hadi S uyono, S T

(16)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 9

S-1 Pendidikan T eknik B angunan

PNS 84. Muhlisin, S.Pd

NIP. 19708232006041019

S-1 Pendidikan B ahasa Inggris

PNS 85. Peny Y ustiwanti, S.Pd

NIP. 197608042008012007

S-1/Pend. B ahasa Inggris PNS 86. Purwanty Mahareny, S.Pd

NIP. 197405092009032002

S-1/Pend. Matematika PNS 90. Maria Margareta Darini, S .Pd

S-1/Pendidikan B ahasa dan Sastra D aerah

PNS 93. L aely Y unita. S.Pd

NIP.-

S-1/Pendidikan B ahasa dan Sastra J awa

(17)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 1

-B imbingan K onseling

PT T 6. D ian J ayanti Dewi Nugrhani, S.E S -1 E konomi Manajemen PT T 7. C itra Nanda K hrisandi, A md D -3 T eknik T elekomunikasi PT T 8. L esy D wi Pipit R atnasari SMA /IPS /2012 PT T

9. Supi’i SMA /IPS /1988 PT T

10. B udi Peserta didiknto ST M/Permesinan Perkakas/1997

Petugas K oprasi Peserta didik/K antin

-

25. Sumiran SMP/1989 T HL

(18)
(19)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 12 7. K ar ak ter istik G ur u M ata Pelaj ar an K omputer dan J ar ingan D asar

(20)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 13 B A B I I

K E G I A T A N A K A DE M I K

A . Pr oses Pembek alan dan Pembimbingan 1. Simulasi Pembelaj ar an

Pada proses kegiatan pembekalan Program Pengelolaan Pembelajara (PPP), pertama diawali dengan kegiatan simulasi pembelajaran. K egiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret-A pril 2017 di prodi masing-masing. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 10 mahasiswa dengan didampingi oleh 1 D osen Pembimbing.

K egiatan ini wajib ditempuh sebanyak 8 kali pertemuan. Setiap pertemuan tiap-tiap mahasiswa wajib mengumpulkan R encana Pelaksanaan Pembelajaran (R PP) yang telah dibuat, dan secara bergantian mahasiswa maju di depan kelas untuk berperan sebagai seorang guru. Sedangkan mahasiswa yang lain berperan sebagai peserta didik. Pada kegiatan simulasi pembelajaran ini, mahasiswa belajar bagaimana memiliki ketrampilan dasar mengajar yang baik. K eterampilan tersebut meliputi pembukaan saat pelajaran akan berlangsung, menjelaskan materi pelajaran, diskusi dan tanya jawab dengan peserta didik, penutupan pelajaran yang disertai dengan evaluasi.

Saat proses simulasi berlangsung dosen pembimbing mengamati dan melakukan penilaian pada R encana Pelaksanaan Pembelajaran (R PP) yang sudah dibuat dan dikumpulkan. Setelah proses simulasi selesai, dosen pembimbing dan mahasiswa lainnya memberikan kritik dan saran untuk penampilan pada pertemuan itu, dan memberikan pesan agar di pertemuan simulasi selanj utnya menjadi lebih baik lagi.

2. M icr oteaching

(21)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 14 praktik ajar nyata. S aat proses microteaching brlangsung, penampilan mahasiswa yang berperan sebagai seorang guru di dokumentasikan melalui sebuah video.

K emudian hasil dari microteaching tersebut diberi komentar dan saran dari dosen pembimbig dan mahasiswa lainnya.

3. P embek alan PPP

T ahap selanjutnya adalah pembekalan PPP. Pembekalan PPP dilaksanakan sebanyak 2 kali. Pada pembekalan PPP 1 dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2017 di Gedung PPPG Unesa lantai 9 L idah W etan. Pada pembekalan PPP 1 uraian kegiatannya adalah pnguatan pendidikan karakter yang diisi oleh D rs. Dj oni Susilo W ibowo, M.Pd . dan juga G erakan L iterasi Sekolah yang diisi oleh Pratiwi R etnaningdyah, Ph.D .

Sedangkan pembekalan PPP 2 dilaksanakan pada tanggal 13 J uli 2017. K egiatan ini dilaksanakan di Gedung PPPG Unesa L antai 8. K egiatan pembekalan ini memiliki tuj uan yaitu agar mahasiswa mengetahui apa itu Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Program Pengalaman L apangan (PPL ). Uraian kegiatan pada pembekalan PPP 2 adalah sebagai berikut :

1. Pembekalan pelaksanaan PPP oleh pihak PPPG unesa

2. Pengumuman D osen Pembimbing L apangan (DPL ) tiap sekolah

3. Perkenalan dengan kelompok PPP dan D PL di SMK Negeri 1 Mojokerto. 4. Pembentukan struktur organisasi dalam pelaksanaan PPP selama 7 minggu.

4. Upacar a pember angk atan PPP

Upacara pemberangkatan PPP dilaksanakan pada tanggal 14 J uli 2017 di halaman Gedung PPPG Unesa. D alam upacara ini dijelaskan mengenai :

a. L andasan filosofis dan konsep-konsep teoritik tentang pembelajaran, diterapkan melalui kegiatan ajar simulasi dan microteaching.

b. Pengalaman dan keterampilan dalam mengelola pendidikan/ pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan observasi, orientasi dan mengikuti beberapa kegiatan guru/ konselor/ fasilitator.

(22)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 15 melakukan bimbingan sesuai kelompok sekolah yang sudah ditentukan sebelumnya.

5. B imbingan oleh G ur u Pamong

Pembekalan dan pembimbingan pada saat melakukan P3 selalu dilakukan oleh guru pamong. Mulai dari materi yang diajarkan dan cara mengajar yang biasa dilakukan oleh guru pamong kepada siswanya. T ips dan saran-saran menghadapi siswa-siswa yang sulit untuk dikendalikan,sulit untuk dididik dan sulit untuk menerima pelajaran sangat membantu saya dalam melakukan proses pembelajaran.

Semua bimbingan dam saran-saran dari guru pamong, saya terima dan saya lakukan melalui metode dan cara-cara yang sedikit berbeda dari yang biasa dilakukan, yang bertujuan untuk memberikan suasana baru dalam pembelajaran tetapi tetap sesuai dengan peraturan yang telah di buat.

B . Pr oses Pengamatan K ultur Sek olah 1. K ultur S ek olah

K ultur S ekolah merupakan kebiasaan yang tercermin atau tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. T radisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah.

K ultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. T erkadang kultur sekolah ditampilkan dalam bentuk bagaimana kepala sekolah, guru, serta tenaga kependidikan lainnya bekerja, belajar, dan berhubungan satu sama lainnya sehingga menjadi tradisi sekolah.

(23)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 16 a. Per atur an M asuk Sek olah.

1. Siswa masuk pada pukul 06.45 W IB . Setiap Senin seluruh siswa wajib mengikuti upacara bendera rutin.

2. Pembelajaran secara efektif dimulai pada pukul 07.00 W IB , dengan pemanfaatan waktu 15 menit sebelum pembelajaran sebagai j am literasi. Pada S enin, pembelajaran dimulai pukul 08.00 W IB .

3. J ika siswa terlambat masuk, dengan batas toleransi 10 menit setelah bel berbunyi, siswa diharuskan membawa surat keterangan keterlambatan dari guru piket atau konselor sebelum memasuki kelas.

4. S iswa yang berhalangan mengikuti kegiatan pembelajaran wajib memberi keterangan berupa surat izin/sakit dengan pertanggungj awaban wali/orang tua dengan mengetahui R T /R W setempat.

5. Siswa tidak diperkenankan keluar selama kegiatan pembelajaran berlangsung kecuali telah mendapat izin dari guru yang mengajar.

b. Per atur an Pak aian S ek olah

1. S iswa wajib menggunakan seragam sesuai dengan kebijakan sekolah yakni,

No H ar i Ser agam

1. Senin Seragam putih – abu-abu

2. Selasa Seragam putih – abu-abu atau S eragam Produktif/J aspek

3. R abu B iru J eans

K amis K elas X : B iru J eans K elas X I : Orange K elas X II : B iru J eans

(24)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 17 2. S iswa wajib memberi tanda pengenal pada seragam, kecuali seragam olahraga,

berupa nama dan badge lokasi SMK N 1 Mojokerto. 3. S iswa wajib menggunakan ikat pinggang hitam.

4. S iswa wajib mengenakan sepatu pantofel hitam dengan kaos kaki putih, kecuali pada saat pembelajaran olah raga maupun acara berolah raga.

5. S iswa wajib berseragam rapi dan sopan.

c. T ata T er tib (Pelanggar an dan S ank si yang B er lak u)

1. Siswa dilarang berambut panjang dan mewarnai rambut. J ika diketahui siswa berambut panjang dan mewarnai rambutnya, maka siswa yang bersangkutan akan dikenai sanksi berupa pemotongan rambut di hadapan masyarakat sekolah.

2. S iswa dilarang merokok di area sekolah. J ika diketahui merokok, maka siswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi berupa surat pemberitahuan kepada orang tua. 3. Siswa dilarang mengonsumsi minuman keras di area sekolah. J ika diketahui siswa

mengonsumsi miras, siswa bersangkutasn akan mendapat sanksi pemanggilan orang tua.

4. Siswa dilarang mengedarkan atau menggunakan narkoba di area sekolah. J ika diketahui siswa mengedarkan atau menggunakan narkoba, sanksi yang diberikan berupa keputusan penghentian siswa dari sekolah.

5. Siswa yang melakukan tindakan kriminal (seperti mencuri hingga melukai teman dengan sengaja hingga menyebabkan cedera parah), akan dikenai sanksi berupa keputusan penurunan tingkat kelas (tinggal kelas) hingga penghentian dari sekolah.

d. K onsep B udaya P ositif yang D ik embangk an

1. L ima menit setelah bel masuk berbunyi, seluruh warga sekolah wajib menyimak dan atau menyanyikan lagu nasional Indonesia R aya bersama.

(25)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 18 3. L ima belas menit sebelum pembelajaran dimulai, setiap siswa wajib mengikuti jam

literasi sekolah.

4. S etiap hari J umat, siswa laki-laki wajib mengikuti salat jumat di sekolah.

5. L ima menit setelah bel pulang berbunyi, siswa wajib menyanyikan lagu wajib nasional atau lagu daerah yang diperdengarkan.

e. Pengamatan K ar ak ter Siswa

1. Siswa selalu melakukan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) ketika bertemu guru.

2. Siswa kurang giat dan semangat dalam belajar sehingga mereka masih bisa keluar dari kelas ketika ada jam pembelajaran berlangsung. Meski mendapat izin dari guru pengajar, masih ditemui siswa yang kurang jujur dan melakukan bolos ketika jam pembelajaran

3. Siswa kurang memiliki rasa cinta dan bersih lingkungan, sehingga masih ditemui siswa yang membuang sampah sembarangan atau membiarkan sampah berserakan. Guru atau pengajar wajib senantiasa mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4. Siswa kurang patuh terhadap tata tertib sekolah. Masih ditemui siswa yang berani merokok di area sekolah secara sembunyi-sembunyi dan mewarnai rambutnya.

f. H ubungan S osial A ntar W ar ga Sek olah

(26)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 19 K epala sekolah S MK Negeri 1 T rowulan Mojokerto selalu terbuka sehingga permasalahan apa saja yang dihadapi di sekolah selalu dipecahkan secara bersama-sama. K epala sekolah menjunjung tinggi nilai sikap saling menghargai, terhadap guru, karyawan dan peserta didik. B eliau juga merupakan sosok yang ramah bagi semua warga sekolah.

2. Hubungan sosial antara guru, karyawan, dan pesrta didik

K aryawan selalu membantu Guru-guru, misalnya T ata Usaha, membantu mengetik soal-soal uj ian, pengelola UK S . K etika datang peserta didik selalu bersalaman dengan G uru-guru. K etika ada peserta didik yang bertengkar guru menasehati dan membimbing mereka. Hubungan sosial antara guru, karyawan dan peserta didik di S MK Negeri 1 T rowulan Mojokerto terjalin akrab, harmonis dan memiliki solidaritas yang tinggi, sehingga memiliki hubungan kekeluargaan yang erat. T anpa memandang suatu perbedaan baik jabatan maupun latar belakang.

3. Hubungan sosial antar guru dengan guru

Hubungan G uru dengan guru sangat baik, tidak ada perselisihan, mereka saling memberikan masukan, saling mengisi kekurangan. K etika pagi Guru-guru saling bersalaman. J ika istirahat Guru-guru kumpul di R uang Guru, mereka saling berinteraksi. Mereka j uga menyempatkan untuk membahas dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan ketika jam istirahat.

4. Hubungan sosial antara peserta didik dengan peserta didik

(27)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 2 -C . H asil Penelahan K ur ik ulum dan Per angk at Pembelaj ar an

1. Menelaah K urikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan G uru.

K urikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pengajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Setelah kami melakukan observasi tentang kurikulum di S MK N 1 Mojokerto, kami memperoleh data komponen dalam penelaahan kurikulum SM K N 1 Mojokerto adalah sebagai berikut :

No

K omponen R encana Pelak sanaan Pembelaj ar an

H asil Penelaahan dan Sk or

Satuan pendidikan kelas, semester, program / program keahlian, mata pelajaran,

K esesuaian dengan K I dan K D .

V -

2.

K esesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.

V -

3.

(28)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 21 No

K omponen R encana Pelak sanaan Pembelaj ar an

H asil Penelaahan dan Sk or

C atatan

1 2 3

1.

K esesuaian dengan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai.

K esesuaian dengan tujuan pembelajaran

K esesuaian dengan alokasi waktu.

K esesuaian dengan K I dan K D .

V -

2.

(29)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 22 No

K omponen R encana Pelak sanaan Pembelaj ar an

H asil Penelaahan dan Sk or

K esesuaian dengan tujuan pembelajaran.

V -

2.

K esesuaian dengan materi pembelajaran dan

K esesuaian dengan tujuan pembelajaran pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.

V -

2.

K esesuaian kegiatan dengan pendekatan scientific.

V -

3.

K esesuaian penyajian dengan sistematika materi.

V -

(30)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 23 No

K omponen R encana Pelak sanaan Pembelaj ar an

H asil Penelaahan dan Sk or

C atatan

1 2 3

K esesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.

K esesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

V -

2.

K esesuaian dengan dengan indikator pencapaian kompetensi.

V -

3.

K esesuaian kunci jawaban dengan soal.

2. Menelaah kaitan antara komponen-komponen kurikulum

(31)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 24 Mojokerto untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tahun ajaran baru 2017/2018 menggunakan kurikulum 2013 revisi.

D . P er angk at Pembelaj ar an Y ang D ik embangk an

Saat ini SMK N 1 Mojokerto mengunakan K urikulum 2013 untuk kelas X I dan X I sedangan untuk kelas X menggunakan K urikulum 2013 R evisi. Perangkat Pembelajaran K rikulum 2013 dan K urikulum 2013 R evisi yaitu Program T ahunan, Program S emester, S ilabus, dan R encana Pembelajaran (R PP).

1. Pr ogr am T ahunan

Program tahunan merupakan perangkat pembelajaran yang berisikan rincian dan subkonsep yang berlaku untuk satu tahun pelajaran yaitu semester ganj il dan semester genap. Program tahunan disusun oleh guru mata pelajaran dan diketahui kepala sekolah. Program tahunan merupakan program pengajar yang sangat diperlukan sebagai bahan acuan kegiatan mengajar di sekolah.

Program tahunan berfungsi untuk: a. Menyusun R PP.

b. Menyusun K alender kegiatan belajar mengajar.

c. Mencapai efisien efektivitas penggunaan waktu belajar yang tersedia. 2. Pr ogr am Semester

Program semester merupakan rincian dari program tahunan yang dilaksanakan setiap bulan selama enam bulan (satu semester). Program semester merupakan pembagian tahunan untuk mempermudah rencana pembelajaran dalam satu semester.

F ormat dari program semester adalah: a. K olom alokasi waktu

b. D istribusi alokasi waktu c. R incian alokasi waktu 3. Silabus

(32)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 25 standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

K omponen-komponen silabus adalah: a. K ompetensi Inti

b. K ompetensi dasar c. Materi Pokok

d. K egiatan Pembelajaran e. Indikator

f. Penilaian g. A lokasi W aktu h. Sumber B elajar

4. R encana P elak sanaan Pembelaj ar an (R PP)

R encana Pelaksanaan Pembelajaran (R PP) adalah R encana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. L ingkup R encana Pembelajaran Paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan.

R PP merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. A dapun komponen utama dari R PP adalah:

a. K ompetensi Inti b. K ompetensi D asar c. Indikator

d. T ujuan Pembelajaran e. Materi Pembelajaran

(33)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 26 B A B I I I

K E G I A T A N PE NUM B UH A N B UDI PE K E R T I : G E R A K A N L I T E R A SI SE K O L A H

A . Per an D ir i dalam Pr oses dan H asil K iner j a

Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Dengan adanya gerakan literasi dari kurikulum 2013 yang sekarang sedang diterapkan, diharapkan mendorong peserta didik untuk melakukan banyak kegiatan literasi di sekolahnya. Membaca adalah tombak utama agar peserta didik mampu mengembangkan potensi akademik dan menambah wawasan. Membaca juga merupakan kegiatan pokok dalam pendidikan. Oleh karena itu, SMK N 1 Mojokerto menggalakkan program literasi sekolah atau biasa disebut sebagai G L S (Gerakan L iterasi Sekolah). Program literasi sekolah juga merupakan salah satu unsur atau kewajiban yang dibebankan pada mahasiswa dalam pelaksanaan PPP.

(34)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 27 K egiatan G L S terus diupayakan agar bisa berlangsung di SMK N 1 Mojokerto. Melalui pengajaran oleh mahasiswa PPP Unesa tahun 2017, gerakan literasi sekolah dilakukan melalui kegiatan membaca selama 15 menit sebelum memasuki pelajaran pada setiap kelas yang diajar oleh mahasiswa PPP. K egiatan GL S ini mencangkup semua kelas, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan literasi peserta didik dan nilai akademik peserta didik. K epala sekolah, guru, mahasiswa PPP, peserta didik dan semua warga sekolah wajib mendukung kegiatan ini, sehingga program GL S dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

B . K endala Dir i dan C ar a Penanganannya

Pada kegiatan gerakan literasi yang diadakan di SMK N 1 Mojokerto ada beberapa kendala yang dihadapi. Ini dikarena kegiatan GL S di SMK N 1 Moj okerto terhitung baru dijalankan sehingga belum bisa dilaksanakan secara optimal. K endala yang pertama muncul adalah terbatasnya buku yang disediakan sekolah, lalu kurangnya antusias peserta didik dalam membaca buku banyak yang diantara mereka mengantuk atau sedikit bosan.

(35)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 28 B A B I V

K E G I A T A N PE ND A M PI NG A N T UG A S E K ST R A K UL I K UL E R

A . Per an D ir i D alam Pr oses D an H asil K iner j a

D alam rangka meningkatan mutu peserta didik, SMK Negeri 1 Mojokerto berupaya untuk mendidik kemampuan akademik yang memadai berkeahlian dibidang ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendalaman, sadar akan tanggung jawab demi kesejahteraan umat dan masa depan bangsa. Untuk menunjang pengembangan dan potensi bakat dan minat peserta didik, di SMK Negeri 1 Mojokerto telah dibentuk berbagai wadah dalam bentu kegiatan ekstrakulikuler sebagai saran latihan praktis untuk peserta didik dalam belaj ar mengekspresikan bakat dan minatnya baik itu aktivitas olahraga, seni maupun penalaran.

K ata ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran, atau pendidikan tambahan di luar kurikulum. D engan demikian, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta didik, baik yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.

(36)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 29 D i SMK N 1 Moj okerto sendiri ada kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi B ola voli , basket , pramuka , pencak silat , pencita alam, karate, taekwondo, PMR . Namun dalam pendampingan ekstra sendiri hanya satu ekstra yang kami dampingi yaitu ekstrakurikuler pramuka . E kstrakurikuler dilaksanakan setiap hari sabtu. K egiatan ini di ikuti peserta didik-peserta didik SMK N 1 Mojokerto. D alam kegiatan ini kami hanya bertugas untuk mendampingi saja untuk materi dan pembelajaran dilakukan oleh pembina pramuka sendiri. Peserta didik sangat antusias dalam menjalakan materi yang disampaikan dalam ekstra, selain itu peserta didik juga dapat pengalaman dengan mental militer dan pecinta alam. D alam ekstra guru juga dapat mengambil nilai untuk materi pramuka, sebab jika materi pramuka dilakukan di jam belajar maka waktu yang ditentukan kurang.

B . K E NDA L A D I R I dan C A R A PE NA NG A NA NNY A

T idak ada kendala yang berarti dalam ekstrakulikuler tersebut, karena program ini di wajibkan oleh kelas X banyak diantar mereka yang membolos untuk tidak mengikuti kegiatan ekstrakuler tersebut. K ebanyakan diantara mereka membolos karena bertepatan dengan jam sekolah banyak yang langsung pulang dan tidak menunggu jam ekstrakulikuler. Hampir para guru PPP malu-malu saat mendampingi para peserta didik mengikuti ekstrakulikuler pramuka.

(37)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 3 -B A -B V

K E ND A L A DA N UPA Y A PE M E C A H A NNY A

A . K endala Y ang D ihadapi

1) B eberapa kendala dihadapi selama berlangsungnya PPP di SMK Negeri 1 Mojokerto , adalah:

a. K endala kedisiplinan

 K urang disiplin dalam bertutur kata pada guru PPP.  B ermain Handphone saat pelajaran berlangsung.

 E tika sopan santun peserta didik terhadap guru PPP kurang. b. K endala K B M

 K urang mengindahkan perintah dan penjelasan guru PPP.

 Saat diterangkan materi peserta didik banyak berbicara pada temannya.

 K urang fokus saat diajak berfikir mengenai materi.  K urang serius dalam mengikuti pembelajaran. c. K endala K erapian

 Saat mengenakan baju catelpak peserta didik putri tidak mengenakan lengan panjang.

B . Upaya Y ang T elah D ilak uk an dan H asil

1) Melakukan konsultasi dengan guru pembimbing

B agaimana cara mengendalikan kondisi kelas agar dapat mengajar sesuai dengan yang diterapkan oleh guru sebelumnya.

2) D iciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai

(38)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 31 3) Mengakrabkan diri dengan peserta didik

Praktikan mengakrabkan diri dengan peserta didik tapi masih dengan batas-batas yang wajar, menanyakan kepada peserta didik tentang tugas-tugas yang diberikan, berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan guru-guru, sering berdiskusi guru dan berbagai pengalaman

4) Menciptakan suatu kondisi yang mengambang

Saat proses pembelajaran tidak menjelaskan materi atau tugas dengan sejelas-jelasnya, sehingga dapat memancing peserta didik untuk bertanya.

C . K esan, Sar an, dan R ek omendasi Untuk Sek olah dan Pengelola (Sar an)

Selama menjalankan kegiatan pembelajaran dan pengamatan di sekolah tentunya dari kegiatan tersebut mepunyai hubungan timbal balik antara peserta didik serta guru pengajar yang selama proses kegiatan PPP berjalan yang pada akirnya mempunyai suatu kesan positif serta pesan dari pengamatan. Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi praktikan ke depannya bagi SMK N 1 Mojokerto.

1. B agi Pihak S ekolah

(39)

, porn 000 3- K . 1 - ojok•rt o 32 2. B agi Pihak program PPP

(40)

L A M PI R A N

I

(41)

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN

KETERAMPILAN SISWA DALAM PERAKITAN KOMPUTER

DENGAN PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA

PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SMKN 1

MOJOKERTO

Oleh AHMAD NIZAR NIM 14050974025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

(42)

i DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitian ... 2 1.4 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Model Praktikum ... 3 2.2 Pengertian Video Tutorial Praktikum ... 4 2.3 Tinjauan Umum Belajar ... 5 2.4 Hasil Belajar ... 6 2.5 Keterampilan Proses... 13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 15 3.2 Tempat, Waktu dan Penelitian ... 20 3.3 Variabel Penelitian ... 21 3.4 Instrumen Penelitian... 21 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 26 3.6 Teknik Analisis Data ... 27

(43)

Proposal PTK 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan. SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasioanal, yang mempuyai peranan penting dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.

Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dalam hal ini, SMK Negeri 1 Mojokerto juga ikut serta dalam menyiapkan dan mencerdaskan peserta didik untuk memiliki kemampuan dan keterampilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan / tuntutan Dunia Usaha/Industri atau berwira usaha, sesuai dengan Visi dan Misi yang ditetapkan SMK Negeri 1 Mojokerto.

(44)

Proposal PTK 2

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah tingkat kesulitan pemahaman tugas praktikum yang dilakukan siswa SMK sekarang ini. Mereka sulit memahami manfaat dari tugas praktikum tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial ? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas X bidang keahlian TKJ

SMKN 1 Mojokerto dengan model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial ?

3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses siswa kelas X bidang keahlian TKJ SMKN 1 Mojokerto dengan model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui implementasi model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X bidang keahlian TKJ SMKN 1 BMojokerto dengan model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial.

3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa kelas bidang keahlian TKJ SMKN 1 BMojokerto dengan model tugas praktikum berupa pembuatan video tutorial.

1.4 Manfaat Penelitian

(45)

Proposal PTK 3

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan model tugas praktikum yang dapat diterapkan pada siswa kelas X bidang keahlian TKJ SMKN 1 Mojokerto.

b. Manfaat Praktis

Pada manfaat praktis dalam penelitian ini terdapat 2 kondisi sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Manfaat praktis yang utama dari penelitian ini bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampian proses. Selain itu manfaat praktis lainnya dapat berupa meningkatkan keaktifan siswa, melatih siswa untuk dapat membuat sebuah video tutorial pembelajaran.

2. Bagi Guru

Sedangkan manfaat praktis bagi guru dapat berupa bahan informasi yang dapat digunakan guru untuk memilih tugas praktikum yang akan diberikan kepada siswanya. Selain itu guru juga dapat menilai

bagaimana keterampilan siswanya dalam mengerjakan dan

(46)

Proposal PTK 4 BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Metode Praktikum

Praktikum berasal dari kata dasar praktik yang mempunyai arti di dalam KBBI berupa sebuah pelaksanaan secara nyata terhadap apa yang terdapat dalam teori. Sedangkan praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori, pelajaran praktik (KBBI Online, 2015). Menurut Djamarah dan Zain (2002:95) memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan enarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya. Dalam artian lain, kata praktikum yang berasal dari kata practiqu / pratique (Prancis), practicus (Latin), atau praktikos (Yunani) yang secara harfiah

berarti “aktif” atau prattein / prassein (Yunani) yang berarti

“mengerjakan”.Dalam bahasa Inggris, praktikum bermakna sama dengan excersice (exercice) [Prancis], exercitium / execere [Latin] yang secara

harfiah berarti “tetap aktif/sibuk” yang juga bermakna sama dengan “latihan” atau “responsi”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode praktikum tersebut membuat siswa lebih meningkatkan keterampilan investigasi untuk melakukan penemuan ataupun memecahkan suatu masalah yang ditentukan oleh guru. Hal tersebut eperti yang dijelaskan pada buku Suryosubrotu (2002:192) “Menurut Encylopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk ole guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan

pendidikannya.”

(47)

Proposal PTK 5

mata pelajaran praktikum yang harus dilakukan oleh siswa. Laporan praktikum juga menjadi salah satu aspek penilaian dalam nilai akhir yang akan diberikan pada setiap siswa.

2.2 Pengertian Tutorial Video Praktikum

Jarice Hanson (1987: 23) mengungkapkan pengertian video dalam kutipan sebagai berikut :

"video is a unique form of visual communication that has been influenced

by historical fators, technical development, and criticsm given to other

form of media. Defining video is difficult because we have been

introduced to the medium through a number of related technologies -

most of which grew from the development of other form of media. The

term 'video' relates to a process, and can denote either the actual visual

image."

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 1230), tutorial adalah (1) Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa, (2) Pengajaran tambahan melalui tutor. Selanjutnya menurut Cheppy Riyana (2007 : 2) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa video tutorial adalah adalah rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran sebagai bimbingan atau bahan pengajaran tambahan kepada sekelompok kecil peserta didik.

Video tutorial/training dapat diproduksi untuk menjelaskan secara detail suatu proses tertentu, cara pengerjaan tugas tertentu, cara latihan, dan lain

sebagainya guna memudahkan tugas para

(48)

Proposal PTK 6

video, grafis, animasi, narasi, dan texs), yang memungkinkan informasi tersebut terserap secara optimal oleh para penonton. Sebagai contohnya ialah training safety process produksi di pabrik kimia dan konsep-konsep ilmu pengetahuan yang lebih mudah dipahami jika dijelaskan secara visual (Iqra’ Al Firdaus, 2010: 70-71).

Selanjutnya menurut Smaldino, Lowther, dan Russell (2011: 404-406), video tersedia untuk hampir seluruh jenis topik dan untuk jenis pemelajar di seluruh ranah pengajaran kognitif, afektif, kemampuan motorik, interpersonal. Mereka bisa membawa para pembelajar hampir ke mana saja memperluas minat siswa melampaui dinding ruang kelas. Benda-benda yang besar untuk dibawa kedalam kelas, peristiwa yang berbahaya untuk diamati seperti gerhana matahari. Waktu dan biaya dari kunjungan lapangan bisa dihindari.

2.3 Tinjauan Umum Belajar

Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar sebagai berikut. Sntrock dan Yussen (Sugihartono, 2007: 74) mengemukakan bahwa belajar merupakan sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Sugihartono (2007: 74) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Slameto (2003:2) mengemukakan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Morgan (Ngalim Purwanto, 2002: 84) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

(49)

Proposal PTK 7

dapat disimpulkan definisi belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2.4 Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mendapatkan perubahan menjadi lebih baik lagi. Ketika seseorang belajar terjadi pendewasaan dalam diri seseorang. Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2013:39) dalam diri manusia terhadap lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut pandangan behavioristik, belajar merupakan sebuah aktivitas yang berhubungan dengan stimulus dan respon yang saling memperkuat. Sedangkan menurut Dahar (dalam Purwanto, 2013:41) pengertian belajar yaitu segala perubahan perilaku yang bisa diamati melalui hubungan stimulus dan respon berdasarkan prinsip-prinsip yang mekanistik.

Dalam proses belajar seseorang melibatkan tiga aspek yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada belajar pengetahuan atau kognitif mengakibatkan perubahan pada kemampuan berpikir seseorang. Pada belajar afektif atau sikap akan mengakibatkan perubahan pada sikap seseorang. Sedangkan pada belajar psikomotorik atau keterampilan akan memberikan perubahan berupa keterampilan yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dalam setiap diri seseorang terhadap lingkungannya yang menghasilkan perubahan dan sifatnya menetap pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

(50)

Proposal PTK 8

(Purwanto, 2013:44). Sedangkan menurut Winkel (dalam Purwanto, 2013:45) pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan juga sikap manusia.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan ukuran yang dijadikan pedoman oleh guru untuk mengetahui seberapa besar perubahan pengetahuan, tingkah laku maupun keterampilan visual setelah proses belajar. Hasil belajar berpedoman pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan sudah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.

Benyamin Bloom (Nana Sudjana , 2010: 22-31) mengemukakan secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah perubahan tingkah laku yang erat kaitannya dengan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi berawal dari adanya rangsangan yang masuk kemudian diterima dengan baik, lalu rangsangan tersebut diolah dan disimpan di dalam otak sehingga ketika seseorang ingin menyelesaikan masalah, otak tinggal menggali informasi yang pernah disimpan sebelumnya (Purwanto, 2013:50).

Menurut Bloom (dalam Purwanto, 2013:50) mengklasifikasikan secara hierarkis ranah kognisi menjadi enam tingkatan, mulai dari yang rendah dan sederhana hingga paling tinggi dan kompleks. Berikut merupakan penjelasan setiap aspek dalam taksonomy Bloom.

1) Hafalan (knowledge)

(51)

Proposal PTK 9

2) Pemahaman (comprehension)

Kemampuan untuk menghubungkan antara suatu fakta dengan fakta lainnya merupakan kemampuan pemahaman (Purwanto, 2013:51). Kemampuan ini menuntut siswa untuk mengerti dan memahami pembelajaran yang sedang dipelajari serta mampu memanfaatkan maksud dari pembelajaran yang telah diterimanya. 3) Penerapan (application)

Kemampuan seseorang dalam mamahami konsep, hukum, rumus, aturan, dan sebagainya untuk diterapkan guna menyelesaikan suatu masalah merupakan definisi dari penerapan (Purwanto, 2013:51). Situasi atau masalah yang digunakan untuk menerapkan konsep, metode, aturan, rumus harus baru, karena jika situasi dan masalah yang digunakan sama, maka kemampuan siswa bukanlah penerapan namun masih menghapal (Silverius, 1991:45).

4) Analisis (analysis)

Kemampuan analisis merupakan kemampuan dalam menguraikan suatu peristiwa menjadi unsur-unsur pembentuknya agar lebih jelas (Purwanto 2013:51).

5) Sintesis (synthesis)

Kemampuan sintesis merupakan kemampuan dimana seseorang dituntut untuk membuat hal baru dengan menggabungkan berbagai faktor yang ada dalam satu kesatuan. Hasil yang diperoleh dalam penggabungan tersebut dapat berupa tulisan, rencana, atau mekanisme dan hubungan abstraksi (Silverius, 1991:47).

6) Penilaian (evaluation)

(52)

Proposal PTK 10

b. Ranah Afektif

Krathwohl (dalam Purwanto, 2013:51-52) membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkatan yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, oganisasi, dan internalisasi. Berikut penjelasan dari masing-masing tingkatannya:

1) Penerimaan (receiving)

Penerimaan adalah kesediaan dalam menerima segala bentuk rangsangan dengan cara memberikan suatu perhatian pada setiap rangsangan yang datang.

2) Partisispasi (responding)

Partisipasi merupakan kegiatan dimana siswa tidak hanya memberikan respon pada rangsangan, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Partisipasi dapat berupa kesediaan untuk menjawab atau melakukan sesuatu yang ditugaskan dengan sukarela. 3) Penilaian atau penentuan sikap (valuing)

Ketersediaan siswa untuk memberikan nilai terhadap suatu respon yang telah diterima sebelumnya.

4) Organisasi ketersediaan siswa untuk mengorganisasi nilai-nilai yang diperolehnya dengan cara menyatukan yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam berperilaku.

5) Internalisasi atau karakterisasi (characterization)

Internalisasi merupakan tahap menjadikan nilai-nilai bukan hanya sekedar pedoman dalam berperilaku, namun juga menjadi bagian dari pribadi siswa dalam kehidupannya.

c. Ranah Psikomotor

(53)

Proposal PTK 11

fundamental yang dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Sedangkan klasifikasi ranah psikomotor menurut Simpson (dalam Purwanto, 2013:53) yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas. Klasifikasi dari Simpson inilah yang paling sering digunakan. Berikut penjelasan dari klasifikasi Simpson:

1) Persepsi (perception)

Hasil belajar psikomotorik yang paling rendah adalah persepi. Persepsi merupakan kemampuan untuk membedakan gejala-gejala yang terjadi.

2) Kesiapan (set)

Kesiapan merupakan kemampuan seseorang untuk mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan. Kesiapan diperlukan agar siswa siap terhadap sesuatu yang akan terjadi pada kegiatan yang akan dilakukan.

3) Gerakan Terbimbing (guided response)

Gerakan terbimbing merupakan kemampuan untuk menirukan berbagai gerakan yang telah dicontohkan. Pada kegiatan ini siswa hanya sekedar menirukan gerakan yang diberikan oleh guru tanpa ada variasi terhadap gerakan yang diberikan.

4) Gerakan Terbiasa (mechanism)

Gerakan terbiasa merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sendiri tanpa ada contoh atau model sebelumnya. Kemampuan ini dilakukan atas keinginan atau kreativitas diri sendiri.

5) Gerakan Kompleks (adaptation)

Gerakan kompleks adalah kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan-kegiatan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. Kemampuan ini didukung dengan penguasaan kemampuan-kemampuan sebelumnya sehingga dapat terlaksana dengan baik dan sesuai rencana.

(54)

Proposal PTK 12

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan hal-hal baru dan belum pernah ada sebelumnya, atau memadukan gerakan-gerakan sebelumnya menjadi sesuatu yang baru dan orisinal

Tohirin (2006:155) mengungkapkan seseorang yang berubah tingkat kognitifnya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya. Suharsimi Arikunto (2007: 121) mengungkapkan ranah kognitif pada siswa SD yang cocok diterapkan adalah ingatan, pemahaman dan aplikasi, sedangkan untuk analisis, sintesis, baru dapat dilatih di SLTP dan SMU dan Perguruan Tinggi secara bertahap sesuai urutan yang ada. Pengetahuan atau ingatan merupakan proses berfikir yang paling rendah, misalnya mengingat rumus, istilah, nama-nama tokoh atau nama-nama kota. Kemudian pemahaman adalah tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan, misalnya memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Sedangkan aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Menerapkan abstraksi yaitu ide, teori atau petunjuk teknis ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, model atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

(55)

Proposal PTK 13

yang akan diukur, peneliti mengambil ranah kognitif pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).

2.5 Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992) . Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini. Dalam pembelajaran matematika pun, pendekatan keterampilan proses ini sangat cocok digunakan. Struktur matematika yang berpola deduktif kadang-kadang memerlukan proses kreatif yang induktif. Untuk sampai pada suatu kesimpulan, kadang-kadang dapat digunakan pengamatan, pengukuran, intuisi, imajinasi, penerkaan, observasi, induksi bahkan mungkin dengan mencoba-coba. Pemikiran yang demikian bukanlah kontradiksi, karena banyak objek matematika yang dikembangkan secara intuitif atau induktif.

Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh karena itu, pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Misalnya sebelum melaksanakan penelitian, siswa terlebih dahulu harus mengobservasi atau mengamati dan membuat hipotesis. Alasannya tentulah sederhana, yaitu agar siswa dapat menciptakan kembali konsep-konsep yang ada dalam pikiran dan mampu mengorganisasikannya. Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar matematika menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum paham terhadap permasalahan matematika yang sedang dipelajari sehingga menjadi paham dan mengerti permasalahannya.

(56)

Proposal PTK 14

1. siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

2. siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari. 3. melatih siswa untuk berpikir lebih kritis.

4. melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran 5. mendorong siswa untuk menemukan konsep2 baru.

6. memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.

Pendekatan keterampilan proses ini berbeda dengan pendekatan tradisional, karena di dalam pembelajaran dengan pendekatan tradisional, guru hanya memberikan materi pelajaran yang berfokus pada pemberian konsep-konsep, informasi, dan fakta yang sebanyak-banyaknya kepada siswa. Akibatnya, hasil belajar yang diperoleh siswa pun hanya terbatas pada aspek pengetahuan saja, sedangkan aplikasinya belum tentu dapat dilakukan. Padahal di dalam pembelajaran matematika, siswa juga dituntut untuk mengalihgunakan informasi yang diperolehnya pada bidang lain dan bahkan

di dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga harus mampu

(57)

Proposal PTK 15 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom-Based Action Research) atau yang lazim disebut PTK. Zainal Aqib et all (2009: 3) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Mulyasa (2009: 11) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, guru bersama-sama siswa, atau oleh siswa di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut ini.

(58)

Proposal PTK 16

Sebelum melaksanakan siklus, siswa mendapatkan pretest, tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemahaman merakit komputer. Tes ini berguna untuk menentukan tindakan yang cocok dengan kondisi siswa. pretest dilakukan terlebih dahulu, dengan cara mengambil tes kemampuan merakit komputer tanpa menggunakan pembelajaran kooperatif.

3.1.1 Prosedur Pelaksanaan Siklus I

Proses tindakan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini merupakan rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Dalam siklus ini, hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Berkoordinasi dengan guru ketua bidang keahlian TKJ SMKN 1 Mojokerto.

2. Menyusun rencana tugas praktikum yang menggunakan metode pembuatan video tutorial pada laporannya.

3. Membuat tugas praktikum beserta cara pembuatan video tutorialnya

4. Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar wawancara dan angket.

5. Menyiapkan perangkat tes hasil belajar dan keterampilan proses, yaitu berupa soal tes tentang perangkat keras komputer serta proses perakitannya, kisi-kisi soal dan pedoman penilaian.

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Tindakan ini dilakukan melalui tiga tahap antara lain: pendahuluan, kegiatan inti, dan evaluasi. Tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dipersiapkan peneliti. Proses tindakan dalam penelitian ini meliputi :

(59)

Proposal PTK 17

- Guru memberikan materi dengan tema yang telah ditentukan. - Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran.

- Siswa berdiskusi dengan anggota kelompokknya

- Siswa bertanya kepada anggota kelompoknya ketika ada materi yang belum bisa dipahami, jika anggota kelompoknya tidak bisa menjelaskan baru bertanya kepada guru.

- Guru menunjuk siswa untuk memperesentasikan hasil diskusi. - Guru memberikan tes tertulis yang harus diisi oleh siswa. - Guru merefleksi hasil pembelajaran.

3.1.1.3 Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana respon dan motivasi siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Aspek observasi meliputi perilaku siswa selama proses belajar mengajar, yaitu antara lain: (1) keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung, (2) sikap siswa terhadap teknik dan metode pembelajaran (3) antusias siswa dalam pembelajaran (4) sikap siswa terhadap materi (5) keaktifan siswa dalam kerja kelompok (6) kerja sama siswa dalam mengidentifikasi materi (7) kerja sama siswa dalam menyatukan pendapat kelompok (8) kecakapan siswa dalam menyajikan hasil diskusi kelompok (9) keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja (10) keseriusan siswa dalam mengerjakan soal. Dari 10 aspek tersebut diringkas menjadi 4 aspek antara lain: (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, (4) keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.

3.1.1.4 Refleksi

(60)

Proposal PTK 18

tujuan pembelajaran. Setelah selesai melakukan praktikum dengan model laporan praktikum berupa video tutorial, peneliti memberikan tes tertulis yang telah disiapkan.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan, maka hasil pengamatan atau observasi, hasil wawancara, dan hasil tes kemudian dianalisis. Setelah itu peneliti melakukan refleksi terhadap tindakan-tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1. Tindakan pada siklus 1 yang dinilai kurang bermanfaat terhadap penelitian, diadakan perubahan yang dilanjutkan pada kegiatan siklus II sebagai perbaikan.

3.1.2 Prosedur Pelaksanaan Siklus II

Setelah siklus I dilaksanakan, kemudian langkah berikutnya yaitu memperbaiki rencana dan tindakan. Langkah-langkah kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu revisi perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan evaluasi atau refleksi akhir.

3.1.2.1 Perencanaan

Prosedur tindakan siklus II merupakan lanjutan dari siklus I. Proses tindakan siklus II dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I, meliputi kekurangan yang terjadi pada siklus I dan memerlukan perbaikan dalam proses praktikum model laporan praktikum berupa video tutorial pada kelas X bidang keahlian TKJ SMKN 1 BMojokerto, untuk itu dilakukan siklus II. Kendala atau kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus I harus diperbaiki, sehingga perencanaan lebih matang.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi :

a. Menyusun perbaikan rencana pembelajaran

(61)

Proposal PTK 19

Siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Setelah siswa dapat mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang tergolong mudah dan sedang, maka pada siklus II pertemuan pertama ini disajikan soal dengan tingkat kesulitan yang tergolong sulit.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam siklus II berupa pelaksanaan dari semua rencana yang telah disempurnakan. Pada siklus II ini peneliti lebih memfokuskan pada hal pokok dan yang lebih kompleks. Tindakan yang dilakukan dalam siklus II antara lain sebagai berikut :

a. Guru menjelaskan pada siswa tentang cara merakit komputer sesua dengan prosedur dan membuat video tutorial yang baik.

b. Guru menanyakan materi yang belum bisa dipahami.

c. Guru memberikan tes tertulis yang harus diisi oleh siswa. (penilaian keterampilan kerja/proses)

d. Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan soal. e. Guru merefleksi hasil pembelajaran

3.1.2.3 Observasi

(62)

Proposal PTK 20

(2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, (4) keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.

3.1.2.4 Refleksi

Setelah selesai praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa video tutorial, peneliti memberikan tes yang telah disiapkan. Tahap akhir kegiatan siklus II ini, hasil observasi, dan hasil tes siklus II kemudian dianalisis untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai selama proses pembelajaran. Dari hasil wawancara, dan hasil tes siklus II ini, kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil siklus I dalam hal pencapaian skor maupun ketuntasan hasil belajar.

3.2 Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian

Penelitian yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM PERAKITAN KOMPUTER DENGAN PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SMKN 1 MOJOKERTO” memerlukan tempat, waktu, dan subjek sebagai berikut : 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKN 1 Mojokerto selama 7 minggu (7 minggu) dimulai dari tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan tanggal 2 September 2017

3.2.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah subyek yang menjadi sasaran penelitian, yang dimaksud adalah orang yang dapat dimintai informasinya sehingga dapat diperoleh data-data yang dibutuhkan.

Populasi : Seluruh siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan kelas X di SMK Negeri 1 Mojokerto tahun ajaran 2017/2018.

(63)

Proposal PTK 21 3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah media video animasi. Menurut Sugiyono (2008:61) yang dikatakan variabel bebas yaitu variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya variabel terikat (dependen).

Variabel bebas: Pembelajaran perakitan komputer pada komputer dan jaringan dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial.

3.3.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X. Menurut Sugiyono (2008:61) variabel dependen merupakan suatu variabel yang terpengaruh atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas.

Variabel terikat: Peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses praktikum perakitan komputer pada jaringan dasar.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, berupa tes dan non tes.

3.4.1 Tes

Djiwandono (1996:1) menyatakan bahwa tes adalah alat, prosedur atau rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memperoleh contoh tingkah laku seseorang yang memberikan gambaran tentang, kemampuan dalam suatu bidang ajaran tertentu.

Menurut ary, et all dalam ainin (2007: 109), tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan sekor.

Gambar

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Kredit investasi pada umumnya diberikan dalam jumlah yang besar dan dalam jangka panjang, yaitu jangkawa waktu lebih dari 3 tahun.Bank dapat memberikan grace period pada

Kegiatan Fasilitasi Perkembanagan Keragaman Budaya 115.410.000 Labuaan Bajo, Swakelola oleh Daerah (Mengikuti Jambore Pariwisata Tk. Provinsi NTT) Manggarai Barat instansi

Demikian Berita Acara ini dibuat yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Dokumen Pengadaan Langganan Internet (Ulang) Tahun Anggaran 2012 dan merupakan

Meski sebagian besar anggaran fungsi pendidikan itu telah ditransfer ke daerah dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, Kemendikbud tetap mengalokasikan anggarannya

Sehubungan dengan Dokumen Penawaran saudara/I atas paket pekerjaan : Pengadaan Makanan dan Minuman Pasien, maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk melakukan

HUBUNGAN ANTARA IMAGINARY AUDIENCE DENGAN SELF-MONITORING PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu, IAEA dalam kasus kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima yang terjadi akibat terjadinya gempa bumi Tohoku pada tanggal 11 Maret yang berkekuatan

Prinsip-prinsip tersebut adalah (1) bahan ajar diperkaya dengan hasil penelitian dosen yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian bagi mahasiswa; (2) sejumlah