BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, berupa tes dan non tes.
3.4.1 Tes
Djiwandono (1996:1) menyatakan bahwa tes adalah alat, prosedur atau rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memperoleh contoh tingkah laku seseorang yang memberikan gambaran tentang, kemampuan dalam suatu bidang ajaran tertentu.
Menurut ary, et all dalam ainin (2007: 109), tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan sekor.
Tes yang digunakan adalah tes individu. Tes individu berupa tes pilihan ganda..
Proposal PTK 22 3.4.2 Non- Tes
Instrumen non-tes yang digunakan antara lain : pedoman observasi, pedoman wawancara dan angket.
3.4.2.1 Pedoman Observasi
Observasi/pengamatan digunakan untuk mengamati siswa pada saat mengikuti praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan menggunakan bentuk laporan berupa pembuatan video tutorial. Melalui pengamatan ini akan diketahui sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran, meliputi: a) keaktifan siswa ketika pelajaran sedang berlangsung, b) sikap siswa terhadap teknik dan metode, c) antusias siswa dalam pembelajaran, d) keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja, e) keseriusan siswa dalam mengerjakan soal. Dari 5 aspek tersebut diringkas menjadi 4 aspek antara lain: (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, (4) keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.
3.4.2.2 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran. Pengambilan data melalui wawancara tidak dilakukan kepada semua siswa, namun hanya pada siswa yang nilainya tertinggi dan terendah. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini aspek yang diungkap melalui wawancara antara lain: 1) kesukaan siswa terhadap praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial, 2) penjelasan guru dalam menjelaskan materi Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial, 3) kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika praktikum berlangsung, 4) pendapat siswa mengenai praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial, 5) pesan dan kesan siswa setelah mengikuti praktikum.
Proposal PTK 23 3.4.2.3 Angket
Angket atau koesioner menurut Ubaidat, et all (dalam Ainin 2010: 117) dikatagorikan sebagai salah satu piranti penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau fakta nyata. Angket ini disusun dalam bentuk pertanyaan yang meminta responden untuk memberian jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Pedoman angket yang harus diisi oleh subjek penelitian, diantaranya adalah (1) Apakah anda menyukai Praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar, (2) Apakah anda semakin menyukai Praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial, (3) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial, (4) Apakah anda tetap mengalami kesulitan dalam Praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial (5) Benarkah Praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar dengan model laporan praktikum berupa pembuatan video tutorial memudahkan anda dalam Praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar.
3.4.3 Uji Instrumen
Uji instrumen bertujuan untuk memvalidasi instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian. Uji instrumen ini dilakukan pada instrumen tes. Uji instrumen pada instrumen tes dilakukan dengan menyesuaikan aspek-aspek praktikum Perakitan Komputer pada Komputer dan Jaringan Dasar yang akan dilakukan dengan kompetensi dasar.
3.4.3.1 Uji Validasi
Menurut Sugiyono (2008:173) “valid berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Instrumen
bisa dikatakan valid jika memiliki validasi internal dan eksternal. Validitas internal merupakan validitas yang dimiliki oleh instrumen jika kriteria yang terdapat dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan kondisi yang diukur. Sedangkan validitas eksternal merupakan validasi yang dimiliki
Proposal PTK 24
instrumen jika kriteria yang ada di dalamnya disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada. Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi (Sugiyono, 2008:176).
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes dan angket. Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008:176) instrumen yang harus mempunyai validitas ini adalah instrumen yang berbentuk tes yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program, ketercapaian tujuan, dan prestasi belajar. Validasi dilakukan sebelum tes dan angket diberikan kepada responden. Pengujian validasi akan dilakukan oleh ahli. Dalam penelitian ini yang diuji kevalidannya adalah kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran dengan tes yang dibuat, kesesuaian unsur media roda pengukuran dan unsur dalam materi satuan panjang, dan kesesuaian angket.
Langkah selanjutnya adalah uji coba tes, media, serta angket yang telah divalidasi kepada siswa. Untuk menghitung validasi digunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Proposal PTK 25 3.4.3.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan hasil yang diperoleh dalam penggunaan instrumen. Menurut Sugiyono (2008:174) instrumen dikatakan reliabel jika dalam penggunaannya digunakan untuk mengukur objek yang sama selama beberapa kali, maka data yang dihasilkan sama. Dalam penelitian ini, peneliti memilih reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Instrumen dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini apabila koefisien reliabilitas atau r11 > 0,6. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
(Winarsunu, 2012:63)
Kriteria pengujian instrumen penelitian dikatakan reliabel yaitu: 1. Jika r11 > 0,6 berarti reliabel
2. Jika r11 < 0,6 berarti tidak reliabel
Keterangan :
R11 = realibilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1 p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
Proposal PTK 26
Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,000 Tinggi Antara 0,600 – 0,800 Cukup Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah Antara 0,200 – 0,400 Rendah
Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah (tak
berkorelasi)